Jumlah Pengidap Diabetes Berdasarkan Negara 2021
A Font Kecil A Font Sedang A Font Besar
Pada 2021, International Diabetes Federation (IDF) mencatat 537 juta orang dewasa (umur 20 – 79 tahun) atau 1 dari 10 orang hidup dengan diabetes di seluruh dunia. Diabetes juga menyebabkan 6,7 juta kematian atau 1 tiap 5 detik. Tiongkok menjadi negara dengan jumlah orang dewsa pengidap diabetes terbesar di dunia.140,87 juta penduduk Tiongkok hidup dengan diabetes pada 2021.
Selanjutnya, India tercatat memiliki 74,19 juta pengidap diabetes, Pakistan 32,96 juta, dan Amerika Serikat 32,22 juta. Indonesia berada di posisi kelima dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta. Dengan jumlah penduduk sebesar 179,72 juta, ini berarti prevalensi diabetes di Indonesia sebesar 10,6%.
IDF mencatatat 4 dari 5 orang pengidap diabetes (81%) tinggal di negara berpendapatan rendah dan menengah. Ini juga yang membuat IDF memperkirakan masih ada 44% orang dewasa pengidap diabetes yang belum didiagnosis. (Baca: Prevalensi Diabetes Tinggi, Pemerintah Usulkan Cukai Minuman Manis )
Indonesia Peringkat diabetes ke berapa?
Wilayah Asia Tenggara dimana Indonesia berada, menempati peringkat ke-3 dengan prevalensi sebesar 11,3%.
Mengapa perempuan lebih banyak terkena diabetes?
Perempuan lebih berisiko mengidap diabetes karena secara fisik perempuan memiliki peluang peningkatan indeks massa tubuh yang lebih besar.
Gula darah yg paling tinggi berapa?
4. Usia di atas 20 Tahun – Seseorang dengan usia di atas 20 tahun memiliki kadar gula darah normal di kisaran 100-180 mg/dL per hari. Saat bangun di pagi hari, gula darah harus berada di titik terendah karena tubuh belum makan selama sekitar 8 jam. Kategori kadar gula rendah adalah saat angka pemeriksaannya kurang dari 100 mg/dL.
Sudah memasuki kategori berbahaya jika angkanya di bawah 70 mg/dL. Lalu, seseorang dapat dianggap memiliki kadar gula darah tinggi jika angkanya melebihi 130 mg/dL sebelum makan atau 180 mg/dL setelah makan dalam waktu 1-2 jam. Kebanyakan orang tidak mengalami gejala hingga kadar gulanya mencapai 250 mg/dL atau lebih tinggi.
Tingkat gula darah tertinggi yang masih dianggap aman umumnya sekitar 160-240 mg/dL. Nah, itulah kadar gula darah normal menurut usia yang perlu diketahui. Sangat penting untuk memeriksakan kadar gula darah di dalam tubuh secara rutin. Terlebih, pada seseorang yang memiliki risiko untuk alami masalah seperti diabetes.
- Hal ini juga perlu dilakukan jika kamu memiliki kebiasaan makan banyak atau kuliner.
- Jika diabetes terdiagnosis secara dini, penanganan yang tepat bisa dilakukan.
- Amu juga bisa melakukan pemesanan untuk pemeriksaan kadar gula darah di beberapa rumah sakit rekanan Halodoc,
- Cukup dengan download aplikasi Halodoc, pemesanan bisa dilakukan kapan dan di mana saja sesuai keinginan.
Maka dari itu segera gunakan aplikasinya sekarang juga!
Apa akibat dari kencing manis?
2. Gampang haus – Selain sering buang air kecil, gejala diabetes yang khas adalah gampang haus atau polidipsia. Rasa haus ini berbeda dengan haus biasanya karena tidak akan hilang meski Anda sudah minum. Pada kondisi normal, gula di dalam darah akan disaring ginjal dan diserap kembali ke dalam darah.
Namun, jika kadar gula darah sangat tinggi, ginjal tidak dapat menyerap seluruh gula sehingga gula akan menumpuk di dalam urine. Urine yang tinggi kadar gulanya akan mempunyai tekanan osmotik yang tinggi sehingga menarik molekul air lebih banyak. Seiring waktu, komponen air yang tertarik ke dalam urine akan semakin banyak dan frekuensi kencing terus meningkat.
Kedua kondisi tersebut lalu menyebabkan dehidrasi sehingga tubuh mengirimkan sinyal haus ke otak. Pada kondisi ini, pengidap diabetes akan menjadi haus dan lebih banyak minum.
Berapa lama harapan hidup penderita diabetes?
Harapan hidup pasien diabetes menurut penelitian – Laporan dari Diabetes UK pada tahun 2010 memperkirakan harapan hidup penderita diabetes tipe 2 kemungkinan menurun hingga 10 tahun. Sementara itu, penurunan harapan hidup penderita diabetes tipe 1 lebih besar, yaitu bisa berkurang sampai 20 tahun. Akan tetapi, kemajuan pengobatan untuk diabetes tipe 1 saat ini membuat rata-rata umur penderita relatif lebih panjang dibandingkan yang diperkirakan.
Peningkatan angka harapan hidup pada penderita diabetes tipe 1 ini ditunjukan dalam riset tahun 2012 dari American Diabetes Association, Peneliti menjelaskan rata-rata umur penderita diabetes tipe 1 yang didiagnosis pada 1965-1980 bertambah hingga 15 tahun dari penderita yang dikonfirmasi memiliki diabetes pada 1950-1964.
Studi lain di tahun yang sama di Population Health Metrics mengestimasi penderita diabetes tipe 2 yang terdiagnosis saat berumur 55 tahun rata-rata dapat bertahan hidup hingga usia tertentu. Bagi wanita, penelitian tersebut memperkirakan diabetesi bisa hidup hingga usia 67-80 tahun dan 65-75 tahun untuk pria.
Perkiraan umur rata-rata untuk penderita diabetes tipe 2 juga terdapat dalam penelitian terdahulu di European Heart Journal, Pada riset ini, penderita yang didiagnosis pada umur 55 tahun memiliki angka harapan hidup sekitar 13-21 tahun, sedangkan yang didiagnosis di umur 75 tahun bisa bertahan hidup sampai 4,3-9,6 tahun.
Berdasarkan hasil sejumlah hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa berapa lama penderita diabetes bertahan hidup bisa berbeda-beda. Bahkan, perkiraan angka harapan hidup tersebut bisa berubah, tergantung dari pengobatan diabetes dan perubahan gaya hidup yang dilakukan.
Apakah penyakit diabetes bisa menular lewat hubungan intim?
Apakah Diabetes Menular Lewat Berhubungan Intim? 20 Oktober 2014 – Tanya Dokter Klikdokter.com Dokter saya mau tanya, apakah bila seorang suami menderita diabetes, istrinya akan tertular jg penyakit diabetes bila mereka berhubungan intim. Terima kasih pria, 48 Tahun 20 Okt 2014, 04:51 WIB Dijawab oleh: dr.
Dyah Novita Anggraini Terima kasih atas pertanyaan Anda Kami mengerti kekhawatiran yang Anda rasakan. Diabetes melitus adalah suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik yang sifatnya absolut maupun relatif.
Diabetes adalah kondisi menahun yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikendalikan / dikontrol dengan obat anti diabetes. Mengenai pertanyaan Anda apakah diabetes menular lewat hubungan intim? jawabannya tidak menular. Diabetes bukan penyakit menular.
Apakah diabetes menular ke orang lain?
Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan bahwa diabetes merupakan induk dari segala penyakit tidak menular apalagi bila diidap sejak kecil. “Ini adalah penyakit tidak menular yang menggerogoti tubuh bila tidak terkendali dan juga menggerogoti biaya kesehatan yang tidak sedikit,” ujar Piprim dalam webinar ditulis Minggu.
- Piprim mengatakan bahwa bila sejak kecil seseorang sudah terdiagnosa diabetes tipe 1 atau tipe 2, maka potensi untuk mengalami penyakit tidak menular kronis lain saat dewasa akan jauh lebih tinggi.
- Pasalnya diabetes yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan komplikasi seperti gagal ginjal, gagal jantung, kebutaan, kerusakan sistem saraf dan penyakit kronis lain yang induknya adalah diabetes melitus, jelas Piprim.
“Oleh sebab itu para orang tua tidak perlu ragu untuk memeriksakan kadar gula darah anak, terutama bila anak mengalami gejala diabetes seperti 3P dan ada riwayat diabetes dalam keluarga,” kata Piprim. Gejala 3P yang dimaksud adalah anak sering merasa lapar (polifagi), sering merasa haus (polidipsi) dan sering buang air kecil di malam hari (poliuri).
- Tiga gejala yang kerap disebut 3P tersebut merupakan gejala umum pada penderita diabetes melitus tipe 1 dan bisa terjadi pada anak.
- Pemeriksaan atau skrining diabetes pada anak dijelaskan Piprim akan sangat membantu penanganan atau tata laksana diabetes pada anak, karena seringkali pasien datang dalam kondisi yang sudah berat sehingga sulit untuk ditangani.
Diabetes melitus adalah kondisi medis kronis yang menyebabkan masalah dengan kemampuan tubuh untuk mengubah makanan – terutama gula (karbohidrat) – menjadi bahan bakar bagi tubuh. Piprim menjelaskan terdapat dua bentuk diabetes yang paling umum dikenal oleh masyarakat yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
- Edua bentuk diabetes ini dapat terjadi pada usia berapa pun termasuk anak-anak.
- Diabetes tipe 1 terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup hormon insulin yang dapat mengatur glukosa di dalam aliran darah,” jelas Piprim.
- Sebaliknya, diabetes tipe 2 terjadi akibat tingginya hormon insulin yang diproduksi tubuh, namun hormon ini tidak bisa bekerja sebagaimana seharusnya.
Akibatnya kadar glukosa dalam darah menjadi tidak terkontrol. Baca juga: Anak kurus juga bisa terkena diabetes Baca juga: Ketersediaan insulin untuk pasien diabetes belum merata Baca juga: Penyandang diabetes perlu segera ke dokter bila tiba-tiba sakit berat Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri Editor: Alviansyah Pasaribu COPYRIGHT © ANTARA 2021
Ayah diabetes Apakah Menurun ke anak?
Thinkstock Anak berisiko tinggi mengalami diabetes jika kedua orangtuanya merupakan penyandang diabetes. GridHEALTH.id – Diabetes sering disebut sebagai salah satu penyakit keturunan. Julukan yang tersemat tersebut membuat banyak orang berpikir jika ada riwayat diabetes dalam keluarga, maka otomatis akan menurun ke anak.
- Padahal kenyataannya tidak seperti itu.
- Tapi riwayat diabetes dalam keluarga memang memungkinkan seseorang untuk mengalaminya juga.
- Baca Juga: Step by Step, Begini Cara Tepat Dalam Mengobati Luka Diabetes Diabetes tipe 2 lebih berisiko diturunkan dalam keluarga dibandingkan dengan diabetes tipe 1.
- Jika seorang ayah mengalami diabetes, maka kemungkinan anak mengalaminya juga adalah 1 dari 17, dikutip dari American Diabetes Association, Minggu (19/12/2021).
Sementara jika yang diabetes adalah ibu dan ia melahirkan anak di bawah usia 25 tahun, risikonya yakni 1 dari 25. Begitu juga dengan mereka yang melahirkan bayi setelah usia 25 tahun, 1 banding 100 risiko anak terkena diabetes. Baca Juga: Diare Berulang Pada Penyandang Diabetes, Begini Cara Mengatasinya Jika ayah yang memiliki riwayat diabetes tipe 2, risiko terkena penyakit ini sebesar 10%.
Presentase kemungkinannya akan lebih besar jika ibu yang merupakan penyandang diabetes. Kemungkinan penyakit ini menurun pada anak meningkat hingga 70%, jika kedua orangtua penyandang diabetes. Baca Juga: 7 Perawatan Kaki Diabetes, Cegah Luka Terinfkesi dan Amputasi Mutasi gen dalam pengendalian kadar gula darah dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Gen tersebut meliputi kontrol produksi glukosa, produksi dan regulasi insulin, dan seberapa tinggi kadar gula darah di tubuh. Meskipun seorang anak berasal dari keluarga yang mempunyai riwayat diabetes, tapi ia belum tentu juga mengalaminya. Faktor risiko genetik diabetes memang cukup berpengaruh besar, tapi ini bukan merupakan faktor utama.
Baca Juga: Mencegah Pradiabetes Jadi Diabetes Ternyata Mudah, Begini Caranya Gaya hidup yang dijalankan oleh anak juga berpengaruh terhadap risiko dirinya mengalami diabetes atau tidak di kemudian hari, dilansir dari Medicinenet.com, Minggu (19/12/2021). Baca Juga: Penyandang Diabetes Sering Alami Diare Tanpa Sebab, Ini Gejalanya Risiko mengalami diabetes dari garis keturunan memang tidak bisa dihindari.
Tapi risikonya bisa diturunkan dengan melakukan beberapa hal berikut ini: 1. Menjalani gaya hidup yang sehat dengan selalu memperhatikan berat badan.2. Mengelola pola makan sehat, pastikan tubuh sudah mendapatkan nutrisi yang tepat.3. Lebih baik hindari mengonsumsi junk food atau makanan berlemak dan tinggi garam.4. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Apakah penderita diabetes bisa puasa?
Bolehkah penderita diabetes berpuasa? Berdasarkan pedoman yang dibuat oleh The International Islamic Fiqh Academy dan The Islamic Organization for Medical Sciences, penderita diabetes dibagi atas 4 kategori berdasarkan atas boleh tidaknya mereka berpuasa:
Risiko rendah, boleh berpuasa
- Pasien sehat dengan diabetes yang terkontrol oleh diet dan obat-obatan
- Kadar HbA1C <7%
Risiko sedang, boleh puasa dengan hati-hati
- Pasien sehat dengan diabetes yang terkontrol oleh diet, obat-obatan atau short acting insulin
- Kadar HbA1C < 8%
Risiko tinggi, diperbolehkan tidak berpuasa
- Nilai gula darah puasa atau gula darah sebelum puasa 150-300 mg/dl
- Kadar HbA1C 8-10%
- Memiliki komplikasi mikrovaskular (gangguan retina, ginjal, saraf) atau makrovaskular
- Tinggal sendirian atau mendapat terapi sulfonilurea atau insulin
- Pasien usia lanjut di atas 75 tahun
- Pasien dengan penurunan fungsi ingatan berat, demensia, atau mendapat pengobatan yang mempengaruhi daya ingat
- Adanya penyakit penyerta yang berat, seperti, stroke, kanker, atau darah tinggi yang tidak terkontrol
Risiko sangat tinggi, tidak direkomendasikan berpuasa
- Pemeriksaan gula darah tinggi, dengan rata-rata nilai gula darah puasa atau gula darah sebelum puasa > 300 mg/dl
- Kadar HbA1C > 10%
- berat selama 3 bulan terakhir
- Hipoglikemia berulang atau hipoglikemia yang tidak diketahui penyebabnya
- Adanya komplikasi diabetes ketoasidosis atau hiperglikemia hiperosmolar
- Adanya penyakit akut
- Pekerja fisik berat
- Sedang hamil
- Pasien dengan penurunan fungsi ingatan berat, demensia, atau mendapat pengobatan yang mempengaruhi daya ingat
- Pasien yang sedang menjalani (cuci darah)
Apa yang harus diperhatikan oleh penderita diabetes ketika berpuasa? Tidak ada perubahan makanan selama puasa Ramadan. Penderita diabetes dianjurkan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan yang menghasilkan energi secara lambat seperti gandum, kacang-kacangan, nasi, dan semolina, juga menghindari makanan dengan kandungan asam jenuh yang tinggi.
Porsi makanan saat puasa juga disesuaikan, yaitu 50% saat sahur, 40% saat berbuka dan 10% setelah tarawih. Pastikan juga asupan cairan saat berpuasa tercukupi dengan baik setelah buka puasa dan tarawih. Aktivitas fisik rendah dan sedang tetap dapat dilakukan oleh penderita diabetes tipe 2, namun perlu dilakukan modifikasi durasi dan intensitas karena aktivitas fisik yang berlebihan dapat menimbulkan hipoglikemia bagi orang yang sedang berpuasa.
Tarawih harus dipertimbangkan sebagai aktivitas fisik saat melakukan modifikasi aktivitas. Penusukan jarum ke dalam kulit untuk pemeriksaaan gula darah tidak membatalkan puasa. Jadi, periksa teratur gula darah Anda, terutama apabila Anda merasakan sakit atau ada gejala dari gula darah rendah atau tinggi.
- Ganti dosis 3 x 500 mg menjadi 2 x 1000 mg
- Obat sulfonilurea tidak disarankan atau harus digunakan dengan dengan hati-hati
- Apabila tetap digunakan, turunkan dosis sulfonilurea sampai setengahnya
- Penggunaan obat SGLT2 tidak dianjurkan
- Obat TZDs, alfa glucosidase inhibitor atau incretin tetap dapat digunakan
Insulin
- Penggunaan insulin premixed atau insulin kerja menengah 2x sehari diganti menjadi insulin kerja menengah yang dipakai malam hari dan insulin kerja cepat bersamaan dengan makan
- Gunakan dosis insulin yang dianjurkan saat berbuka dan setengah dosis saat sahur
- Insulin pump: pertimbangkan untuk mengurangi dosis basal dan modifikasi dosis bolus saat berbuka dan sahur
Pengobatan diabetes saat berpuasa harus disesuaikan, karena jika tidak, dapat timbul komplikasi seperti hipoglikemia berat yang tentunya dapat membahayakan. Konsultasikan dengan dokter anda untuk informasi lebih lanjut.
Gula darah tinggi 400 Apakah diabetes?
Gula darah tinggi 400 mg/dL berbahaya jika dibiarkan. Kondisi ini penyebab utama penyakit diabetes. Bahayanya bisa merusak saraf, pembuluh darah, bahkan mengancam nyawa. Masalah yang satu ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Segera cari tahu berapa ukuran kadar gula darah yang normal dan penyebabnya.
Kadar gula tinggi sakit apa?
Ciri-ciri Gula Darah Tinggi – Berikut ini adalah ciri-ciri gula darah sedang tinggi:
Merasa Cepat Lapar, Tapi Berat Badan Turun
Ciri-ciri gula darah tinggi yang tidak terkontrol biasanya akan membuat kamu merasa lebih cepat lapar dari biasanya. Hal tersebut menandakan gejala yang disebut polifagia. Meskipun pengidap makan lebih banyak, namun berat badan terus turun tanpa alasan yang jelas. Selain penurunan berat badan dan nafsu makan, pengidap mungkin memiliki otot yang lemah dan sering jatuh.
Kelelahan Terus Menerus
Kelelahan ekstrim adalah ciri-ciri gula darah tinggi lainnya. Alasannya, ketika tubuh tidak memproses insulin dengan benar atau tidak memiliki jumlah insulin yang cukup, gula tetap berada dalam darah. Gula tidak masuk ke sel tubuh untuk digunakan sebagai energi.
Penglihatan Kabur dan Sakit Kepala
Pengidap mungkin merasakan penglihatan jadi kurang jelas atau segala sesuatunya mungkin tampak agar kabur. Hal tersebut merupakan salah satu ciri-ciri gula darah tinggi akibat cairan bocor yang kemudian menyebabkan lensa mata membengkak. Kondisi tersebut mengubah bentuk lensa, yang kemudian membuatnya tidak dapat fokus dengan benar.
Luka Sembuh Lebih Lambat Dari Biasanya
Luka yang sembuh lebih lambat terjadi akibat gula darah tinggi yang tidak terkontrol. Ini karena diabetes menyebabkan kerusakan saraf dan mempengaruhi sirkulasi, terutama di tungkai bawah dan kaki, yang dapat menunda penyembuhan. Hal tersebut sebagai akibat tidak cukup aliran darah ke daerah yang terluka.
Kesemutan dan Mati Rasa pada Tangan dan Kaki
Gula darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf, yang juga dikenal sebagai neuropati diabetik. Kondisi yang mungkin dirasakan yaitu sensasi kesemutan atau bahkan mati rasa di tangan dan kaki.
Terjadi Perubahan Kulit
Area gelap dan tebal dari kulit lembut (acanthosis nigricans) dapat terbentuk di bagian belakang leher atau tangan, ketiak, wajah, dan area lainnya. Kondisi ini bisa menjadi tanda resistensi kulit. Ciri-ciri gula darah tinggi yang terjadi pada perubahan kulit termasuk:
- Lepuh.
- Infeksi.
- Kekeringan.
- Gatal.
- Perubahan warna.
- Kelainan kulit.
Gusi Bengkak atau Berdarah
Penyakit gusi nyatanya juga termasuk sebagai komplikasi diabetes. Kondisi ini juga membuat diabetes jadi lebih sulit dikendalikan, karena saat infeksi terjadi maka tubuh akan merespon dengan melepas lebih banyak glukosa ke dalam aliran darah. Perlu diketahui, air liur juga mengandung glukosa, dan semakin banyak kandungannya, semakin banyak bakteri yang bergabung dengan makanan di mulut.
- Hal tersebut menyebabkan terjadinya plak dan penyakit gusi.
- Nah, gejalanya ini bisa termasuk gusi merah atau peradangan.
- Itulah ciri-ciri gula darah tinggi yang perlu diwaspadai.
- Jika kamu mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya segera dapatkan pemeriksaan dokter.
- Amu bisa membuat jadwal kunjungan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc,
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Apakah penderita diabetes badan sakit semua?
Home / Sport & Lifestyle / Kesehatan
Senin, 11 Oktober 2021, 05:40 WIB Warta Ekonomi, Jakarta – Menurut WHO (World Health Organization) diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya.
Jika seseorang memiliki kadar glukosa darah tinggi terlalu sering, dan mereka tidak menerima pengobatan, itu dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan. Baca Juga: Harap Tenang, Meski Efektivitas Menurun Setelah 6 Bulan, Vaksin Pfizer Masih. Kondisi diabetes atau diabetes melitus ini umum diketahui melahirkan dampak turunan atau komplikasi lanjutan pada tubuh penderitanya.
Tak sedikit komplikasi atau dampak turunan tersebut memiliki nama tersendiri sesuai dengan gejala yang ditimbulkan. Salah satu dampak yang umum diderita penderita diabetes adalah merasakan rasa sakit di beberapa atau bahkan seluruh bagian tubuh (Otot, sendi, lengan, kaki, dll).
- Mengapa hal itu bisa terjadi? Melansir laman MedicineNet, pasien dengan diabetes melitus dapat mengembangkan kontraktur jari dan anggota badan sebagai akibat dari penebalan jaringan lunak di daerah ini.
- Hal ini dapat menyebabkan pengecilan otot karena tidak digunakan.
- Ini disebut sebagai atrofi.
- Diabetes melitus sangat berperan besar pada aterosklerosis yang mengganggu sirkulasi ke banyak jaringan tubuh.
Ketika otot-otot tungkai terpengaruh, penurunan aliran darah dapat menyebabkan kram dan nyeri saat berjalan (penyakit pembuluh darah perifer yang menyebabkan klaudikasio). Baca Juga: Waduh. Efek Samping Covid-19 Ini Kerap Terjadi, Covid Toe Adalah.
Dalam kondisi kasus yang lebih buruk, hal ini dapat menyebabkan kematian (infark) pada area otot yang terlokalisasi. Hal ini ditandai dengan nyeri lokal di daerah yang terlibat. Tes darah dapat menunjukkan peningkatan enzim otot (creatine phosphokinase (CPK) and aldolase). Ketika otot jantung dipengaruhi oleh aterosklerosis tersebut, dapat menyebabkan serangan jantung.
Diabetes melitus juga dapat merusak saraf yang mensuplai tangan dan kaki. Hal ini dapat menyebabkan suplai saraf yang tidak memadai dan pengecilan otot lebih lanjut. Orang dengan diabetes mellitus yang berlangsung lama dapat mengalami nyeri, dan otot berkedut, selain pengecilan otot pada otot di sekitar bahu dan pinggul (limb girdle wasting).
- Ondisi ini disebut sebagai amyotrofi diabetik.
- Baca Juga: Tanda Hitam dan Gelap di Kulit Merujuk pada Kondisi Diabetes? Mungkin Itu Acanthosis Nigricans Jika Anda termasuk penderita diabetes dan mulai merasakan rasa sakit di banyak bagian tubuh, sangat disaranakan untuk segera mengunjungi tenaga kesehatan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut serta pemeriksaan lanjutan.
Hal ini untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan aman. Meta tags: Salah satu dampak yang umum diderita penderita diabetes adalah merasakan rasa sakit di seluruh bagian tubuh. Mengapa hal itu bisa terjadi? Baca Juga: Apa Saja Faktor Penyebab Penyakit Diabetes Melitus? Baca Juga: Waketum Nasdem Ingin Cawapres Anies Orang Berpengalaman, Anak Buah AHY: Percuma Kalau Bakal Kalah