Obat diabetes yang aman untuk ibu hamil
- Glibenklamid, berlabel C.
- Metformin, berlabel B.
- Acarbose, berlabel B.
- Tolbutamide, berlabel C.
- Repaglinide, berlabel C.
Bolehkah minum obat diabetes saat hamil?
Amankah metformin untuk ibu hamil dan menyusui? – Obat metformin aman dikonsumsi ibu hamil, baik untuk mengobati diabetes tipe 2 maupun PCOS. Memang benar obat ini dapat tembus plasenta, namun tidak menimbulkan komplikasi atau cacat lahir. Itu sebabnya jika seorang perempuan telah mengonsumsi obat metformin sejak sebelum mengandung, dokter spesialis kandungan akan merekomendasikan untuk melanjutkan konsumsinya.
- Namun, tetap ada pertimbangan lain berbagai faktor seperti kondisi kesehatan, riwayat kelebihan berat badan, kehamilan sebelumnya, dan faktor lainnya.
- Tak hanya itu, dokter juga akan merekomendasikan obat metformin untuk ibu hamil apabila ada risiko diabetes gestasional saat hamil,
- Beberapa pertimbangannya adalah jika pernah mengalami diabetes gestasional di kehamilan sebelumnya, kelebihan berat badan, atau pre-diabetes.
Tergantung hasil pemeriksaan lab saat ini, obat metformin dapat menurunkan risiko itu. Tak hanya aman dikonsumsi ibu hamil, obat metformin juga aman dikonsumsi ibu menyusui. Memang ada sisa substansi obat yang terdeteksi di ASI, namun tidak akan membahayakan atau berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan bayi.
Metformin untuk ibu hamil kategori apa?
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Metformin Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Metformin general_alomedika 2022-09-15T09:08:31+07:00 2022-09-15T09:08:31+07:00 Penggunaan metformin pada kehamilan masuk dalam kategori B oleh FDA. Pada ibu menyusui, metformin dikeluarkan ke ASI dalam jumlah sedikit.
Penggunaan pada Kehamilan Penggunaan metformin pada kehamilan masuk ke dalam Kategori B oleh FDA, artinya studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 4091, Metformin.
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/4091. Accessed Aug.14, 2022.8. FDA. Glucophage.2018.9. TGA: Therapeutic Goods Administration Department of Health Australian Government. The Australian categorisation system for prescribing medicines in pregnancy.2021.
Apa resiko penderita diabetes hamil?
Doc: opto.ca Prevalensi diabetes di dunia utamanya pada ibu hamil dilaporkan terus meningkat setiap tahunnya. Banyak penelitian yang menunjukkan ibu hamil dengan hiperglikemia akan meningkatkan risiko terjadinya makrosomia pada bayi dan pre-eklamsia pada ibu.
- Deteksi dini terkait diabetes gestasional sangat penting untuk bisa mengurangi risiko/ komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu maupun bayi.
- Selain deteksi dini diperlukan juga pencegahan serta intervensi bagi para ibu untuk mengurangi angka kejadian diabetes gestasional.
- WHO dan American Diabetes Association telah membuat panduan untuk manajemen dan intervensi pada ibu hami dengan riwayat diabetes maupun diabetes gestasional.
Harapannya angka kejadian diabetes pada ibu hamil dapat berkurang dan morbiditas ibu dan anak pun menurun. Diabetes gestasional merupakan kondisi dimana ibu mengalami intoleransi terhadap karbohidrat yang ditunjukkan dengan hiperglikemia yang pertama kali ditemukan saat kehamilan.
Pada trimester pertama hingga pertengahan trimester kedua, kadar gula darah puasa dan postprandial lebih rendah daripada pada perempuan yang tidak hamil. Meningkatnya kadar gula darah dalam periode ini merefleksikan kemungkinan adanya diabetes dalam kehamilan. Pemerikasaan kadar gula darah pada ibu hamil biasanya dilakukan pada usia kehamilan 24-28 minggu.
Pemeriksaan yang harus dilakukan untuk menentukan adanya diabetes gestasional pada ibu hamil adalah OGTT (setelah puasa 8-14 jam), gula darah plasma setelah 2 jam puasa. Terapi yang diberikan pada ibu hamil dengan diabetes menunjukkan penurunan risiko terjadinya makrosomia, besar usia kehamilan, dan juga distokia pada bayi.
- Selain itu pemberian terapi yang tepat juga dapat menurunkan risiko terjadinya preeklamsia maupun gangguan hipertensi lainnya pada ibu hamil.
- Pada panduan manajemen diabetes gestasional dari American diabetes association menyebutkan bahwa intervensi awal pada diabetes gestasional adalah dari diet dan aktivitas fisik/ olah raga.
Selanjutnya jika memang belum berangsur membaik maka diperlukan intervensi obat-obatan. Obat-obatan yang sering digunakan pada diabetes gestasional adalah insulin, metformin, dan glyburide. Diabetes gestasional memiliki berbagai dampak kepada ibu maupun janin, antara lain meningkatkan risiko ibu mengalami hipertensi pada kehamilan hingga pre-eklamsia.
- Preconception counseling (konseling sebelum kehamilan)
- Melakukan modifikasi diet dan gaya hidup pada ibu hamil dengan diabetes gestasional dengan target:
- Gula darah sebeum makan <95mg/dL
- Gula darah 1 jam setelah makan <140mg/dL
- Gula darah 2 jam setelah makan <120mg/dL Pada ibu hamil yang sebelumnya memiliki riwayat diabetes baik tipe 1 maupun 2, ditargetkan:
- Gula darah sebelum makan/ sewaktu 60-99mg/dL
- Gula darah setelah makan 100-129mg/dL
- HbA1C <6%
Menjaga tekanan darah 110-129/65-79 mmHg. Jika disertai hipertensi maka dapat menggunakan obat anti hipertensi selain golongan ACE inhibitor dan ARB. (obat antihipertensi yang aman untuk ibu hamil: metildopa, labetolol, diltiazem, klonidin, prazoin)
Selain intervensi tersebut, pada ibu yang memiliki riwayat diabetes ataupun diabetes gestasional dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi dan memberikan jarak antar kehamilan minimal 5 tahun. Pada ibu dengan riwayat diabetes maupun diabetes gestasional disarankan untuk membatasi jumlah persalinan, maksimal melahirkan sebanyak 3 kali mengingat risiko makrosomia dan komplikasi lainnya yang juga bisa membahayakan nyawa ibu.
- ADA, 2015, OF DIABETES IN PREGNANCY: 38 (suppl.1):S77-S79
- WHO, 2013, Diagnostic and classification of hyperglycemia first detected in pregnancy
- UNICEF, Ringkasan Kajian Kesehatan Ibu & Anak
- Kesehatan Ibu & Anak
Apa yang terjadi jika penderita diabetes hamil?
Diabetes Saat Hamil, Apakah Berbahaya? Diabetes saat hamil dikenal juga dengan sebutan D iabetes G estasional. Diabetes Gestasional perlu diwaspadai, tidak hanya berlaku untuk ibu yang mengalami obesitas dan memiliki riwayat penyakit diabetes, Meskipun demikian, p emeriksaan terhadap penyakit ini juga perlu dilakukan pada ibu dengan berat badan normal dan tidak memiliki riwayat diabetes.
Biasanya, berbagai hormon di tubuh bekerja untuk menjaga kadar gula darah agar tetap terkendali. Namun, selama kehamilan, kadar hormon berubah, membuat tubuh lebih sulit memproses gula darah secara efisien. Inilah yang membuat gula darah ibu hamil naik. Pada umumnya diabetes pada ibu hamil tidak memiliki gejala yang khusus.
Itulah sebabnya hampir semua perempuan hamil perlu memeriksakan kadar glukosanya sejak awal kehamilan. Jika ibu hamil mengalami diabetes, risiko yang terjadi yaitu:
Tekanan darah tinggi dan preeklamsia. Ini adalah komplikasi serius selama kehamilan yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan gejala lain yang dapat mengancam kehidupan ibu dan bayi. Menjalani persalinan caesar. Ibu lebih mungkin menjalani operasi caesar jika mengalami diabetes gestasional. Memiliki diabetes di kemudian hari. Jika ibu mengalami diabetes saat hamil, kemungkinan besar ibu akan mengalaminya lagi selama kehamilan berikutnya, dan juga memiliki risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi seiring bertambahnya usia.
Tidak hanya pada Ibu, tetapi bayi yang dikandung memiliki risiko, yaitu:
Kelahiran dini (prematur). Gula darah tinggi meningkatkan risiko ibu melahirkan lebih awal dari tanggal perkiraan. Atau persalinan dini mungkin disarankan karena bayinya besar. Kadar gula darah yang tidak terkontrol sewaktu hamil juga meningkatkan risiko si kecil terlahir cacat. Sebab, kadar gula darah yang terlalu tinggi di tubuh janin membuat proses pembentukan organ-organ tubuhnya terganggu. Beberapa kondisi yang sering terjadi pada bayi yang lahir dari ibu pengidap diabetes di antaranya cacat tulang belakang, munculnya lubang di jantung, dan bibir sumbing. Kelebihan gula dalam darah dan insulin ini bisa menyebabkan bayi memiliki lebih banyak lemak terutama di bagian atas tubuhnya sehingga berat badannya menjadi besar. Beberapa saat setelah bayi dilahirkan, ada kemungkinan bayi memiliki kadar gula darah yang rendah (hipoglikemia). Hal ini disebabkan tubuhnya masih memproduksi insulin berlebih sebagai respons dari asupan glukosa yang tinggi dari ibunya. Jika kontrol kadar gula darahnya buruk, ada kemungkinan fungsi jantung dari bayi bisa terpengaruh.
Mengalami D iabetes G estional berarti harus rutin kontrol ke dokter, terutama untuk mendiskusikan apakah kadar gula darah saat ini terkendali atau tidak. Selain itu, ibu hamil juga perlu mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Misalnya dengan lebih cermat memilih jenis dan porsi makanan serta minuman, lebih aktif bergerak, cukup olahraga dan banyak minum air putih.
Apakah telur rebus bisa menurunkan gula darah?
Omega-3 – Telur dari ayam organik juga kaya akan omega-3 yang dapat menurunkan gula darah puasa dan resistensi insulin pada pasien diabetes. Baca juga: 5 Gejala Diabetes Tipe 2 pada Anak yang Harus Diwaspadai
Kenapa saat hamil gula darah tinggi?
Penyebab dan faktor risiko diabetes gestasional Biasanya, berbagai hormon bekerja untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali. Namun selama kehamilan, kadar hormon berubah sehingga membuat tubuh lebih sulit untuk memproses gula darah secara efisien. Hal inilah yang membuat gula darah naik.
Bolehkah minum folavit dan metformin?
Apa tidak masalah jika obat itu dipakai bersamaan.
Bisakah ibu hamil diabetes melahirkan normal?
Syarat melahirkan normal bagi ibu penyandang diabetes adalah apabila berat bayinya juga normal. GridHEALTH.id – Diabetes bisa dialami oleh siapa saja, termasuk ibu hamil. Jika penyakit ini didiagnosis selama masa kehamilan, maka dapat berisiko bagi ibu dan janin dalam kandungan.
- Baca Juga: Gejala Diabetes Gestasional yang Bisa Dideteksi, Ibu Hamil Wajib Tahu Diabetes yang paling sering terjadi selama masa kehamilan adalah diabetes gestasional.
- Penyakit diabetes ini terjadi pada sekitar 12% dan 14% wanita hamil, di usia kandungan 24 minggu hingga 28 minggu, dikutip dari Pregnancy Birth and Baby (18/10/2021).
Ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional selama kehamilannya, disarankan untuk mengubah gaya hidup dengan lebih banyak bergerak dan mengonsumsi makanan sehat. Baca Juga: Rekomendasi Olahraga Ibu Hamil untuk Cegah Diabetes Gestasional Hal tersebut bertujuan untuk memastikan kadar gula darah dalam tubuh tetap stabil dan tidak menimbulkan risiko apapun bagi diri sendiri dan janin yang di kandungnya.
Ketika akan melahirkan, ibu penyandang diabetes perlu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan kapan waktu yang tepat untuk melakukan proses persalinan. Baca Juga: 7 Komplikasi Kehamilan Akibat Diabetes Gestasional yang Tak Diobati Dilansir dari Mayo Clinic, dalam beberapa kondisi ibu penyandang diabetes dapat melahirkan secara normal atau pervaginam.
Baca Juga: Inilah Cara Mengejan yang Benar Untuk Panduan dan Latihan Sebelum Persalinan Tiba Saat ibu hamil penyandang diabetes hendak melahirkan, biasanya tim medis akan melakukan induksi untuk mengurangi risiko komplikasi. Baca Juga: 6 Masalah yang Bisa Terjadi pada Bayi Prematur, Salah Satunya Kebutaan Selama proses persalinan berlangsung, tim medis akan memantau kadar gula darah ibu hamil dan menyesuaikan dengan dosis obat yang diberikan.
Meskipun bisa melahirkan normal, namun diabetes pada ibu hamil bisa menyebabkan bobot bayi lebih besar dari rata-rata. Baca Juga: Deteksi Dini Diabetes Pada Bayi Mengapa Penting? Ini Kata Ahli Jika hal tersebut terjadi dan ada masalah dalam proses persalinan, maka operasi caesar menjadi pilihan utama.
Baca Juga: Kenali Tanda Penyakit Infeksi Pasca Melahirkan, Ini Ciri-cirinya Setelah melahirkan, dokter akan memeriksa gula darah ibu hamil penyandang diabetes dalam 6 sampai 12 minggu, untuk memastikan gula darah berada di tingkat yang normal. Walaupun kondisinya sudah normal, ibu masih tetap harus mengecek kondisi tubuhnya setidaknya setiap tiga tahun sekali, untuk memastikan tidak ada risiko terjadinya diabetes. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Apakah suntik insulin aman untuk ibu hamil?
Benarkah Mitos bahwa penggunaan insulin saat hamil akan memberi dampak buruk pada bayi ? – Direktorat P2PTM
Bagian ini berisi berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular – Berita, Advokasi, KIE, Penyuluhan, Sosialisasi, Pelatihan, Jejaring, Seminar, Pelaksanaan KTR, Pelaksanaan Posbindu PTM, dan berbagai kegiatan lain.
: Benarkah Mitos bahwa penggunaan insulin saat hamil akan memberi dampak buruk pada bayi ? – Direktorat P2PTM
Apa bahaya diabetes pada ibu hamil jika tidak diobati?
Halodoc, Jakarta – Diabetes pada ibu hamil atau diabetes gestasional adalah diabetes yang pertama kali didiagnosis selama masa kehamilan. Jenis diabetes ini memengaruhi cara sel tubuh menggunakan glukosa. Diabetes gestasional dapat menyebabkan gula darah tinggi yang dapat memengaruhi kehamilan dan kesehatan bayi dalam kandungan.
Diabetes gestasional dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan bayinya. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko bayi cacat lahir, lahir mati, dan lahir prematur. Sementara risiko yang dapat dialami ibu dengan diabetes gestasional yaitu melahirkan secara caesar dan risiko bayi lahir terlalu besar atau obesitas atau memiliki diabetes tipe 2 di masa mendatang.
Baca juga: Waspada, Ibu Hamil Pengidap Diabetes Dapat Alami Keguguran Diabetes pada ibu hamil yang tidak dikelola dengan baik dan hati-hati dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi. Gula darah tinggi bisa menyebabkan masalah bagi ibu dan bayi, termasuk kemungkinan besar membutuhkan operasi caesar untuk melahirkan.
Berat lahir berlebihan. Gula darah ibu yang lebih tinggi dari biasanya dapat menyebabkan bayi tumbuh terlalu besar. Bayi yang sangat besar lebih mungkin terjepit di jalan lahir, mengalami cedera lahir, atau membutuhkan persalinan caesar. Kelahiran dini (prematur). Gula darah tinggi meningkatkan risiko ibu melahirkan lebih awal dari tanggal perkiraan. Atau persalinan dini mungkin disarankan karena bayinya besar.Kesulitan bernapas. Bayi yang lahir lebih awal dari ibu dengan diabetes gestasional mungkin mengalami gula darah rendah (hipoglikemia) setelah lahir. Kondisi ini dapat menyebabkan bayi kejang. Obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Bayi dari ibu yang mengidap diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Lahir mati ( stillbirth ). Diabetes gestasional yang tidak diobati dapat menyebabkan kematian bayi sebelum atau setelah lahir.
Baca juga: I bu Hamil Pengidap Diabetes Rentan Alami Polihidramnion Komplikasi yang Memengaruhi Ibu Diabetes gestasional juga dapat meningkatkan risiko yang terjadi pada ibunya, yaitu:
Tekanan darah tinggi dan preeklamsia. Ini adalah komplikasi serius selama kehamilan yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan gejala lain yang dapat mengancam kehidupan ibu dan bayi. Menjalani persalinan caesar. Ibu lebih mungkin menjalani operasi caesar jika ibu mengalami diabetes gestasional.Memiliki diabetes di kemudian hari. Jika ibu mengalami diabetes gestasional, kemungkinan besar ibu akan mengalaminya lagi selama kehamilan berikutnya Ibu juga memiliki risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi seiring bertambahnya usia.
Baca juga: Diabetes Gestasional Dapat Terkena Eklampsia? Belum diketahui secara pasti penyebab beberapa ibu hamil mengalami diabetes gestasional. Kemungkinan berat badan berlebih sebelum kehamilan menjadi salah satu faktor. Biasanya, berbagai hormon di tubuh bekerja untuk menjaga kadar gula darah agar tetap terkendali.