Mengapa Seseorang Yang Kurang Tidur Lebih Rentan Terkena Penyakit Diabetes?

Mengapa Seseorang Yang Kurang Tidur Lebih Rentan Terkena Penyakit Diabetes
tirto.id – Tidur adalah cara kita untuk mengistirahatkan tubuh setelah satu hari telah melakukan aktivitas. Idealnya, untuk mendapat waktu tidur cukup, seseorang paling tidak membutuhkan delapan jam dalam satu harinya. Dikutip The Boston Globe, Kepala Divisi Obat Tidur di Harvard Medical School Charles Czeisler mengatakan bahwa, “tidur merupakan salah satu dari tiga pilar utama yang baik, di samping berolahraga dan makan dengan baik.” Lebih jauh, kualitas tidur juga menentukan produktivitas kerja seseorang.

  1. Artinya, semakin baik kualitas tidurnya, maka semakin produktif pula seseorang.
  2. Namun, ada kalanya, beberapa orang mengalami gangguan yang berdampak pada kurang tidur.
  3. Gangguan mental seperti stres, kecemasan, dan kepanikan menjadi salah satu penyebab.
  4. Selain itu, pola makan yang tak teratur seperti terlalu banyak mengonsumsi kafein sebelum tidur.

Atau, adanya gangguan pernafasan seperti sedang mengalami batuk dan flu, juga dapat menjadi pemicu lain. Lantas, apa yang terjadi dengan tubuh kita saat kurang tidur. Dirangkum dari Healthline, berikut ini 10 dampak kurang tidur pada tubuh.1. Ingatan bermasalah Saat tidur, otak Anda membentuk koneksi yang membantu mengingat dan memproses informasi baru.

Jika Anda kurang tidur, maka dapat berdampak negatif pada ingatan jangka pendek dan panjang.2. Hilangnya konsentrasi Mengistirahatkan tubuh, sama halnya dengan memberi waktu pada otak untuk menyambungkan koneksi yang membentuk kreativitas, penyelesaian masalah, dan konsentrasi. Saat Anda kurang tidur, otak pun tak dapat melakukannya.3.

Mood tidak stabil Kurang tidur, dapat membuat suasana hati Anda tak stabil, mudah murung dan emosi. Lebih jauh, kurang tidur yang kronis, dapat berakibat pada stres, kecemasan, dan depresi.4. Imun melemah Saat tidur, imun akan bekerja untuk membentuk pertahanan yang membuat Anda tak mudah diserang virus dan kuman.

Namun, saat Anda kurang tidur, imun tak bisa melakukannya, dan Anda cenderung akan mudah sakit.5. Risiko penyakit diabetes Saat kurang tidur, tubuh Anda akan melepaskan banyak insulin, yaitu hormon penurun gula darah. Seseorang yang kurang tidur mempunyai kadar gula darah yang tinggi, dan berisiko terkena diabetes tipe 2.6.

Risiko penyakit hati dan jantung Kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah dan inflamasi zat kimia tingkat tinggi. Yang mana, dua hal ini berperan penting dalam terciptanya penyakit jantung.7. Tekanan darah tinggi Jika Anda tidur kurang dari lima jam dalam sehari, maka akan berisiko tinggi naiknya tekanan darah dalam tubuh.8.

Gairah seks menurun Seseorang yang tidak punya waktu tidur cukup, cenderung menurun gairah seksualnya. Khususnya untuk pria, ini disebabkan karena ada penurunan level testosteron.9. Berat badan naik Saat Anda kurang tidur, senyawa yang mengirim sinyal ke otak bahwa Anda telah makan cukup akan berhenti.

Artinya, Anda akan cenderung makan terus menerus, kendati telah melewati batas cukup.10. Hilangnya keseimbangan Kurangnya tidur dapat menurunkan keseimbangan tubuh Anda, yang mana membuat rentan untuk mengalami kecelakaan. (tirto.id – Kesehatan ) Kontributor: Ahmad Efendi Penulis: Ahmad Efendi Editor: Alexander Haryanto

Kenapa kurang tidur dapat menyebabkan diabetes?

Kurang tidur juga dapat menurunkan sensitivitas hormon insulin terhadap sel di dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan gula darah yang dapat memperparah penyakit diabetes yang anda alami.

Apakah kurang tidur berpengaruh pada gula darah?

SOLUSI KESEHATAN SEHARI-HARI Kebiasaan begadang sampai larut malam sehingga hanya menyisakan waktu tidur di bawah waktu tidur normal yang minimal 6 jam dapat membawa dampak negatif bagi tubuh kita, termasuk berpengaruh juga terhadap kadar gula darah. Diabetes dan gangguan tidur saling memiliki keterkaitan.

Ketika gula darah mencapai angka yang tinggi, ginjal berusaha membuangnya melalui peningkatan produksi urin, yang berakibat pasien jadi sering terbangun pada malam hari karena merasakan ingin buang air kecil berkali-kali dalam semalam, sehingga tidurnya tidak nyenyak. Di sisi lain, kebiasaan kurang tidur akan membuat orang mudah lelah dan memerlukan lebih banyak energi, akibatnya tubuh akan merasakan keinginan untuk mengkonsumsi makanan yang memberikan energi instan, yang biasanya mengandung gula dan dapat langsung meningkatkan kadar gula darah.

Orang-orang yang kekurangan jam tidur biasanya akan sangat mudah mengalami kenaikan berat badan yang akhirnya menuntun pada terjadinya diabetes. Pada mereka yang sudah mengalami kondisi kelebihan berat badan, tidak jarang tidur juga akan terganggu karena adanya kondisi sleep apnea atau kondisi mendengkur nyaring serta terhentinya napas saat sedang tidur.

  1. Penelitian Sleep Heart Health Study mengatakan bahwa orang yang tidur kurang dari 5 jam sehari memiliki 2,5 kali resiko mengidap diabetes dibandingkan dengan orang-orang yang tidur selama 7-8 jam sehari.
  2. Reaksi tubuh pada saat kekurangan waktu tidur dapat menyerupai reaksi resistensi terhadap insulin, yang merupakan gejala awal diabetes.

Insulin memiliki fungsi untuk membantu tubuh menggunakan glukosa sebagai sumber energi, dan saat terjadi resistansi, sel-sel akan mengalami kegagalan menggunakan hormon ini secara efisien, mengakibatkan tingginya kadar gula dalam darah dan lama-kelamaan menyebabkan diabetes.

Terlebih lagi, rutinitas tidur yang terganggu dapat membuat tubuh kekurangan energi, kelelahan dan memicu penumpukan gula sebagai asupan energi yang berbahaya. Tidak ada formula pasti mengenai berapa lama sebaiknya seseorang tidur dan beristirahat total karena kebutuhan masing-masing orang berbeda. Rata-rata waktu normal untuk tidur, diperlukan 7.5 jam per malam untuk tubuh merasa cukup istirahat dan kembali segar untuk beraktivitas saat terbangun.

Meski demikian, hal ini juga dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor-faktor lainnya. Karena perbedaan ini, mungkin beberapa orang bisa memerlukan tidur lebih dari 8 jam. Untuk mendeteksi apakah Anda saat ini termasuk kurang tidur, maka Anda dapat mengecek efektivitas penggunaan alarm Anda di pagi hari.

  • Semakin Anda tergantung pada alarm untuk membangunkan Anda, maka semakin tubuh Anda saat ini sedang membutuhkan lebih banyak jam istirahat.
  • Tubuh yang cukup beristirahat dan tidak kurang tidur akan mampu dibangunkan oleh otak bahkan sebelum alarm berbunyi.
  • Selain itu, kurangi konsumsi camilan yang mengandung banyak gula dan kalori, gantikan dengan camilan sehat seperti,
See also:  How To Do Mongolian Pinch Method For Diabetes?

: SOLUSI KESEHATAN SEHARI-HARI

Apakah banyak tidur menyebabkan diabetes?

Tidur siang tingkatkan risiko diabetes tipe 2 – Tidur siang lebih dari 30 menit dan merasakan kantuk berkepanjangan bisa saja menunjukkan risiko diabetes tipe 2. Pasalnya, orang yang sering ngantuk atau telalu lama tidur siang, biasanya juga merasakan lemas dan mengidam makanan manis.

  • Dilansir dari Medical News Today, hal itu dibuktikan dalam penelitian terbaru dr.Tomohide Yamada dan rekan dari Universitas Tokyo.
  • Baca juga: Rekomendasi Waktu Tidur yang Baik Demi Jaga Kesehatan Jantung Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 200 ribu partisipan.
  • Studi tersebut menyimpulkan partisipan dengan rasa kantuk berlebihan di siang hari punya risiko 56 persen besar mengidap diabetes tipe 2.

Sementara, orang yang menghabiskan waktu lama untuk tidur siang punya 46 persen risiko lebih besar terserang penyakit diabetes tipe 2. Hal itu dikarenakan kantuk di siang hari atau tidur siang terlalu bisa saja disebabkan karena kebiasaan buruk yang meningkatkan gula darah atau kolesterol, seperti:

kebiasaan begadang dengan konsumsi kopi (ditambah gula atau krimer) ngemil makanan manis dan mengadung MSG pada malam hari menyantap terlalu banyak nasi dan daging-dagingan pada jam makan siang kurang gerak

Selain diabetes, para peneliti juga menemukan bahwa tidur siang terlalu lama dapat menandakan kondisi berikut:

iskemia atau kekurangan aliran darah ke organ tubuh tertentu stroke penyakit kardiovaskular.

Baca juga: Posisi Tidur untuk Mengurangi Mual saat Hamil Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apa yang menyebabkan orang terkena penyakit diabetes?

Penyebab dan Gejala Diabetes – Secara umum, penyakit Diabetes Melitus (DM) terjadi akibat gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan akumulasi menumpuknya kadar gula dalam darah dan berada di atas ambang batas normal yang bersifat kronis dan jangka panjang.

  • Dalam kondisi normal, glukosa adalah sumber energi utama bagi sel-sel dalam tubuh yang membentuk otot juga jaringan, termasuk juga untuk otak,
  • N amun jika kadar glukosa berlebih, bisa berbahaya karena memicu penyakit gula darah atau diabetes.
  • Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Diabetes Secara umum, faktor penyebab terjadinya diabetes yang menyerang seseorang dapat digolongkan menjadi 2 yaitu faktor penyebab yang dapat dikontrol dan yang tidak dapat dikontrol (faktor alami/bawaan).1.

Faktor Penyebab yang Tidak B isa Dimodifikasi atau Dikontrol (Alami/Bawaan) Faktor penyebab ini merupakan sebab-sebab yang telah ada sejak lahir dan tidak dapat diubah, yang di antaranya adalah:

Faktor U sia

Penurunan fungsi organ yang disebabkan karena faktor usia adalah salah satu aspek utama terjadinya penyakit diabetes. Ini karena organ pankreas yang biasanya bekerja normal dalam memproduksi insulin mengalami penurunan fungsinya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mereka yang berusia di atas 45 tahun agar memeriksa kadar gula darah secara teratur.

Kondisi Berat Badan Bayi Saat Lahir

Berat badan bayi saat lahir juga sering ditengarai sebagai salah satu kondisi yang menjadi patokan terjadinya diabetes. Untuk bayi dengan berat di atas 4000 gram berisiko menyebabkan anak tersebut terkena diabetes. Demikian bila berat badan bayi dibawah 2500 gram, maka ada risiko bahwa ketika dewasa anak itu akan terkena diabetes juga nantinya.

Faktor Keturunan atau Genetika Lebih Berisiko Terkena Diabetes

Keturunan diabetes sangat mungkin terkena diabetes juga nantinya. Karenanya bila diantara anggota keluarga ada riwayat diabetes maka sangat mungkin meningkatkan faktor terjadinya diabetes pada seseorang.2. Faktor Penyebab yang Bisa Dimodifikasi atau D ikontrol Faktor penyebab yang kedua ini disebabkan karena gaya hidup seseorang, beberapa diantaranya adalah:

Kebiasaan Merokok

Merokok, selain buruk untuk pernapasan, juga berbahaya karena dapat menimbulkan penyakit diabetes. Cara terbaik tentu dengan mengurangi dan menghentikan kebiasan ini.

Obesitas atau Kegemukan

Meski bukan satu hal yang pasti, tetapi peningkatan indeks massa tubuh berpengaruh pula pada kemungkinan seseorang terjangkit diabetes.

Pola Makan Tak Seha t

Makanan yang mengandung gula, tetapi rendah serat ditengarai sebagai sumber bahan pangan dan menyumbang kemungkinan diabetes lebih tinggi bagi seseorang.

Jarang dan Malas Berolahraga

Kondisi pasif, kurang bergerak, dan malas berolahraga menjadikan tubuh sangat berisiko untuk terkena diabetes.

Penderita Hipertensi berisiko Terkena Diabetes

Hipertensi juga disinyalir turut menyumbang tingginya angka penderita diabetes sebagai bagian dari faktor yang bisa dimodifikasi.

Tingginya Kadar Kolesterol

Kadar HDL (lemak baik) yang kurang dari 35mg/dL, serta kadar trigliserida yang lebih dari 250mg/dL ditengarai jadi penyumbang penyakit diabetes. Karenanya memperhatikan kadar kolesterol adalah satu hal yang penting.

PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)

Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita. Ditandai dengan tidak teraturnya siklus menstruasi, serta tumbuhnya rambut secara signifikan di daerah lengan, kumis, serta obesitas. Karena gejalanya yang mirip dengan kondisi sakit biasa, maka banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit diabetes ini dan bahkan sudah mengarah pada komplikasi.

See also:  What Is Meant By Type 2 Diabetes?

Penurunan Berat Badan secara Berangsur-Angsur

Berat badan turun adalah hal biasa, N amun, jika terjadi terus menerus maka Anda perlu waspada. Seseorang yang ditengarai mengidap diabetes biasanya mengalami penurunan berat badan yang drastis dan signifikan. Ini dianggap sebagai gejala awal diabetes, akibat glukosa tidak bisa diserap secara optimal oleh tubuh.

Nafsu Makan Meningkat Akibat Sel Butuh Asupan Energi Lebih

Bisa jadi, peningkatan nafsu makan yang dialami seseorang adalah pertanda awal dari diabetes. Hal ini terjadi karena sel mengharapkan asupan glukosa yang lebih banyak, dan bersumber dari makanan. Namun demikian, tubuh tidak dalam kondisi optimal dan bisa bermetabolisme dengan baik, hal inilah yang memicu berkelanjutan.

Intensitas Buang Air Kecil Meningkat Biasanya Malam Hari

Gejala diabetes ini yang paling dikenal masyarakat. Buang air kecil yang terus menerus dan sering, adalah gejala awal dari diabetes. Bila hal ini terjadi ada baiknya untuk segera memeriksakan diri, agar bisa mendapatkan penanganan segera dan cepat.

Merasa Kesemutan atau Mati Rasa Akibat Syaraf Mulai Rusak

Gejala ini terjadi jika kadar gula dalam darah sudah cukup tinggi. Rasa kesemutan dan kebas (mati rasa) pada bagian tubuh seperti kaki, jari-jemari, dan tangan adalah tanda untuk waspada, karena bisa jadi penyakit diabetes sudah menunjukan gejala stadium lanjut. Hal ini terjadi akibat kerusakan pada serabut saraf.

Penglihatan Menurun, Terganggu dan Kabur

Kadar glukosa yang semakin meningkat menyebabkan cairan pembuluh darah terbatasi untuk masuk ke mata. Keadaan yang demikian bahkan bisa membuat lensa mata berubah bentuk. Namun, ciri yang demikian bisa hilang bila gula darah semakin berkurang dan normal.

Mudah terjadi Luka dan Susah Kering atau Sembuh

Bagi p enderita diabetes, kadar gula yang berlebih menyebabkan kekebalan tubuh dan sistem imun menjadi tidak normal. Bila seorang penderita diabetes memiliki luka terbuka, maka akan sangat susah untuk proses penyembuhannya.

Terjadi Infeksi Jamur Utamanya di Mulut

Seorang wanita penderita diabetes umumnya juga disertai dengan infeksi jamur. Jamur ini akan muncul di beberapa bagian mulut, biasanya dalam bentuk sariawan di mulut, juga infeksi pada bagian vagina, yang disebabkan oleh jamur candida. Diabetes Tidak Dapat Disembuhkan Hanya Bisa Dikendalikan Penyakit diabetes, seperti penyakit dalam lainnya, merupakan jenis penyakit mematikan yang tidak bisa disembuhkan dan hanya dapat dikendalikan.

  • Penanganan yang salah akan membuat penderita makin menurun kondisinya dan berisiko terjadinya kematian.
  • Beberapa terapi diabetes yang disarankan untuk dilakukan untuk memperbaiki kualitas penderita diantaranya sebagai berikut: 1.
  • Menjalankan rutinitas olahraga dan r utin cek kadar gula darah,2.
  • Jika terjadi luka, lakukan perawatan luka sesuai petunjuk dokter,3.

Menjalankan penyuntikan insulin serta mengatur pola dietnya. Penanganan yang tepat terhadap penderita diabetes terlebih untuk mereka yang belum terjangkit penyakit ini, sangat dianjurkan, karena sifat penyakit ini jangka panjang dan menetap sehingga perlu untuk diperhatikan dengan serius.

Mengapa penderita diabetes ngantuk?

Anda Sering Mengantuk? Waspadai Gejala Diabetes! Jakarta, CNBC Indonesia – Anda sering mengantuk? Hati-hati! Kebiasaan mudah mengantuk bisa jadi pertanda diabetes. Sebuah studi di Amerika Serikat mengungkap bahwa orang dengan diabetes biasanya sering mengeluhkan gejala seperti mudah lelah, sering mengantuk, dan kehilangan energi.

Kenali gejala diabetes lainnya berikut ini. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT 1. Sering buang air kecil Buang air kecil akan menjadi sering jika terlalu banyak glukosa dalam darah. Jika insulin (hormon yang mengendalikan gula darah) tidak ada atau sedikit, maka ginjal tidak dapat menyaring glukosa untuk kembali ke dalam darah.

Kemudian ginjal akan menarik tambahan air dari darah untuk menghancurkan glukosa. Hal ini membuat kandung kemih penuh dan membuat seseorang sering pipis.2. Sering merasa haus Karena sering buang air kecil, Anda akan menjadi lebih sering haus. Ini terjadi karena proses penghancuran glukosa yang lebih sulit, sehingga air di dalam darah tersedot untuk menghancurkannya.

Akibatnya, seseorang perlu minum lebih banyak untuk menggantikan air yang hilang.3. Berat badan turun cepat Gejala ini terutama terjadi pada penderita diabetes tipe 1 (faktor genetik). Pankreas pada penderita diabetes berhenti membuat insulin akibat serangan virus pada sel-sel pankreas atau respons auto-imun yang membuat tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin.

Akibatnya, tubuh akan kesulitan mencari sumber energi karena sel-sel tidak memperoleh glukosa. Kemudian tubuh mulai memecah jaringan otot dan lemak untuk energi sehingga berat badan terus menyusut. Pada penderita diabetes tipe 2 (faktor perubahan gaya hidup), penurunan berat badan terjadi secara bertahap dengan peningkatan resistensi insulin, sehingga penurunan berat badan tidak begitu terlihat.4.

  • Merasa lemah, gampang kelelahan, mudah mengantuk Karena produksi glukosa terhambat, sel-sel makanan dari glukosa yang harusnya didistribusikan ke semua sel tubuh untuk membuat energi menjadi tidak berjalan.
  • Ini terjadi karena sel energi tidak mendapat asupan, sehingga orang akan merasa cepat lelah dan sering mengantuk.5.

Sering kesemutan di kaki dan tangan Gejala ini disebut neuropati, Gejala ini biasanya terjadi secara bertahap dari waktu ke waktu karena glukosa dalam darah tinggi akan merusak sistem saraf. Pada penderita diabetes tipe 2, gejala ini terjadi secara bertahap, dan orang-orang sering tidak menyadari bahwa itu salah satu pertanda.

Apakah tidur siang bisa menyebabkan diabetes?

3. Gula Darah Tinggi – Disampaikan dr. Reza Fahlevi, Sp.A, durasi tidur siang yang lama juga bisa mengindikasikan seseorang memiliki kadar gula darah tinggi. Bahkan, bukan tidak mungkin, individu tersebut mengidap diabetes yang belum terdiagnosis. Menurut dr.

See also:  Kelainan Yang Dinamakan Diabetes Mellitus Merupakan Akibat Dari Kelainan Fungsi?

Reza, hal tersebut karena kadar gula darah tinggi tidak dapat masuk ke dalam sel. “Sehingga, energi yang dihasilkan tubuh berkurang. Akibatnya, penderita diabetes mengalami badan lemas dan salah satu gejalanya adalah banyak tidur,” ungkap dr. Reza. Artikel Lainnya: Omega-3 dalam ASI Turunkan Risiko Diabetes Tipe 1 pada Anak Senada dengan itu, dr.

Gerald Bernstein dari Friedman Diabetes Program, Lenox Hill Hospital, Amerika Serikat, kebiasaan tidur siang terlalu lama juga bisa memperburuk kondisi diabetes. Sebab, tidur siang dengan durasi lama bisa meningkatkan kadar gula darah. Jika tidak segera diatasi, kombinasi tersebut dapat mencetuskan komplikasi diabetes yang berbahaya.

  • Jika Anda punya kebiasaan tidur siang terlalu lama, sebaiknya lakukan pemeriksaan kadar gula darah secara berkala dan berkonsultasilah dengan dokter.
  • Hal ini untuk membantu diagnosis dan pengobatan, guna menurunkan risiko komplikasi kesehatan.
  • Apabila ingin tanya lebih lanjut seputar diabetes atau masalah kesehatan lainnya, Anda bisa berkonsultasi secara daring kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter,

(NB/AYU) Referensi:

WebMD. Diakses 2022. Study Links Long Naps to Type 2 Diabetes Risk.

BBC. Diakses 2022. Long daytime naps are ‘warning sign’ for type-2 diabetes.

Cleveland Clinic. Diakses 2022. Sleep Apnea Can Make Managing Diabetes More Difficult: What You Need To Know.

Wawancara dr. Reza Fahlevi, Sp.A.

Kenapa setiap jam 11 siang ngantuk?

Penyebab Kantuk Berlebih di Siang Hari Stres Kronis – Stres kronis mengacu pada perasaan berada di bawah tekanan secara terus menerus. Ini dapat menyebabkan tidak bisa tidur di malam hari atau kualitas tidur yang buruk, memaksa tubuh untuk mengganti kurangnya tidur dengan memperpanjang rasa kantuk di pagi hari.

Berapa jam tidur untuk penderita diabetes?

Oleh karena itu disarankan bagi penderita diabetes untuk istirahat yang cukup (7-8 jam ) jam per hari, jaga pola makan,minum obat diabetes secara rutin sesuai petunjuk dari dokter dan olahraga yang teratur agar dapat mengontrol kadar gula dalam darah.

Apakah tidur pagi menyebabkan gula darah?

Bahaya Tidur Pagi untuk Kesehatan – Salah satu protein yang mengalami perubahan adalah glukagon Protein tersebut adalah hormon yang menyebabkan hati mengeluarkan glukosa darah dan membantu mengatur kadar gula darah. Selama simulasi shift malam dimulai, kadar glukagon naik dan memuncak pada malam hari daripada siang hari.

  • Seiring waktu, hal ini bisa menjadi risiko utama penyakit diabetes.
  • Protein lain yang dipengaruhi oleh shift malam adalah FGF19, atau faktor pertumbuhan fibroblast 19.
  • Menurut penelitian pada hewan, protein tersebut dapat meningkatkan pembakaran kalori.
  • Pada hari-hari ketika tidur dan makan digeser, tingkat FGF19 menurun.

Peneliti menduga bahwa hal ini menjadi penyebab tubuh para peserta membakar 10 persen kalori lebih sedikit selama simulasi shift malam. Lambat laun, efek ini dapat memicu berat badan. Kesimpulannya, perubahan kebiasaan tidur dan makan bisa mengganggu ritme sirkadian tubuh.

Apakah tidur siang menyebabkan gula darah naik?

3. Gula Darah Tinggi – Disampaikan dr. Reza Fahlevi, Sp.A, durasi tidur siang yang lama juga bisa mengindikasikan seseorang memiliki kadar gula darah tinggi. Bahkan, bukan tidak mungkin, individu tersebut mengidap diabetes yang belum terdiagnosis. Menurut dr.

Reza, hal tersebut karena kadar gula darah tinggi tidak dapat masuk ke dalam sel. “Sehingga, energi yang dihasilkan tubuh berkurang. Akibatnya, penderita diabetes mengalami badan lemas dan salah satu gejalanya adalah banyak tidur,” ungkap dr. Reza. Artikel Lainnya: Omega-3 dalam ASI Turunkan Risiko Diabetes Tipe 1 pada Anak Senada dengan itu, dr.

Gerald Bernstein dari Friedman Diabetes Program, Lenox Hill Hospital, Amerika Serikat, kebiasaan tidur siang terlalu lama juga bisa memperburuk kondisi diabetes. Sebab, tidur siang dengan durasi lama bisa meningkatkan kadar gula darah. Jika tidak segera diatasi, kombinasi tersebut dapat mencetuskan komplikasi diabetes yang berbahaya.

Jika Anda punya kebiasaan tidur siang terlalu lama, sebaiknya lakukan pemeriksaan kadar gula darah secara berkala dan berkonsultasilah dengan dokter. Hal ini untuk membantu diagnosis dan pengobatan, guna menurunkan risiko komplikasi kesehatan. Apabila ingin tanya lebih lanjut seputar diabetes atau masalah kesehatan lainnya, Anda bisa berkonsultasi secara daring kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter,

(NB/AYU) Referensi:

WebMD. Diakses 2022. Study Links Long Naps to Type 2 Diabetes Risk.

BBC. Diakses 2022. Long daytime naps are ‘warning sign’ for type-2 diabetes.

Cleveland Clinic. Diakses 2022. Sleep Apnea Can Make Managing Diabetes More Difficult: What You Need To Know.

Wawancara dr. Reza Fahlevi, Sp.A.

Apakah gula darah rendah menyebabkan kantuk?

Apa itu gula darah rendah? – Gula darah rendah atau disebut juga dengan hipoglikemia lebih rentan dialami oleh diabetes melitus. Hal ini karena, pengobatan tertentu dapat menurunkan kadar gula darah yang tinggi. Selain itu, hipoglikemia merupakan salah satu gangguan kesehatan yang perlu untuk segera diobati.

  1. Pada saat kadar gula darah di dalam tubuh rendah, maka akan muncul berbagai gejala.
  2. Beberapa gejala yang muncul saat kadar gula darah turun drastis yaitu merasa lapar, mengantuk, irama jantung tidak beraturan, dan juga kehilangan keseimbangan.
  3. Selain gejala yang telah disebutkan sebelumnya, ternyata turunnya gula darah juga dapat menyebabkan munculnya berbagai gejala lainnya.

Beberapa gejala yang sering muncul yaitu penglihatan kabur, hilang kesadaran, kejang, dan juga linglung. Apabila gejala gula darah rendah yang terjadi berulang kali, bisa saja meningkatkan risiko kerusakan otak bahkan kematian

Adblock
detector