Mengapa Diabetes Dapat Menyebabkan?

Mengapa Diabetes Dapat Menyebabkan
Mengapa Diabetes Dapat Menyebabkan Nyeri Sendi?

  • Masalah muskuloskeletal Seiring waktu, jika seseorang tidak menerima pengobatan yang efektif, diabetes dapat menyebabkan kerusakan sistem muskuloskeletal.
  • Sendi Charcot Sendi Charcot, juga disebut neuropatik arthropathy, merupakan kerusakan saraf yang disebabkan oleh diabetes.
  • Hubungan dengan radang sendi Orang dengan diabetes hampir dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan arthritis.

Mengapa diabetes dapat menyebabkan aterosklerosis?

Kondisi diabetes mellitus dapat memicu aterosklerosis diduga karena terjadinya hiperkolestrolemia sehingga kadar kolesterol sangat tinggi di dalam darah.

Penyebab diabetes bisa menyebabkan penyakit apa saja?

Apa saja komplikasi dan akibat dari Diabetes? – Direktorat P2PTM 28 Januari 2019 Mengapa Diabetes Dapat Menyebabkan Komplikasi Diabetes berkembang secara bertahap. Ketika terlalu banyak gula menetap dalam aliran darah untuk waktu yang lama, hal itu dapat mempengaruhi pembuluh darah, saraf, mata, ginjal dan sistem kardiovaskular. Komplikasi termasuk serangan jantung dan stroke, infeksi kaki yang berat (menyebabkan gangren, dapat mengakibatkan amputasi), gagal ginjal stadium akhir dan disfungsi seksual.

Mengapa diabetes dapat menyebabkan penyakit jantung?

ubuh, sehingga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Diabetes dan Hipertensi Picu Penyakit Jantung Pengidap diabetes rentan untuk terkena serangan jantung, tetapi risikonya semakin tinggi pada pengidap diabetes tipe 2. Hubungan antara penyakit diabetes dengan serangan jantung berawal dari tingginya kadar gula pengidap diabetes.

  1. Pasalnya, kadar gula yang tinggi bila dibiarkan tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
  2. Hal ini dikarenakan, glukosa berlebih yang mengalir dalam darah pengidap diabetes dapat merusak pembuluh darah dan akhirnya memicu serangan jantung.
  3. Melansir dari Direktorat P2PTM Kementerian Kesehatan RI, bila pembuluh darah besar koroner mengalami kerusakan akibat diabetes yang tidak terkontrol, maka pembuluh darah jantung yang rusak dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan jantung mendadak.

Selain itu, tingginya tekanan darah akibat hipertensi dapat mengakibatkan aterosklerosis, Kondisi tersebut adalah terjadinya penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah koroner, sehingga menimbulkan pembentukan plak. Plak yang terbentuk ini nantinya akan membuat pembuluh darah koroner menyempit, bahkan penyumbatan mendadak juga bisa saja terjadi.

  • Akibatnya, gejala seperti nyeri pada dada, sesak napas, irama jantung tidak teratur, pingsan, hingga dampak yang lebih fatal dapat terjadi.
  • Sebab, asupan darah yang dialirkan ke seluruh tubuh menuju jantung tidak dapat tercukupi dengan baik.
  • Tak hanya mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah koroner, tekanan yang berlebihan pada pembuluh darah akan membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.

Kondisi ini dapat memicu terjadinya penebalan dan penurunan elastisitas otot jantung. Baca juga: Diabetes Melitus Picu Terjadinya Gangguan Sistem Endokrin Jangan Sampai Putus Obat Penjelasan sebelumnya membuktikan bahwa diabetes sangat berkaitan dengan hipertensi, yang bila dibiarkan nantinya dapat memicu terjadinya komplikasi penyakit jantung.

Eduanya saling berkesinambungan dan memiliki faktor pemicu yang sama. Maka dari itu, pengidap diabetes dan hipertensi tentu harus menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter. Sebenarnya penggunaan obat-obatan tidak dapat menyembuhkan diabetes atau hipertensi secara total. Namun, melalui konsumsi obat diabetes dan suntik insulin, pengidap diabetes dapat mengontrol kadar gula dalam darah.

Pengidap hipertensi pun juga dapat menjaga tekanan darahnya melalui penggunaan obat. Alhasil, risiko terjadinya komplikasi yang lebih serius seperti penyakit jantung dapat berkurang. Selain itu, penerapan gaya hidup yang lebih sehat juga perlu diterapkan.

Misalnya seperti mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan kaya nutrisi, menghindari asupan yang dianggap pantangan, rutin berolahraga, serta mengelola stres dengan baik. Baca juga: Adakah Hubungan Diabetes dengan Hipertensi? Begini Penjelasannya Selain menjalani pengobatan dan menerapkan pola hidup sehat, pemeriksaan fisik secara rutin juga diperlukan bagi pengidap diabetes.

Apabila kamu atau orang terdekatmu mengidap diabetes dan memerlukan pemeriksaan fisik, kamu dapat membuat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc, Tentunya tanpa harus menunggu atau mengantri berlama-lama di rumah sakit. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang! Mengapa Diabetes Dapat Menyebabkan Referensi:

See also:  Why Does Bariatric Surgery Cure Diabetes?

Kenapa diabetes bisa merusak saraf?

Penyebab Neuropati Diabet ik – Neuropati diabetik terjadi pada penderita diabetes ketika kadar gula darah tinggi melemahkan dinding pembuluh darah yang memberi asupan oksigen dan nutrisi untuk sel saraf. Akibatnya, terjadi kerusakan dan gangguan pada fungsi saraf. Kerusakan saraf tersebut dapat dipercepat atau diperburuk oleh kombinasi sejumlah faktor berikut:

Penyakit autoimun yang menyerang saraf sehingga terjadi peradangan pada saraf Kebiasaan merokok Konsumsi minuman beralkohol

Mengapa diabetes dapat menyebabkan hipertensi?

“Tidak hanya diabetes yang wajib diperhatikan, tekanan darah pun sudah seharusnya selalu diperhatikan agar tubuh tidak mengalami penyakit hipertensi. Yuk, ketahui hubungan diabetes dengan hipertensi.” Halodoc, Jakarta – Benarkah penyakit diabetes selalu berkaitan dengan hipertensi? Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai dua penyakit ini, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu masing-masing dari penyakit ini.

Diabetes (diabetes melitus) merupakan penyakit jangka panjang atau kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa dalam darah), yang jauh di atas normal. Glukosa sangatlah penting bagi kesehatan kita, karena glukosa merupakan sumber energi utama bagi otak maupun sel-sel yang membentuk otak serta jaringan pada tubuh.

Gejala diabetes yang paling nyata terlihat dan sering dialami adalah luka yang tiba-tiba sulit sekali untuk kering. Kadar gula yang baik untuk tubuh adalah 70 – 130 mg/dL (sebelum makan), 180 mg/dL (2 jam setelah makan), 100 mg/dL (Puasa), dan 100 – 140 mg/dL (menjelang tidur).

  1. Takaran inilah yang masih normal dan dapat diterima oleh tubuh.
  2. Apabila tubuh menerima glukosa terlalu banyak, maka dapat mengakibatkan penyakit diabetes.
  3. Tidak hanya diabetes yang wajib diperhatikan, tekanan darah pun sudah seharusnya selalu diperhatikan agar tubuh tidak mengalami penyakit hipertensi.

Hipertensi merupakan sebuah kondisi tekanan darah menjadi tinggi dan dapat mengakibatkan penyakit lain, seperti penyakit jantung. Tekanan darah ini adalah kekuatan darah dari jantung yang memompa darah yang mendorong melawan dinding arteri. Lalu apa hubungan diabetes dengan hipertensi? Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa terjadi dikarenakan adanya komplikasi penyakit diabetes yang kronis.

Maka tak heran jika pengidap diabetes memiliki sekitar 40% angka hilangnya nyawa pada seseorang yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner terkait dengan meningkatnya lemak dalam darah yang menyebabkan plak plak. Namun, terdapat alasan yang dapat menjelaskan tentang adanya hubungan diabetes dengan hipertensi.

Berikut alasan yang melatarbelakangi hubungan diabetes dengan hipertensi: 1. Memiliki Sifat Fisiologi yang Sama Hubungan diabetes dengan hipertensi terjadi bersamaan, karena kedua penyakit tersebut memiliki ciri-ciri fisiologis yang sama, yaitu memungkinkan penyakit lain terjadi.

Peningkatan volume cairan: diabetes akan meningkatkan jumlah total cairan dalam tubuh, yang cenderung meningkatkan tekanan darah. Peningkatan kekuatan arteri: diabetes dapat menurunkan kemampuan pembuluh darah untuk meregang, meningkatkan tekanan darah rata-rata. Gangguan penanganan insulin: perubahan dalam cara tubuh memproduksi dan menangani insulin dapat langsung menyebabkan peningkatan tekanan darah. Terjadi peningkatan trigliserida: pemicu timbulnyaplak plak yang dapat menyumbat pembuluh darah

See also:  How Can I Tell If I Have Gestational Diabetes?

2. Faktor Pemicu Serupa Diet tinggi lemak yang kaya akan garam dan gula dapat diproses dan menempatkan beban lebih pada aktivitas produksi enzim dan sistem kardiovaskular. Rendahnya tingkat aktivitas fisik menurunkan efisiensi insulin dan menyebabkan arteri menjadi kaku, dan respon sistem kardiovaskular yang kurang baik.

Elebihan berat badan juga memiliki konsekuensi yang sama dan merupakan faktor risiko yang kuat untuk terjadinya diabetes maupun tekanan darah tinggi. Baca Juga: 4 Mitos & Fakta Diabetes yang Harus Diketahui 3. Diabetes dan Hipertensi Bisa Memperparah Keadaan Kelebihan gula dapat memiliki banyak konsekuensi, termasuk kerusakan pada pembuluh darah sensitif secara perlahan yang disebut kapiler.

Kerusakan kapiler tertentu dalam ginjal, dapat merusak kemampuan tekanan darah yang mengatur ke dalam ginjal dan hal ini menyebabkan tekanan darah tinggi. Hipertensi sendiri juga memengaruhi sekresi insulin di pankreas, yang meningkatkan kadar gula darah.

  1. Dengan ‘kemampuannya’ tersebut, kombinasi tekanan diabetes atau hipertensi adalah sebuah sistem yang dapat memperparah kondisi itu sendiri yang menyebabkan kedua penyakit ini cenderung semakin kurang baik dari waktu ke waktu.
  2. Dari ketiga alasan tersebut membuktikan bahwa hubungan diabetes dengan hipertensi mempunyai keterkaitan yang cukup erat, dan tidak menutup kemungkinan keduanya juga berisiko memunculkan penyakit lain, seperti penyakit jantung, gagal ginjal dan penyakit lainnya.

Risiko penyakit diabetes dapat dipengaruhi juga dari riwayat keluarga, yang memungkinkan seseorang terkena risiko 3x lebih tinggi. Gaya hidup sehat memang sangat dibutuhkan, untuk menghindari penyakit diabetes dan hipertensi. Apabila kamu ingin berdiskusi masalah kesehatan kepada dokter, namun tidak memiliki waktu berkunjung ke dokter, jangan khawatir! Kini kamu bisa dengan mudah bertanya-jawab dengan dokter umum ataupun dengan dokter spesialis secara online melalui aplikasi Halodoc,

Apa hubungan jantung dengan diabetes?

Diabetes merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit jantung. Pasien diabetes ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) darah. Kadar gula darah yang tidak terkontrol dengan baik dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang membahayakan penderitanya, di antaranya penyakit jantung koroner.

  1. Penyakit Jantung koroner adalah kondisi tersumbatnya pembuluh darah koroner (pembuluh darah yang mensuplai darah dan oksigen ke jantung).
  2. Sumbatan ini disebabkan penumpukan kolesterol atau plak pada dinding pembuluh darah (aterosklerosis).
  3. Jika tidak terkontrol, diabetes dapat menyebabkan serangan jantung.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyakit jantung koroner merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia, bahkan juga di Indonesia. Orang dewasa dengan diabetes, memiliki risiko 2 – 4 kali lipat lebih besar untuk meninggal akibat penyakit jantung koroner dibandingkan yang tidak menderita diabetes Diabetes merusak organ jantung Kadar gula darah yang tinggi dapat memicu kerusakan pada dinding pembuluh darah, termasuk pembuluh darah jantung.

Hipertensi Hipertensi adalah faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular. Ketika pasien memiliki hipertensi dan diabetes, di mana hal ini banyak terjadi, maka risiko penyakit kardiovaskular nya akan meningkat 2 kali lipat. Kolesterol tinggi dan trigliserida tinggi. Pasien dengan diabetes cenderung memiliki level kolesterol jahat (LDL) yang tinggi, kolesterol baik (HDL) rendah, dan trigliserida tinggi yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

See also:  What Type Of Disease Is Diabetes?

Faktor risiko lain yang juga meningkatkan risiko penyakit jantung koroner adalah

Merokok. Obesitas. Kurang aktivitas fisik/olahraga. Konsumsi alkohol berlebih. Menopause pada wanita. Riwayat keluarga.

Karena diabetes termasuk risiko penyakit jantung, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan jantung dan faktor risikonya secara berkala. Ada beberapa rekomendasi pemeriksaan:

Pengecekan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol secara berkala. Elektrokardiogram (EKG). Treadmill Test. CT (Computerized Tomography) Scan Jantung. Angiografi koroner.

Orang dengan diabetes yang dikombinasikan dengan satu atau lebih faktor risiko lain berisiko lebih besar terkena penyakit jantung. Namun, dengan mengelola faktor risiko dan rutin melakukan medical check up, penderita diabetes dapat mencegah terjadinya penyakit jantung koroner.

Apa yang menyebabkan terjadinya aterosklerosis?

Pengertian Aterosklerosis – Aterosklerosis adalah pengerasan dan penyempitan arteri yang disebabkan oleh plak kolesterol yang melapisi arteri dari waktu ke waktu. Ini dapat membahayakan aliran darah karena arteri jadi tersumbat. Arteri adalah pembuluh darah yang mengalirkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.

Aterosklerosis ini merupakan suatu kondisi pengerasan arteri yang disebabkan oleh timbunan plak kolesterol. Seiring berjalannya waktu, plak ini bersama dengan kalsium dan trombosit, dapat terus menebal hingga akhirnya menyumbat total pembuluh darah arteri. Pengidapnya mungkin mengenal penyakit ini dengan sebutan arteriosklerosis atau penyakit kardiovaskular aterosklerotik.

Ini adalah penyebab umum dari serangan jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer, yang bersama-sama disebut penyakit kardiovaskular.

Apa penyebab terjadinya aterosklerosis?

Penyebab Arteriosklerosis – Arteriosklerosis terjadi ketika dinding bagian dalam pembuluh darah arteri mengalami kerusakan. Akibatnya, sel darah dan plak yang terbentuk dari kolesterol, lemak, atau kalsium menumpuk di dinding arteri dan menyumbat pembuluh darah.

  1. Penyumbatan pembuluh darah membuat aliran darah ke organ-organ tubuh menjadi tidak lancar.
  2. Hal ini mengakibatkan organ tersebut tidak berfungsi dengan baik.
  3. Belum diketahui secara pasti penyebab kerusakan pada pembuluh darah arteri.
  4. Akan tetapi, kondisi ini diyakini bisa terjadi sejak usia muda dan dapat berkembang seiring pertambahan usia.

Selain itu, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pembuluh darah arteri, yaitu:

Kolesterol tinggi Trigliserida tinggi Tekanan darah tinggi Berat badan berlebih Diabetes Peradangan akibat arthritis, lupus, atau infeksi Kebiasaan merokok Kurang olahraga Pola makan yang tidak sehat Riwayat penyakit jantung di keluarga

Apa yang Menyebabkan penyakit aterosklerosis?

Deteksi Aterosklerosis – Aterosklerosis bisa terdeteksi dalam pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh atau medical check-up. Bila pasien datang dengan gejala yang mengarah ke masalah pembuluh darah, dokter di rumah sakit jantung akan lebih dulu melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasien.

  • Dokter juga mungkin akan menjalankan serangkaian tes, antara lain: Kateterisasi jantung : dokter memasukkan kateter, yaitu alat berbentuk silinder yang tipis, panjang, dan fleksibel, ke arteri koroner.
  • Setelah itu, dokter memasukkan cairan kontras ke kateter untuk menemukan lokasi sumbatan dalam arteri dengan panduan pencitraan sinar-X.

Ultrasonografi (USG) doppler : penggunaan gelombang suara yang diarahkan ke pembuluh darah untuk memeriksa aliran darah. Perbandingan tekanan darah : bila ada perbedaan tekanan darah yang jauh antara di lengan dan tungkai, bisa jadi pembuluh darah menyempit akibat aterosklerosis. Tomografi terkomputasi (CT scan) : pencitraan dengan sinar-X untuk mengecek tumpukan kolesterol dan zat lain dalam arteri, dengan bantuan zat khusus juga dapat melihat penyempitan di pembuluh darah

Adblock
detector