Prediksi Urine Yang Mengalami Diabetes Melitus?

Prediksi Urine Yang Mengalami Diabetes Melitus
2. Diabetes Melitus – Diabetes memang dapat diketahui melalui gejala-gejalanya yang khas, seperti sering haus, mudah lapar, dan sering buang air kecil dengan jumlah urine yang dikeluarkan melebihi jumlah normal. Tapi, untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti, serangkaian pemeriksaan medis tetap perlu dilakukan, salah satunya tes urine.

  • Ini karena kadar glukosa atau gula darah dalam urine bisa digunakan untuk mengetahui bagaimana tubuh memperlakukan glukosa berlebih.
  • Pengidap diabetes biasanya memiliki kadar gula dalam urine yang tinggi.
  • Selain itu, warna urine pengidap diabetes juga lebih transparan atau tidak memiliki warna sama sekali serta beraroma manis.

Itulah mengapa diabetes sering disebut juga dengan istilah kencing manis. Baca juga: 5 Gejala Awal Diabetes yang Sering Diabaikan

Apakah diabetes kencing terus-menerus?

Sering Buang Air Kecil Tanda Penyakit Diabetes, Benarkah? – Kamu sudah seharusnya waspada jika sering buang air kecil, terlebih ketika malam hari. Pasalnya, terlalu sering buang air kecil dalam waktu yang lama dapat menjadi indikasi berbagai masalah medis, salah satunya adalah diabetes.

  1. Naiknya kadar gula darah pada pengidap diabeteslah yang membuat hasrat terus-menerus ingin buang air kecil,
  2. Normalnya, gula darah disaring oleh ginjal, kemudian diserap kembali dalam darah.
  3. Namun, ketika jumlah kadar gula darah semakin tinggi, maka ginjal tidak mumpuni untuk menyerap semua gula dalam darah.

Maka, kelebihan gula tersebut dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk cairan urine agar tidak membahayakan tubuh. Berkaitan dengan hal tersebut, ginjal harus bekerja ekstra untuk menyaring dan mengeluarkan kelebihan gula darah dalam tubuh melalui urine. Ketika kondisi tersebut terjadi, tekstur urine akan menjadi lebih kental, sehingga butuh banyak air dari dalam tubuh untuk mengencerkannya.

Hal tersebut yang menyebabkan pengidap diabetes lebih sering merasa haus. Rasa haus akan terjadi ketika tubuh mengirim sinyal pada otak agar pengidap mengonsumsi lebih banyak air putih. Karena terlalu banyak minum, maka tubuh akan mengeluarkan cairan yang berlebihan tersebut dengan sering buang air kecil.

Baca juga: 12 Faktor Ini Tingkatkan Risiko Diabetes Melitus

Apa kencing manis dan diabetes sama?

DIABETES MELITUS ( Kencing Manis )

  • KENALI GEJALA
  • DAN
  • CARA PERAWATANNYA
  • Apa itu penyakit Diabetes Melitus ?
  • Penyakit Diabetes Melitus (Kencing manis, Sakit gula) adalah penyakit kronik dengan konsentrasi gula dalam darah yang tinggi.
  • Siapa saja yang Beresiko tinggi terkena Diabetes Melitus ?
  • Seseorang yang :
  • Mempunyai saudara, orangtua atau kakek-nenek dengan Diabetes.
  • Obesitas ( gemuk ) atau berat badan lebih.
  • Usia diatas 45 tahun.
  • Prediabetes ( Glukosa darah puasa atau sesudah makan melebihi normal atai toleransi glukosa terganggu )
  • Mempunyai tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi.
  • Melahirkan bayi lebih dari 4 kg.
  1. Apa saja jenis Diabetes Melitus ?
  2. Penyakit Diabetes Melitus terdiri dari :
  3. ü Diabetes Melitus tipe 1 :
  4. ( Diabetes Melitus tergantung Insulin )
See also:  How To Take Moringa Seeds For Diabetes?

Penyandang Diabetes tipe 1 adalah anak-anak dan remaja, tidak gemuk, dan bila penyakitnya diketahui harus menggunakan Insulin. Pankreas sangat sedikit membentuk insulin atau bahkan tidak sama sekali.

  • ü Diabetes Melitus tipe 2 :
  • ( Diabetes Melitus tidak tergantung Insulin )
  • Penyandang diabetes tipe 2 biasanya sudah dewasa atau berusia lanjut dan agak gemuk.
  • Apa penyebab Diabetes Melitus ?

Faktor keturunan atau genetik merupakan penyebab utama Diabetes tipe 2, tetapi faktor lingkungan seperti obesitas dan kurangnya aktifitas fisik merupakan pemicu utama penyakit ini. Orang dengan Diabetes pada mulanya mengalami “Resistensi Insulin” sebelum mereka gemuk.

  • Sering buang air kecil, terutama pada malam hari.
  • Cepat merasa haus dan lapar.
  • Berat badan turun, tanpa sebab yang jelas.
  • Cepat merasa lelah dan mengantuk.
  • Luka yang sukar sembuh.
  • Gatal-gatal terutama daerah sekitar kelamin.
  • Kesemutan pada kaki / tungkai.
  • Kemampuan seks menurun.
  • Penglihatan kabur.
  • Melahirkan bayi lebih dari 4 kg.
  1. Kapan seseorang disebut menyandang Diabetes Melitus ?
  2. Seseorang dikatakan sebagai penyandang Diabetes Melitus bila pada pemeriksaan laboratorium kimia darah, konsentrasi glukosa darah dalam keadaan puasa (GDP) pagi hari > 126 mg/dL atau glukosa darah sewaktu (GDS) melebihi 200 mg/dL.
  3. Apa akibat Penyakit Diabetes Melitus?

Diabetes tipe 2 dapat menyebabkan terjadinya perubahan serius pada jantung, ginjal dan mata. Kelainan tersebut disebut Komplikasi Diabetes. Seseorang bisa mengalami Diabetes selama bertahun-tahun tanpa mengetahui bahwa orang tersebut sudah terkena DM. Konsentrasi glukosa darah yang tinggi dapat merusak bagian / organ tubuh.

  • Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
  • Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung
  • Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati
  • Syaraf : Neuropati, Mati rasa
  • Kulit : Luka lama, Gangren
  • Hipoglikemia
  • Ketoasidosis.
  • Cara mencegah agar tidak terjadi komplikasi:
  • v Diet dengan benar
  • v Minum obat teratur
  • v Kontrol gula darah teratur
  • v Olahraga (jalan kaki, senam, sepeda santai, dll.)
  • v Bila saat aktifitas kemudian PUSING, KERINGAT DINGIN maka cepat MINUM TEH MANIS
  • v Mencegah kulit tidak terluka
  • v Cegah Kegemukan
  • Jenis makanan yang harus dikonsumsi dan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita Diabetes Melitus ?
  • Þ Jenis makanan yang TIDAK BOLEH dikonsumsi :
  • Gula pasir, manisan, susu kental manis, madu, abon, kecap, sirup, es krim.
  • Þ Jenis makanan yang BOLEH DIMAKAN TETAPI HARUS DIBATASI :
  • Nasi, singkong, roti, telur, tahu, tempe, kacang hijau, kacang tanah, ikan.
  • Þ Jenis makanan yang DIANJURKAN UNTUK DIMAKAN :
  • Kol, tomat, kangkung, oyong, bayam, kacang panjang, pepaya, jeruk, pisang, labu siam.
  • DIABETIK DAN PERAWATANNYA
  • Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki penderita Diabetes Melitus.
  • Hindari terlalu sering merendam kaki
  • Hindari penggunaan botol panas/penghangat kaki dari listrik
  • Hindari penggunaan pisau/silet untuk memotong kuku.
  • Hindari kaos kaki/sepatu yang terlalu sempit.
  • Hindari rokok.
See also:  Doctors Who Treat Diabetes?

Mengapa pengidap Diabetes Melitus beresiko terhadap Ulkus Diabetik :

  • Sirkulasi darah kurang baik
  • Indera rasa kedua kaki berkurang sehingga kaki mudah terluka
  • Daya tahan tubuh terhadap infeksi menurun
  1. Tindakan yang bisa dilakukan bila kaki terluka :
  2. ü Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa steril dan bila dua hari tidak sembuh segera periksa ke dokter.
  3. ü Bila luka cukup besar / kaki mengalami kelainan segera periksa ke dokter.
  4. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Dr.R.GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA Jl. Tentara Pelajar 22 ‘ 891016, 896645 Purbalingga : DIABETES MELITUS ( Kencing Manis )

Apakah diabetes kencing berbusa?

Penyakit diabetes juga menjadi penyebab kencing berbusa yang sangat perlu diwaspadai. Pasalnya, jumlah gula darah yang tidak terkontrol membuat jumlah albumin meningkat. Ini yang membuat kencing berbusa.

Jika urine positif mengandung glukosa penyakit apa yang mungkin terjadi?

Seberapa umumkah kondisi ini? – Adanya glukosa pada urine adalah kondisi yang umum terjadi, terutama pada pasien diabetes atau penyakit ginjal. Meski begitu, kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, terutama pada orang dengan faktor risiko tertentu. Untuk menurunkan risikonya, konsultasikan lebih lanjut ke dokter.

Berapakah kadar glukosa pada hasil pemeriksaan reduksi urin?

Pemeriksaan Reduksi Urine Metode Fehling – Tujuan : Untuk mengetahui zat reduksi dalam urine. Prinsip : Pemanasan urine dalam suasana alkali / basa dimana zat pereduktor akan mereduksi cupri sulfat menjadi cupro sulfat dan cupro oksida, pengendapan Cu(OH) 2 akan dicegah oleh KNa Tartat, cupro oksida yang terbentuk akan menimbulkan warna dari hijau sampai merah bata. Alat dan Bahan :

  • Sampel urine
  • Beaker glass
  • Tabung reaksi
  • Gelas ukur
  • Reagen Fehling A dan Fehling B
  • Penjepit tabung
  • Pipet tetes
  • Pembakar spiritus / lampu spiritus
See also:  What Type Of Disease Is Diabetes?

Prosedur Pemeriksaan Reduksi Urine Metode Fehling :

  1. Masukkan sampel urine kedalam beaker glass.
  2. Masukkan reagen fehling A sebanyak 1 ml ke dalam tabung reaksi.
  3. Tambahkan reagen fehling B sebanyak 2 ml dan urine sebanyak 1 ml, campur sampai homogen.
  4. Panaskan sampai mendidih selama 2 menit.
  5. Baca hasil pemeriksaan reduksi urine secara semi kuantitatif :
    • (-) tidak terjadi perubahan warna / tetap biru jernih (kadar glukosa <0,5%)
    • (+1) terjadi warna hijau kekuningan (kadar glukosa 0,5% – 1%)
    • (+2) terjadi warna kuning keruh (kadar glukosa 1% – 1,5%)
    • (+3) terjadi warna jingga / lumpur keruh (kadar glukosa 2% – 3,5%)
    • (+4) terjadi warna merah bata (kadar glukosa >3,5%)

Nilai Normal : tidak terjadi perubahan warna / tetap biru jernih Referensi : Buku Laporan Praktikum Kimia Klinik Pribadi

Bagaimana mendeteksi seseorang yang memiliki penyakit diabetes?

Gejala Diabetes – Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa hari saja. Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun, karena gejalanya cenderung tidak spesifik. Beberapa ciri-ciri penyakit gula atau diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:

Sering merasa haus atau sangat lapar Sering buang air kecil, terutama pada malam hari Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas Penurunan massa otot Pandangan kabur Urine mengandung keton Tubuh mudah lelah dan lemas Luka menjadi lebih sulit sembuh Mudah mengalami infeksi, seperti di gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih

Selain itu, ada beberapa gejala lain yang juga bisa dialami penderita diabetes, antara lain:

Mulut kering Gatal-gatal di kulit atau timbul prurigo Disfungsi ereksi atau impotensi Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki Hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang terjadi beberapa jam setelah makan akibat produksi insulin yang berlebihan Bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan, ( akantosis nigrikans ) yang menjadi tanda resistensi insulin

Sementara itu, ada juga beberapa orang yang mengalami prediabetes, yaitu kondisi ketika glukosa dalam darah berada di atas rentang normal tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Meski demikian, seorang penderita prediabetes juga dapat menderita diabetes tipe 2 jika tidak ditangani dengan baik.

Adblock
detector