Diabetes Melitus, Apa dan Bagaimana ? Diabetes Melitus atau “sakit gula” diartikan sebagai peningkatan kadar glukosa darah sebagi akibat ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat atau glukosa akibat kurangnya jumlah insulin atau insulin tidak berfungsi sempurna (terjadi resistensi insulin dalam tubuh).
Untuk dapat melakukan aktifitas sehari – hari, manusia akan membutuhkan energi. Dalam keadaan normal, ketika makanan masuk ke dalam tubuh, makanan akan dimetabolisme didalam saluran cerna. Glukosa akan diserap di usus dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui peredaran darah hingga mencapai sel.
Masuknya glukosa ke dalam sel ini membutuhkan insulin. Setelah glukosa masuk ke dalam sel, metabolisme dalam sel dilanjutkan dengan hasil akhir adalah energi. (Gambar 1.) Pada penderita diabetes, metabolisme glukosa menjadi energi ini menjadi terganggu. Hal tersebut dikarenakan glukosa di dalam darah tidak dapat dimasukkan ke dalam sel, karena insulin yang berkurang jumlahnya, atau sel resisten terhadap insulin.
Sehingga jumlah glukosa di dalam darah terus meningkat. (Gambar 2.) Diabetes sendiri dibagi menjadi beberapa tipe yaitu;
- Diabetes tipe 1; terjadi akibat kurangnya insulin yang diproduksi oleh sel Beta Pankreas. Bisa disebabkan karena adanya infeksi virus, kelainan autoimun, maupun Herediter (menyebabkan degenerative sel beta, bahkan tanpa adanya virus atau penyakit autoimun)
- Diabetes tipe 2; merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes jenis ini terjadi karena glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel karena sel resisten (kebal) terhadap insulin. Pada orang normal, glukosa dapat masuk ke dalam sel dengan mudah
- Diabetes tipe 3 ; dihubungkan dengan Alzheimer pada usia tua
- Diabetes tipe lain : LADA, MODY
- Diabetes dalam kehamilan
FAKTOR RESIKO DIABETES MELITUS | |
Faktor Resiko Yang Dapat Dikendalikan | Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Dikendalikan |
|
|
Gejala diabetes sendiri dikenal sebagai gejala klasik, yaitu : ” 5P ” yang terdiri dari : P oliuria (banyak kencing), P olidipsi (banyak minum), P olifagi (banyak makan), P enurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, P ruritus (gatal – gatal). Gejala lain yang mungkin dapat dirasakan oleh pasien dapat berupa : pandangan mata kabur, luka sulit sembuh dan kesemutan.
- Kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl, atau
- Kadar glukosa darah 2 jam setelah makan ≥ 200 mg/dl, atau
- HbA1C ≥ 6,5%
- Terdapat gejala klasik dan GDS ≥ 200 mg/dL
Diabetes mellitus tidak dapat sembuh, namun dapat dikontrol dengan baik. Pengobatan diabetes dikenal dengan menggunakan 4 pilar, yaitu : 4 pilar dalam pengobatan Diabetes Melitus :
- Edukasi : Pengetahuan tentang Diabetes Melitus, dari mulai tipe diabetes, pola hidup dan pola makan yang dapat menyebabkan diabetes, hingga pengetahuan tentang pemantauan glukosa darah mandiri.
- Gizi Medik : Asupan gizi yang seimbang diperlukan untuk pengelolaan diabetes mellitus. Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45% – 65% dari total asupan energi. Asupan lemak dianjurkan sekitar 20% – 25% kebutuhan kalori. Protein yang dianjurkan sebanyak 10% – 20% dari total asupan energi dalam sehari. Namun kebutuhan gizi tersebut disesuaikan kembali bila ada komplikasi pada pasien.
- Olahraga : Kesibukan aktivitas sehari-hari sering membuat lupa akan olahraga. Namun Olahraga sangat penting untuk membantu penyembuhan pasien Diabetes Melitus. Hindari kegiatan yang bermalas-malasan seperti menonton tv, menggunakan internet dalam waktu lama, main game komputer, dan sebagainya.
- Farmakologi : Terkadang pola hidup yang sehat belum tentu cukup untuk mengendalikan kadar glukosa darah. Oleh karena itu Dokter biasanya meresepkan sejumlah obat tertentu untuk membantu menurunkan kadar glukosa agar kembali normal.
Periksa gula darah secara rutin penting dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan anda. Tidak perlu menunggu gejala-gejala tertentu, karena pasien diabetes sering tidak menyadari kalau dirinya telah menderita diabetes. Menurut WHO, konsumsi gula sebaiknya dibatasi < 50 gram per hari. Asupan gula perlu dikontrol, karena selain menyebabkan diabetes, dapat juga :
- Meningkatkan tekanan darah
- Meningkatkan lemak tubuh
- Meningkatkan kolesterol & lemak lain di darah
- Peningkatan kemungkinan penyakit jantung pembuluh darah
Jika tidak dikontrol dengan baik, maka diabetes dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikut :
- Komplikasi mikrovaskular (pembuluh darah kecil)
- Neuropati (kerusakan saraf tepi)
- Retinopati (kerusakan saraf mata)
- Nefropati (kerusakan ginjal)
- Komplikasi makrovaskular (pembuluh darah besar)
- Coronary artery disease (penyakit pembuluh coroner jantung)
- Peripheral artery disease (penyakit pembuluh darah perifer)
- Stroke
Penyakit kaki diabetes merupakan salah satu komplikasi tersering yang dijumpai pada penderita diabetes tidak terkontrol. Kerusakan saraf tepi merupakan penyebab utama terjadinya kaki diabetik ini yang akhirnya dapat berkembang menjadi ulkus diabetik bahkan berakhir dengan amputasi. Artikel ini ditulis oleh (Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS EMC Tangerang). Jadwal praktek dr Apriliana di Rumah Sakit EMC Tangerang : Senin, Rabu, Jumat (pk 07.30 – pk 14.00), Selasa & kamis (pk 13.00 – pk 20.30), dan Sabtu (pk 08.00 – pk 13.30). : Diabetes Melitus, Apa dan Bagaimana ?
Mengapa urine pada penderita diabetes melitus mengandung glukosa?
Mengenal Penyebab Glikosuria – Normalnya, cairan apa pun yang ada di dalam tubuh akan melewati ginjal. Apabila terdapat glukosa di dalamnya, ginjal akan menyerap glukosa tersebut untuk disirkulasi kembali ke pembuluh darah. Ketika mengalami glikosuria, menilik Healthline, ginjal Anda tidak dapat menyerap semua gula darah.
Akibatnya, sebagian gula tersebut dapat ditemui dalam kandungan urine. Artikel Lainnya: Mengapa Diabetesi Lebih Sensitif terhadap Cuaca Panas? Dokter Astrid Wulan Kusumoastuti turut menambahkan, “Glikosuria disebabkan oleh tingginya jumlah glukosa yang harus disaring oleh proses filtrasi glomerulus di ginjal.
Jumlah tersebut melebihi kapasitas tubulus renalis.” Dengan kata lain, glikosuria dapat terjadi ketika Anda mengalami hiperglikemia atau kondisi melonjaknya kadar gula darah melebihi ambang batas normal. Meski begitu, glikosuria juga dapat terjadi sekalipun Anda memiliki gula darah normal maupun rendah.
- Ondisi ini disebut pula sebagai glikosuria ginjal.
- Masih dikutip dari Healthline, glikosuria ginjal merupakan jenis glikosuria yang jarang terjadi.
- Ondisi ini disebabkan oleh mutasi pada gen tertentu.
- Mutasi gen menyebabkan tubulus ginjal tidak dapat menyaring gula darah secara benar hingga menyebabkan glikosuria.
Menurut dr. Astrid, glikosuria sendiri pada dasarnya bukanlah penyakit. Glikosuria merupakan kondisi yang menandakan adanya penyakit yang memengaruhi kadar gula darah Anda, seperti diabetes. Diabetes tipe 2 merupakan penyebab paling umum terjadinya glikosuria.
Diabetes membuat kinerja hormon insulin dalam tubuh menjadi tidak optimal dalam menyerap gula darah, akibatnya glukosa dapat keluar melalui urin. Selain itu, glikosuria juga dapat terjadi jika Anda mengalami diabetes gestasional selama kehamilan. Diabetes gestasional terjadi ketika hormon yang berasal dari plasenta bayi mencegah insulin untuk mengontrol gula darah dengan benar.
Hal ini mengakibatkan melonjaknya kadar gula darah secara tidak normal. Artikel Lainnya: Bisa Dicoba, Ini Cara Menjaga Kesehatan Tulang Penderita Diabetes 2 dari 2
Apa yang terjadi pada metabolisme karbohidrat di dalam tubuh jika menderita diabetes melitus?
Diabetes Melitus ( DM ) adalah kelainan metabolisme karbohidrat, di mana glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia.
Mengapa penyakit diabetes melitus dapat menempel pada seseorang bagaimana hal itu bisa terjadi?
Penyebab dan Gejala Diabetes – Secara umum, penyakit Diabetes Melitus (DM) terjadi akibat gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan akumulasi menumpuknya kadar gula dalam darah dan berada di atas ambang batas normal yang bersifat kronis dan jangka panjang.
Dalam kondisi normal, glukosa adalah sumber energi utama bagi sel-sel dalam tubuh yang membentuk otot juga jaringan, termasuk juga untuk otak, N amun jika kadar glukosa berlebih, bisa berbahaya karena memicu penyakit gula darah atau diabetes. Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Diabetes Secara umum, faktor penyebab terjadinya diabetes yang menyerang seseorang dapat digolongkan menjadi 2 yaitu faktor penyebab yang dapat dikontrol dan yang tidak dapat dikontrol (faktor alami/bawaan).1.
Faktor Penyebab yang Tidak B isa Dimodifikasi atau Dikontrol (Alami/Bawaan) Faktor penyebab ini merupakan sebab-sebab yang telah ada sejak lahir dan tidak dapat diubah, yang di antaranya adalah:
Faktor U sia
Penurunan fungsi organ yang disebabkan karena faktor usia adalah salah satu aspek utama terjadinya penyakit diabetes. Ini karena organ pankreas yang biasanya bekerja normal dalam memproduksi insulin mengalami penurunan fungsinya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mereka yang berusia di atas 45 tahun agar memeriksa kadar gula darah secara teratur.
Kondisi Berat Badan Bayi Saat Lahir
Berat badan bayi saat lahir juga sering ditengarai sebagai salah satu kondisi yang menjadi patokan terjadinya diabetes. Untuk bayi dengan berat di atas 4000 gram berisiko menyebabkan anak tersebut terkena diabetes. Demikian bila berat badan bayi dibawah 2500 gram, maka ada risiko bahwa ketika dewasa anak itu akan terkena diabetes juga nantinya.
Faktor Keturunan atau Genetika Lebih Berisiko Terkena Diabetes
Keturunan diabetes sangat mungkin terkena diabetes juga nantinya. Karenanya bila diantara anggota keluarga ada riwayat diabetes maka sangat mungkin meningkatkan faktor terjadinya diabetes pada seseorang.2. Faktor Penyebab yang Bisa Dimodifikasi atau D ikontrol Faktor penyebab yang kedua ini disebabkan karena gaya hidup seseorang, beberapa diantaranya adalah:
Kebiasaan Merokok
Merokok, selain buruk untuk pernapasan, juga berbahaya karena dapat menimbulkan penyakit diabetes. Cara terbaik tentu dengan mengurangi dan menghentikan kebiasan ini.
Obesitas atau Kegemukan
Meski bukan satu hal yang pasti, tetapi peningkatan indeks massa tubuh berpengaruh pula pada kemungkinan seseorang terjangkit diabetes.
Pola Makan Tak Seha t
Makanan yang mengandung gula, tetapi rendah serat ditengarai sebagai sumber bahan pangan dan menyumbang kemungkinan diabetes lebih tinggi bagi seseorang.
Jarang dan Malas Berolahraga
Kondisi pasif, kurang bergerak, dan malas berolahraga menjadikan tubuh sangat berisiko untuk terkena diabetes.
Penderita Hipertensi berisiko Terkena Diabetes
Hipertensi juga disinyalir turut menyumbang tingginya angka penderita diabetes sebagai bagian dari faktor yang bisa dimodifikasi.
Tingginya Kadar Kolesterol
Kadar HDL (lemak baik) yang kurang dari 35mg/dL, serta kadar trigliserida yang lebih dari 250mg/dL ditengarai jadi penyumbang penyakit diabetes. Karenanya memperhatikan kadar kolesterol adalah satu hal yang penting.
PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita. Ditandai dengan tidak teraturnya siklus menstruasi, serta tumbuhnya rambut secara signifikan di daerah lengan, kumis, serta obesitas. Karena gejalanya yang mirip dengan kondisi sakit biasa, maka banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit diabetes ini dan bahkan sudah mengarah pada komplikasi.
Penurunan Berat Badan secara Berangsur-Angsur
Berat badan turun adalah hal biasa, N amun, jika terjadi terus menerus maka Anda perlu waspada. Seseorang yang ditengarai mengidap diabetes biasanya mengalami penurunan berat badan yang drastis dan signifikan. Ini dianggap sebagai gejala awal diabetes, akibat glukosa tidak bisa diserap secara optimal oleh tubuh.
Nafsu Makan Meningkat Akibat Sel Butuh Asupan Energi Lebih
Bisa jadi, peningkatan nafsu makan yang dialami seseorang adalah pertanda awal dari diabetes. Hal ini terjadi karena sel mengharapkan asupan glukosa yang lebih banyak, dan bersumber dari makanan. Namun demikian, tubuh tidak dalam kondisi optimal dan bisa bermetabolisme dengan baik, hal inilah yang memicu berkelanjutan.
Intensitas Buang Air Kecil Meningkat Biasanya Malam Hari
Gejala diabetes ini yang paling dikenal masyarakat. Buang air kecil yang terus menerus dan sering, adalah gejala awal dari diabetes. Bila hal ini terjadi ada baiknya untuk segera memeriksakan diri, agar bisa mendapatkan penanganan segera dan cepat.
Merasa Kesemutan atau Mati Rasa Akibat Syaraf Mulai Rusak
Gejala ini terjadi jika kadar gula dalam darah sudah cukup tinggi. Rasa kesemutan dan kebas (mati rasa) pada bagian tubuh seperti kaki, jari-jemari, dan tangan adalah tanda untuk waspada, karena bisa jadi penyakit diabetes sudah menunjukan gejala stadium lanjut. Hal ini terjadi akibat kerusakan pada serabut saraf.
Penglihatan Menurun, Terganggu dan Kabur
Kadar glukosa yang semakin meningkat menyebabkan cairan pembuluh darah terbatasi untuk masuk ke mata. Keadaan yang demikian bahkan bisa membuat lensa mata berubah bentuk. Namun, ciri yang demikian bisa hilang bila gula darah semakin berkurang dan normal.
Mudah terjadi Luka dan Susah Kering atau Sembuh
Bagi p enderita diabetes, kadar gula yang berlebih menyebabkan kekebalan tubuh dan sistem imun menjadi tidak normal. Bila seorang penderita diabetes memiliki luka terbuka, maka akan sangat susah untuk proses penyembuhannya.
Terjadi Infeksi Jamur Utamanya di Mulut
Seorang wanita penderita diabetes umumnya juga disertai dengan infeksi jamur. Jamur ini akan muncul di beberapa bagian mulut, biasanya dalam bentuk sariawan di mulut, juga infeksi pada bagian vagina, yang disebabkan oleh jamur candida. Diabetes Tidak Dapat Disembuhkan Hanya Bisa Dikendalikan Penyakit diabetes, seperti penyakit dalam lainnya, merupakan jenis penyakit mematikan yang tidak bisa disembuhkan dan hanya dapat dikendalikan.
Penanganan yang salah akan membuat penderita makin menurun kondisinya dan berisiko terjadinya kematian. Beberapa terapi diabetes yang disarankan untuk dilakukan untuk memperbaiki kualitas penderita diantaranya sebagai berikut: 1. Menjalankan rutinitas olahraga dan r utin cek kadar gula darah,2. Jika terjadi luka, lakukan perawatan luka sesuai petunjuk dokter,3.
Menjalankan penyuntikan insulin serta mengatur pola dietnya. Penanganan yang tepat terhadap penderita diabetes terlebih untuk mereka yang belum terjangkit penyakit ini, sangat dianjurkan, karena sifat penyakit ini jangka panjang dan menetap sehingga perlu untuk diperhatikan dengan serius.
Mengapa kadar gula dalam darah kita menunjukkan sesuatu yang tidak beres dalam tubuh kita?
Mengapa kadar gula di dalam darah kita menunjukan sesuatu yang tidak beres dalm tubuh kita. Penjelasan: karena gula (glukosa) merupakan sumber energi utama tubuh. apabila kadar gula dalam tubuh tidak normal (berlebih atau kurang) dapat mengindikasikan bahwa ada organ tertentu yg terganggu. sehingga gula yg seharusnya diproses menjadi tidak diproses/diproses secara berlebihan. : Mengapa kadar gula di dalam darah kita menunjukan sesuatu yang tidak beres dalm tubuh kita.
Mengapa bisa terdapat glukosa dalam urine manusia?
Glukosa urin adalah adanya glukosa di urin yang disebabkan oleh tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) sehingga keluar bersamaan dengan urin, yang dipengaruhi oleh fungsi ginjal yang kurang baik.
Mengapa dalam tubuh penderita diabetes banyak terdapat senyawa keton dalam darahnya?
Umumnya, tubuh mengubah glukosa menjadi energi. Kurangnya hormon insulin pada penyandang diabetes menyebabkan penyerapan glukosa ke dalam sel tubuh menjadi terganggu. Hal ini mengakibatkan tubuh kekurangan glukosa dan mulai membakar lemak. Jika hal ini berlangsung, keton bisa bertambah di darah Anda.
Bagaimana orang dengan diabetes tahu bahwa penyakit mereka terkontrol dengan baik?
Bagaimana orang dengan diabetes tahu bahwa penyakit mereka terkontrol dengan baik? Sebuah tes glikasi hemoglobin (HbA1c) secara akurat menilai seberapa baik gula darah terkontrol selama 2-3 bulan. Bagi individu non- diabetes, tingkat HbA1c normal biasanya di bawah 5,5%.
Mengapa glukosa disebut sebagai gula darah?
Proses metabolisme glukosa dalam tubuh manusia – Proses metabolisme glukosa dan berbagai karbohidrat lainnya dalam tubuh terbilang cukup rumit. Awalnya, karbohidrat akan dipecah oleh enzim pencernaan yang ada di mulut menjadi bentuk sederhana yang tidak lain yaitu glukosa. Setelah itu, gula sederhana ini akan diserap oleh usus dan masuk ke dalam darah.
- Etika gula alami dari makanan ini sudah berada dalam aliran darah, inilah yang dikenal dengan sebutan gula darah.
- Selanjutnya, gula ini akan didistribusikan ke seluruh tubuh, terutama otak, hati, otot, sel darah merah, ginjal, dan jaringan lemak.
- Banyaknya jaringan tubuh yang memerlukan glukosa membuat karbohidrat menjadi zat gizi makro (makronutrien), yaitu zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar.
Pankreas lalu melepaskan insulin untuk merespons gula darah yang naik. Hormon ini membantu penyerapan gula darah pada sel sekaligus mengubah glukosa menjadi glikogen. Glikogen sendiri adalah cadangan energi yang bisa Anda gunakan ketika tidak ada asupan makanan.
Mengapa kadar glukosa darah dipertahankan pada keadaan normal?
Kadar gula darah adalah banyaknya zat gula atau glukosa di dalam darah. Meskipun senantiasa mengalami perubahan, kadar gula darah perlu dijaga dalam batas normal agar tidak terjadi gangguan di dalam tubuh. Kadar gula darah dipengaruhi oleh asupan nutrisi dari makanan atau minuman, khususnya karbohidrat, serta jumlah insulin dan kepekaan sel-sel tubuh terhadap insulin.
Apa yang menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi pada tubuh kita?
Gejala Gula Darah Tinggi – Gula darah tinggi bisa saja tidak menimbulkan gejala apa pun. Umumnya, orang yang mengalami gula darah tinggi baru menunjukkan gejala tertentu setelah kondisi ini sudah berlangsung cukup lama atau menimbulkan komplikasi tertentu, seperti kerusakan saraf atau ginjal.
Sering lapar dan nafsu makan bertambah, tapi berat badan menurun Sering merasa haus Mulut kering Sering buang air kecil, terutama di pada malam hari Kulit gatal dan kering Mudah mengantuk dan cepat lelah Gangguan penglihatan, misalnya penglihatan menjadi buram Sakit kepala Susah konsentrasi Kesemutan Mual dan nyeri perut Mudah terkena infeksi, misalnya infeksi kulit, sariawan, dan infeksi kandung kemih.
Gejala-gejala di atas dapat bertambah buruk jika tidak segera ditangani. Bahkan, beberapa penderita gula darah tinggi dapat merasakan gejala tambahan berupa dehidrasi, pusing saat berdiri, sesak napas, hingga tidak sadarkan diri. Untuk itu, segeralah konsultasikan diri ke dokter jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, terutama bila memiliki riwayat penyakit diabetes.
Gula dan glukosa apa bedanya?
Lihat Mengenal Sukrosa, Glukosa dan Fruktosa 2021-04-19 12:00:07 Sukrosa adalah jenis gula disakarida yang terbentuk dari fruktosa dan glukosa. Contoh sukrosa yang paling sering digunakan adalah gula pasir. Jika terlalu banyak dikonsumsi, komponen ini bisa memicu banyak penyakit. Sukrosa berbeda dengan fruktosa dan glukosa.
- Sukrosa adalah salah satu bentuk gula yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang cukup.
- Jika dikonsumsi berlebihan, asupan yang sebenarnya penting ini justru bisa memicu penyakit, termasuk diabetes alias kadar gula darah tinggi.
- Gula sukorsa berbeda dari fruktosa dan glukosa.
- Dengan memahami perbedaan ketiganya, Anda lebih mudah memilah asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh dan menjaga kesehatan.
Sama-Sama Gula, Tapi Apa Bedanya Sukrosa, Glukosa, Fruktosa? Jika Anda perhatikan komposisi atau nilai gizi suatu makanan kemasan, mungkin Anda akan menemukan sukrosa, glukosa, atau fruktosa di dalamnya. Sebenarnya, ketiga zat tersebut termasuk dalam jenis gula, atau karbohidrat sederhana.
Meski sama-sama gula, apa beda dari ketiganya? Mana yang lebih baik bagi kesehatan? Jenis gula itu ada banyak, apa saja? Gula adalah struktur paling sederhana dari karbohidrat. Ya seperti yang Anda ketahui sumber karbohidrat ada nasi, mie, roti, kentang, buah-buahan, dan lain sebagainya. Jika Anda makan makanan yang mengandung karbohidrat, tubuh akan memecahnya terlebih dahulu jadi bagian terkecil, yakni gula.
Kemudian tubuh baru bisa menyerap dan memprosesnya lebih lanjut. Nah, glukosa dan fruktosa adalah jenis gula paling sederhana dibandingkan sukrosa. Glukosa dan fruktosa sama-sama termasuk golongan gula yang dinamakan monosakarida. Ini jenis gula yang paling kecil dan tidak dapat dipecah lagi.
- Berbeda dengan sukrosa, sukrosa termasuk ke dalam jenis disakarida.
- Itu artinya sukrosa terbuat dari gabungan dua monosakarida.
- Dua monosakarida pembentuk sukrosa ini adalah glukosa dan fruktosa yang menyatu.
- Bisa dibilang sukrosa adalah gabungan fruktosa dan glukosa.
- Alau Anda sering membaca atau mendengar informasi tentang kata gula sederhana, nah yang termasuk dalam gula sederhana adalah monosakarida dan disakarida ini.
Perbedaan sukrosa, fruktosa, dan glukosa Sukrosa terbuat dari fruktosa dan glukosa. Sukrosa berbeda dari fruktosa dan glukosa meski ketiganya sama-sama merupakan jenis gula. Berikut ini penjelasannya. • Sukrosa Sukrosa adalah jenis gula yang biasa kita jumpai.
Salah satu bentuk sukrosa paling populer adalah gula pasir. Berdasarkan susunan kimianya, gula pada dasarnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu disakarida dan monosakarida. Sukrosa adalah jenis gula yang masuk ke dalam kelompok disakarida, sedangkan glukosa dan fruktosa adalah monosakarida. Gula disakarida sendiri terbentuk dari dua monosakarida.
Artinya, sukrosa adalah gula yang terbentuk dari fruktosa dan glukosa. Sukrosa bisa ditemukan secara alami pada buah-buahan, sayur, dan biji-bijian. Jenis gula ini juga kerap ditambahkan ke dalam berbagai produk makanan seperti es krim, sereal, permen, maupun makanan kaleng.
Glukosa Glukosa adalah jenis gula dengan susunan kimiawi monosakarida yang oleh tubuh kerap dijadikan sebagai sumber energi utama. Energi yang dihasilkan dari pengolahan glukosa akan digunakan oleh sel untuk bisa tetap berfungsi. Glukosa juga merupakan jenis gula utama yang ada di dalam darah. Kadar glukosa di dalam darah diatur oleh beberapa hormon, termasuk insulin.Pada makanan, glukosa adalah komponen penyusun karbohidrat.
Oleh karena itu saat kita mengonsumsi nasi, roti, tepung, serta makanan sumber karbohidrat lainnya, kadar glukosa dalam darah akan meningkat.Jika dibandingkan dengan sukrosa dan fruktosa, glukosa merupakan komponen yang akan paling cepat menaikkan kadar gula dalam darah.
- Fruktosa Fruktosa adalah salah satu jenis gula monosakarida yang sering juga disebut sebagai gula buah dan bisa ditemukan secara alami pada buah-buahan, madu, agave, maupun umbi-umbian.
- Omponen ini juga bisa diolah dari tebu dan jagung.
- Fruktosa buatan yang sering ditemukan pada berbagai makanan dan minuman kemasan, biasanya hadir dalam bentuk sirup jagung berfruktosa tinggi.
Dibanding sukrosa dan glukosa, rasa fruktosa lah yang paling manis. Namun, jenis gula ini yang kecil pengaruhnya pada kadar gula darah.Meski begitu, bukan berarti fruktosa bisa dikonsumsi berlebihan. Dalam jangka panjang, fruktosa dalam kadar tinggi bisa memicu kenaikan kadar trigliserida dalam darah dan meningkatkan risiko terjadinya sindrom metabolik serta perlemakan hati.
Tips untuk mengurangi konsumsi sukrosa berlebihan Berikut ini tips untuk mengurangi asupan sukrosa dan gula jenis lain agar terhindar dari penyakit.1. Kurangi jumlah gula dalam makanan dan minuman yang dibuat sendiri secara perlahan-lahan.2. Kurangi konsumsi makanan dan minuman kemasan tinggi gula, seperti sereal, maupun minuman berbagai rasa seperti teh kemasan, soda, serta kopi susu.3.
Jika sedang ingin mengonsumsi yang manis-manis, makanlah buah segar.4. Perhatikan label nutrisi pada kemasan saat membeli makanan maupun minuman.5. Gunakan pemanis yang lebih alami seperti buah segar untuk menambah rasa makanan dalam oatmeal, pancake, ataupun kue, dibanding gula buatan seperti gula pasir, brown sugar, gula bubuk, dan jenis-jenis gula lainnya.
- Penulis : Muchamad Naufal F Editor : Titis Nurmalita D Referensi : Putri, N.H.
- 2021) Arti Sukrosa dan Bedanya dengan Fruktosa dan Glukosa.
- Available at: https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-sukrosa-dan-bedanya-dengan-glukosa-dan-fruktosa (Accessed: 19 April 2021).
- Savitri, T.
- 2018) Sama-Sama Jenis Gula, Apa Bedanya Sukrosa, Glukosa dan Fruktosa? Available at: https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/beda-jenis-gula-sukrosa-glukosa-fruktosa/ (Accessed: 19 April 2021).
: Lihat
Apabila kadar gula dalam tubuh terlalu tinggi maka bagaimanakah hati akan bertugas untuk mengendalikan kadar gula tersebut?
Dalam proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat, fungsi hati adalah untuk membantu menstabilkan kadar gula darah atau glukosa. Jika kadar gula darah meningkat, hati menyaring gula dari darah yang dipasok oleh pembuluh vena dalam hati dan menyimpannya dalam bentuk glikogen.
Glikogen atau biasa disebut sebagai kadar gula darah ini berperan sebagai sumber energi. Sebaliknya, jika kadar gula darah seseorang terlalu rendah, hati akan memecah cadangan gula yang dimilikinya dan melepaskannya ke dalam darah. – Dalam proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat, fungsi hati adalah untuk membantu menstabilkan kadar gula darah atau glukosa.
Jika kadar gula darah meningkat, hati menyaring gula dari darah yang dipasok oleh pembuluh vena dalam hati dan menyimpannya dalam bentuk glikogen. Glikogen atau biasa disebut sebagai kadar gula darah ini berperan sebagai sumber energi. Sebaliknya, jika kadar gula darah seseorang terlalu rendah, hati akan memecah cadangan gula yang dimilikinya dan melepaskannya ke dalam darah.
Penyakit apa sajakah yang berpotensi terjadi jika kadar glukosa terlalu tinggi pada urine?
2. Diabetes Melitus – Diabetes memang dapat diketahui melalui gejala-gejalanya yang khas, seperti sering haus, mudah lapar, dan sering buang air kecil dengan jumlah urine yang dikeluarkan melebihi jumlah normal. Tapi, untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti, serangkaian pemeriksaan medis tetap perlu dilakukan, salah satunya tes urine.
- Ini karena kadar glukosa atau gula darah dalam urine bisa digunakan untuk mengetahui bagaimana tubuh memperlakukan glukosa berlebih.
- Pengidap diabetes biasanya memiliki kadar gula dalam urine yang tinggi.
- Selain itu, warna urine pengidap diabetes juga lebih transparan atau tidak memiliki warna sama sekali serta beraroma manis.
Itulah mengapa diabetes sering disebut juga dengan istilah kencing manis. Baca juga: 5 Gejala Awal Diabetes yang Sering Diabaikan
Mengapa pada urine normal tidak mengandung glukosa dan protein?
Dalam urin yang normal tidak ditemukan glukosa karena pada tubulus ginjal akan dilakukan proses reabsorpsi molekul glukosa untuk kembali masuk ke dalam sirkulasi darah.
Apakah dalam urine mengandung glukosa?
Kondisi ini bisa disebabkan karena penyakit diabetes Urine seharusnya hanya berisi sisa metabolisme tubuh yang diekskresikan ginjal. Namun, bagaimana jika ada gula dalam urine? Di dalam medis, kondisi ini disebut glikosuria. Sebenarnya, normal bagi urine untuk mengandung sejumlah kecil gula atau glukosa.
- Namun, jika kandungan gula dalam urine lebih tinggi dari seharusnya, ini harus diwaspadai.
- Adar glukosa dalam urine yang lebih tinggi dari 25 miligram per desiliter (mg/dL) dianggap sebagai glikosuria tinggi yang abnormal.
- Ondisi ini dapat terjadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi,
- Mengutip laman Very Well Health, glikosuria juga bisa terjadi ketika ginjal tidak dapat menyerap kembali glukosa yang cukup atau mengeluarkannya agar tetap dalam kisaran normal.
Baca juga: Penyebab dan Gejala Gula Darah Tinggi yang Wajib Diwaspadai