Mengapa Harus Peduli Diabetes?

Mengapa Harus Peduli Diabetes
Mengapa Harus Peduli Diabetes Jumlah penderita diabetes terus meningkat. Sayangnya, kesadaran masyarakat untuk melakukan skrining sejak dini masih kurang. Masih banyak yang lebih takut akan hasil pemeriksaan dibanding risiko bila sudah terkena diabetes. Saat ini, di berbagai penjuru dunia, jumlah kasus diabetes menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan.

Di Indonesia, jumlah penyandang diabetes saat ini sudah mencapai angka 9 juta jiwa lebih dan jumlah ini akan terus bertambah. Diperkirakan pada tahun 2030 jumlah penyandang diabetes di Indonesia akan mencapai lebih dari 21 juta jiwa. Hal ini harus menjadi perhatian karena, selain berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia, penyakit ini juga menyebabkan tingginya beban biaya kesehatan masyarakat setiap tahunnya.

Oleh karenanya, masyarakat harus mulai terlibat secara aktif dalam usaha penanggulangan diabetes, khususnya dalam upaya pencegahan sejak dini. Gejala diabetes pada orang dewasa biasanya timbul secara bertahap, bisa memerlukan waktu berbulan-bulan hingga tahunan.

Akibatnya, penyakit ini seringkali diabaikan. Menurut penelitian, duapertiga dari penyandang diabetes di Indonesia tidak menyadari dirinya memiliki diabetes. Kondisi ini menyebabkan, saat pasien datang ke dokter, seringkali penyakitnya sudah kronis. Oleh karena itu, deteksi dini penyakit diabetes penting karena jika diabaikan dapat terjadi komplikasi lebih lanjut seperti kelainan jantung, ginjal, stroke, dan lain-lain.

Gejala klasik diabetes yang perlu diwaspadai adalah ketika seseorang sudah banyak makan, banyak minum, dan sering buang air kecil, yang disertai dengan penurunan berat badan dengan penyebab yang tidak jelas. Keluhan lain yang juga bisa dirasakan adalah badan lemas, penglihatan kabur, sering kesemutan, hingga luka di kaki yang sukar sembuh.

  1. Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada mereka yang memiliki risiko tinggi terkena diabetes seperti obesitas, kurang olahraga, menderita kolesterol, riwayat diabetes dalam keluarga, atau wanita dengan riwayat melahirkan bayi besar.
  2. Masyarakat perlu menyadari betapa pentingnya melakukan pengecekkan kesehatan, khususnya pemeriksaan gula darah, secara rutin.

Sayangnya, terdapat kebiasaan buruk orang-orang yang enggan melakukan skrining diabetes. Hal ini disebabkan, untuk pemeriksaan laboratorium, seseorang diharuskan berpuasa selama delapan jam sebelum tes darah bisa dilakukan. Selain itu, orang-orang juga menghindari skrining diabetes karena khawatir dengan hasilnya nanti.

  • Padahal, lebih cepat mengetahui kondisi tubuh akan lebih lebih baik, karena diabetesnya bisa lebih cepat pula ditangani.
  • Etika seseorang dinyatakan positif diabetes, ia harus memiliki komitmen besar untuk mengendalikan penyakit tersebut guna menghindari komplikasi lebih lanjut.
  • Menjaga perilaku hidup sehat, olahraga secara teratur, mengatur asupan karbohidrat dan gula, serta mematuhi instruksi pengobatan dari dokter harus dilakukan secara efektif.

Diabetes merupakan penyakit menahun yang akan disandang seumur hidup, tapi dengan tata laksana yang baik gula, darahnya bisa dikontrol. Pasien maupun masyarakat luas perlu mendapatkan pemahaman yang jelas mengenai gejala diabetes, komplikasi, upaya pencegahan dini, maupun penatalaksanaan diabetes guna mencapai hasil yang terbaik.

Mengapa pasien diabetes perlu dilakukan pemeriksaan gula darah?

Diabetes Mellitus di Indonesia saat ini sebesar 10,9%. Indonesia menduduki urutan ke-7 dari 10 negara dengan penderita diabetes tertinggi di dunia. Prevalensi tersebut akan terus meningkat bila tidak ada upaya pencegahan dan program pengendalian yang efektif.

  1. Gula darah puasa
  2. Gula darah 2 jam setelah konsumsi glukosa 75 gram
  3. HbA1c

Pemeriksaan HbA1c adalah pemeriksaan dengan mengukur kadar atau prosentase glukosa yang terikat dengan hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pembawa oksigen yang terletak dalam sel darah merah. Pemeriksaan ini tergantung dari kadar glukosa dan jumlah serta umur sel darah merah.

  • Rata-rata umur sel darah merah sekitar 120 hari.
  • Jadi pemeriksaan HbA1c ini dapat memperkirakan kadar rata-rata gula darah dalam 3 bulan terakhir.
  • Perbedaan pemeriksaan HbA1c dan pemeriksaan gula darah : Keduanya mengukur hal yang berbeda.
  • Pada tes gula darah biasa, yang diukur adalah kadar gula darah saat itu juga.

Kadar gula darah bisa berubah-ubah sepanjang hari, tergantung makanan atau minuman yang dikonsumsi saat itu. Hasil pemeriksaan HbA1c tidak akan terlalu terpengaruh oleh asupan makanan pada saat pemeriksaan sehingga tidak perlu persiapan khusus seperti puasa.

  1. Jika pada hari pemeriksaan HbA1c, pasien sengaja tidak makan gula tetapi di hari-hari sebelumnya mengonsumsi banyak gula, maka hasil HbA1c-nya akan tetap tinggi.
  2. Sedangkan jika strategi ini dilakukan pada tes gula darah biasa maka hasilnya akan terbaca normal bahkan rendah Tujuan atau manfaat dilakukan pemeriksaan HbA1c : Karena dapat menggambarkan rata-rata kadar gula darah dalam 3 bulan terakhir maka manfaatnya adalah untuk mengontrol kualitas pengendalian kadar gula darah jangka panjang dan menilai efektifitas obat.

Dengan kata lain untuk memantau kepatuhan penderita diabetes minum obat dan kepatuhan menjalankan pola hidup sehat. Akan tetapi sekarang penggunaannya sudah lebih luas lagi yaitu untuk menegakkan diagnosis atau skrining Diabetes Mellitus khusunya DM tipe-2.

HbA1c (%) Glukosa darah puasa (mg/dL) Glukosa darah 2 jam setelah minum glukosa 75 gram
DIABETES ≥ 6,5 ≥126 ≥ 200
PREDIABETES 5,7 – 6,4 100 – 125 140 – 199
NORMAL < 5,7 < 100 < 140

Prosedur pemeriksaan HbA1c : Dapat dilakukan sewaktu-waktu, tidak perlu persiapan khusus misalnya puasa. Bahan pemeriksaan berupa darah yang diambil dari pembuluh darah vena (biasanya di lengan) atau pembuluh darah kapiler di ujung jari. Kelebihan pemeriksaan HbA1c :

  1. Tidak perlu puasa dan dapat diperiksa kapan saja
  2. Dapat memperkirakan keadaan glukosa darah dalam waktu yang lebih lama serta tidak dipengaruhi perubahan gaya hidup jangka pendek
  3. Kadar glukosa yang menempel pada hemoglobin sangat stabil, sehingga HbA1c dijadikan salah satu parameter diabetes mellitus di seluruh dunia
  4. Relatif tidak dipengaruhi oleh gangguan akut seperti stress atau penyakit terkait
  5. Lebih stabil dalam suhu kamar dibanding glukosa plasma
  6. Lebih direkomendasi untuk monitoring pengendalian glukosa
  7. Kadar HbA1c sangat berkorelasi dengan komplikasi diabetes

Keterbatasan pemeriksaan HbA1c ::

  1. Terganggu oleh kondisi terdapat penyakit hemoglobin
  2. Terpengaruh oleh kondisi seperti anemia hemolitik, malaria kronis, perdarahan, anemia aplastic

Alasan pemeriksaan HbA1c penting dilakukan :

  1. Untuk mengidentifikasi kondisi prediabetes supaya tidak jatuh menjadi diabetes
  2. Menegakkan diagnosis diabetes
  3. Melihat efektifitas terapi dalam menurunkan kadar gula darah
  4. Menilai kepatuhan penderita minum obat dan penerapan pola hidup sehat

Pengertian prediabetes : Prediabetes adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah sudah melebihi batas normal, tetapi belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes. Alasan kondisi prediabetes menjadi sesuatu hal penting untuk diperhatikan: Prediabetes berpotensi meningkatkan risiko menjadi diabetes mellitus sebesar 2-10 kali lipat dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun.

  • Risiko terjadinya penyakit jantung pada prediabetes sama besarnya dengan DM.
  • Arena itu tindakan-tindakan dan program pencegahan dini DM sangat diperlukan antara lain melalui penanganan prediabetes.
  • Identifikasi dan penatalaksanaan awal bagi pasien prediabetes dapat menurunkan insiden DM serta komplikasinya.

Tanda-tanda dan gejala prediabetes: Dalam kebanyakan kasus, tidak ada tanda-tanda dan gejala yang jelas. Kebanyakan orang yang memiliki kondisi ini bahkan tidak mengalami keluhan kesehatan sama sekali. Namun banyak orang yang didiagnosa prediabetes merasakan tanda-tanda atau gejala sebagai berikut:

  • Sering haus
  • Sering buang air kecil
  • Sering merasa cepat Lelah
  • Penglihatan buram
  • Kulit menggelap di leher, ketiak, siku, lutut dan buku-buku jari
  • Nyeri persendian, otot dan tulang

Faktor risiko prediabetes: Faktor risiko terjadinya prediabetes sama dengan faktor risiko DM tipe 2, dapat dialami oleh siapapun. Akan tetapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang menderita prediabetes, yaitu :

  • Memiliki riwayat prediabetes atau diabetes dalam keluarga
  • Memiliki berat badan yang berlebihan/obesitas
  • Usia di atas 45 tahun
  • Menderita diabetes saat kehamilan (diabetes gestasional)
  • Menderita PCOS
  • Menderita hipertensi
  • Menderita kholesterol tinggi
  • Mengonsumsi terlalu banyak soda, makanan kemasan, daging merah dan minuman manis
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Kurang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik

International Expert Committee menyatakan bahwa seseorang dengan nilai HbA1c rendah bukan berarti tidak berisiko diabetes, namun lebih tepat disebut berisiko rendah. Orang yang berisiko tinggi terkena diabetes dianjurkan mengurangi berat badan dan olah raga teratur. Rekomendasi International Expert Committee (2009) tentang peranan HbA1c dalam diagnosis dan identifikasi individu risiko tinggi :

  • HbA1c merupakan pemeriksaan yang akurat dan tepat dalam mengukur kadar gula darah yang kronis serta berkorelasi positif dengan terjadinya risiko komplikasi diabetes
  • HbA1c memiliki beberapa kelebihan dibandingkan glukosa plasma
  • Diagnosis ditegakkan jika nilai HbA1c ≥ 6,5%. Diagnosis sebaiknya dikonfirmasi dengan pengulangan pemeriksaan HbA1c. Konfirmasi tidak perlu bagi seseorang yang menunjukkan gejala dengan kadar glukosa plasma > 200 mg/dL
  • Jika HbA1c tidak memungkinkan untuk dilakukan, maka dapat dilakukan pemeriksaan glukosa puasa dan 2 jam PP
  • Pemeriksaan HbA1c dapat diindikasikan pada anak dengan suspek diabetes namun tidak didapati adanya gejala klasik dan memiliki kadar glukosa ≤ 200 mg/dL
  • Kadar HbA1c 6,4% diduga lebih berisiko berkembang menjadi diabetes, tergantung pada factor risiko diabetes lainnya. Oleh sebab itu lebih baik melakukan usaha pencegahan.
See also:  Jumlah Penderita Diabetes Melitus Di Dunia Menurut Who 2017?

Kegiatan Edukasi Kesehatan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dengan Narasumber : dr. Trinovia Andayaningsih, M.Sc. Sp. PK

Mengapa penyandang diabetes harus berhati hati dengan kaki mereka?

27 September 2021 Mengapa Harus Peduli Diabetes Mengapa orang dengan diabetes harus berhati-hati dengan kaki mereka? Masalah kaki merupakan penyebab penting dari komplikasi pada individu dengan diabetes. Sirkulasi darah di tungkai dan kaki dapat menjadi buruk dan menyebabkan:

Jaringan saraf di kaki rusak, sensasi rasa sakit berkurang sehingga kaki dapat terluka tanpa penderita menyadarinya. Nutrisi ke jaringan kaki berkurang sehingga luka sulit sembuh

Pasien berisiko untuk menjadi masalah kaki lebih sering pada:

Usia lebih dari 40 tahun Menggunakan beberapa bentuk tembakau (merokok atau tembakau kunyah), Mengalami penurunan sensasi dan aliran darah ke tungkai dan telapak kaki, Cacat anatomis, Riwayat ulkus kaki Amputasi sebelumnya

Luka kecil yang tersembunyi di bawah kaki dapat cepat berkembang menjadi luka besar yang parah. Luka dan infeksi yang terlanjur parah dapat menyebabkan dilakukan amputasi kaki.

Mengapa penting bagi orang dengan diabetes untuk menjadi aktif secara fisik?

Mengapa penting bagi orang dengan diabetes untuk menjadi aktif secara fisik? Aktivitas fisik menunda atau mencegah timbulnya diabetes tipe 2. Penelitian telah menunjukkan bahwa individu yang aktif secara fisik memiliki risiko 30-50% lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan individu tidak aktif.

Kenapa diabetes disebut ibu dari segala penyakit?

Saat seseorang menderita penyakit diabetes atau kencing manis, artinya mereka memiliki kadar gula darah yang tinggi. Kadar gula darah tinggi yang tidak dikontrol dengan baik dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi. Kombinasi tersebut akhirnya memicu komplikasi yang memengaruhi berbagai organ di dalam tubuh manusia.

Itulah mengapa diabetes disebut ibu dari segala penyakit. Apa saja komplikasi yang ditimbulkan oleh diabetes? 1. Penyakit Jantung dan Stroke Menurut WHO, penyakit jantung adalah penyakit penyebab kematian terbesar di Indonesia dan dunia.Pemicunya bervariasi, namun seringkali penyebabnya tidak diketahui dan menyerang secara tiba-tiba.Namun jika seseorang sudah memiliki penyakit diabetes sebelumnya, risiko terkena serangan jantung dan stroke lebih besar.

Hal ini dikarenakan kombinasi gula darah, tekanan darah, dan kolesterol yang tinggi pada penderita diabetes dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.2. Penyakit Ginjal Diabetes juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit pada organ ginjal.Jika pada penyakit jantung dan stroke terjadi penyumbatan pembuluh darah, maka pada penyakit ginjal terjadi kerusakan pembuluh darah kecil yang menurunkan fungsi ginjal bahkan lebih fatalnya menjadi gagal ginjal.

Penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes disebut Nefropati.3. Kerusakan Saraf Kerusakan saraf yang diakibatkan penyakit diabetes dapat menjadi masalah serius karena memengaruhi semua fungsi tubuh manusia, seperti kaki dan tangan, sistem pencernaan, hingga organ vital dan reproduksi.Kerusakan saraf di seluruh tubuh yang disebabkan penyakit diabetes disebut Neuropati Diabetes.4.

Infeksi Kaki Salah satu tanda orang menderita diabetes yaitu terdapat luka di kulit kaki yang tidak kunjung mengering hingga menimbulkan infeksi. Infeksi ini dapat menyebar ke bagian lain pada tubuh hingga menyebabkan diamputasi.Hal ini karena kadar gula berlebih dalam darah merupakan “makanan” bagi bakteri yang dapat menyebabkan berbagai infeksi.Selain itu, kadar gula darah yang tinggi juga menghambat kerja sistem kekebalan tubuh dalam memerangi bakteri.Ini menjadikan infeksi lebih cepat menyebar, memburuk, bahkan dapat menyebabkan luka membusuk atau sepsis (sumber: Klikdokter.com) 5.

Masalah Mata Kadar gula yang tinggi menjadi pemicu pembengkakkan pembuluh darah di belakang mata (retina). Jika pembuluh darah sampai pecah, dapat mengakibatkan masalah penglihatan hingga yang paling fatal yaitu kebutaan.Masalah penglihatan yang disebabkan oleh diabetes disebut retinopati diabetes. Nah, itulah beberapa komplikasi yang disebabkan oleh penyakit diabetes.

Tidak heran jika diabetes disebut sebagai ibu dari segala penyakit. Hal paling bijak yang dapat kamu lakukan adalah mencegah penyakit tersebut dengan menjalankan pola hidup sehat. Kurangi konsumsi gula buatan yang banyak terdapat di makanan dan minuman kemasan.

Apa tujuan pemeriksaan glukosa darah?

Pemeriksaan Gula Darah adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah di dalam tubuh. Pemeriksaan ini bertujuan juga untuk mendiagnosis penyakit diabetes melitus dan juga bisa sebagai evaluasi kadar gula darah penderita diabetes melitus untuk menentukan terapi yang akan digunakan.

Bagaimana kita memastikan seseorang menderita penyakit diabetes?

Diagnosis Diabetes – Gejala diabetes biasanya berkembang secara bertahap, kecuali diabetes tipe 1 yang gejalanya dapat muncul secara tiba-tiba. Namun, karena diabetes umumnya tidak terdiagnosis pada awal kemunculannya, orang-orang yang berisiko terkena penyakit ini dianjurkan menjalani pemeriksaan rutin, terutama pada kelompok berikut:

Orang yang berusia di atas 45 tahun Wanita yang pernah mengalami diabetes gestasional saat hamil Orang yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) di atas 25 Orang yang sudah didiagnosis menderita prediabetes

Tes gula darah merupakan pemeriksaan yang mutlak dilakukan untuk mendiagnosis diabetes tipe 1 atau tipe 2. Hasil pengukuran gula darah akan menunjukkan apakah seseorang menderita diabetes atau tidak. Dokter akan merekomendasikan pasien untuk menjalani tes gula darah pada waktu dan dengan metode tertentu. Beberapa metode tes gula darah yang dapat dijalani oleh pasien, antara lain:

Mengapa penderita diabetes harus berhati hati dalam merawat luka?

Pentingnya pencegahan dan penanganan luka diabetes – Banyak masyarakat salah menafsirkan luka bagi penderita diabetes dengan menganggap jenis luka tergantung dari jenis diabetesnya. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki luka basah maka diartikan diabetesnya basah.

  1. Begitu pula dengan luka kering, maka dianggap diabetesnya kering.
  2. Perlu digaris bawahi, bahwa itu merupakan tafsir yang salah.
  3. Diabetes tidak didasari oleh luka baik basah atau kering.
  4. Luka diabetes merupakan bentuk komplikasi yang dialami oleh penyandang diabetes serius.
  5. Mengapa luka pada penderita diabetes lama sembuh? Hal ini disebabkan luka diabetes telah merusak pembuluh darah.

Kadar gula dalam darah yang tinggi dapat membuat pembuluh arteri lama-lama mengeras dan menyempit. Penyempitan arteri ini akhirnya menghambat peredaran darah. Padahal darah membawa kandungan oksigen dan nutrisi yang penting dalam proses penyembuhan luka.

  • Itu sebabnya, tubuh orang yang menderita diabetes kesulitan dalam memperbaiki kerusakan atau lukanya dengan cepat.
  • Jika luka diabetes tidak kunjung sembuh, maka pembuluh darahnya sudah tersumbat habis (mampet).
  • Pada penyumbatannya berat, sudah tidak ada peluang bagi luka tersebut untuk disembuhkan.
  • Jalan pengobatan satu-satunya adalah dengan melakukan tindakan amputasi oleh dokter.

Amputasi sebetulnya merupakan pilihan terpaksa bagi setiap dokter untuk pasien diabetes yang ia tangani. Namun, membiarkannya tidak diamputasi bisa menyebabkan infeksi terus menyebar ke bagian lain.

Kenapa orang yg terkena diabetes selalu disarankan untuk menjaga kaki mereka tetap bersih dan terbebas dari luka?

5. Perawatan bila ada luka – Mengapa Harus Peduli Diabetes PEXELS/COTTONBRO Ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk merawat kesehatan kaki, bagian tubuh yang terkadang dilupakan. Luka sekecil apa pun bagi pasien diabetes sudah seharusnya mendapatkan perhatian lebih. Ketika ada luka, sebaiknya segera dicuci bersih dengan air hangat atau air mengalir.

  • Membiarkan luka terlalu lama berpotensi dalam meningkatkan infeksi semakin meluas.
  • Pasalnya, orang penyakit gula ini akan kesulitan menyembuhkan luka tersebut.
  • Bahkan ketika di area kaki terdapat penebalan kulit, itu pun perlu mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter.
  • Mendapatkan perawatan yang tepat oleh dokter terkait ketika ada luka kaki diabetes itu perlu ditangani dengan segera.” “Tapi kalau lukanya masih terbilang kecil dan tidak ada tanda infeksi dan kita lagi tidak sempat ke dokter, mungkin itu bisa kita tunda sampai besoknya,” sambung dokter Adhiarta.

Langkah mencegah infeksi yang bisa lakukan adalah pastikan lukanya dalam keadaan bersih dan tertutup. Namun, menutup luka saja belum cukup. Memastikan apakah luka tidak menjalar pada bagian dalam juga perlu. Lihatlah kondisi sekeliling kaki secara menyeluruh.

Sebab, luka kaki diabetes pada bagian dalam tanpa sadar bisa saja terjadi dan mengakibatkan komplikasi yang lebih parah. “Hati-hati juga kadang luarnya bagus tapi dalamnya belum tentu. Itu sering kecolongan.” “Pada pasien diabetes itu, luka sekecil apa pun dianggap besar. Karena dengan itu kita jadi paham untuk mendapatkan penanganan selagi tidak terlambat,” tandasnya.

See also:  Yang Menyebabkan Terjadinya Diabetes Melitus Tipe 1 Adalah Kerusakan Organ?

Baca juga: 6 Olahraga yang Cocok Dilakukan Penderita Diabetes Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join.

Kenapa orang yang terkena diabetes selalu disarankan untuk menjaga kaki mereka tetap bersih dan terbebas dari luka?

Diabetes dapat menyebabkan 2 (dua) potensi ancaman untuk kaki yang dapat menyebabkan amputasi, yaitu : Kerusakan saraf (neuropati diabetik) : ketika jaringan saraf di kaki rusak, sensasi rasa sakit menjadi berkurang. Itu sebabnya, kaki dapat terluka atau terpotong tanpa penderita menyadarinya.

Apa yg harus dilakukan orang diabetes?

3. Kontrol Secara Rutin – Wajib bagi penderita diabetes untuk melakukan kontrol kesehatan secara rutin ke dokter. Saat melakukan kontrol kesehatan ini pasien bisa memeriksa kadar gula dalam darah terbaru. Selain itu status kesehatan lain juga bisa diperiksa seperti tekanan darah dan kadar kolesterol.

Apa Makna Kata diabetes?

Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.

Kapan Cek diabetes?

Kapan harus cek gula darah? – Cek gula darah berfungsi untuk memonitor apakah kadar glukosa dalam darah sudah terkendali dalam batas gula darah normal, Untuk penderita diabetes melitus, pemeriksaan gula darah secara rutin bertujuan mengevaluasi apakah penanganan atau pengobatan diabetes yang dilakukan telah berhasil mengontrol kadar gula darah.

Dengan rutin mengecek gula darah, Anda juga bisa mengetahui hal-hal yang menyebabkan kadar gula darah naik atau turun dari batas normalnya. Kapan tepatnya Anda perlu cek gula darah sebenarnya tergantung pada kondisi kesehatan Anda, jenis diabetes yang dialami, dan pengobatan diabetes yang dilakukan. Secara umum waktu yang tepat untuk cek gula darah adalah sebelum dan setelah makan, guna melihat efek perubahan kadar gula darah dari makanan yang dikonsumsi.

Namun, penderita diabetes tipe 1 yang bergantung dengan terapi insulin perlu melakukan cek gula darah lebih sering (4-10 kali). Selain sebelum makan, cek gula darah juga perlu dilakukan sebelum mengonsumsi makanan ringan, sebelum dan setelah berolahraga, di malam hari, dan di pagi hari.

  • Menurut Mayo Clinic, penderita diabetes tipe 1 juga perlu melakukan cek gula darah lebih sering dari biasanya ketika sedang sakit, beraktivitas lebih intens dari biasanya, dan ketika ada perubahan jadwal dan jenis pengobatan.
  • Sementara untuk penderita diabetes tipe 2, perihal kapan waktu yang tepat untuk melakukan cek gula darah sendiri bisa dilakukan setiap bangun tidur, sebelum dan sesudah makan, serta sebelum tidur.

Jika Anda berisiko mengalami hipoglikemia, baik karena pengobatan insulin atau gangguan metabolisme lainnya, cara tepat cek gula darah sendiri dapat dilakukan sebelum:

  • Mengemudi
  • Melakukan aktivitas berat
  • Menggunakan benda berat

Apakah kadar gula tinggi sama dengan diabetes?

KOMPAS.com – Gula darah tinggi atau hiperglikemia adalah kondisi ketika ada terlalu banyak gula dalam darah. Gula darah tinggi selama ini mungkin lebih dikenal sebagai gejala utama yang mendasari penyakit diabetes, Padahal sebenarnya gula darah tinggi juga bisa terjadi pada orang yang tidak menderita diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2,

Menunda kemampuan tubuh untuk sembuh Meningkatkan risiko infeksi Menyebabkan kerusakan permanen pada saraf, pembuluh darah, dan organ, seperti seperti mata dan ginjal

Kerusakan pembuluh darah akibat gula darah tinggi juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Melansir Health Line, Anda bisa dianggap mengalami gangguan toleransi glukosa atau pradiabetes jika memiliki kadar glukosa puasa antara 100–125 mg/dL, dan hiperglikemia jika kadar glukosa darah puasa lebih dari 125 mg/dL atau lebih besar dari 180 mg/dL dua jam setelah makan.

Tubuh memperoleh glukosa terutama melalui konsumsi karbohidrat, tetapi juga melalui pemecahan glikogen menjadi glukosa (glikogenolisis) atau konversi sumber non-karbohidrat menjadi glukosa (glukoneogenesis) yang terutama terjadi di hati. Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal pada Lansia? Sementara 50-80 persen glukosa dipakai oleh otak, ginjal, dan sel darah merah untuk energi, sisa pasokan glukosa disimpan sebagai glikogen di hati dan otot.

Sisa pasokan glukosa dapat dimanfaatkan di lain waktu untuk energi atau diubah menjadi jaringan lemak. Pada orang sehat, kadar glukosa darah diatur oleh hormon insulin agar tetap pada tingkat stabil 80-100 mg/dL. Insulin mempertahankan gula darah stabil dengan meningkatkan penyerapan dan penyimpanan glukosa dan menurunkan protein inflamasi yang meningkatkan gula darah ketika ada kelebihan glukosa dalam darah.

Mengapa diabetes Berbahaya?

Diabetes – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan – Kabupaten Bogor Mengapa Harus Peduli Diabetes Diabetes adalah kondisi di mana kandungan gula dalam darah melebihi normal dan cenderung tinggi. Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit metabolisme yang mampu menyerang siapa saja. Diabetes mellitus (atau kencing manis) adalah kondisi kronis dan berlangsung seumur hidup yang mempengaruhi kemampuan tubuh dalam menggunakan energi yang dari makanan.

Ada dua jenis utama dari penyakit ini: Tipe 1 dan Tipe 2. Sebanyak 350 juta orang di seluruh dunia mengidap diabetes. Pada tahun 2004, sekitar 3-4 juta orang meninggal karena kadar gula darah yang tinggi. Lebih dari 80% kematian akibat penyakit DM terjadi di negara dengan tingkat penghasilan menengah dan rendah.

WHO memperkirakan jumlah kematian akibat DM akan meningkat dua kali lipat selama periode 2005 – 2030. Penyebab Prinsip penyebab penyakit ini apapun jenisnya adalah terganggunya kemampuan tubuh untuk menggunakan glukosa ke dalam sel. Tubuh normal mampu memecah gula dan karbohidrat yang Anda makan menjadi gula khusus yang disebut glukosa.

Glukosa merupakan bahan bakar untuk sel-sel dalam tubuh. Untuk memasukkan glukosa ke dalam sel dibutuhkan insulin. Pada orang dengan DM, tubuh tidak memiliki insulin (DM Tipe 1) atau insulin yang ada kurang adekuat (DM Tipe 2). Karena sel-sel tidak dapat mengambil glukosa, glukosa itu menumpuk dalam aliran darah.

Tingginya kadar glukosa darah dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, jantung, mata, dan sistem saraf. Oleh karena itu, diabetes yang tidak ditangani dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, kebutaan, dan kerusakan saraf di kaki.

Kelaparan dan kelelahan, Tubuh mengubah makanan menjadi glukosa yang digunakan untuk menghasilkan energi. Ketika insulin tidak optimal lagi atau tidak ada, maka tubuh akan merasa mudah lelah dan cepat lapar. Kencing lebih sering dan menjadi mudah haus, Rata-rata orang biasanya berkemih antara 4–7 kali dalam 24 jam, tapi orang-orang dengan penyakit ini mungkin menjadi lebih sering. Mengapa? Biasanya ginjal akan menyerap glukosa diikuti oleh penyerapan air. Tetapi pada penderita diabetes, kadar gula darah sudah meningkat sehingga tubuh tidak mungkin menyerap ulang glukosa. Akhirnya, air yang melewati ginjal menjadi lebih banyak. Mulut kering dan kulit gatal. Karena semakin sering berkemih, terjadi kekurangan air pada bagian tubuh lainnya. Anda bisa mengalami dehidrasi dan mulut terasa kering. Kulit kering dapat membuat Anda gatal. Penglihatan kabur, Perubahan tingkat cairan dalam tubuh bisa membuat lensa di mata membengkak sehingga lensa mata berubah bentuk dan kehilangan kemampuan untuk fokus.

Pada kondisi tertentu, terdapat gejala-gejala yang cenderung muncul setelah glukosa telah tinggi untuk waktu yang lama.

Infeksi jamur, Baik pria maupun wanita dengan diabetes bisa terkena ini. Jamur menyukai glukosa, sehingga orang diabetes membuat jamur mudah berkembang. Infeksi dapat tumbuh dalam area kulit yang hangat dan lembab sepeti lipatan kulit yaitu di anntara jari tangan dan kaki, di bawah payudara, di sekitar organ intim Penyembuhan luka yang lambat, Seiring waktu, gula darah tinggi dapat mempengaruhi aliran darah dan menyebabkan kerusakan saraf yang membuat tubuh Anda sulit untuk menyembuhkan luka. Nyeri atau mati rasa di kaki. Penurunan berat badan. Jika tubuh tidak bisa mendapatkan energi dari Anda, sel akan mulai membakar otot dan lemak untuk mendapatkan sumber energi lainnya sebagai gantinya. Pasien akan kehilangan berat badan meskipun tidak berolahraga maupun tidak mengurangi makan. Mual dan muntah. Ketika tubuh membakar sumber energi lain selain glukossa, hasil pembakaran itu berupa “keton.” Darah dapat jatuh dalam kondisi pH asam, kondisi mungkin mengancam jiwa yang disebut ketoasidosis diabetikum, Keton dapat menyebabkan sakit perut, mual, dan muntah.

See also:  What Cause Type 1 Diabetes?

Pengobatan Diabetes Tipe 1 dan 2 Diabetes tipe 1 Diabetes tipe 1 juga disebut diabetes insulin-dependent, Dulu disebut juga dengan diabetes onset-anak, karena sering dimulai pada masa kanak-kanak. Namun seiring berjalannya waktu, banyak penelitian menunjukkan bahwa tipe ini bisa muncul juga pada orang dewasa.

Diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun. Ini disebabkan pankreas diserang dengan antibodi tubuh pasien sendiri. Pada penderita tipe ini, pankreas yang rusak tidak membuat insulin. Diabetes tipe ini dapat disebabkan oleh kecenderungan genetik. Sejumlah risiko medis yang berhubungan dengan diabetes tipe 1 Banyak dari mereka berasal dari kerusakan pembuluh darah kecil di mata Anda (disebut retinopati diabetik), saraf (neuropati diabetes), dan ginjal (nefropati diabetik).

Bahkan risiko yang lebih serius adalah meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke. Pengobatan untuk tipe 1 ini adalah dengan pemberian insulin, dengan cara disuntikkan melalui kulit ke dalam jaringan lemak (biasasnya di jaringan lemak perut). Diabetes Tipe 2 Sejauh ini, bentuk paling banyak dari penyakit ini adalah diabetes tipe 2.95% kasus ditemukan pada orang dewasa.

Tipe 2 ini dulu disebut dengan diabetes onset dewasa, tapi dengan epidemi banyaknya kasus obesitas pada anak-anak, banyak remaja baru yang juga mengalami tipe ini. Diabetes tipe 2 juga disebut non-insulin dependent diabetes. Diabetes tipe 2 biasanya lebih ringan daripada tipe 1 karena pankreas sebenarnya mampu menghasilkan insulin, namun karena gaya hidup dan makanan yang tidak terjaga, pankreas mengalami “kelelahan”.

Pankreas mampu menghasilkan sejumlah insulin. Tapi jumlah yang dihasilkan tidak cukup untuk kebutuhan tubuh atau sel-sel tubuh lainnya menjadi “kebal” terhadap insulin sehingga menjadi sel resisten insulin. Resistensi insulin, atau kurangnya sensitivitas terhadap insulin, kebanyakan terjadi pada sel lemak, hati, dan sel-sel otot.

  1. Sama seperti tipe 1, tipe 2 mampu menyebabkan komplikasi kesehatan, terutama di pembuluh darah terkecil dalam tubuh seperti ginjal, saraf, dan mata.
  2. Diabetes tipe 2 juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
  3. Orang yang mengalami obesitas – dengan berat badan lebih dari 20% dari berat badan ideal – beresiko sangat tinggi untuk terkena tipe ini.

Orang gemuk cenderung memiliki resistensi insulin. Dengan resistensi insulin, pankreas harus bekerja terlalu keras untuk menghasilkan lebih banyak insulin. Tapi meskipun begitu, tidak ada cukup insulin untuk menjaga gula normal. Tidak ada obat untuk penyakit ini.

  • Pada awalnya, diabetes tipe 2 dapat dikendalikan dengan manajemen berat badan, nutrisi, dan olahraga.
  • Biasanya, tipe ini berkembang lebih pesat pada akhirnya, sehingga obat antidiabetes sering dibutuhkan.
  • Tes A1C adalah tes darah yang memperkirakan kadar glukosa rata dalam darah Anda selama tiga bulan sebelumnya.

Pengujian A1C periodik mungkin disarankan untuk melihat seberapa baik diet, olahraga, dan obat-obatan bekerja untuk mengontrol gula darah dan hasilnya dilihat untuk mencegah kerusakan organ. Tes A1C biasanya dilakukan beberapa kali dalam setahun. Hubungi dokter jika:

Merasa sakit perut yang sangat hebat, lemah, dan sangat haus Ketika kencing sangat sering dan banyak Bernapas lebih dalam dan lebih cepat dari biasanya (nafas Kusmaull, salah satu penanda kegawatan pada diabetes) Memiliki napas yang berbau manis seperti cat kuku. (Ini adalah tanda dari kadar keton yang sangat tinggi

(dr. Ursula Penny) http://doktersehat.com/diabetes/ : Diabetes – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan – Kabupaten Bogor

Apakah perlu cek gula darah?

Pentingnya Cek Kadar Gula Darah bagi Pengidap Diabetes – Pada orang yang sehat, kadar gula darah akan kembali normal dan stabil dengan sendirinya. Namun, pada pengidap diabetes, kemampuan sistem tubuh untuk menormalkan kadar gula darah mengalami gangguan.

Oleh karena itu, penting untuk rutin melakukan cek kadar gula darah. Hal ini agar pengidap diabetes bisa mengontrol dan mencegah komplikasi serius akibat diabetes yang diidap. Selain di rumah sakit atau klinik, cek kadar gula darah bisa dilakukan di rumah. Tentunya, dibutuhkan alat yang bernama glucose meter, yang dapat mengukur kadar gula darah dengan sampel setetes darah.

Baca juga: Begini Cara Mengenali Gejala Awal Diabetes Tipe 2 Cara menggunakan glucose meter pun mudah. Kamu hanya perlu menusukkan ujung alat ke ujung jari. Lalu, ambil setetes darah yang keluar sebagai sampel untuk mengukur kadar gula darah. Namun, dalam menggunakan alat ini, penting untuk menjaga kebersihan.

  • Caranya, cucilah tangan dengan sabun dan air hangat, lalu keringkan dengan handuk bersih.
  • Emudian, seka area yang akan ditusuk dengan kapas beralkohol.
  • Setelah menusukkan alat, teteskan darah yang didapat pada strip sampel dan tunggu hingga hasilnya keluar.
  • Jangan lupa untuk mencatat hasil pemeriksaan, agar bisa dilaporkan saat kontrol rutin ke dokter.

Agar mudah dan tak perlu antri, gunakan saja aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit, saat akan kontrol rutin. Ingin mengetahui seberapa besar risikomu mengidap diabetes tipe 2? Sekarang kamu bisa mengeceknya dengan fitur Kalkulator Risiko Diabetes di Halodoc, Mengapa Harus Peduli Diabetes

Apa prinsip dari pemeriksaan glukosa darah?

Prinsip tes : Darah kapiler diserap ke dalam strip tes, kemudian mengalir ke area tes dan bercampur dengan reagen untuk memulai proses pengukuran. Enzim Glucose dehydrogenase dan koenzim dalam strip tes mengkonversi glukosa dalam sampel darah menjadi glukonolakton.

Mengapa pemeriksaan gula darah harus puasa?

Tes Gula Darah dan Persiapan yang Harus Dilakukan – Seperti namanya, tes gula darah adalah pemeriksaan medis yang dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah di dalam tubuh. Tes ini sebenarnya merupakan salah satu pemeriksaan yang dianjurkan untuk dilakukan secara rutin, sebagai deteksi dini dari penyakit diabetes.

Sebelum menjalani tes gula darah, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan, termasuk membatasi asupan makanan dan minuman. Hal ini penting untuk dilakukan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat, sebagai bentuk diagnosis terkait masalah medis yang sedang dialami. Jadi, sebelum menjalani tes gula darah, ada baiknya untuk menjalani puasa dalam jangka waktu yang dianjurkan oleh dokter.

Selain untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat, puasa sebelum tes gula darah juga berguna untuk menghindari kesalahan yang bisa menyebabkan tes harus diulang. Puasa sebelum melakukan tes gula darah sangat penting dilakukan untuk membantu memastikan hasil tes yang dilakukan akurat.

  1. Pasalnya, kandungan gizi dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelum melakukan tes kesehatan akan diserap ke dalam aliran darah dan bisa memberikan dampak langsung pada tingkat glukosa darah.
  2. Baca juga: Anjuran Konsumsi Gula untuk Pengidap Diabetes Hal itu yang menjadi alasan mengapa perlu puasa sebelum menjalani tes gula darah.

Hal ini juga dilakukan sebagai cara untuk memastikan agar hasil pemeriksaan tidak dipengaruhi oleh konsumsi makanan terakhir dan dapat diartikan dengan benar oleh dokter, sehingga proses diagnosis terkait kondisi kesehatan akan lebih tepat dan penyakit bisa diketahui.

Terkait lama waktu puasa, setiap jenis pemeriksaan kesehatan memiliki aturannya masing-masing. Untuk tes gula darah biasanya akan dianjurkan untuk berpuasa minimal 8 jam saja. Sementara pada beberapa jenis pemeriksaan kesehatan lainnya, waktu puasa yang dianjurkan adalah sekitar 10-12 jam. Lantas, apa dampaknya jika tidak berpuasa sebelum tes gula darah? Puasa dalam konteks pemeriksaan kesehatan adalah tidak mengonsumsi makanan dan minuman dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Meski begitu, dokter biasanya akan tetap memperbolehkan minum beberapa gelas air putih. Sehingga tubuh akan tetap terhidrasi dan pemeriksaan yang dilakukan bisa memberi gambaran yang terbaik. Nah, jika tidak berpuasa atau berpuasa tidak sesuai dengan waktu yang dianjurkan, pemeriksaan yang dilakukan akan memberikan hasil yang tidak akurat karena pemeriksaan tertentu masih dipengaruhi oleh makanan.

Namun, kalau merasa berpuasa justru akan menimbulkan masalah bagi kondisi tubuh, kamu dapat mengkonsultasikannya kepada dokter atau perawat. Baca juga: Bolehkah Pengidap Diabetes Memakai Behel Gigi? Cari tahu lebih lanjut seputar tes gula darah dan apa saja yang perlu dipersiapkan dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc,

Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Kamu juga bisa menyampaikan keluhan kesehatan yang dialami dan dapatkan rekomendasi terbaik dari ahlinya. Ayo, download Halodoc sekarang!

Adblock
detector