Penyebab Diabetes Tipe 1 – Penyebab diabetes ini adalah ketidakmampuan pankreas untuk memproduksi cukup insulin, sehingga glukosa di dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel. Gangguan pada pankreas ini diduga karena proses autoimun, yaitu ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang sel-sel tubuh yang sehat.
Organ apa yang menghasilkan hormon insulin?
Insulin adalah hormon alami yang dihasilkan oleh tubuh, tepatnya organ pankreas. Fungsi utama dari insulin yaitu membantu tubuh mengontrol kadar gula dalam darah sekaligus mengelola glukosa sebagai sumber energi melalui sel otot, lemak dan hati.
Apa itu pankreas dan insulin?
Hormon insulin merupakan bagi a n penting dari sistem metabolisme tubuh. Tanpa hormon insulin, sel-sel akan kekurangan energi dan harus mencari sumber penggantinya. Insulin adalah hormon alami yang diproduksi oleh pankreas, Ketika kita makan, pankreas melepaskan hormon insulin yang memungkinkan tubuh mengubah glukosa menjadi energi dan disebarkan di seluruh tubuh.
Insulin itu terbuat dari apa?
Insulin manusia merupakan protein rekombinan yang pertama diproduksi menggunakan rekayasa genetika. Escherichia coli, Saccharomyces cerevisiae, dan Pichia pastoris merupakan sel inang yang umum digunakan untuk memproduksi insulin manusia dan insulin analog.
Apa saja yang dihasilkan oleh pankreas?
Fungsi eksokrin – Selain pankreas, kelenjar eksokrin juga terdapat di berbagai bagian tubuh, seperti kelenjar air liur di mulut, kelenjar keringat di kulit, dan kelenjar eksokrin di usus dan lambung. Sebagai kelenjar eksokrin, pankreas berfungsi menghasilkan enzim pencernaan yang dialirkan ke saluran cerna. Enzim tersebut memiliki fungsinya masing-masing, yaitu:
Enzim lipase untuk menguraikan lemak Enzim protease, termasuk kemotripsin dan tripsin, untuk mencerna protein menjadi asam amino Enzim amilase untuk menguraikan karbohidrat menjadi gula darah atau glukosa
Pankreas itu apa ya?
Halodoc, Jakarta – Pankreas yang membesar dapat terjadi karena berbagai alasan. Pankreas adalah kelenjar yang berada di belakang perut bagian atas dan berfungsi membantu pencernaan. Pankreas dapat menghasilkan enzim yang disekresikan ke usus kecil, mencerna protein, lemak, dan karbohidrat.
-
Diabetes Kurang hormon apa?
Berdasarkan data RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) Badan Litbang 2018, berdasarkan status pekerjaan yang paling banyak mengidap Diabetes Melitus adalah berstatus PNS/TNI/Polri, BUMN/BUMD. Oleh karena itu sebagai PNS harus mewaspadai dan mengenali tentang penyakit ini.
Apa itu diabetes? Diabetes adalah kondisi sel-sel tubuh yang tidak bisa menyerap cukup glukosa gula (sumber utama energi tubuh) dari darah, akibat kurangnya hormon insulin yang biasa diproduksi oleh prankeas. Bila insulin kurang, glukosa akan menumpuk di darah dan urin. Sel-sel harus menggunakan lemak sebagai sumber energi, bukannya glukosa, yang akan menuju ke penumpukan produk sampingan yang beracun.
Penyakit ini berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh.
Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita. Jenis-jenis Diabetes Diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.
Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh. Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih belum diketahui dengan pasti. Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor genetik dari penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.
- Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi.
- Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin).
- Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini.
Selain kedua jenis diabetes tersebut, terdapat jenis diabetes khusus pada ibu hamil yang dinamakan diabetes gestasional, Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh perubahan hormon, dan gula darah akan kembali normal setelah ibu hamil menjalani persalinan.
- Gejala Diabetes Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, bahkan beberapa hari saja.
- Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun, karena gejalanya cenderung tidak spesifik.
- Beberapa gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi: Sering merasa haus, Sering buang air kecil, terutama di malam hari, Sering merasa sangat lapar, Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas, Berkurangnya massa otot, Terdapat keton dalam urine.
Keton adalah produk sisa dari pemecahan otot dan lemak akibat tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energy, Lemas, Pandangan kabur, Luka yang sulit sembuh, Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih, Beberapa gejala lain yang juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang mengalami diabetes, antara lain: Mulut kering, Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki, Gatal-gatal, Disfungsi ereksi atau impotensi, Mudah tersinggung, Mengalami hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang terjadi beberapa jam setelah makan akibat produksi insulin yang berlebihan, Munculnya bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan, ( akantosis nigrikans ) sebagai tanda terjadinya resistensi insulin.
Beberapa orang dapat mengalami kondisi prediabetes, yaitu kondisi ketika glukosa dalam darah di atas normal, namun tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Seseorang yang menderita prediabetes dapat menderita diabetes tipe 2 jika tidak ditangani dengan baik. Diagnosis Diabetes Gejala diabetes biasanya berkembang secara bertahap, kecuali diabetes tipe 1 yang gejalanya dapat muncul secara tiba-tiba.
Dikarenakan diabetes seringkali tidak terdiagnosis pada awal kemunculannya, maka orang-orang yang berisiko terkena penyakit ini dianjurkan menjalani pemeriksaan rutin. Di antaranya adalah: Orang yang berusia di atas 45 tahun, Wanita yang pernah mengalami diabetes gestasional saat hamil, Orang yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) di atas 25, dan Orang yang sudah didiagnosis menderita prediabetes.
Tes gula darah merupakan pemeriksaan yang mutlak akan dilakukan untuk mendiagnosis diabetes tipe 1 atau tipe 2. Hasil pengukuran gula darah akan menunjukkan apakah seseorang menderita diabetes atau tidak. Dokter akan merekomendasikan pasien untuk menjalani tes gula darah pada waktu dan dengan metode tertentu.
Metode tes gula darah yang dapat dijalani oleh pasien, antara lain:
Tes gula darah sewaktu. Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa darah pada jam tertentu secara acak. Tes ini tidak memerlukan pasien untuk berpuasa terlebih dahulu. Jika hasil tes gula darah sewaktu menunjukkan kadar gula 200 mg/dL atau lebih, pasien dapat didiagnosis menderita diabetes. Tes gula darah puasa. Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa darah pada saat pasien berpuasa. Pasien akan diminta berpuasa terlebih dahulu selama 8 jam, kemudian menjalani pengambilan sampel darah untuk diukur kadar gula darahnya. Hasil tes gula darah puasa yang menunjukkan kadar gula darah kurang dari 100 mg/dL menunjukkan kadar gula darah normal. Hasil tes gula darah puasa di antara 100-125 mg/dL menunjukkan pasien menderita prediabetes. Sedangkan hasil tes gula darah puasa 126 mg/dL atau lebih menunjukkan pasien menderita diabetes. Tes toleransi glukosa. Tes ini dilakukan dengan meminta pasien untuk berpuasa selama semalam terlebih dahulu. Pasien kemudian akan menjalani pengukuran tes gula darah puasa. Setelah tes tersebut dilakukan, pasien akan diminta meminum larutan gula khusus. Kemudian sampel gula darah akan diambil kembali setelah 2 jam minum larutan gula. Hasil tes toleransi glukosa di bawah 140 mg/dL menunjukkan kadar gula darah normal. Hasil tes tes toleransi glukosa dengan kadar gula antara 140-199 mg/dL menunjukkan kondisi prediabetes. Hasil tes toleransi glukosa dengan kadar gula 200 mg/dL atau lebih menunjukkan pasien menderita diabetes. Tes HbA1C ( glycated haemoglobin test ). Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa rata-rata pasien selama 2-3 bulan ke belakang. Tes ini akan mengukur kadar gula darah yang terikat pada hemoglobin, yaitu protein yang berfungsi membawa oksigen dalam darah. Dalam tes HbA1C, pasien tidak perlu menjalani puasa terlebih dahulu. Hasil tes HbA1C di bawah 5,7 % merupakan kondisi normal. Hasil tes HbA1C di antara 5,7-6,4% menunjukkan pasien mengalami kondisi prediabetes. Hasil tes HbA1C di atas 6,5% menunjukkan pasien menderita diabetes.
Hasil dari tes gula darah akan diperiksa oleh dokter dan diinformasikan kepada pasien. Jika pasien didiagnosis menderita diabetes, dokter akan merencanakan langkah-langkah pengobatan yang akan dijalani. Khusus bagi pasien yang dicurigai menderita diabetes tipe 1, dokter akan merekomendasikan tes auto antibodi untuk memastikan apakah pasien memiliki antibodi yang merusak jaringan tubuh, termasuk pankreas.
- Omplikasi diabetes Tingginya tingkat gula darah dalam jangka panjang bisa merusakkan pembuluh darah di seluruh tubuh dan berakibat pada mata, ginjal, jantung, dan sistem saraf.
- Penanganan ditujukan untuk menjaga tingkat gula darah berada di level yang senormal mungkin, untuk menunda timbulnya komplikasi.
Sejumlah komplikasi yang dapat muncul akibat diabetes tipe 1 dan 2 adalah: Penyakit jantung, Stroke, Gagal ginjal kronis, Neuropati diabetik, Gangguan penglihatan, Depresi, Demensia, Gangguan pendengaran, Luka dan infeksi pada kaki yang sulit sembuh, dan Kerusakan kulit akibat infeksi bakteri dan jamur.
- Diabetes akibat kehamilan dapat menimbulkan komplikasi pada ibu hamil dan bayi.
- Contoh komplikasi pada ibu hamil adalah preeklamsia,
- Sedangkan contoh komplikasi yang dapat muncul pada bayi adalah: Kelebihan berat badan saat lahir, Kelahiran prematur, Gula darah rendah (hipoglikemia), Keguguran, Penyakit kuning, dan Meningkatnya risiko menderita diabetes tipe 2 pada saat bayi sudah menjadi dewasa.
Penanganan dan Pengobatan diabetes Semua pengidap diabetes perlu memakan makanan kaya karbohidrat-kompleks (seperti: roti, pasta, dan kacang-kacangan) serta rendah-lemak (terutama lemak hewani). Menjaga kesegaran jasmani juga termasuk bagian dari penanganan.
Sebagai tambahan, para pengidap diabetes tipe pertama membutuhkan perawatan seumur hidup dengan suntikan insulin untuk mengganti hormon yang hilang. Penyuntikan bisa dilakukan sendiri beberapa kali sehari dan dosisinya harus diukur cermat sebanding dengan makanan yang ditelan. Pemantauan tingkat gula-darah secara berkala diperlukan untuk menjamin efektifnya penanganan.
Pengidap diabetes tipe kedua bisa mengontrol diabetes mereka sekadar dengan menjaga kesehatan fisik dan ketat menjalani diet yang benar, namun kebanyakan perlu mendapat obat oral dan beberapa di antaranya memerlukan suntikan insulin. Pengidap diabetes harus memeriksakan diri ke dokter setiap beberapa bulan agar bisa mengukur tingkat gula-darahnya serta mendeteksi dan merawat setiap komplikasi penyakit pada tahap dini.
Pasien diabetes diharuskan untuk mengatur pola makan dengan memperbanyak konsumsi buah, sayur, protein dari biji-bijian, serta makanan rendah kalori dan lemak. Pasien diabetes dan keluarganya dapat berkonsultasi dengan dokter atau dokter gizi untuk mengatur pola makan sehari-hari. Untuk membantu mengubah gula darah menjadi energi dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, pasien diabetes dianjurkan untuk berolahraga secara rutin, setidaknya 10-30 menit tiap hari.
Pasien dapat berkonsultasi dengan dokter untuk memilih olahraga dan aktivitas fisik yang sesuai. Pada diabetes tipe 1, pasien akan membutuhkan terapi insulin untuk mengatur gula darah sehari-hari. Selain itu, beberapa pasien diabetes tipe 2 juga disarankan untuk menjalani terapi insulin untuk mengatur gula darah.
Insulin tambahan tersebut akan diberikan melalui suntikan, bukan dalam bentuk obat minum. Dokter akan mengatur jenis dan dosis insulin yang digunakan, serta memberitahu cara menyuntiknya. Pada kasus diabetes tipe 1 yang berat, dokter dapat merekomendasikan operasi pencangkokan (transplantasi) pankreas untuk mengganti pankreas yang mengalami kerusakan.
Pasien diabetes tipe 1 yang berhasil menjalani operasi tersebut tidak lagi memerlukan terapi insulin, namun harus mengonsumsi obat imunosupresif secara rutin. Pada pasien diabetes tipe 2, dokter akan meresepkan obat-obatan, salah satunya adalah metformin, obat minum yang berfungsi untuk menurunkan produksi glukosa dari hati.
Selain itu, obat diabetes lain yang bekerja dengan cara menjaga kadar glukosa dalam darah agar tidak terlalu tinggi setelah pasien makan, juga dapat diberikan. Pasien diabetes harus mengontrol gula darahnya secara disiplin melalui pola makan sehat agar gula darah tidak mengalami kenaikan hingga di atas normal.
Selain mengontrol kadar glukosa, pasien dengan kondisi ini juga akan diaturkan jadwal untuk menjalani tes HbA1C guna memantau kadar gula darah selama 2-3 bulan terakhir. Pencegahan Diabetes Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena pemicunya belum diketahui.
- Sedangkan, diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional dapat dicegah, yaitu dengan pola hidup sehat.
- Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes, di antaranya adalah: Mengatur frekuensi dan menu makanan menjadi lebih sehat, Menjaga berat badan ideal, Rutin berolahraga, Rutin menjalani pengecekan gula darah, setidaknya sekali dalam setahun.
(Berbagai sumber-soffi)
Kenapa penyakit pankreas dapat menyebabkan diabetes?
Hubungan antara diabetes dan kanker pankreas – Sebagai organ perut yang memiliki banyak fungsi, salah satu tugas pankreas adalah mengatur gula darah. Pankreas memproduksi insulin (yang mengurangi gula darah) dan glukagon (yang meningkatkan gula darah).
Nah, diabetes bisa terjadi ketika pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup atau jaringan tubuh menjadi resisten terhadap insulin, sehingga mengakibatkan peningkatan gula darah. Kanker pankreas sendiri telah menyerang lebih dari 55.000 orang di Amerika Serikat setiap tahunnya. Sebanyak 80 persen didiagnosis pada stadium akhir.
Dan menurut Profesor Veronica W. Setiawan, hingga kini belum ada tes pemeriksaan yang dapat diandalkan untuk deteksi dini kanker pankreas. Sementara itu, menurut dr. Fiona Amelia MPH dari KlikDokter, sekitar 8-18 persen individu yang mengalami kanker juga memiliki diabetes.
Bagaimana gaya hidup sehat untuk pasien diabetes?
Jangan melakukan olahraga bila gula darah mencapai 200 gr/dl atau bila keton urine positif. Makan 2 jam sebelum berolahraga. Makan atau minum karbohidrat ekstra bila gula darah kurang dari 100 gr/dl. Selalu sedia makanan yang dapat meningkatkan gula darah dengan cepat, seperti permen.
Dimana insulin berasal?
Hormon insulin merupakan bagian penting dari sistem metabolisme tubuh. Peran hormon insulin yang paling utama adalah membantu mengontrol gula darah. Gangguan pada hormon insulin dapat menyebabkan masalah kesehatan. Insulin adalah hormon alami yang diproduksi oleh pankreas,
Apa nama lain dari pankreas?
Pankreas mempunyai peran besar dalam sistem pencernaan manusia. Organ yang juga dikenal dengan Pulau Langerhans ini membantu mengubah makanan menjadi sumber energi dan menghasilkan sejumlah hormon yang menjaga fungsi tubuh.
Apa yang menyebabkan pankreas tidak menghasilkan insulin?
1. Diabetes – Diabetes tipe 1 dan tipe 2 merupakan bentuk penyakit pada pankreas yang cukup sering terjadi. Penyakit ini muncul ketika kinerja atau produksi hormon insulin yang dihasilkan pankreas terganggu. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kelainan autoimun ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel pankreas yang sehat, sehingga pankreas tidak dapat menghasilkan insulin.
Apa ciri pankreas rusak?
Gejala Gangguan Kesehatan pada Pankreas – Pankreas memiliki lebih dari satu peran. Ia membuat insulin yang dibutuhkan untuk mengatur glukosa. Selain itu, pankreas menghasilkan sebagian besar enzim yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna makanan dan menyerap nutrisi.
Gejala Pankreatitis Akut
Jika kamu mengalami pankreatitis akut, maka gejalanya dapat berupa:
- Nyeri perut bagian atas dengan tingkat sedang hingga parah. Nyeri dapat menyebar ke punggung.
- Rasa sakit yang datang tiba-tiba atau menumpuk selama beberapa hari.
- Nyeri terasa memburuk saat makan.
- Perut bengkak dan nyeri saat ditekan.
- Mual dan muntah.
- Demam.
- Detak jantung lebih cepat dari biasanya.
Gejala Pankreatitis Kronis
Pankreatitis kronis dapat menyebabkan beberapa gejala yang sama dengan pankreatitis akut. Pengidap dapat merasakan tanda-tanda berikut:
- Rasa sakit yang konstan dan terkadang melumpuhkan, yang menyebar ke punggung.
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
- Diare berbusa disertai adanya tetesan minyak (steatorrhea).
- Diabetes (gula darah tinggi), jika sel pankreas penghasil insulin rusak.
Daun apa yg bisa memperbaiki pankreas?
Ilustrasi daun ketumbar. Huffington Post Merdeka.com – Sama seperti mesin yang digunakan setiap hari, tubuh juga bisa lelah dan penuh racun saat kamu terus-terusan menjalankan pola hidup tidak sehat seperti kurang tidur, banyak makan junk food, atau terpapar zat kimia berbahaya lainnya. Lalu, apa yang bisa kamu lakukan agar organ-organ tersebut selalu sehat? Jawabannya adalah dengan minum air rebusan daun ketumbar. “Dalam ilmu Ayurveda, daun ketumbar dikenal bisa membersihkan racun yang menumpuk di lever, pankreas, serta ginjal. Sebabnya sayuran hijau ini kaya akan bahan alami yang dapat memperbaiki fungsi ginjal, menghilangkan lemak dari lever, serta menurunkan risiko pembentukan batu ginjal,” terang penelitian yang dilansir dari boldsky.com.
Apakah hati menghasilkan hormon insulin?
Halodoc, Jakarta – Berbicara mengenai hati, pasti yang langsung terpikirkan adalah mengenai perasaan. Nyatanya, sama halnya seperti perasaan, organ hati yang ada di dalam tubuh kamu juga perlu dijaga dan diperhatikan kondisinya, lho. Hati atau liver merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh yang punya peran penting bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Jadi, jangan tunggu sampai hatimu sakit, baru memerhatikannya. Yuk, kenali fungsi hati agar kamu tahu betapa pentingnya organ yang satu ini. Organ hati atau liver terletak di rongga perut sebelah kanan atas, tepatnya ada di bawah diafragma dan di sebelah kanan lambung. Pada orang dewasa, berat organ berwarna merah kecokelatan ini sekitar 1,4 kilogram.
Karena terlindungi oleh tulang rusuk, makanya kamu tidak bisa merasakan keberadaan organ ini dari luar. Berikut fungsi hati yang perlu kamu tahu:
Membersihkan Darah
Fungsi hati yang satu ini sudah dikenal banyak orang, yaitu untuk membersihkan darah dari zat-zat berbahaya, seperti racun, obat-obatan dan alkohol. Fungsi inilah yang membuat hati menjadi salah satu organ penting dalam tubuh.
Menghancurkan Sel Darah Merah yang Sudah Tua
Tidak hanya membersihkan darah dari racun saja, hati juga menghancurkan sel darah merah yang sudah tua, sehingga akan membuat warna tinja berubah menjadi cokelat. Namun, hati-hati bila tinja berwarna pucat atau bahkan putih, dan urine berwarna gelap, karena itu bisa menjadi pertanda adanya masalah pada organ hati seperti hepatitis. Baca juga: 10 Tanda Hepatitis yang Tidak Boleh Diabaikan
Menguraikan Hemoglobin
Hati juga berfungsi untuk menguraikan hemoglobin dan hormone-hormon lainnya di dalam tubuh, salah satunya adalah insulin.
Membantu Ginjal memproduksi Urine
Fungsi hati lainnya adalah mengubah asam amino yang terkandung dalam makanan, sehingga dapat digunakan untuk menghasilkan energi atau membentuk karbohidrat atau lemak. Nah, melalui proses tersebut, dihasilkan zat “sampah” yang disebut ammonia. Sel-sel hati kemudian mengubah amonia menjadi zat yang tidak berbahaya yang disebut urea dan dilepaskan ke dalam darah.
Mengontrol Kadar Gula Darah
Hati juga berperan penting dalam membantu menstabilkan kadar gula darah atau glukosa. Jadi, saat kadar gula darah meningkat, misalnya sehabis makan, hati akan menyaring gula dari darah dan menyimpannya dalam bentuk glikogen yang merupakan cadangan energi untuk tubuh.
Menghasilkan Energi
Hati berfungsi menghasilkan energi dengan cara memecah lemak. Jadi, saat tubuh kekurangan kadar gula darah, cadangan lemak akan diambil untuk dijadikan energi. Nah, organ hati lah yang berperan dalam mempersiapkan lemak untuk menjadi bahan energi pengganti gula.
Memproduksi Protein
Bersama vitamin K, hati memproduksi protein yang dibutuhkan tubuh untuk sintesis protein dan zat-zat lainnya yang dibutuhkan untuk proses pembekuan darah.
Memproduksi Cairan Empedu
Selain protein, hati juga berfungsi untuk menghasilkan cairan empedu yang bertugas untuk membantu mencerna makanan.
Memproduksi Albumin
Albumin berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan dalam sistem sirkulasi tubuh. Nah, hati lah yang bertugas untuk memproduksi protein utama tersebut.
Menyimpan Berbagai Nutrisi
Hati juga berguna untuk menyimpan berbagai macam nutrisi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan, mulai dari asam folat, zat besi sampai vitamin seperti vitamin A, B, D, dan K. Baca juga: 4 Penyakit yang Sering Terjadi pada Organ Liver Nah, itulah beberapa fungsi hati yang sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia.
Agar hati dapat berfungsi dengan optimal, kamu disarankan untuk menerapkan pola makan yang sehat, yaitu dengan lebih sering mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung banyak nutrisi baik untuk hati. Kalau kamu ingin tahu lebih jauh seputar cara merawat kesehatan hati, tanyakan saja langsung pada ahlinya lewat aplikasi Halodoc,
Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Organ manakah yang merupakan penghasil hormon insulin dan asam lambung?
Apa itu hormon insulin? – Insulin adalah hormon yang terbuat oleh organ yang terletak di belakang lambung yaitu pankreas. Ada daerah khusus di dalam pankreas bernama pulau Langerhans (istilah insulin berasal dari bahasa Latin insula yang berarti pulau).
- Pulau Langerhans terdiri dari berbagai jenis sel yang membuat hormon, yang paling umum adalah sel beta, yang memproduksi insulin.
- Pankreas melepaskan insulin ke dalam aliran darah sehingga dapat mencapai berbagai bagian tubuh.
- Insulin memiliki banyak efek, tetapi terutama mengontrol bagaimana tubuh menggunakan karbohidrat yang terdapat dalam jenis makanan tertentu.
Tubuh manusia memecah karbohidrat untuk menghasilkan sejenis gula bernama glukosa. Glukosa adalah sumber energi utama yang sel gunakan. Insulin berperan untuk sel-sel di otot, hati dan lemak (jaringan adiposa) agar dapat mengambil glukosa dan menggunakannya sebagai sumber energi.
Pankreas itu dimana?
Pankreas – Pankreas, yang terletak tepat di bawah hati, adalah kelenjar endokrin yang bertanggung jawab untuk membuat enzim pencernaan dan hormon penting, yang membantu mengurangi kadar gula dalam darah Anda. Pankreas sering terpengaruh oleh penyakit dalam hati dan ginjal, namun gejalanya sering kali sangat lambat ditunjukkan. Ketahui selengkapnya mengenai pankreas Anda dan penyakit pankreas.
Apa fungsi hormon insulin?
Sekilas Tentang Diabetes – Diabetes adalah penyakit yang terjadi ketika glukosa darah terlalu tinggi. Glukosa darah adalah sumber energi utama dan berasal dari makanan yang dikonsumsi. Insulin membantu glukosa dari makanan masuk ke sel untuk digunakan sebagai energi.
- Namun, terkadang tubuh tidak membuat cukup insulin atau tidak menggunakan insulin dengan baik, sehingga glukosa tinggal di dalam darah dan tidak mencapai sel-sel.
- Ada dua tipe utama diabetes, tipe 1 dan tipe 2.
- Diabetes tipe 1 adalah jenis penyakit autoimun yang menyebabkan tubuh menyerang dirinya sendiri.
Bila kamu mengidap diabetes tipe 1, tubuh tidak bisa memproduksi insulin. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh sudah menghancurkan semua sel penghasil insulin di pankreas. Penyakit ini lebih sering didiagnosis pada orang muda, meski bisa berkembang di masa dewasa.
- Sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh menjadi resisten terhadap efek insulin.
- Hal ini berarti tubuh membutuhkan lebih banyak insulin untuk mendapatkan efek yang sama.
- Oleh karena itu, tubuh akan memproduksi insulin secara berlebihan untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal.
- Namun, setelah bertahun-tahun menghasilkan hormon secara berlebihan, sel-sel penghasil insulin di pankreas bisa kewalahan dan mati.
Diabetes tipe 2 memengaruhi orang-orang dari segala usia, tapi biasanya berkembang di kemudian hari. Baca juga: 5 Cara Sehat untuk Atasi Diabetes