Pantangan Makanan untuk Penderita Diabetes – Pengaturan pola makan yang baik dapat membuat penderita diabetes menikmati makanan tanpa perasaan takut dan bersalah. Beberapa makanan yang perlu diperhatikan dan dibatasi jumlahnya agar tidak meningkatkan gula darah umumnya mencakup:
Makanan yang mengandung banyak gula sederhana, seperti permen, es krim, dan pastri. Juga minuman yang tinggi kalori, antara lain susu cokelat, jus buah, minuman bersoda, dan minuman berenergi. Makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh dan lemak trans berlebih, seperti daging olahan (burger, sosis, hot dog) serta lemak hewani seperti mentega. Makanan tinggi sodium atau garam. Seperti keripik, kerupuk, makanan yang diasinkan, makanan kalengan. Minimalkan penggunaan garam dalam masakan.
Ingat bahwa makanan ini memang tidak sepenuhnya menjadi pantangan total. Tapi akan lebih baik bila penderita diabetes dapat menghindarinya sebisa mungkin agar gula darah terkontrol dan mencegah komplikasi serius.
Apakah penderita diabetes tidak boleh makan makanan yang mengandung gula?
Rekomendasi Asupan Gula untuk Penderita Diabetes – Berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan RI, asupan gula pada kondisi normal adalah maksimal 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan perhari. Penderita diabetes dianjurkan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 50 gram gula per harinya.
Apa Pantangan penderita diabetes?
5 Pantangan Makanan untuk Penderita Diabetes, Perlu Diwaspadai | merdeka.com Merdeka.com – Pantangan makanan untuk penderita diabetes perlu diperhatikan. Diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula darah.
- Ada sejumlah makanan yang diduga dapat memicu gula darah naik dan harus dihindari oleh orang yang memiliki penyakit diabetes.
- Melansir dari Healthline, diabetes merupakan kondisi di mana glukosa menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik.
- Penyakit ini jika tidak dikontrol, bisa meningkatkan risiko penyakit kronis lainnya yang membahayakan nyawa penderita.
Salah satu faktor yang meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh adalah salah memilih makanan. Ada beberapa pantangan makanan untuk penderita yang sebaiknya dihindari. Berikut pantangan makanan untuk penderita diabetes yang merdeka.com lansir dari Healthline: 2 dari 3 halaman ©2018 Pixabay.com Pantangan makanan untuk penderita diabetes yang pertama, yaitu minuman manis. Jenis minuman yang harus dihindari oleh penderita diabetes adalah semua yang manis atau ditambahkan gula, baik buatan maupun alami. Beberapa minuman manis, seperti sirup, minuman bersoda, teh, dan kopi dalam kemasan, tidak dianjurkan untuk diminum penderita diabetes.
- Makanan Kaya Lemak Trans Pantangan makanan untuk penderita diabetes selanjutnya, yaitu makanan kaya lemak trans.
- Beberapa jenis makanan kaya lemak trans, seperti keripik kentang kemasan, kentang goreng, dan gorengan, dapat meningkatkan kadar gula darah.
- Selain itu, makanan tersebut juga dapat memicu resistensi insulin dan sindrom metabolik yang merupakan penyebab diabetes.
Pantangan makanan untuk penderita diabetes satu ini dapat meningkatkan risiko kerusakan pembuluh darah dan mengurangi kadar kolesterol baik HDL. Dengan menghindari makanan kaya lemak trans, dapat mencegah penyakit kardiovaskuler akibat diabetes. Kopi dengan Tambahan Bahan Lain Kopi dengan tambahan bahan lain, seperti dicampur gula pasir dan krimer juga menjadi pantangan penderita diabetes.
- Tambahan gula pada kopi ini berpotensi membuat kadar gula darah penderita diabetes lebih cepat naik.
- Selain itu, kopi manis juga termasuk minuman tinggi kalori yang bisa memengaruhi pola makan penderita diabetes.
- Jika jumlah asupan kalori meningkat, berat badan pun bisa naik.
- Sementara itu, menjaga berat badan tetap ideal sangat penting bagi penderita diabetes.
Oleh karenanya, ada baiknya menghindari minuman dengan tambahan bahan lain, seperti gula dan krimer. Sereal Manis Hampir semua makanan yang manis perlu dihindari penderita diabetes, tak terkecuali sereal manis. Sereal manis mengandung banyak karbohidrat dan hanya mengandung sedikit protein, yang berpotensi meningkatkan kadar gula darah.
Namun, jika Anda ingin mengonsumsi sereal, ada baiknya memilih jenis sereal yang whole-grain. Buah Kering Pantangan makanan untuk penderita diabetes lainnya, yaitu buah kering. Meski menyimpan banyak kandungan vitamin dan mineral, buah kering berpotensi meningkatkan kadar gula darah. Pasalnya, buah ini memiliki kandungan gula lebih pekat dari jenis buah lain.
Adapun beberapa jenis buah kering yang sebaiknya dihindari, yaitu kismis, prune, aprikot, cherry, dan kiwi. Bagi penderita diabetes, ada baiknya menghindari beberapa buah kering tersebut.3 dari 3 halaman
parkview.com Setelah mengetahui pantangan makanan untuk penderita diabetes, penting juga mengetahui cara mengatasi penyakit ini secara alami. Berikut cara mengatasi diabetes secara alami, antara lain: Olahraga Teratur
Cara menurunkan gula darah yang pertama, yaitu olahraga secara teratur. Dengan melakukan olahraga secara rutin, dapat secara efektif menurunkan glukosa dalam tubuh. Selain itu, olahraga juga dapat membantu tubuh dalam pemanfaatan gula yang ada dalam darah Anda.
- Mengontrol Asupan Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber penghasil energi utama dalam tubuh.
- Meski begitu, mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan tidak baik bagi penderita diabetes.
- Maka dari itu, sebaiknya selalu mengontrol asupan karbohidrat dalam tubuh.
- Mengurangi Mengonsumsi Makanan Cepat Saji Cara menurunkan gula darah selanjutnya, yaitu mengurangi mengonsumsi makanan cepat saji.
Bagi Anda yang menyukai makanan cepat saji, mulai sekarang segera hindari. Pasalnya, makanan cepat saji atau junk food membuat kadar gula darah melonjak secara signifikan. Selain itu, makanan cepat saji ini memang dikenal sangat berbahaya bagi tubuh manusia.
Jadi, bukan berarti junk food tidak hanya berbahaya bagi penderita diabetes saja, namun juga yang lain. Dengan menghindari makanan cepat saji, sangat efektif untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Membatasi Konsumsi Gula Membatasi asupan gula juga dianggap efektif menurunkan gula darah. Mengurangi konsumsi gula sangat penting untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Sebagai penggantinya, Anda dapat mengonsumsi pemanis dari gula menjadi pemanis yang rendah kalori seperti yang terbuat dari jagung. : 5 Pantangan Makanan untuk Penderita Diabetes, Perlu Diwaspadai | merdeka.com
Apa yang harus dihindari agar tidak terkena diabetes?
Diabetes mellitus atau kencing manis merupakan penyakit yang ditandai oleh meningkatnya kadar gula darah (hiperglisemia) secara terus menerus, terlebih setelah makan. Terdapat tiga jenis diabetes yakni diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan gestational diabetes, namun yang paling sering dijumpai adalah diabetes tipe 2.
- Diabetes mellitus menempati posisi ke-4 sebagai penyebab kematian manusia di dunia.
- Diabetes terjadi akibat gaya hidup tidak sehat seperti pola makan yang tidak sehat sehingga menyebabkan obesitas dan malas berolahraga.
- Agar terhindar dari penyakit diabetes, berikut ini ada beberapa tips yang bisa anda lakukan, diantaranya adalah : 1.
Terus bergerak Aktivitas fisik dapat menurunkan gula darah dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin. Penelitian menunjukkan bahwa latihan aerobik atau aktivitas fisik semacamnya dapat membantu mengendalikan diabetes, (ADA) American Diabetes Association merekomendasikan untuk latihan aerobik ringan seperti senam atau tenis setengah jam setiap kali latihan, 5 kali per minggu.
- Hal ini juga diperkuat dengan sebuah penelitian selama 16 tahun oleh Harvard School of Public Health yang menemukan bahwa jalan kaki setiap hari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar 30%.2.
- Beralih ke gandum dan konsumsi biji-bijian Roti tawar, nasi putih, dan kentang tidak hanya menyebabkan lingkar pinggang membesar, namun makanan tersebut juga memiliki indeks glikemik yang tinggi, menyebabkan lonjakan gula darah dan kadar insulin.
Para ahli juga sepakat bahwa karbohidrat olahan seperti tepung dan gula dapat meningkatkan risiko diabetes. Sebuah penelitian di Cina yang melibatkan 75.000 wanita, menemukan bahwa wanita yang makanannya memiliki indeks glikemik tinggi, berisiko 21% lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang makanannya berindeks glikemik rendah.
Anda disarankan untuk mengontrol pengonsumsian karbohidrat dan beralih ke gandum. Roti gandum, seral, dan makanan sejenisnya sangat baik untuk mencegah diabetes karena memperlambat penyerapan karbohidrat. Penelitian lain dari Harvard School of Public Health juga menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi rata-rata 2-3 porsi biji-bijian per hari, 30% lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang jarang mengonsumsi biji-bijian.3.
Cobalah cuka apel Dua sendok makan cuka apel sehari dapat menurunkan lonjakan gula darah. Hal ini berdasarkan serangkaian penelitian oleh Carol Johnston, Ph.D., profesor dan direktur program gizi dari Arizona State University, yang menemukan bahwa cuka apel dapat menurunkan gula darah.
- Anda bisa menambahkan cuka apel pada makanan anda.4.
- Onsumsi kayu manis Dalam sebuah studi tahun 2003, peneliti Pakistan bersama dengan Richard Anderson, seorang ilmuwan dengan Departemen Pertanian AS, menemukan bahwa mengonsumsi 1 gram kayu manis setiap hari dapat mengurangi gula darah.
- Walaupun penelitian di Amerika masih ragu soal ini, namun para ahli diabetes tetap merekomendasikan kayu manis untuk dikonsumsi.5.
Minum kopi Sebuah penelitian yang melibatkan 125.000 peserta (84.276 adalah wanita) oleh Harvard School of Public Health menunjukkan bahwa wanita yang minum kopi sebanyak enam cangkir atau lebih per hari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar hampir 30 %, meskipun hal tersebut dapat menimbulkan risiko kesehatan lainnya.
- Jadi, konsumsilah kopi sesuai kebutuhan.
- Opi kaya akan antioksidan, termasuk asam klorogenat dan magnesium yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadap insulin.6.
- Makan sayuran Para ahli berbeda pendapat soal makanan terbaik untuk mencegah diabetes, tetapi semua setuju Anda harus makan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian juga.
Hindari lemak trans, bahan kimia, dan makanan olahan.7. Ganti daging merah dengan kedelai Daging merah memang merupakan sumber protein, namun menurut sebuah penelitian di Boston menemukan bahwa makan daging merah meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada wanita.
Oleh sebab itu, gantilah daging merah dengan kedelai. Rasanya tidak sulit untuk menemukan makanan berbahan dasar kedelai, karena tentu anda tidak asing dengan tempe ataupun tahu. Protein pada kedelai dapat membantu mengatur kadar glukosa dan insulin, mengontrol berat badan, dan menurunkan kolesterol.8.
Hindari minuman manis Sering minum minuman yang mengandung tinggi gula sangat berbahaya bagi kesehatan terutama orang yang rentan terhadap penyakit diabetes, Berbagai penelitian juga sepakat dengan hal ini. Minum lebih dari seporsi minuman manis setiap hari berisiko untuk mengembangkan diabetes.
- Soda diet juga sama saja efeknya, malah membuat anda semakin lapar dan ketagihan gula.9.
- Urangi stres Para ahli percaya bahwa stres memiliki hubungan dengan meningkatnya gula darah sehingga dapat mengembangkan risiko diabetes.
- Oleh sebab itu, hindari hal-hal yang menyebabkan anda stres.
- Jikalau anda sedang dilanda stres, carilah solusi untuk mengatasi hal tersebut secepatnya, bisa dengan olahraga seperti renang atau mengonsumsi makanan-makanan yang dapat meredakan stres,10.
Penuhi kebutuhan akan vitamin D Vitamin D, yang bisa kita dapatkan dari paparan sinar matahari, berperan terhadap sensitivitas insulin dan sekresi, mencegah diabetes, dan mengurangi komplikasi bagi mereka yang sudah didiagnosis. Vitamin D juga bisa anda dapatkan dengan mengonsumsi susu rendah lemak, ikan, dan suplemen vitamin D.11.
- Tidur cukup Tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup akan meningkatkan rasa lapar, yang mengarah ke penambahan berat badan, dan selanjutnya meningkatkan risiko terkena diabetes.
- Tidurlah setidaknya 7 jam per malam.12.
- Berhenti merokok Para perokok lebih mungkin mengembangkan penyakit diabetes sebanyak 50% dibandingkan dengan mereka yang bukan perokok.
Perokok berat memiliki risiko yang lebih tinggi lagi. Jadi berhentilah merokok segera agar terhindar dari risiko penyakit diabetes ataupun masalah kesehatan lainnya.13. Periksa tekanan darah Periksalah tekanan darah anda secara periodik agar bisa diketahui sedini mungkin kondisi kesehatan anda, apakah ada masalah kesehatan atau tidak (seperti tekanan darah tinggi atau obesitas), sehingga dokter bisa menentukan tindakan apa yang seharusnya diberikan sebelum terlambat.
Mengapa penderita diabetes sering merasa lemas?
Cara Mengatasi Badan Lemas dan Lesu Pada Penderita Diabetes, dr. Cahyo Sarankan Lakukan 3 Hal Ini – PRFM News PRFMNEWS – dr. memberikan cara untuk mengatasi badan dan pada penderita diabetes.
- Badan dan sering terjadi pada penderita diabetes yang diakibatkan oleh glukosa darah di dalam tubuh tidak bisa dimanfaatkan sebagai tenaga atau energi.
- Badan dan tentunya membuat penderita diabetes cukup tidak nyaman untuk beraktivitas dan bekerja.
- Baca Juga:
- Untuk mengatasi badan dan pada penderita diabetes, simak 3 cara yang bisa dilakukan seperti dikutip dari kanal YouTube dr. Cahyo EDUKES:
- 1. Disiplin Minum Obat Diabetes
- Ketika seseorang menderita diabetes, khususnya diabetes tipe 2 yang sering terjadi pada orang usia dewasa, maka obat-obatan diabetes dapat membantu meningkatkan hormon produksi insulin dan membantu meningkatkan sensifititas reseptor insulin.
- Apabila hormon insulin sudah tersedia dan sensitifitas reseptor insulin sudah normal, maka glukosa darah bisa masuk ke dalam sel dan berubah menjadi energi.
- Tentunya ketika energi sudah tersedia, maka tubuh tidak lagi mengalami,
Sumber: YouTube dr. Cahyo EDUKES
Air kencing dikerubuti semut tanda apa?
Gejala diabetes selain kencing dikerubungi semut – Selain adanya gula pada urine, orang yang mengidap penyakit diabetes biasanya menunjukkan gejala sebagai berikut.
- Sering merasa haus.
- Buang air kecil di malam hari terus-menerus.
- Cepat lapar.
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja.
- Kelelahan.
- Penglihatan kabur.
- Luka yang lambat sembuh.
- Pengidap diabetes sering mengalami infeksi.
- Mati rasa atau kesemutan pada tangan atau kaki.
- Area kulit yang menggelap, biasanya di ketiak dan leher.
Tanda dan gejala diabetes tipe 2 sering berkembang perlahan. Bahkan, Anda bisa hidup dengan diabetes tipe 2 selama bertahun-tahun dan tidak menyadarinya. Jika Anda mengalami kencing yang dikerumuni semut dan gejala yang disebutkan di atas, kemungkinan Anda mengidap diabetes.
Mengapa seseorang terkena diabetes?
Penyebab dan Gejala Diabetes – Secara umum, penyakit Diabetes Melitus (DM) terjadi akibat gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan akumulasi menumpuknya kadar gula dalam darah dan berada di atas ambang batas normal yang bersifat kronis dan jangka panjang.
- Dalam kondisi normal, glukosa adalah sumber energi utama bagi sel-sel dalam tubuh yang membentuk otot juga jaringan, termasuk juga untuk otak,
- N amun jika kadar glukosa berlebih, bisa berbahaya karena memicu penyakit gula darah atau diabetes.
- Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Diabetes Secara umum, faktor penyebab terjadinya diabetes yang menyerang seseorang dapat digolongkan menjadi 2 yaitu faktor penyebab yang dapat dikontrol dan yang tidak dapat dikontrol (faktor alami/bawaan).1.
Faktor Penyebab yang Tidak B isa Dimodifikasi atau Dikontrol (Alami/Bawaan) Faktor penyebab ini merupakan sebab-sebab yang telah ada sejak lahir dan tidak dapat diubah, yang di antaranya adalah:
Faktor U sia
Penurunan fungsi organ yang disebabkan karena faktor usia adalah salah satu aspek utama terjadinya penyakit diabetes. Ini karena organ pankreas yang biasanya bekerja normal dalam memproduksi insulin mengalami penurunan fungsinya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mereka yang berusia di atas 45 tahun agar memeriksa kadar gula darah secara teratur.
Kondisi Berat Badan Bayi Saat Lahir
Berat badan bayi saat lahir juga sering ditengarai sebagai salah satu kondisi yang menjadi patokan terjadinya diabetes. Untuk bayi dengan berat di atas 4000 gram berisiko menyebabkan anak tersebut terkena diabetes. Demikian bila berat badan bayi dibawah 2500 gram, maka ada risiko bahwa ketika dewasa anak itu akan terkena diabetes juga nantinya.
Faktor Keturunan atau Genetika Lebih Berisiko Terkena Diabetes
Keturunan diabetes sangat mungkin terkena diabetes juga nantinya. Karenanya bila diantara anggota keluarga ada riwayat diabetes maka sangat mungkin meningkatkan faktor terjadinya diabetes pada seseorang.2. Faktor Penyebab yang Bisa Dimodifikasi atau D ikontrol Faktor penyebab yang kedua ini disebabkan karena gaya hidup seseorang, beberapa diantaranya adalah:
Kebiasaan Merokok
Merokok, selain buruk untuk pernapasan, juga berbahaya karena dapat menimbulkan penyakit diabetes. Cara terbaik tentu dengan mengurangi dan menghentikan kebiasan ini.
Obesitas atau Kegemukan
Meski bukan satu hal yang pasti, tetapi peningkatan indeks massa tubuh berpengaruh pula pada kemungkinan seseorang terjangkit diabetes.
Pola Makan Tak Seha t
Makanan yang mengandung gula, tetapi rendah serat ditengarai sebagai sumber bahan pangan dan menyumbang kemungkinan diabetes lebih tinggi bagi seseorang.
Jarang dan Malas Berolahraga
Kondisi pasif, kurang bergerak, dan malas berolahraga menjadikan tubuh sangat berisiko untuk terkena diabetes.
Penderita Hipertensi berisiko Terkena Diabetes
Hipertensi juga disinyalir turut menyumbang tingginya angka penderita diabetes sebagai bagian dari faktor yang bisa dimodifikasi.
Tingginya Kadar Kolesterol
Kadar HDL (lemak baik) yang kurang dari 35mg/dL, serta kadar trigliserida yang lebih dari 250mg/dL ditengarai jadi penyumbang penyakit diabetes. Karenanya memperhatikan kadar kolesterol adalah satu hal yang penting.
PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita. Ditandai dengan tidak teraturnya siklus menstruasi, serta tumbuhnya rambut secara signifikan di daerah lengan, kumis, serta obesitas. Karena gejalanya yang mirip dengan kondisi sakit biasa, maka banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit diabetes ini dan bahkan sudah mengarah pada komplikasi.
Penurunan Berat Badan secara Berangsur-Angsur
Berat badan turun adalah hal biasa, N amun, jika terjadi terus menerus maka Anda perlu waspada. Seseorang yang ditengarai mengidap diabetes biasanya mengalami penurunan berat badan yang drastis dan signifikan. Ini dianggap sebagai gejala awal diabetes, akibat glukosa tidak bisa diserap secara optimal oleh tubuh.
Nafsu Makan Meningkat Akibat Sel Butuh Asupan Energi Lebih
Bisa jadi, peningkatan nafsu makan yang dialami seseorang adalah pertanda awal dari diabetes. Hal ini terjadi karena sel mengharapkan asupan glukosa yang lebih banyak, dan bersumber dari makanan. Namun demikian, tubuh tidak dalam kondisi optimal dan bisa bermetabolisme dengan baik, hal inilah yang memicu berkelanjutan.
Intensitas Buang Air Kecil Meningkat Biasanya Malam Hari
Gejala diabetes ini yang paling dikenal masyarakat. Buang air kecil yang terus menerus dan sering, adalah gejala awal dari diabetes. Bila hal ini terjadi ada baiknya untuk segera memeriksakan diri, agar bisa mendapatkan penanganan segera dan cepat.
Merasa Kesemutan atau Mati Rasa Akibat Syaraf Mulai Rusak
Gejala ini terjadi jika kadar gula dalam darah sudah cukup tinggi. Rasa kesemutan dan kebas (mati rasa) pada bagian tubuh seperti kaki, jari-jemari, dan tangan adalah tanda untuk waspada, karena bisa jadi penyakit diabetes sudah menunjukan gejala stadium lanjut. Hal ini terjadi akibat kerusakan pada serabut saraf.
Penglihatan Menurun, Terganggu dan Kabur
Kadar glukosa yang semakin meningkat menyebabkan cairan pembuluh darah terbatasi untuk masuk ke mata. Keadaan yang demikian bahkan bisa membuat lensa mata berubah bentuk. Namun, ciri yang demikian bisa hilang bila gula darah semakin berkurang dan normal.
Mudah terjadi Luka dan Susah Kering atau Sembuh
Bagi p enderita diabetes, kadar gula yang berlebih menyebabkan kekebalan tubuh dan sistem imun menjadi tidak normal. Bila seorang penderita diabetes memiliki luka terbuka, maka akan sangat susah untuk proses penyembuhannya.
Terjadi Infeksi Jamur Utamanya di Mulut
Seorang wanita penderita diabetes umumnya juga disertai dengan infeksi jamur. Jamur ini akan muncul di beberapa bagian mulut, biasanya dalam bentuk sariawan di mulut, juga infeksi pada bagian vagina, yang disebabkan oleh jamur candida. Diabetes Tidak Dapat Disembuhkan Hanya Bisa Dikendalikan Penyakit diabetes, seperti penyakit dalam lainnya, merupakan jenis penyakit mematikan yang tidak bisa disembuhkan dan hanya dapat dikendalikan.
Penanganan yang salah akan membuat penderita makin menurun kondisinya dan berisiko terjadinya kematian. Beberapa terapi diabetes yang disarankan untuk dilakukan untuk memperbaiki kualitas penderita diantaranya sebagai berikut: 1. Menjalankan rutinitas olahraga dan r utin cek kadar gula darah,2. Jika terjadi luka, lakukan perawatan luka sesuai petunjuk dokter,3.
Menjalankan penyuntikan insulin serta mengatur pola dietnya. Penanganan yang tepat terhadap penderita diabetes terlebih untuk mereka yang belum terjangkit penyakit ini, sangat dianjurkan, karena sifat penyakit ini jangka panjang dan menetap sehingga perlu untuk diperhatikan dengan serius.
Apakah gula merah baik untuk penderita diabetes?
Jangan Mengonsumsi Gula Merah Berlebihan – Meski gula merah tergolong aman dikonsumsi penderita diabetes. Bukan berarti gula merah dapat dikonsumsi dengan bebas. Hal ini karena kandungan kalori pada gula merah hampir setara dengan gula putih, yaitu sekitar 4 gram karbohidrat dan 15 kalori per sendok teh.
- Di samping itu, gula merah yang beredar di pasaran juga bisa saja sudah dicampur dengan gula tebu dan bahan lainnya yang membuat indeks glikemiknya menjadi tinggi.
- Oleh karena itu, bila ingin menggunakan gula merah sebagai pemanis, kuncinya adalah mengonsumsinya dalam jumlah terbatas.
- Bila Anda mengonsumsi gula merah secara berlebihan, tetap saja akan meningkatkan risiko terkena sindrom metabolik dan obesitas,
Jika Anda penderita diabetes dan betul-betul sedang ingin menyantap camilan manis, Anda bisa memilih makanan alternatif yang sehat, seperti salad buah atau buah segar. Bila Anda tetap ingin memakai gula, apa pun jenis gulanya, perhatikan jumlah karbohidrat total di label produk.