Banyak melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga, merupakan salah satu cara menjaga gula darah yang tepat pada penderita diabetes. Penderita diabetes tipe 2 sangat rawan mengalami obesitas, olahraga sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan berat badannya. Berikut ini ada beberapa jenis olahraga untuk penderita diabetes yang paling tepat.
Hiking Hiking merupakan cara terbaik untuk meningkatkan kesehatan dan menurunkan berat badan. Bagi penderita diabetes tipe 2, penurunan berat badan merupakan hal yang sangat penting. Saat hiking sejauh 3 km/jam, orang dengan berat 68 kg akan membakar 240 kalori yang dimiliki per jam. Hiking juga membantu menurunkan kadar kolesterol yang sering kali menjadi pemicu jantung (seringkali dikaitkan sebagai komplikasi panjang dari diabetes). Penelitian mengatakan jika olahraga secara teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah diastolik dan sistolik rata-rata 10 mmHg. Berenang Berenang merupakan olahraga yang cocok bagi penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2. Berenang dapat membantu seseorang menjadi lebih aktif dan lebih sehat. Saat berenang, 350-420 kalori terbakar setiap jamnya. Hal ini berdampak sangat baik bagi mereka yang sering mengalami mati rasa pada kakinya. Olahraga renang mampu membantu seseorang menurunkan tekanan darah dan kolesterol yang dimiliki sehingga tubuh pun menjadi semakin sehat dan bugar. Keadaan tubuh yang sehat dan bugar membuat diabetes menjadi lebih terkendali. Yoga Latihan yoga memiliki manfaat sangat baik bagi penderita diabetes tipe 2 yang sangat lekat dengan gaya hidup tidak sehat dan stres. Yoga yang dilakukan secara teratur dapat meningkatkan sistem pencernaan, meningkatkan fungsi endokrin dan neurologis organ, menjaga sirkulasi dan kekebalan tubuh serta membuat tubuh jauh lebih berenergi. Diabetes tipe 1 dan tipe 2 disebabkan karena pankreas yang tidak dapat melakukan fungsinya secara maksimal untuk menghasilkan insulin. Dengan rutin berlatih yoga, tubuh akan menjadi lebih bugar sehingga fungsi organ pun dapat berjalan dengan lebih maksimal.
Apakah lari membakar gula?
Salah satu olahraga yang disarankan adalah berlari. Berlari dapat membakar kalori dalam jumlah banyak, dan dapat membantu diabetesi untuk mengontrol jumlah gula dalam darah.
Kapan waktu yang tepat untuk berolah raga?
2. Sore Hari – Manfaat dari latihan sore hari juga sangat banyak, antara lain:
Tubuh Berada Pada Performa Puncaknya
Menurut sebuah penelitian, tubuh berfungsi paling baik di sore hari. Suhu tubuh meningkat pada waktu tersebut, hingga mencapai puncaknya antara pukul 2-6 pagi. Karena dapat meningkatkan efektivitas, pada jam-jam ini disarankan untuk berolahraga.
Meningkatkan Kinerja Fisik
Waktu yang optimal untuk berolahraga agar kinerja fisik tubuh meningkat adalah di sore hari. Khususnya pada wanita, sebab performa tubuh wanita, seperti fungsi dan kekuatan otot bagian atas, aktivitas enzim, dan daya tahan otot, dapat ditingkatkan dengan aktivitas tersebut.
Mengembalikan Fokus dan Semangat
Waktu olahraga yang baik di sore hari juga dapat mengembalikan fokus dan semangat, bahkan jika hanya melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki. Pasalnya, berolahraga di antara jam 1-4 sore dapat menggeser jam tubuh dengan cara yang sama seperti berolahraga pagi.
Olahraga yang baik dilakukan kapan?
Olahraga sore – PEXELS/JONATHAN BORBA Olahraga sore cocok dilakukan oleh kaum night owl Selain pagi, sore juga merupakan waktu favorit untuk berolahraga. Studi dalam Scandinavian Journal of Medicine and Science in Sports (2010) menemukan bahwa kemampuan tubuh berada di puncaknya pada sore hari.
Suhu tubuh yang meningkat sepanjang hari dapat mengoptimalkan fungsi dan kekuatan otot, aktivitas enzim, dan daya tahan tubuh. Masih dari Women’s Health, Lara Carlson juga menyebut jika olahraga sore hari akan membantu meningkatkan aktivitas enzim dan otot. Antara jam 2 siang hingga 6 sore, suhu tubuh berada di titik tertinggi.
Waktu tersebut merupakan yang paling efektif bagi tubuh untuk berolahraga. Olahraga sore bisa dipilih untuk night owl yang selalu gugup dan terburu-buru di waktu pagi. Baca juga: Studi: Olahraga 90 Menit Bisa Tingkatkan Efektivitas Vaksin Covid-19
Bolehkah olahraga saat gula darah tinggi?
Diabetes Bisa Diimbangi dengan Rutin Berolahraga – Direktorat P2PTM 23 Oktober 2016 Tidak hanya dengan menjaga makanan yang dikonsumsi sehari-hari, rutin berolahraga juga bisa membantu mengontrol gula darah. Menurut seorang direktur Slim+Health Sport Therapy, dr. Michael Triangto, SpKO, latihan fisik ternyata bisa menstabilkan kadar gula darah sekaligus meningkatkan sensitivitas insulin pada otot mereka yang mengidap diabetes.
- Michael mengatakan bahwa olahraga dipercaya bisa membaca dampak positif pada kesehatan dan kebugaran tubuh.
- Bahkan juga bisa membantu proses penyembuhan dari sebuah penyakit.
- Tapi sayangnya, saat para dokter menyarankan mereka yang mengidap diabetes untuk berolahraga secara teratur, mereka para penderita, terutama yang sudah berusia lanjut dan tidak pernah berolahraga banyak yang tidak mau melakukan saran dari para dokter tersebut.
Menurut dr. Michael hal ini mungkin karena banyak dari penderita diabetes berpikir olahraga yang dilakukan harus seperti olahraga yang dilakukan oleh para atlet profesional. Olahraga sampai berkeringat, lompat, dan lari sudah pasti tidak bisa dilakukan oleh para penderita yang sudah berusia lanjut.
- Padahal, olahraga ada banyak jenis dan kegunaannya masing-masing dan tentu saja untuk mereka yang mengidap diabetes, olahraga yang mereka lakukan harus sesuai dengan kondisi fisik masing-masing pasien diabetes.
- Harus dilihat juga sejauh mana kemungkinan komplikasi yang mungkin ditimbulkan oleh olahraga yang mereka lakukan.
Michael yang lebih senang menyebut olahraga untuk para penderita diabetes dengan sebutan ‘ sport therapy ‘ ini menambahkan bahwa kesehatan itu perlu olahraga secara berkelanjutan, mirip para atlet, tapi sudah pasti beda dalam bentuk, durasi, dan intensitasnya.
- Menurut dr.
- Michael, olahraga untuk para penderita diabetes wajib bersifat aerobik yang bisa membakar lemak dan juga gula.
- Dengan terbakarnya lemak dan gula tersebut kadar gula bisa menurun sekaligus menurunkan berat badan.
- Di sinilah kita bisa melihat hubungan erat antara diabetes dengan obesitas.
- Ebanyakan mereka yang diabetes berat badannya berlebih dan mereka yang berat badannya berlebih lebih berisiko terkena diabetes.
Walaupun disarankan, untuk para penderita yang kandungan gula darahnya sangat tinggi sebaiknya tidak melakukan olahraga dulu. Baru setelah kadar gula menurun bisa kembali melakukan olahraga supaya tidak terjadi keadaan metabolik yang disebut dengan kolaps atau ketosis.
Olahraga sore yang baik jam berapa?
Waktu tidur menjadi lebih baik –
Sebuah studi mengungkapkan bahwa mengangkat beban di malam hari bisa membuat kualitas dan waktu tidur Anda menjadi lebih baik. Akan tetapi, hindari melakukan olahraga secara berlebihan karena bisa meningkatkan detak jantung dan suhu tubuh yang berakibat pada kesulitan tidur.
Selain itu, jam olahraga yang baik di malam hari juga tidak boleh terlalu dekat dengan waktu tidur. Dari berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada patokan khusus mengenai waktu terbaik untuk olahraga. Anda bisa berolahraga kapan pun. Namun, pilihlah waktu yang paling sesuai dengan gaya hidup Anda sehingga bisa menjadikannya kebiasaan.
Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, dianjurkan untuk berolahraga minimal 30 menit setiap hari. Jangan lupa melakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah selesai. Kedua proses tersebut dapat membantu tubuh Anda terhindar dari cedera.