Diabetes termasuk penyebab utama penyakit gagal ginjal. Ketika seseorang mengalami diabetes, pembuluh darah kecil dalam tubuh akan terluka. Jika pembuluh darah pada organ ginjal terluka, ia tidak mampu membersihkan darah dengan benar. Tubuh mungkin akan mempertahankan lebih banyak air dan garam dari yang seharusnya.
Kenapa diabetes dapat menyebabkan gagal ginjal?
Diabetes bisa sebabkan gagal ginjal – Melansir Better Health, salah satu penyebab gagal ginjal adalah penyakit diabetes melitus, suatu kondisi yang ditandai dengan kadar glukosa (gula) darah yang tinggi. Seiring waktu, kadar gula yang tinggi dalam darah dapat merusak jutaan unit penyaringan kecil di dalam setiap ginjal.
- Di mana, tingginya gula darah bisa membuat ginjal bekerja ekstra keras untuk membuang kelebihan kadar gula tersebut menjadi urine.
- Jika kondisi ini dibiarkan terjadi dalam waktu lama, maka ginjal dapat mengalami kerusakan dan perlahan-lahan kehilangan fungsinya untuk menyaring limbah atau racun.
- Ondisi inilah yang pada akhirnya menyebabkan gagal ginjal.
Selain itu, penyakit diabetes juga dapat menimbulkan kerusakan saraf di dalam tubuh, termasuk dalam pengaturan kandung kemih. Apabila tubuh sampai kesulitan mengosongkan kandung kemih, tekanan yang dihasilkan dari kandung kemih yang penuh alhasil bisa melukai ginjal dan berisiko mengembangkan infeksi.
Sekitar 20 hingga 30 persen penderita diabetes dilaporkan mengembangkan penyakit ginjal (nefropati diabetik), meskipun tidak semuanya akan berkembang menjadi gagal ginjal. Baca juga: Bagaimana Kurang Minum Bisa Sebabkan Gagal Ginjal? Seseorang dengan penyakit diabetes memang menjadi lebih rentan terhadap nefropati entah mereka menggunakan insulin maupun tidak.
Tingginya risiko terkena nefropati diabetik ini berbanding lurus dengan lamanya waktu seseorang menderita diabetes. Artinya, semakin lama seseorang menderita diabetes, maka kian besar juga peluangnya untuk terkena penyakit ginjal. Nama lain untuk nefropati diabetik adalah glomerulosklerosis diabetik.
Mengapa hipertensi dikatakan sebagai salah satu penyebab penyakit gagal ginjal?
Alasan Hipertensi Sebabkan Gagal Ginjal Kronis – Mengutip American Heart Association, ginjal dan sistem peredaran darah bergantung satu sama lain untuk menunjang kesehatan yang baik. Ginjal membantu menyaring limbah dan cairan ekstra dari darah, dan mereka menggunakan banyak pembuluh darah selama proses penyaringan tersebut.
- Etika pembuluh darah menjadi rusak, nefron yang menyaring darah tidak menerima oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan agar berfungsi dengan baik.
- Inilah sebabnya tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah penyebab utama kedua gagal ginjal.
- Seiring waktu, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol menyebabkan arteri di sekitar ginjal menyempit, melemah, atau mengeras.
Arteri yang rusak ini tidak mampu memberikan cukup darah ke jaringan ginjal. Sayangnya, orang yang mengidap penyakit ginjal karena hipertensi, sering tidak merasakan gejala. Namun, ketika dilakukan pemeriksaan darah dan urine, barulah diketahui kondisi ginjal sudah parah, bahkan sudah masuk ke tahap gagal ginjal.
Kenapa penyakit diabetes harus cuci darah?
Cuci darah dilakukan untuk menggantikan fungsi ginjal yang sudah tidak bisa bekerja dengan baik akibat kerusakan pada organ tsb, mengontrol tekanan darah, menyeimbangkan kadar mineral dalam darah (misal kalium, natrium dan kalsium), stabilisasi gula darah.
Kenapa banyak anak muda gagal ginjal?
Waspada! Ini 3 Penyebab Utama Gagal Ginjal di Usia Muda Jakarta, CNBC Indonesia – Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang paling vital. Fungsinya adalah membuang racun dan cairan berlebih dari darah lewat urine. Gagal ginjal dapat menyerang siapa saja, termasuk anak muda.
- Penyakit ini seringkali datang diam-diam, tidak menyebabkan gejala yang jelas sampai fungsi ginjal terganggu.
- Selama tahap awal, sekitar 9 dari 10 orang tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit ginjal kronis.
- Jika penyakit ginjal terdeteksi dini dan diobati dengan benar, masalah serius dapat dihindari.
Namun, setelah gagal ginjal terlanjur parah, pasien mungkin harus melakukan transplantasi ginjal. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT
Ada tiga penyebab utama yang bisa meningkatkan risiko gagal ginjal kronis, yakni tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi.Sementara itu, merokok, obesitas, dan sering menggunakan obat antiinflamasi yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau naproxen, memperburuk fungsi ginjal dari waktu ke waktu.”Hampir 40% dari semua kasus penyakit ginjal kronis disebabkan oleh diabetes yang tidak terkontrol; 10-15% lainnya disebabkan oleh hipertensi yang tidak terkontrol,” kata Dr Vijay Kher, ketua Fortis Escorts Kidney and Urology Institute, dikutip dari Hindustan Times, Rabu (10/8/2022).
Ketika kehidupan menjadi lebih sibuk, banyak orang malas bergerak dan lebih rentan stress. Akibatnya, kasus hipertensi dan tekanan darah tinggi meningkat dan ini bisa berbahaya bagi ginjal. Bahkan infeksi saluran kemih (ISK) atau batu ginjal yang tidak diobati dapat menyebabkan gagal ginjal dini.
- Ebanyakan orang dapat mencegah penyakit ginjal dengan mengikuti kebiasaan gaya hidup sehat, seperti makan makanan rendah sodium, berolahraga ringan, tidak merokok, dan meminimalkan asupan alkohol.
- Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, atau penyakit jantung, lakukan pemeriksaan ginjal setahun sekali.
(hsy/hsy) : Waspada! Ini 3 Penyebab Utama Gagal Ginjal di Usia Muda
Kapan disebut gagal ginjal?
Gagal ginjal kronis adalah kondisi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap akibat kerusakan jaringan ginjal. Secara medis, gagal ginjal kronis didefinisikan sebagai penurunan laju penyaringan ginjal selama 3 bulan atau lebih. Fungsi utama ginjal adalah menyaring limbah (zat sisa metabolisme tubuh) dan kelebihan cairan dari darah untuk dibuang melalui urine. Di dalam ginjal, terdapat unit penyaring bernama nefron yang terdiri dari glomerulus dan tubulus. Glomerulus menyaring cairan dan limbah untuk dikeluarkan, tetapi mencegah sel darah dan protein darah keluar dari tubuh. Selanjutnya, mineral yang dibutuhkan tubuh akan diserap di tubulus agar tidak terbuang bersama urine. Selain menyaring limbah dan kelebihan cairan, ginjal juga berfungsi untuk:
Menghasilkan enzim renin yang menjaga tekanan darah dan kadar garam dalam tubuh tetap normal Membuat hormon eritropoietin yang merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah Memproduksi vitamin D dalam bentuk aktif yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang
Gagal ginjal kronis (GGK) atau penyakit ginjal kronis (PGK) menyebabkan cairan, elektrolit, dan limbah menumpuk di dalam tubuh dan menimbulkan banyak gangguan. Gejala dapat lebih terasa ketika fungsi ginjal sudah semakin menurun. Pada tahap lanjut, GGK dapat membahayakan jika tidak ditangani, salah satunya dengan cuci darah,
Apakah diabetes bisa menyebabkan hipertensi?
“Tidak hanya diabetes yang wajib diperhatikan, tekanan darah pun sudah seharusnya selalu diperhatikan agar tubuh tidak mengalami penyakit hipertensi. Yuk, ketahui hubungan diabetes dengan hipertensi.” Halodoc, Jakarta – Benarkah penyakit diabetes selalu berkaitan dengan hipertensi? Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai dua penyakit ini, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu masing-masing dari penyakit ini.
Diabetes (diabetes melitus) merupakan penyakit jangka panjang atau kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa dalam darah), yang jauh di atas normal. Glukosa sangatlah penting bagi kesehatan kita, karena glukosa merupakan sumber energi utama bagi otak maupun sel-sel yang membentuk otak serta jaringan pada tubuh.
Gejala diabetes yang paling nyata terlihat dan sering dialami adalah luka yang tiba-tiba sulit sekali untuk kering. Kadar gula yang baik untuk tubuh adalah 70 – 130 mg/dL (sebelum makan), 180 mg/dL (2 jam setelah makan), 100 mg/dL (Puasa), dan 100 – 140 mg/dL (menjelang tidur).
Takaran inilah yang masih normal dan dapat diterima oleh tubuh. Apabila tubuh menerima glukosa terlalu banyak, maka dapat mengakibatkan penyakit diabetes. Tidak hanya diabetes yang wajib diperhatikan, tekanan darah pun sudah seharusnya selalu diperhatikan agar tubuh tidak mengalami penyakit hipertensi.
Hipertensi merupakan sebuah kondisi tekanan darah menjadi tinggi dan dapat mengakibatkan penyakit lain, seperti penyakit jantung. Tekanan darah ini adalah kekuatan darah dari jantung yang memompa darah yang mendorong melawan dinding arteri. Lalu apa hubungan diabetes dengan hipertensi? Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa terjadi dikarenakan adanya komplikasi penyakit diabetes yang kronis.
- Maka tak heran jika pengidap diabetes memiliki sekitar 40% angka hilangnya nyawa pada seseorang yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner terkait dengan meningkatnya lemak dalam darah yang menyebabkan plak plak.
- Namun, terdapat alasan yang dapat menjelaskan tentang adanya hubungan diabetes dengan hipertensi.
Berikut alasan yang melatarbelakangi hubungan diabetes dengan hipertensi: 1. Memiliki Sifat Fisiologi yang Sama Hubungan diabetes dengan hipertensi terjadi bersamaan, karena kedua penyakit tersebut memiliki ciri-ciri fisiologis yang sama, yaitu memungkinkan penyakit lain terjadi.
Peningkatan volume cairan: diabetes akan meningkatkan jumlah total cairan dalam tubuh, yang cenderung meningkatkan tekanan darah. Peningkatan kekuatan arteri: diabetes dapat menurunkan kemampuan pembuluh darah untuk meregang, meningkatkan tekanan darah rata-rata. Gangguan penanganan insulin: perubahan dalam cara tubuh memproduksi dan menangani insulin dapat langsung menyebabkan peningkatan tekanan darah. Terjadi peningkatan trigliserida: pemicu timbulnyaplak plak yang dapat menyumbat pembuluh darah
2. Faktor Pemicu Serupa Diet tinggi lemak yang kaya akan garam dan gula dapat diproses dan menempatkan beban lebih pada aktivitas produksi enzim dan sistem kardiovaskular. Rendahnya tingkat aktivitas fisik menurunkan efisiensi insulin dan menyebabkan arteri menjadi kaku, dan respon sistem kardiovaskular yang kurang baik.
- Elebihan berat badan juga memiliki konsekuensi yang sama dan merupakan faktor risiko yang kuat untuk terjadinya diabetes maupun tekanan darah tinggi.
- Baca Juga: 4 Mitos & Fakta Diabetes yang Harus Diketahui 3.
- Diabetes dan Hipertensi Bisa Memperparah Keadaan Kelebihan gula dapat memiliki banyak konsekuensi, termasuk kerusakan pada pembuluh darah sensitif secara perlahan yang disebut kapiler.
Kerusakan kapiler tertentu dalam ginjal, dapat merusak kemampuan tekanan darah yang mengatur ke dalam ginjal dan hal ini menyebabkan tekanan darah tinggi. Hipertensi sendiri juga memengaruhi sekresi insulin di pankreas, yang meningkatkan kadar gula darah.
- Dengan ‘kemampuannya’ tersebut, kombinasi tekanan diabetes atau hipertensi adalah sebuah sistem yang dapat memperparah kondisi itu sendiri yang menyebabkan kedua penyakit ini cenderung semakin kurang baik dari waktu ke waktu.
- Dari ketiga alasan tersebut membuktikan bahwa hubungan diabetes dengan hipertensi mempunyai keterkaitan yang cukup erat, dan tidak menutup kemungkinan keduanya juga berisiko memunculkan penyakit lain, seperti penyakit jantung, gagal ginjal dan penyakit lainnya.
Risiko penyakit diabetes dapat dipengaruhi juga dari riwayat keluarga, yang memungkinkan seseorang terkena risiko 3x lebih tinggi. Gaya hidup sehat memang sangat dibutuhkan, untuk menghindari penyakit diabetes dan hipertensi. Apabila kamu ingin berdiskusi masalah kesehatan kepada dokter, namun tidak memiliki waktu berkunjung ke dokter, jangan khawatir! Kini kamu bisa dengan mudah bertanya-jawab dengan dokter umum ataupun dengan dokter spesialis secara online melalui aplikasi Halodoc,
Apakah penyakit ginjal bisa menyebabkan hipertensi?
KOMPAS.com – Hipertensi atau tekanan darah tinggi telah dikaitkan dengan penyebab kerusakan banyak organ tubuh, salah satunya ginjal. Darah tinggi bahkan dilaporkan dapat menjadi penyebab gagal ginjal yang harus diwaspadai. Adapun hipertensi adalah kondisi tubuh yang ditandai dengan tekanan darah di atas 140/90 mmHg.
- Baca juga: 9 Penyebab Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai Lantas bagaimana darah tinggi bisa menyebabkan gagal ginjal? dr.
- Setiawan Dalimartha, dkk, dalam bukunya Care Your Self: Hipertensi (2008), menjelaskan gagal ginjal merupakan peristiwa di mana ginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
- Ada dua jenis kelainan ginjal yang disebabkan oleh hipertensi, yakni nefrosklerosis benigna dan nefroskleroris maligna.
Berikut perbedaannya: 1. Nefroskleroris benigna Nefroskleroris benigna terjadi pada hipertensi yang berlangsung lama, sehingga terjadi pengendapan fraksi-fraksi plasma pada pembuluh darah akibat proses penuaan. Hal itu akan menyebabkan daya permeabilitas dinding pembuluh darah berkurang.2.
- Nefrosklerosis maligna Sementara, nefrosklerosis maligna adalah kelainan ginjal yang ditandai dengan baiknya tekanan diastole di atas 130 mmHg yang disebabkan oleh terganggunya fungsi ginjal.
- Hipertensi pada dasarnya dapat menyebabkan pembuluh darah pada ginjal mengerut atau menyempit (vasokonstriksi), sehingga aliran nutrisi ke ginjal terganggu dan mengakibatkan kerusakan sel-sel ginjal.
Baca juga: 9 Buah untuk Menurunkan Darah Tinggi Pada gilirannya, darah tinggi dapat mengganggu fungsi ginjal. Apabila tidak segera diatasi, dapat terjadi gagal ginjal kronik, bahkan gagal ginjal terminal yang hanya dapat ditangani dengan cuci darah (hemodialisis) atau cangkok ginjal.
Apa dampak yang muncul bila seorang pasien tidak rutin konsumsi obat hipertensi?
KOMPAS.com – Orang yang harus mengonsumsi obat untuk menurunkan tekanan darahnya tahu bahwa obat tersebut harus diminum teratur. Sayangnya, banyak pasien yang tidak disiplin mengonsumsi obat. Ketidakpatuhan dalam minum obat secara teratur itu bisa meningkatkan risiko komplikasi dari tekanan darah tinggi.
- Pasien hipertensi yang sering lupa minum obat hipertensi diketahui lebih mungkin mengalami gagal jantung dibanding dengan pasien yang hanya kadang-kadang lupa.
- Untuk mengetahui efek buruk dari tak disiplin minum obat, para peneliti mengikuti sekitar 4000 pasien yang diberi resep obat antihipertensi di wilayah Lombardy Italia tahun 2005.
Para pasien dimonitor selama 6,5 tahun, kecuali jika pasien mengalami gagal jantung, meninggal, atau pindah kota, sebelum berakhirnya masa penelitian. Dibandingkan dengan orang yang sering lupa minum obat, pasien yang tingkat disiplin minum obatnya berkisar 26-50 persen ternyata risikonya untuk dirawat di rumah sakit karena gagal jantung turun 17 persen.
Risikonya lebih rendah lagi pada pasien yang tingkat kepatuhannya mencapai 75 persen. Menurut data WHO, satu dari tiga orang dewasa memiliki hipertensi, kondisi yang berkontribusi pada lebih dari 9 juta kematian setiap tahunnya. Kebanyakan orang tidak menyadari dirinya memiliki tekanan darah tinggi karena memang tidak menimbulkan gejala.
Bahkan setelah diagnosis dan diberi obat pun banyak pasien yang tidak patuh minum obat karena hipertensi tidak membuat mereka merasa sakit. Ada banyak faktor yang membuat pasien tidak disiplin minum obat, antara lain karena faktor biaya, akses pada layanan kesehatan, hingga karena alasan lupa.