Halo Gmelina, kakak bantu jawab ya 🙂 Jawaban yang tepat adalah A. Bioteknologi telah banyak dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah bidang kedokteran. Bioteknologi modern banyak menggunakan teknik rekayasa gen, contohnya adalah penyisipan gen yang memproduksi insulin ke dalam DNA bakteri, sehingga bakteri tersebut menghasilkan hormon insulin yang dapat digunakan oleh penderita kencing manis (diabetes mellitus).
Bagaimana bioteknologi membantu orang yang terkena diabetes melitus?
Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup maupun produk makhluk hidup untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Berdasarkan prinsip yang digunakan, bioteknologi dapat dibedakan menjadi bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
- Bioteknologi konvensional menggunakan prinsip fermentasi, sedangkan bioteknologi modern menggunakan prinsip rekayasa genetika.
- Salah satu contoh penerapan bioteknologi modern adalah dalam pembuatan hormon insulin bagi penderita diabetes.
- Pembuatan hormon insulin menggunakan teknologi plasmid, yaitu dengan cara menyambungkan plasmid bakteri dengan DNAyang mengandung gen insulin.
Tahapan teknologi plasmid dalam pembuatan hormon insulin adalah : Plasmid bakteri dan DNA yang mengandung insulin dari sel pankreas dipotong (diisolasi).Pemotongan dilakukan dengan enzim endonuklease restriksi. Fragmen DNA gen insulin dengan plasmid bakteri disambung dengan menggunakan enzim ligase.
Tahapan ini menghasilkan plasmid dengan rangkaian DNA rekombinan. Plasmid rekombinan dimasukkan ke dalam sel bakteri sehingga diperoleh bakteri yang memiliki gen asli dan juga gen insulin. Bakteri rekombinan dikembangbiakkan sehingga diperoleh populasi bakteri yang mampu menghasilkan hormon insulin dalam jumlah banyak.
Hormon insulin yang dihasilkan oleh bakteri dikumpulkan dan disuntikkan pada penderita diabetes melitus yang memerlukan. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah B. – Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup maupun produk makhluk hidup untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
- Berdasarkan prinsip yang digunakan, bioteknologi dapat dibedakan menjadi bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
- Bioteknologi konvensional menggunakan prinsip fermentasi, sedangkan bioteknologi modern menggunakan prinsip rekayasa genetika.
- Salah satu contoh penerapan bioteknologi modern adalah dalam pembuatan hormon insulin bagi penderita diabetes.
Pembuatan hormon insulin menggunakan teknologi plasmid, yaitu dengan cara menyambungkan plasmid bakteri dengan DNA yang mengandung gen insulin. Tahapan teknologi plasmid dalam pembuatan hormon insulin adalah :
Plasmid bakteri dan DNA yang mengandung insulin dari sel pankreas dipotong (diisolasi). Pemotongan dilakukan dengan enzim endonuklease restriksi. Fragmen DNA gen insulin dengan plasmid bakteri disambung dengan menggunakan enzim ligase. Tahapan ini menghasilkan plasmid dengan rangkaian DNA rekombinan. Plasmid rekombinan dimasukkan ke dalam sel bakteri sehingga diperoleh bakteri yang memiliki gen asli dan juga gen insulin. Bakteri rekombinan dikembangbiakkan sehingga diperoleh populasi bakteri yang mampu menghasilkan hormon insulin dalam jumlah banyak. Hormon insulin yang dihasilkan oleh bakteri dikumpulkan dan disuntikkan pada penderita diabetes melitus yang memerlukan.
Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah B.
Penerapan bioteknologi dapat dijumpai pada produksi hormon insulin melalui apa?
Salah satu contoh penerapan bioteknologi modern di bidang kedokteran dan farmasi adalah pembuatan insulin dengan bakteri Escherichia coli ( E. coli ). Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas dan berfungsi mengatur kadar gula dalam darah.
Melalui teknik rekayasa genetika, insulin dapat diproduksi dalam jumlah banyak. Proses pembuatan insulin tersebut adalah sebagai berikut. Sel bakteri E. coli diambil plasmidnya, Gen insulin dari sel hewan diambil dan disambungkan ke dalam plasmid bakteri sehingga membentuk kimera (DNA rekombinan). Kimera tersebut dimasukkan ke dalam sel bakteri E.
coli, Bakteri E. coli tersebut dikulturkan untuk dikembangkan. Bakteri-bakteri hasil pembelahan mengandung plasmid yang sama dengan bakteri semula sehingga mampu juga menghasilkan insulin, – Salah satu contoh penerapan bioteknologi modern di bidang kedokteran dan farmasi adalah pembuatan insulin dengan bakteri Escherichia coli ( E.
Sel bakteri E. coli diambil plasmidnya, Gen insulin dari sel hewan diambil dan disambungkan ke dalam plasmid bakteri sehingga membentuk kimera (DNA rekombinan). Kimera tersebut dimasukkan ke dalam sel bakteri E. coli, Bakteri E. coli tersebut dikulturkan untuk dikembangkan. Bakteri-bakteri hasil pembelahan mengandung plasmid yang sama dengan bakteri semula sehingga mampu juga menghasilkan insulin,
Pembuatan insulin bagi penderita diabetes melitus melibatkan beberapa cabang biologi dan cabang biologi apa yang dimaksud?
Halo, kakak bantu jawab ya ?. Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah hingga di atas nilai normal. Salah satu obat yang digunakan adalah hormon insulin. Insulin bisa diproduksi dengan memanfaatkan ilmu genetika, bioteknologi dan mikrobiologi.
Genetika adalah cabang biologi yang menyangkut materi genetik sehingga mempelajari pewarisan sifat (hereditas) dan variasi. Bioteknologi adalah ilmu yang memanfaatkan proses biologis seperti rekayasa genetik mikroorganisme untuk produksi antibiotik, hormon, dan lain-lain. Sedangkan mikrobiologi adalah Ilmu yang mempelajari mikroba.
Dengan memanfaatkan ilmu bioteknologi dan mikrobiologi, hormon insulin yang secara alami hanya diproduksi oleh tubuh bisa dibuat dalam lab menggunakan rekayasa genetika terhadap bakteri. Seperti itu, semoga membantu yaa. Kelas : 10 SMA Topik : Ruang Lingkup Biologi –
Mengapa bakteri yang dipilih untuk menghasilkan insulin?
Arindra Trisna W (09330018), Mayong Indra P (09330067), Rizka Efrila Ramadhani (09330089), Dr.H. Moch. Agus Krisno Budianto, M.kes Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Tlogomas 246 Malang Telp 464318 Abstract Biotechnology is a branch of biology that organisms use to produce goods for the welfare of man himself.
Diabetes Mellitus is a disease in which the organ is no longer biased pancreas produce insulin properly, so blood sugar levels become high. Sharing ways to produce insulinpun conducted including using pork or beef insulinya synthesized humanity. Insulin is a hormone naturally produced by the island of island of Langerhans of the pancreas.
This hormone works regulate blood glucose levels in a manner facilitate the entry of glucose into all tissues of the body. Insulin deficiency in humans causes the genetic disease type I diabetes mellitus or IDDM called (Insulin Dependent Diabetes Mellitus).
- Giving regular insulin injections in insulin levels in the blood increase the patient can minimize complications.
- Injection of insulin in the same area one can reduce the variation of absorption.
- And methods of insulin production is better than ever before.
- Eywords: Biomolecular Engineering, Biotechnology, Insulin, Diabetes Mellitus Abstrak Bioteknologi adalah suatu cabang ilmu biologi yang memanfaatkan organism untuk menghasilkan barang demi kesejahteraan manusia itu sendiri.
Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit dimana organ pancreas tidak lagi bias memproduksi insulin dengan baik, sehingga kadar gula dalam darah menjadi tinggi. Berbagi cara untuk memproduksi insulinpun dilakukan termasuk menggunakan babi atau sapi yang insulinya disintesis kemanusia.
Insulin adalah suatu hormon yang secara alami dihasilkan oleh pulau pulau langerhans pankreas. Hormon ini bekerja mengatur kadar glukosa dalam darah dengan cara mempermudah masuknya glukosa ke dalam semua jaringan tubuh. Defisiensi insulin dalam manusia menyebabkan penyakit genetik diabetes mellitus jenis I atau disebut IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus).
Pemberian injeksi insulin secara teratur dalam meningkatkan kadar insulin dalam darah penderita dapat meminimumkan komplikasi. Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi variasi penyerapan. Dan metode produksi insulin ini lebih baik daripada yang sebelumnya Kata Kunci : Biomolekuler, Bioteknologi, Insulin, Diabetes Melitus.
- PENDAHULUAN Insulin pertama kali di ekstraksi dari jaringan pankreas anjing pada tahun 1921 oleh para ahli fisiologi asal kanada Sir Federick Glant Banting dan Charles Hebert Best serta ahli fisiologi asal Inggris Sir Federick Glant Banting dan Charles Hebert Best Macleod.
- Seorang ahli boikimia James Betram Collip kemudian memproduksi dengan tingkat kemurnian yang cukup baik untuk digunakan sebagai obat pada manusia (Budiyanto, 2011).
Pada tahun 1965 insulin manusia telah berhasil disintesis secara kimia. Insulin merupakan protein manusia pertama yang disintesis secara kimia. Secara tradisional, insulin untuk pengobatan pada manusia diisolasi dari pankreas sapi atau babi. Walaupun insulin hewan secara umum cukup memuaskan tetapi untuk penggunaan pada manusia dapat menimbulkan dua masalah.
- Pertama, adanya perbedaan kecil dalam asam amino penyusunnya yang dapat menimbulkan efek samping berupa alergi pada beberapa penderita.
- Edua, prosedur pemurnian sulit dan cemaran berbahaya asal hewan tidak selalu dapat dihilangkan secara sempurna.
- Pada tahun 1981 telah terjadi perbaikan secara berarti cara produksi insulin melalui rekayasa genetika.
Insulin yang diperoleh dengan cara ini mempunyai struktur mirip dengan insulin manusia. Melalui teknologi DNA rekombinan, insulin diproduksi menggunakan sel mikroba yang tidak patogen. Karena kedua hal tersebut di atas, insulin hasil rekayasa genetika ini mempunyai efek samping yang relatif sangat rendah dibandingkan dengan insulin yang diperoleh dari ekstrak pankreas hewan, tidak menimbulkan efek alergi serta tidak mengandung kontaminan berbahaya (Soffie, 1996).
Pembuatan insulin dari bahan berupa makhluk hidup menunjukkan tanda – tanda kekuasaan Allah SWT sesuai firman Allah SWT dalam surat An Nahl ayat 5 yang artinya “Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu, padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai – bagai manfaat dan sebahagiannya kamu makan” METODE Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima.
Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja. Pada proses rekayasa genetika organisme yang sering digunakan adalah bakteri Escherichia coli, Bakteri Escherichia coli dipilih karena rentang umur yang pendek, jumlah generasi yang banyak, susunan genetik bakteri lebih mudah dimodifikasi, lingkungan luar dapat dimodifikasi ekspresi gen, menghasilkan produk, hampir mendekati yang kita inginkan (menyerupai insulin hasil sekresi β-pankreas) serta lebih ekonomis (Esha, 2011).
Vektor, yaitu pembawa gen asing yang akan disisipkan, biasanya berupa plasmid, yaitu lingkaran kecil ADN yang terdapat pada bakteri. Plasmid diambil dari bakteri dan disisipi dengan gen asing. Bakteri, berperan dalam memperbanyak plasmid. Plasmid di dalam tubuh bakteri akan mengalami replikasi atau memperbanyak diri, makin banyak plasmid yang direplikasi makin banyak pula gen asing yang dicopy sehingga terjadi cloning gen. Enzim, berperan untuk memotong dan menyambung plasmid. Enzim ini disebut enzim endonuklease retriksi, enzim endonuklease retriksi yaitu enzim endonuklease yang dapat memotong ADN pada posisi dengan urutan basa nitrogen tertentu (Budiyanto, 2011).
http://3.bp.blogspot.com/_4IwHTsRufBg/TIoHbcKBp0I/AAAAAAAAEug/ML9lGMTvP4s/s1600/teknik+plasmid.jpg
Pada proses pembuatan insulin ini, langkah pertama adalah mengisolasi plasmid dari E. coli, Plasmid adalah salah satu bahan genetik bakteri yang berupa untaian DNA berbentuk lingkaran kecil. Selain plasmid, bakteri juga memiliki kromosom. Keunikan plasmid ini adalah: ia bisa keluar-masuk ‘tubuh’ bakteri, dan bahkan sering dipertukarkan antar bakteri. Pada langkah kedua ini plasmid yang telah diisolir dipotong pada segmen tertentu menggunakan enzim restriksi endonuklease. Sementara itu DNA yang di isolasi dari sel pankreas dipotong pada suatu segmen untuk mengambil segmen pengkode insulin. Pemotongan dilakukan dengan enzim yang sama. DNA kode insulin tersebut disambungkan pada plasmid menggunakan bantuan enzim DNA ligase. Hasilnya adalah kombinasi DNA kode insulin dengan plasmid bakteri yang disebut DNA rekombinan. DNA rekombinan yang terbentuk disisipkan kembali ke sel bakteri. Bila bakteri E. coli berbiak, maka akan dihasilkan koloni bakteri yang memiliki DNA rekombinan (Bambang, 2011).
PEMBAHASAN Insulin bervariasi dari satu organisme ke organisme lainnya, namun hal ini tidak membedakan aktivitasnya. Pada mulanya sumber insulin untuk penggunaan klinis pada manusia diperoleh dari pancreas sapi atau babi. Insulin yang diperoleh dari sumber – sumber tersebut efektif bagi manusia karena indentik dengan insulin manusia.
Spesies | A8 | A10 | B28 | B29 | B30 |
Manusia | Thr | Ile | Pro | Lys | Thr |
Babi | Thr | Ile | Pro | Lys | Ala |
Sapi | Ala | Val | Pro | Lys | Ala |
Sumber : Budiyanto, 2011 Pemberian Insulin Pada Penderita Diabetes Mellitus Insulin adalah suatu hormon yang secara alami dihasilkan oleh pulau pulau langerhans pankreas. Insulin memungkinkan sel – sel tubuh mengabsorbsi glukosa dari darah untuk digunakan sebagai sumber energy, diubah menjadi molekul lain yang diperlukan, atau untuk disimpan.
Insulin juga merupakan sinyal control untama konversi glukosa menjadi glikogen untuk penyimpanan internal di hati dan sel otot. Bila jumlah insulin yang tersedia tidak mencukupi, sel tidak merespon adanya insulin (tidak sensitif atau resisten), atau bila insulin itu sendiri tidak diproduksi oleh sel – sel beta akibat rusaknya sel –sel beta pada pancreas, maka glukosa tidak dapat dimanfaatkan oleh sel tubuh ataupun disimpan dalam bentuk cadangan makanan dalam hati maupun sel otot.
Akibat yang terjadi adalah peningkatan kadar glukosa dalam darah, penurunan sintesis protein, dan gangguan proses – proses metabolisme dalam tubuh. Hormon ini bekerja mengatur kadar glukosa dalam darah dengan cara mempermudah masuknya glukosa ke dalam semua jaringan tubuh.
Jika jumlah insulin yang diproduksi tidak memadai, kadar glukosa dalam darah akan meningkat dan sebagai akibatnya glukosa akan di ekskresi dalam urine. Defisiensi insulin dalam manusia menyebabkan penyakit genetik diabetes mellitus jenis I atau disebut IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus). Bila tidak diobati penyakit ini akan membahayakan kehamilan, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Adanya insulin yang dapat membantu mengatur kadar glukosa darah merupakan salah satu tanda kekuasaanNya. Hal ini tercantum dalam firman Allah surat Al furqan ayat 2 yang artinya ” Yang kepunyaanNya lah kerajaan langit dan bumi, dan dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi Nya dalam kekuasaan (Nya), dan dia telah menviptakan segala sesuatu, dan dia menetapkan ukuran – ukurannya dengan serapi – rapinya.” Pemberian injeksi insulin secara teratur dalam meningkatkan kadar insulin dalam darah penderita dapat meminimumkan komplikasi.
- Pengobatan ini hanya mungkin dilaksanakan bila insulin tersedia dalam jumlah besar dengan kemurnian dan mutu yang baik.
- Pemberian insulin kepada penderita diabetes hanya bisa dilakukan dengan cara suntikan, jika diberikan melalui oral insulin akan rusak didalam lambung.
- Setelah disuntikan, insulin akan diserap kedalam aliran darah dan dibawa ke seluruh tubuh.
Disini insulin akan bekerja menormalkan kadar gula darah (blood glucose) dan merubah glucose menjadi energi. Perlu diperhatikan daerah mana saja yang dapat dijadikan tempat menyuntikkan insulin. Bila kadar glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikkan di daerah perut dimana penyerapan akan lebih cepat.
Namun bila kondisi kadar glukosa pada darah rendah, hindarilah penyuntikkan pada daerah perut. Secara urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah dari perut, lengan atas dan paha. Insulin akan lebih cepat diserap apabila daerah suntikkan digerak-gerakkan. Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi variasi penyerapan.
Penyuntikkan insulin selalu di daerah yang sama dapat merangsang terjadinya perlemakan dan menyebabkan gangguan penyerapan insulin. Daerah suntikkan sebaiknya berjarak 1inchi (+ 2,5cm) dari daerah sebelumnya. Lakukanlah rotasi di dalam satu daerah selama satu minggu, lalu baru pindah ke daerah yang lain (Budiyanto, 2011).
Erja insulin dalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya : 1. Dosis Semakin tinggi dosisnya maka semakin cepat aksinya.2. Tempat injeksi Pada umumnya insulin diberikan dengan injeksi menembus kulit. Pada pemberian intravena aksinya cepat, pad transdermal atau secara subkutan maka pada otot terjadi degradasi insulin 20-25%.
Makanya harus diperhitungkan untuk mendapatkan dosis yang tepat. Kebanyakan insulin diinjeksikan pada perut (intrperional). Jarum untuk injeksi insulin kecil sekali dan pendek (0,5-1 cm). Dapat juga menggunakan implant pad dada yang dapat mensuplai insulin sedikit demi sedkit.3.
- Ehadiran antibodi insulin Hal ini terutama pada penggunaan hewan sebagai insulin.
- Jika digunakan insulin dari luar dikhawatirkan terjadi reaksi antigen antibodi maupun perusakan lain, kecuali pada penderita autoimun.4.
- Aktivitas fisik Semakin banyak aktivitas fisik yang kita lakukan maka kita perlu energi (dari glukosa) yang semakin besar sehingga tidak perlu aksi insulin yang ekstra untuk mengubah glukosa menjadi glikogen (insulin yang diperlukan semakin sedikit).
Insulin dapat dibedakan atas dasar :
Waktu kerja insulin (onset), yaitu waktu mulai timbulnya efek insulin sejak disuntikan. Puncak kerja insulin, yaitu waktu tercapainya puncak kerja insulin. Lama kerja insulin (durasi), yaitu waktu dari timbulnya efek insulin sampai hilangnya efek insulin (Budiyanto, 2011).
Insulin sampai saat ini dikelompokkan menjadi beberapa jenis antara lain: 1. Kerja cepat (rapid acting) Contoh: Actrapid, Humulin R,Reguler Insulin (Crystal Zinc Insulin) Bentuknya larutan jernih, efek puncak 2-4 jam setelah penyuntikan, durasi kerja sampai 6 jam.
Merupakan satu-satunya insulin yang dapat dipergunakan secara intra vena. Bisa dicampur dengan insulin kerja menengah atau insulin kerja panjang.2. Kerja menengah (intermediate acting) Contoh: Insulatard, Monotard, Humulin N, NPH, Insulin Lente Dengan menambah protamin (NPH / Neutral Protamin Hagedom) atau zinc (pada insulin lente), maka bentuknya menjadi suspensi yang akan memperlambat absorpsi sehingga efek menjadi lebih panjang.
Bentuk NPH tidak imunogenik karena protamin bukanlah protein.3. Kerja panjang ( long acting) Contoh: Insulin Glargine, Insulin Ultralente, PZI. Insulin bentuk ini diperlukan untuk tujuan mempertahankan insulin basal yang konstan. Semua jenis insulin yang beredar saat ini sudah sangat murni, sebab apabila tidak murni akan memicu imunogenitas, resistensi, lipoatrofi atau lipohipertrofi (Kiranawati, 2011).
Kategori | Onset (jam setelah pemberian) | Aktivitas puncak (jam setelah pemberian) | Durasi (jam) |
Aksi pendek | 0,5-1 | 2-5 | 6-8 |
Aksi menengah | 2 | 4-12 | Sampai 24 |
Aksi lama | 4 | 10-20 | Sampai 36 |
Sumber : Budiyanto, 2011
short acting : diberi 0,5-1 jam sebelum makan intermediet acting : diberi 2 jam sebelum makan long acting : diberi 4 jam sebelum makan
Pemberian preparat insulin perlu diatur seperti di atas supaya saat kadar glukosa dalam tubuh tinggi (mencapai puncak) maka kadar insulin juga sudah tinggi, jadi harus seimbang. jika kadar insulin tinggi kadar glukosa darah rendah maka akan terjadi shock. Jika kadar insulin rendah tetapi kadar glukosa darah tinggi maka terjadi kelebihan gula (diabetes) (Budiyanto, 2011). KESIMPULAN
Defisiensi insulin dalam manusia menyebabkan penyakit genetik diabetes mellitus jenis I atau disebut IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus). Insulin adalah suatu hormon yang secara alami dihasilkan oleh pulau pulau langerhans pankreas. Insulin untuk pengobatan pada manusia diisolasi dari pankreas sapi atau babi tetapi masih menimbulkan efek samping. Produksi insulin bisa dilakukan dengan cara rekayasa genetika menggunakan bakteri E. coli, Insulin diberikan dengan injeksi karena jika diberikan melalui oral insulin akan rusak didalam lambung. Keja insulin dipengaruhi oleh dosis, tempat injeksi, kehadiran antibodi dan aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA – Anonymous.2011. Bioteknologi, (online) http:// Wikipedia.org. Diakses Tanggal 09 Desember 2011 – Bambang, 2011. Membuat insulin dengan bantuan E. coli, (online) http://biologimediacentre.com/ bioteknologi-5-membuat-insulin-dengan-bantuan-e-coli/”.
- Diakses tanggal 09 Desember 2011 – Budiyanto, Agus K.2011 Rekayasa genetika dalam proses pembuatan insulin (online) http://aguskrisnoblog,
- WordPress.com/2011/01/11/rekayasa-genetika-dalam-proses-pembuatan-insulin-sebagai-salah-satu-terapi-penyakit-diabetes-mellitus/Diakses pada 09 Desember 2011.
- Esha, et all,2011.
Pembuatan Insulin, http://www.slideshare.net/khairulhamidhamd/pembuatan-insulin, – Soffie, 1996. Rekayasa Genetika Perbaiki Insulin. http://www.scribd.com/mobile/documents/search?query=5060348&commit=Search – Kiranawati, 2011. Penggunaan Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus http://www.naturindonesia.com/diabetes-militus/insulin.html
Bagaimana insulin manusia disintesis menggunakan teknologi DNA rekombinan?
Melalui teknologi DNA rekombinan, insulin diproduksi menggunakan sel mikroba yang tidak patogen. Insulin hasil rekayasa genetika ini mempunyai efek samping yang relatif sangat rendah. Produksi insulin dapat dilakukan dengan cara mentransplantasikan gen-gen pengendali hormon tersebut ke plasmid bakteri.
Melalui bioteknologi insulin dapat dihasilkan dari sel bakteri pada proses manakah kita bisa memanfaatkan virus dalam pembuatan insulin?
Transduksiadalah reproduksi seksual dengan cara pemindahan DNA yang dibantu oleh virus fage sebagai perantara. Pada proses pembuatan insulin DNA plasmid yang sudah direkombinasikan dengan gen insulin menjadi DNA rekombinan akan dimasukan ke dalam sel inang.
- Proses memasukan DNA rekombinan ini dapat dibantu oleh pelantara virus.
- Jadi, proses yang bisa memanfaatkan perantara virus dalam pembuatan insulin adalah saat memasukan DNA rekombinan ke dalam sel inang.
- Transduksi adalah reproduksi seksual dengan cara pemindahan DNA yang dibantu oleh virus fage sebagai perantara.
Pada proses pembuatan insulin DNA plasmid yang sudah direkombinasikan dengan gen insulin menjadi DNA rekombinan akan dimasukan ke dalam sel inang. Proses memasukan DNA rekombinan ini dapat dibantu oleh pelantara virus. Jadi, proses yang bisa memanfaatkan perantara virus dalam pembuatan insulin adalah saat memasukan DNA rekombinan ke dalam sel inang.
Mengapa seseorang yang menderita penyakit diabetes melitus dengan kondisi tertentu harus dibantu dengan hormon insulin?
Hormon insulin merupakan bagian penting dari sistem metabolisme tubuh. Peran hormon insulin yang paling utama adalah membantu mengontrol gula darah. Gangguan pada hormon insulin dapat menyebabkan masalah kesehatan. Insulin adalah hormon alami yang diproduksi oleh pankreas,
Melalui bioteknologi insulin dapat dihasilkan dari sel bakteri pada proses manakah kita bisa memanfaatkan virus dalam pembuatan insulin?
Transduksiadalah reproduksi seksual dengan cara pemindahan DNA yang dibantu oleh virus fage sebagai perantara. Pada proses pembuatan insulin DNA plasmid yang sudah direkombinasikan dengan gen insulin menjadi DNA rekombinan akan dimasukan ke dalam sel inang.
Proses memasukan DNA rekombinan ini dapat dibantu oleh pelantara virus. Jadi, proses yang bisa memanfaatkan perantara virus dalam pembuatan insulin adalah saat memasukan DNA rekombinan ke dalam sel inang. – Transduksi adalah reproduksi seksual dengan cara pemindahan DNA yang dibantu oleh virus fage sebagai perantara.
Pada proses pembuatan insulin DNA plasmid yang sudah direkombinasikan dengan gen insulin menjadi DNA rekombinan akan dimasukan ke dalam sel inang. Proses memasukan DNA rekombinan ini dapat dibantu oleh pelantara virus. Jadi, proses yang bisa memanfaatkan perantara virus dalam pembuatan insulin adalah saat memasukan DNA rekombinan ke dalam sel inang.
Perkembangan bioteknologi terus meningkat sejalan dengan kebutuhan masyarakat menurut kalian apa dampak negatif penerapan bioteknologi bagi lingkungan?
perkembangan bioteknologi terus meningkat sejalan dengan peningkatan kebutuhan pangan maayarakat. Dampak negatif penerapan bioteknologi bagi lingkungan antara lain menimbulkan kerusakan dan mengganggu keseimbangan ekosistem. Hal ini karena adanya organisme trasngenik.
Bagaimana insulin manusia disintesis menggunakan teknologi DNA rekombinan?
Melalui teknologi DNA rekombinan, insulin diproduksi menggunakan sel mikroba yang tidak patogen. Insulin hasil rekayasa genetika ini mempunyai efek samping yang relatif sangat rendah. Produksi insulin dapat dilakukan dengan cara mentransplantasikan gen-gen pengendali hormon tersebut ke plasmid bakteri.