Uji urine dengan larutan benedict digunakan untuk menguji kandungan gula pereduksi (monosakarida atau disakarida) dalam suatu sampel urine. Uji positif pada larutan benedict ialah jika di tetesi dengan larutan tersebut sampel urine akan berubah warna menjadi berwarna merah bata artinya urine tersebut mengandung glukosa.
- Urine yang mengandung glukosa adalah ciri-ciri penderita diabetes mellitus.
- Uji urine dengan larutan biuret berfungsi untuk menguji kandungan protein dalam suatu sampel urine.
- Uji positif pada larutan biuret apabila setelah ditetesi biuret, urine yang mengandung protein akan berubah menjadi berwarna ungu.
Urine yang mengandung protein adalah ciri-ciri penderita albuminuria. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah A, – Uji urine dengan larutan benedict digunakan untuk menguji kandungan gula pereduksi (monosakarida atau disakarida) dalam suatu sampel urine.
Uji positif pada larutan benedict ialah jika di tetesi dengan larutan tersebut sampel urine akan berubah warna menjadi berwarna merah bata artinya urine tersebut mengandung glukosa. Urine yang mengandung glukosa adalah ciri-ciri penderita diabetes mellitus. Uji urine dengan larutan biuret berfungsi untuk menguji kandungan protein dalam suatu sampel urine.
Uji positif pada larutan biuret apabila setelah ditetesi biuret, urine yang mengandung protein akan berubah menjadi berwarna ungu. Urine yang mengandung protein adalah ciri-ciri penderita albuminuria. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah A,
Bagaimana keadaan urine penderita diabetes?
2. Diabetes Melitus – Diabetes memang dapat diketahui melalui gejala-gejalanya yang khas, seperti sering haus, mudah lapar, dan sering buang air kecil dengan jumlah urine yang dikeluarkan melebihi jumlah normal. Tapi, untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti, serangkaian pemeriksaan medis tetap perlu dilakukan, salah satunya tes urine.
- Ini karena kadar glukosa atau gula darah dalam urine bisa digunakan untuk mengetahui bagaimana tubuh memperlakukan glukosa berlebih.
- Pengidap diabetes biasanya memiliki kadar gula dalam urine yang tinggi.
- Selain itu, warna urine pengidap diabetes juga lebih transparan atau tidak memiliki warna sama sekali serta beraroma manis.
Itulah mengapa diabetes sering disebut juga dengan istilah kencing manis. Baca juga: 5 Gejala Awal Diabetes yang Sering Diabaikan
Dapatkah penyakit diabetes mellitus kita deteksi melalui urin?
Halodoc, Jakarta – Diabetes adalah kondisi medis dimana tubuh tidak mampu menghasilkan cukup insulin dan menggunakannya secara efektif. Akibatnya, kondisi pengidap diabetes ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi. Terdapat dua jenis penyakit diabetes, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
- Diabetes tipe 1 dan tipe 2 menyebabkan kadar glukosa darah tinggi, sehingga menyebabkan kondisi yang abnormal.
- Pada diabetes tipe 1, karena glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel akibat tidak terdapatnya insulin, hati akan memecah lemak dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan glukosa sel.
- Begitu pula pada diabetes tipe 2 pada kondisi tertentu.
Baca Juga: 5 Gejala Awal Diabetes yang Sering Diabaikan Diabetes tipe 2 menyebabkan glukosa darah naik terlalu tinggi, sehingga menyebabkan kondisi yang abnormal. Pada diabetes tipe 1, tubuh mungkin juga mulai membakar lemak untuk energi karena sel tidak mendapatkan glukosa yang mereka butuhkan.
Ketika ini terjadi, tubuh memproduksi bahan kimia yang disebut keton. Saat keton menumpuk dalam darah, mereka membuat darah lebih asam. Penumpukan keton dapat meracuni tubuh dan mengakibatkan koma atau bahkan kematian. Sebenarnya, tes urine bisa digunakan untuk mendiagnosis diabetes. Namun, tes ini dapat digunakan untuk memantau kadar keton urin dan glukosa urine seseorang.
Berikut ini prosedur tes urin untuk mendiagnosis diagnosis yang perlu diketahui.
Mengapa penderita diabetes mellitus sering mengeluarkan urine?
29 April 2019 Ilustrasi : tanda dan gejala diabetes yang dialami seseorang (vektor by freepik, desain ulang anitasari) Meningkatnya frekuensi buang air kecil Karena sel-sel di tubuh tidak dapat menyerap glukosa, ginjal mencoba mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin. Akibatnya, penderita jadi lebih sering kencing daripada orang normal dan mengeluarkan lebih dari 5 liter air kencing sehari. Ini berlanjut bahkan di malam hari.
Penderita terbangun beberapa kali untuk buang air kecil. Itu pertanda ginjal berusaha singkirkan semua glukosa ekstra dalam darah. Rasa haus berlebihan Dengan hilangnya air dari tubuh karena sering buang air kecil, penderita merasa haus dan butuhkan banyak air. Rasa haus yang berlebihan berarti tubuh Anda mencoba mengisi kembali cairan yang hilang itu.
Sering ‘pipis‘ dan rasa haus berlebihan merupakan beberapa “cara tubuh Anda untuk mencoba mengelola gula darah tinggi,” jelas Dr. Collazo-Clavell seperti dikutip dari Health.com. Penurunan berat badan Kadar gula darah terlalu tinggi juga bisa menyebabkan penurunan berat badan yang cepat. Karena hormon insulin tidak mendapatkan glukosa untuk sel, yang digunakan sebagai energi, tubuh memecah protein dari otot sebagai sumber alternatif bahan bakar. Kelaparan Rasa lapar yang berlebihan, merupakan tanda diabetes lainnya. Ketika kadar gula darah merosot, tubuh mengira belum diberi makan dan lebih menginginkan glukosa yang dibutuhkan sel. Kulit jadi bermasalah Kulit gatal, mungkin akibat kulit kering seringkali bisa menjadi tanda peringatan diabetes, seperti juga kondisi kulit lainnya, misalnya kulit jadi gelap di sekitar daerah leher atau ketiak. Infeksi, luka, dan memar yang tidak sembuh dengan cepat merupakan tanda diabetes lainnya. Hal ini biasanya terjadi karena pembuluh darah mengalami kerusakan akibat glukosa dalam jumlah berlebihan yang mengelilingi pembuluh darah dan arteri. Diabetes mengurangi efisiensi sel progenitor endotel atau EPC, yang melakukan perjalanan ke lokasi cedera dan membantu pembuluh darah sembuhkan luka.
Infeksi jamur “Diabetes dianggap sebagai keadaan imunosupresi,” demikian Dr. Collazo-Clavell menjelaskan. Hal itu berarti meningkatkan kerentanan terhadap berbagai infeksi, meskipun yang paling umum adalah candida dan infeksi jamur lainnya. Jamur dan bakteri tumbuh subur di lingkungan yang kaya akan gula.
Iritasi genital Kandungan glukosa yang tinggi dalam urin membuat daerah genital jadi seperti sariawan dan akibatnya menyebabkan pembengkakan dan gatal. Keletihan dan mudah tersinggung “Ketika orang memiliki kadar gula darah tinggi, tergantung berapa lama sudah merasakannya, mereka kerap merasa tak enak badan,” kata Dr. Collazo-Clavell. Bangun untuk pergi ke kamar mandi beberapa kali di malam hari membuat orang lelah. Akibatnya, bila lelah orang cenderung mudah tersinggung. Pandangan yang kabur Penglihatan kabur atau atau sesekali melihat kilatan cahaya merupakan akibat langsung kadar gula darah tinggi. Membiarkan gula darah Anda tidak terkendali dalam waktu lama bisa menyebabkan kerusakan permanen, bahkan mungkin kebutaan. Pembuluh darah di retina menjadi lemah setelah bertahun-tahun mengalami hiperglikemia dan mikro-aneurisma, yang melepaskan protein berlemak yang disebut eksudat. Kesemutan dan mati rasa di tangan dan kaki, bersamaan dengan rasa sakit yang membakar atau bengkak, adalah tanda bahwa saraf sedang dirusak oleh diabetes. Masih seperti penglihatan, jika kadar gula darah dibiarkan merajalela terlalu lama, kerusakan saraf bisa menjadi permanen.
Berapakah pH urine orang sehat dan penderita diabetes melitus?
Nilai pH urine normal berkisar antara 4,5- 8,0.
Bagaimana uji kandungan gula dalam urine?
Tes glukosa urin dapat dilakukan dengan menggunakan reaksi reduksi, dikerjakan dengan menggunakan fehling, benedict, dan clinitest. Ketiga jenis tes ini dapat digolongkan dalam jenis pemeriksaan semi-kuantitatif.
Seseorang dikatakan diabetes Mellitus jika ada gejala dan kadar glukosa plasma berapa?
Diabetes Melitus dr. Juliana Luwiharto, dr. Puti Dwi Ginanti
- Definisi
- Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2010, Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.
- Klasifikasi
- Diabetes Melitus tipe 1 adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar gula darah akibat destruksi (kerusakan) sel beta pancreas karena suatu sebab tertentu yang menyebabkan produksi insulin tidak ada sama sekali sehingga penderita sangat memerlukan tambahan insulin dari luar.
- Diabetes Melitus tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau fungsi insulin (resistensi insulin)
- Diabetes Melitus tipe lain adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar gula darah akibat defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, karena obat atau zat kimia, infeksi, sebab imunologi yang jarang, sindrom genetic lain yang berkaitan dengan DM
- Diabetes Melitus tipe Gestasional adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar gula darah yang terjadi pada wanita hamil, biasanya terjadi pada usia 24 minggu masa kehamilan, dan setelah melahirkan gula darah kembali normal.
Diagnosis Berbagai keluhan dapat ditemukan pada penyandang diabetes. Kecurigaan adanya DM perlu dipikirkan apabila terdapat kelu- han klasik DM seperti di bawah ini:
Keluhan klasik DM berupa: poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya
Keluhan lain dapat berupa: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada wanita
Diagnosis DM dapat ditegakkan melalui tiga cara:
- Jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa plasma sewaktu >200 mg/dL sudah cukup untuk menegak- kan diagnosis DM
- Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dL dengan adanya keluhan klasik.
- Tes toleransi glukosa oral (TTGO). Meskipun TTGO dengan beban 75 g glukosa lebih sensitif dan spesifik dibanding dengan pemeriksaan glukosa plasma puasa, namun pemeriksaan ini memiliki keterbatasan tersendiri. TTGO sulit untuk dilakukan berulang-ulang dan dalam praktek sangat jarang dilakukan karena membutuhkan persiapan khusus.
Tabel 2. Kriteria diagnosis DM
|
|
3. Kadar gula plasma 2 jam pada TTGO > 200 mg/dL (11,1 mmol/L) TTGO yang dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air. |
Pemeriksaan HbA1c (>6.5%) oleh ADA 2011 sudah dimasukkan menjadi salah satu kriteria diagnosis DM, jika dilakukan pada sarana laboratorium yang telah terstandardisasi dengan baik. Penatalaksanaan Tujuan Penatalaksanaan
- Jangka pendek: menghilangkan keluhan dan tanda DM, mempertahankan rasa nyaman, dan mencapai target pengen dalian glukosa darah.
- Jangka panjang: mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikroangiopati, makroangiopati, dan neuropati.
- Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM.
Langkah – langkah penatalaksanaan penyandang diabetes a. Riwayat Penyakit
- Gejala yang timbul
- Hasil pemeriksaan laboratorium terdahulu meliputi: glukosa darah, A1C, dan hasil pemeriksaan khusus yang terkait DM
- Pola makan, status nutrisi, dan riwayat perubahan berat badan
- Riwayat tumbuh kembang pada pasien anak/dewasa muda
- Pengobatan yang pernah diperoleh sebelumnya secara lengkap, termasuk terapi gizi medis dan penyuluhan yang telah diperoleh tentang perawatan DM secara mandiri, serta kepercayaan yang diikuti dalam bidang terapi kesehatan
- Pengobatan yang sedang dijalani, termasuk obat yang digunakan, perencanaan makan dan program latihan jasmani
- Riwayat komplikasi akut (ketoasidosis diabetik, hiperosmolar hiperglikemia, dan hipoglikemia)
- Riwayat infeksi sebelumnya, terutama infeksi kulit, gigi, dan traktus urogenitalis serta kaki
- Gejala dan riwayat pengobatan komplikasi kronik (komplikasi pada ginjal, mata, saluran pencernaan, dll.)
- Pengobatan lain yang mungkin berpengaruh terhadap glukosa darah
- Faktor risiko: merokok, hipertensi, riwayat penyakit jantung koroner, obesitas, dan riwayat penyakit keluarga (ter masuk penyakit DM dan endokrin lain)
- Riwayat penyakit dan pengobatan di luar DM
- Pola hidup, budaya, psikososial, pendidikan, dan status ekonomi
- Kehidupan seksual, penggunaan kontrasepsi, dan kehamilan.
b. Pemeriksaan Fisik
- Pengukuran tinggi badan, berat badan,dan lingkar pinggang
- Pengukuran tekanan darah, termasuk pengukuran tekanan darah dalam posisi berdiri untuk mencari kemungkinan adanya hipotensi ortostatik, serta ankle brachial index (ABI),untuk mencari kemungkinan penyakit pem buluh darah arteri tepi
- Pemeriksaan funduskopi
- Pemeriksaan rongga mulut dan kelenjar tiroid
- Pemeriksaan jantung
- Evaluasi nadi, baik secara palpasi maupun dengan steto skop
- Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah, termasuk jari
- Pemeriksaan kulit (acantosis nigrican dan bekas tempat penyuntikan insulin) dan pemeriksaan neurologis
- Tanda-tanda penyakit lain yang dapat menimbulkan DM tipe lain
c. Evaluasi Laboratoris/penunjang lain
- Glukosa darah puasa dan 2 jam post prandial
- A1C
- Profil lipid pada keadaan puasa (kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida)
- Kreatinin serum
- Albuminuria
- Keton, sedimen, dan protein dalam urin
- Elektrokardiogram
- – Foto sinarx dada
2. Pilar penatalaksanaan DM a. Edukasi Diabetes tipe 2 umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup dan perilaku telah terbentuk dengan mapan. Pemberdayaan penyandang diabetes memerlukan partisipasi aktif pasien, keluarga dan masyarakat. Pengetahuan tentang pemantauan glukosa darah mandiri, tanda dan gejala hipoglikemia serta cara mengatasinya harus diberikan kepada pasien.
- Pemantauan kadar glukosa darah dapat dilakukan secara mandiri, setelah mendapat pelatihan khusus.b.
- Terapi nutrisi medis Merupakan bagian dari penata laksanaan diabetes secara total.
- Unci keberhasilan TNM adalah keterlibatan secara menyeluruh dari anggota tim (dokter, ahli gizi, petugas kesehatan yang lain serta pasien dan keluarganya).
Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes hampir sama dengan anjuran makan untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masingmasing individu. Pada penyandang diabetes perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis, dan jumlah makanan, terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin c.
- Latihan jasmani Latihan jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah.
- Latihan jasmani yang di anjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat aerobik seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang.
Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani. Untuk mereka yang relatif sehat, intensitas latihan jasmani bisa ditingkatkan, sementara yang sudah mendapat komplikasi DM dapat dikurangi. Hindarkan kebiasaan hidup yang kurang gerak atau bermalasmalasan.d.
- Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2011. PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia)
- Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2008
: Diabetes Melitus
Apakah diabetes kencing terus menerus?
Sering Buang Air Kecil Tanda Penyakit Diabetes, Benarkah? – Kamu sudah seharusnya waspada jika sering buang air kecil, terlebih ketika malam hari. Pasalnya, terlalu sering buang air kecil dalam waktu yang lama dapat menjadi indikasi berbagai masalah medis, salah satunya adalah diabetes.
- Naiknya kadar gula darah pada pengidap diabeteslah yang membuat hasrat terus-menerus ingin buang air kecil,
- Normalnya, gula darah disaring oleh ginjal, kemudian diserap kembali dalam darah.
- Namun, ketika jumlah kadar gula darah semakin tinggi, maka ginjal tidak mumpuni untuk menyerap semua gula dalam darah.
Maka, kelebihan gula tersebut dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk cairan urine agar tidak membahayakan tubuh. Berkaitan dengan hal tersebut, ginjal harus bekerja ekstra untuk menyaring dan mengeluarkan kelebihan gula darah dalam tubuh melalui urine. Ketika kondisi tersebut terjadi, tekstur urine akan menjadi lebih kental, sehingga butuh banyak air dari dalam tubuh untuk mengencerkannya.
- Hal tersebut yang menyebabkan pengidap diabetes lebih sering merasa haus.
- Rasa haus akan terjadi ketika tubuh mengirim sinyal pada otak agar pengidap mengonsumsi lebih banyak air putih.
- Arena terlalu banyak minum, maka tubuh akan mengeluarkan cairan yang berlebihan tersebut dengan sering buang air kecil.
Baca juga: 12 Faktor Ini Tingkatkan Risiko Diabetes Melitus
Apabila kadar glukosa di dalam urine seseorang sebesar 15% maka orang itu memiliki potensi menderita penyakit apa?
Halo Ridho, kakak bantu jawab ya 🙂 Pilihan jawaban yang tepat adalah D, yaitu diabetes mellitus. Kadar glukosa normal dalam pemeriksaan urine berkisar dibawah 6,5% di dalam urin. Apabila kadar glukosa di dalam urine seseorang sebesar 15%, maka jumlah ini jauh melebihi batas normal.
- Hal ini dinamakan dengan penyakit diabetes mellitus.
- Diabetes mellitus (kencing manis) merupakan penyakit yang muncul akibat tingginya kadar glukosa dalam darah akibat sedikitnya produksi hormon insulin.
- Gejala yang dialami penderita diabetes mellitus antara lain adalah sering merasa lapar, sering kesemutan, apabila luka sulit untuk sembuh, pandangan kabur, dan sering merasa haus.
Dengan demikian, orang itu memiliki potensi menderita penyakit diabetes mellitus. Semoga membantu yaa! –
Apakah warna hasil uji urine yg mengandung gula?
Uji urine dengan larutan benedict digunakan untuk menguji kandungan gula pereduksi (monosakarida atau disakarida) dalam suatu sampel urine. Uji positif pada larutan benedict ialah jika di tetesi dengan larutan tersebut sampel urine akan berubah warna menjadi berwarna merah bata artinya urine tersebut mengandung glukosa.
- Urine yang mengandung glukosa adalah ciri-ciri penderita diabetes mellitus.
- Uji urine dengan larutan biuret berfungsi untuk menguji kandungan protein dalam suatu sampel urine.
- Uji positif pada larutan biuret apabila setelah ditetesi biuret, urine yang mengandung protein akan berubah menjadi berwarna ungu.
Urine yang mengandung protein adalah ciri-ciri penderita albuminuria. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah A, – Uji urine dengan larutan benedict digunakan untuk menguji kandungan gula pereduksi (monosakarida atau disakarida) dalam suatu sampel urine.
Uji positif pada larutan benedict ialah jika di tetesi dengan larutan tersebut sampel urine akan berubah warna menjadi berwarna merah bata artinya urine tersebut mengandung glukosa. Urine yang mengandung glukosa adalah ciri-ciri penderita diabetes mellitus. Uji urine dengan larutan biuret berfungsi untuk menguji kandungan protein dalam suatu sampel urine.
Uji positif pada larutan biuret apabila setelah ditetesi biuret, urine yang mengandung protein akan berubah menjadi berwarna ungu. Urine yang mengandung protein adalah ciri-ciri penderita albuminuria. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah A,
Untuk menguji urine seseorang apakah mengidap diabetes mellitus atau tidak dengan menggunakan reagen?
Pilihan jawaban yang tepat adalah D. Diabetes adalah suatu kondisi dimana kadar glukosa atau gula darah meningkat atau di atas batas normal, glukosa menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik, sehingga dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh.
Untuk mengetahui seseorang mengidap diabetes atau tidak dilakukan pengujian terhadap urine dengan uji Fehling, yaitu larutan Fehling A dan Fehling B. Pereaksi Fehling memberikan uji yang positif pada monosakarida dan beberapa disakarida seperti glukosa, galaktosa, maltosa, dan fruktosa ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata, keempat gula tersebut dikenal dengan gula pereduksi, karena dapat mereduksi pereaksi Fehling.
– Pilihan jawaban yang tepat adalah D. Diabetes adalah suatu kondisi dimana kadar glukosa atau gula darah meningkat atau di atas batas normal, glukosa menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik, sehingga dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Untuk mengetahui seseorang mengidap diabetes atau tidak dilakukan pengujian terhadap urine dengan uji Fehling, yaitu larutan Fehling A dan Fehling B.
Apa warna kencing penderita diabetes?
Home / Sport & Lifestyle / Kesehatan
Kamis, 04 November 2021, 08:00 WIB Warta Ekonomi, Jakarta – Diabetes yang berkaitan dengan kadar gula darah dalam tubuh sering dikaitkan degan berbagai masalah turunan kesehatan lainnya. Sebut saja risiko penyakit jantung dan gagal ginjal yang sangat terkait dengan kondisi diabetes seseorang.
- Berkaitan dengan masalah ginjal, diabetes juga dikatkan dengan kondisi air kencing/Urine seseorang.
- Baca Juga: Pradiabetes Perlu Vitamin Ini untuk Cegah Risiko Terkena Diagnosis Diabetes Tipe 2 Ginjal yang rusak tidak bisa lagi melakukan fungsinya yakni membuang limbah dari darah dan mengembalikan darah yang telah dibersihkan kembali ke tubuh.
Gagal ginjal berarti ginjal tidak lagi mampu membuang limbah dan mempertahankan tingkat cairan dan garam yang dibutuhkan tubuh. Dengan kondisi yang demikian, seringkali ada anggapan bahwa Urine yang dikeluarkan penderita diabetes warnanya akan selalu keruh, benaarkah demikian? Melansir laman kesehatan Healthline, diabetes dapat menyebabkan Urine keruh ketika terlalu banyak gula menumpuk di urine Anda.
- Urine Anda mungkin juga berbau manis atau buah.
- Diabetes juga dapat menyebabkan komplikasi ginjal atau meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, yang keduanya juga dapat membuat urine Anda tampak keruh.
- Namun, urine keruh dapat disebabkan oleh beberapa kondisi lain yang tidak terkait dengan diabetes.
Baca Juga: Penting! Ternyata Ini Ciri Diabetes Stadium Akhir Dehidrasi Penyebab umum urine keruh adalah dehidrasi. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dibutuhkan. Siapa pun bisa mengalami dehidrasi, termasuk orang dewasa dan anak-anak yang sehat.
Urine keruh seperti apa?
Kenali Arti Warna Urine – Sebagai petunjuk mengenai kondisi kesehatan tubuh, berikut ini adalah arti warna urine yang perlu Anda ketahui: 1. Jernih Warna urine jernih menandakan Anda cukup minum air putih, Meskipun hal ini dianggap baik, namun minum air lebih banyak daripada jumlah yang direkomendasikan dapat membuat Anda kehilangan elektrolit.
- Warna urine yang jernih juga dapat menunjukkan gangguan hati seperti sirosis dan hepatitis.
- Jika Anda tidak minum banyak air, namun memiliki urine yang jernih, Anda disarankan memeriksakan diri ke dokter.2.
- Uning muda atau keemasan Warna urine kuning keemasan menandakan Anda sehat dan cukup terhidrasi.3.
Kuning pekat Warna urine kuning pekat umumnya disebabkan oleh dehidrasi. Dehidrasi dapat terjadi bila jumlah cairan yang dikeluarkan dari dalam tubuh lebih banyak dibandingkan jumlah cairan yang masuk.4. Cokelat t ua Warna urine cokelat atau cokelat tua dapat menjadi tanda adanya masalah pada organ hati, ginjal, dan infeksi saluran kemih,
Urine berwarna cokelat tua bisa juga disebabkan oleh efek samping obat. Sejumlah obat yang dapat membuat warna urine menjadi cokelat tua adalah obat antimalaria, antibiotik, dan obat pencahar yang mengandung cascara atau senna,5. Oranye Urine berwarna oranye dapat disebabkan oleh masalah kesehatan pada hati atau saluran empedu, terutama jika disertai dengan warna feses yang terlihat pucat atau putih.
Selain itu, warna urine oranye juga bisa terjadi jika Anda mengalami dehidrasi atau karena efek samping kemoterapi, obat pencahar, obat antiradang sulfasalazine, obat phenazopyridine untuk infeksi saluran kemih, obat TB rifampin dan isoniazid, serta riboflavin (vitamin B2) dalam dosis tinggi.6.
- Putih dan keruh Air seni yang keruh atau berwarna putih seperti susu dan berbau, bisa jadi merupakan tanda infeksi saluran kemih yang disertai pembentukan nanah.
- Ondisi ini disebut piuria.
- Penyebabnya antara lain adalah infeksi bakteri, jamur, dan virus.
- Warna urine yang menjadi keruh juga merupakan tanda adanya penumpukan sel darah putih, asam urat, protein, atau lemak pada urine.7.
Merah m uda atau merah Warna urine merah atau pink dapat disebabkan oleh makanan yang Anda konsumsi, seperti bit, blackberry, atau buah naga merah. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu untuk infeksi saluran kemih dan obat TB rifampin,
Nah, jika urine Anda berwarna merah muda atau merah, cobalah untuk memperhatikan gejala lainnya. Perlu diketahui, warna urine merah juga bisa menandakan adanya kencing berdarah, infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, tumor atau batu di ginjal dan kandung kemih, gangguan prostat, anemia hemolitik, atau kelainan genetik porfiria,8.
Hijau atau b iru Warna urine yang satu ini mungkin dapat membuat Anda cukup kaget. Warna urine biru atau hijau dapat disebabkan oleh pewarna makanan, atau efek samping obat asma, antidepresan amitriptilin, obat bius propofol, dan zat warna metilen biru.
Segera hubungi dokter jika warna urine Anda tidak kunjung kembali normal. Perubahan warna urine dapat terjadi karena beragam hal, mulai dari yang tidak berbahaya hingga yang dapat berakibat fatal. Jadi, tetap perhatikan dengan baik kondisi urine Anda. Perbanyaklah minum air putih jika perubahan warna urine Anda terjadi karena dehidrasi.
Namun jika warna urine tetap tidak kembali normal meski sudah cukup minum air, segera periksakan diri Anda ke dokter,