Mengenal Diabetes Mellitus
Apakah itu DIABETES MELLITUS (DM) ?
Diabetes mellitus atau yang dikenal dengan kencing manis/penyakit gula merupakan penyakit dimana kadar gula dalam darah cukup tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin sehingga gula didalam darah tidak dapat dimetabolisme.
- Apa Saja Tanda dan Gejala DM ?
- Sering kencing
- Rasa haus berlebihan
- Rasa lapar berlebihan
- Pandangan kabur
- Mudah Lelah
- Kadar gula darah tinggi
- luka lambat sembuh
- Berat badan turun drastis.
Apa saja Faktor Resiko DM ?
- penyakit diabetes mellitus adalah penyakit degeneratif (penyakit tidak menular) yang tidak memiliki penyebab, namun memiliki faktor resiko.
- a. faktor keturunan (genetik)
- anak yang memiliki orang tua dengan riwayat penyakit Diabetes akan 3x lebih beresiko untuk terkena penyakit Diabetes.
- b. Usia Lebih dari 40 tahun
- seseorang dengan usia lebih dari 40 tahun akan lebih beresiko terkena penyakit diabetes mellitus terutama DM tipe 2.
- c. Obesitas (kegemukan)
Kegemukan merupakan factor resiko Diabetes yang cukup besar. Mayoritas pasien diabetes mellitus tipe 2 berawal dari kegemukan.d. gaya hidup yang kurang sehat gaya hidup yang buruk merupakan salah satu factor resiko penyakit DM yang perlu diwaspadai. Kebanyakan orang lebih memilih makanan yang rasanya enak dibandingkan dengan makanan sehat.
Padahal, makanan dengan rasa yang enak belum tentu menyehatkan tubuh, dan kebanyakan makanan enak tersebut malah memperburuk kondisi tubuh jika dikonsumsi terus menerus.e. kurang beraktivitas dan kurang olahraga Olahraga merupakan salah satu pilar utama pengelolaan DM bersamaan dengan diet, obat, dan edukasi.
Berolahraga dapat membantu memperbaiki metabolisme glukosa dan lemak karena sel lebih sensitif terhadap insulin, di samping menurunkan dosis obat suntikan insulin. Olahraga dapat menunda kemunculan DM, membantu pengelolaan DM, dan mengurangi komplikasi DM f.
- Kerusakan jantung (pembuluh darah jantung)
- Kerusakan syaraf (neuropati) terutama didaerah perifer.
- Katarak dan kebutaan(retinopati)
- Kerusakan ginjal (Nefropati)
- Disfungsi seksual (Impotensi)
- Kerusakan pembuluh darah kaki
- Kematian jaringan.
Pencegahan Diabetes Mellitus Lakukan pengecekan gula darah secara rutin minimal 1 bulan sekali. Hal ini penting untuk mendeteksi kondisi diabetes secara teratur sehingga meminimalisir terjadinya komplikasi.
Konsumsi Makanan yang sehat dan jaga pola makan yang baik
Jangan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gula, lemak/minyak dan garam dalam jumlah yang berlebihan.
- Menjaga Berat badan Ideal
- Olahraga secara teratur
Berolahraga selama 150 menit/ minggu dengan latihan aerobic sedang atau selama 90 menit / minggu dengan gerakan aerobic berat. Latihan dapat dibagi menjadi 3-4x seminggu. Kriteria Diabetes Mellitus Seseorang dikatakan menderita diabetes mellitus apabila :
- Menunjukkan gejala DM + kadar gula darah sewaktu > 200gr/dl
- Menunjukkan gejala DM + kadar gula darah puasa > 126 gr/dl
- Kadar gula darah 2 jam pada tes toleransi glukosa oral (TTGO) lebih dari 200 gr/dl
: Mengenal Diabetes Mellitus
Diabetes itu berapa?
Normal (tidak menderita diabetes ): di bawah 100 mg/dL. Prediabetes: 100-125 mg/dL. Diabetes : 126 mg/dL atau lebih.
Diabetes apakah bisa normal?
Beranda Ruang Publik Tips & Trik CAReHealth Penyakit Diabetes Bisa Sembuh Total?
Penyakit Diabetes Bisa Sembuh Total? www.google.com Jika sudah terkena diabetes, penderitanya tak bisa sembuh total. Karena itu, Anda perlu tahu beberapa cara mencegah penyakit diabetes. Apa saja? Banyak penderita diabetes sangat pesimis akan kesembuhan penyakit mereka, namun apakah memang benar bahwa diabetes itu tidak dapat disembuhkan? Jawabannya, adalah tidak dapat dikatakan sembuh total.
Tak heran, kita sering mendengar banyak informasi yang menyampaikan cara mencegah penyakit diabetes, Karena begitu penyakit diabetes muncul, maka penyakit diabetes menjadi permanen. Karena itu untuk kasus penyakit diabetes jika belum sampai terjadi mencegah adalah hal yang lebih baik daripada mengobati.
Meskipun diabetes tidak dapat disembuhkan, penyakit ini dapat ditangani dan dikontrol. Artinya, penderita bisa mempertahankan kadar gula darah tetap dalam kadar normal sehingga tidak menyebabkan komplikasi (penyakit lanjutan yang lebih berat dari penyakit awal).
Dengan demikian diharapkan penderita tetap hidup normal tanpa muncul gejala diabetes yang mengganggu. Lalu bagaimana cara menangani dan mengontrol diabetes? Untuk mengetahuinya, sangat disarankan kita harus mengenal lebih dulu apa itu kondisi diabetes. Memahami Kondisi Diabetes Diabetes melitus (DM) atau sering disebut kencing manis merupakan suatu keadaan tubuh mengalami gangguan dalam menyeimbangkan kadar gula.
Pada kondisi tersebut, kadar gula di dalam tubuh penyandang diabetes berada dalam kadar yang sangat tinggi. Di dalam medis, kondisi tingginya kadar gula di dalam darah disebut hiperglikemia. Bagaimana kadar gula darah pada penyandang diabetes dapat meningkat? Hal ini disebabkan oleh gagalnya organ pankreas dalam memproduksi hormon insulin seimbang dengan jumlah kadar gula di dalam darah.
- Pasalnya, hormon insulin adalah hormon utama yang mengendalikan gula dari darah ke dalam sebagian besar sel-sel di tubuh.
- Hormon insulin dapat dikatakan memiliki tugas membawa dan menyerap glukosa (gula di dalam darah) menjadi energi.
- Dari sudut pandang fungsi hormon insulin, diabetes dibedakan menjadi dua tipe, yakni: Diabetes Tipe 1 Pada orang yang mengalami diabetes tipe 1, yang terjadi di dalam tubuhnya adalah hormon insulin gagal diproduksi oleh organ pankreas.
Dengan demikian gula di dalam darah terlalu banyak dan gagal menjadi energi karena tidak cukup banyaknya jumlah hormon insulin. Diabetes Tipe 2 Pada pasien diabetes tipe 2, apa yang terjadi pada tubuh mereka berbeda dengan diabetes tipe 1. Kondisi jumlah hormon insulin pada penyandang diabetes tipe 2 dapat dikatakan cukup menyeimbangkan jumlah kadar gula.
Namun, yang terjadi adalah hormon insulin mengalami kelainan fungsi. Yakni gagal menyerap dan mengubah gula menjadi energi. Ketika hormon insulin gagal melakukan fungsinya membantu mengubah gula menjadi energi, maka hal yang terjadi adalah kadar gula di dalam darah menjadi meningkat dan gagal menjadi energi.
Faktor Risiko Terjadinya Diabetes Pada Seseorang Diabetes dapat disebabkan oleh dua golongan faktor risiko, yakni: 1. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi Artinya adalah terdapat beberapa keadaan tubuh seseorang yang lebih memungkinkan terjadinya diabetes pada seseorang karena faktor sejak bawaan sejak lahir dan tidak dapat di ubah.
Genetika; terdapat riwayat keluarga yang pernah mengalami diabetes semakin meningkatkan terjadinya diabetes pada seseorang. Umur; faktor penuaan membuat beberapa organ mengalami penurunan fungsi. Salah satu yang paling berperan dalam diabetes adalah organ pankreas yang berpotensi mengalami penurunan fungsi memproduksi hormon insulin. Karena risiko diabetes melitus meningkat seiring meningkatnya usia, maka sangat disarankan jika Anda berusia >45 tahun, sebaiknya mulai rutin untuk memeriksa kadar gula darah secara teratur. Berat badan ketika lahir; riwayat Ibu melahirkan bayi dengan berat lahir bayi >4000 gram atau Ibu pernah menderita DM saat hamil (DM gestasional) semakin meningkatkan risiko terjadinya diabetes. Sebaliknya, riwayat lahir dengan berat badan rendah (< 2,5 kg) pun memiliki risiko mengalami terjangkitnya diabetes pada saat sang bayi tumbuh dewasa.
2. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi Faktor ini adalah penyebab diabetes sebagai akibat dari gaya hidup. Faktor ini adalah penyebab diabetes sebagai konsekuensi dari gaya hidup yang kurang baik. Contohnya seperti:
Obesitas; berat badan berlebih sangat berisiko untuk terkena penyakit diabetes. Aktivitas fisik kurang; tubuh yang cenderung jarang olahraga, atau jarang aktif bergerak, sangat berisiko mengalami diabetes. Merokok; merokok tidak hanya berbahaya bagi organ pernapasan dan jantung, tapi juga semakin meningkatkan seseorang terkena penyakit diabetes. Penyakit darah tinggi; Pada seseorang yang menyepelekan kondisi darah tinggi (hipertensi), maka besar kemungkinan dirinya dapat mengalami diabetes di kemudian hari. Kolesterol tinggi; sama halnya seperti hipertensi, kondisi kolesterol yang tidak terkendali, dapat menyebabkan diabetes. Batas rata-rata ambang kadar kolesterol yang berisiko menyebabkan diabetes adalah dengan kadar HDL (lemak baik) 250 mg/dL. Oleh karena itu penting adanya untuk senantiasa memeriksa kadar kolesterol Anda secara berkala. Pola makan tidak sehat; Jika terlalu banyak makanan yang tinggi gula dan rendah kandungan serat maka sangat memungkinkan untuk meningkatkan risiko diabetes. Kondisi polycystic ovary syndrome (PCOS); Terjadi pada wanita, ditandai dengan adanya menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut yang banyak (kumis, rambut di lengan, dll), dan obesitas.
Hal-hal tersebut adalah faktor risiko yang dapat menyebabkan diabetes. Terdapat hal lainnya yang wajib Anda cermati, yakni gejala diabetes. Karena jika gejala-gejala diabetes tersebut muncul, sudah saatnya penanganan dan cara mencegah penyakit diabetes perlu dilakukan. Gejala Diabetes Seseorang harus mewaspadai jika terdapat gejala diabetes yang paling utama berikut ini:
Selalu haus (polidipsi), Banyak makan (poliphagi), Banyak kencing (poliuri), Badan selalu lemas dan berat badan menurun secara drastis, meskipun penderita makan dan minum banyak.
Lalu, apa yang dapat dilakukan jika gejala-gejala tersebut muncul? Anda dapat menyikapi gejala tersebut dengan beberapa cara berikut ini: 1. Mulailah Mencermati Kadar Gula Darah Anda Caranya cukup sederhana, yakni cukup dengan mencermati kadar gula darah Anda.
Kadar gula darah sewaktu: Perhitungan gula darah kapan saja. Nilai normal kurang dari 140 mg/dl. Kadar gula darah puasa: Perhitungan gula darah yang dihitung saat puasa (delapan jam terakhir) dengan nilai normal kurang dari 100 mg/dl. Kadar gula darah dua jam setelah makan: Perhitungan gula darah pada saat dua jam setelah makan dengan nilai normal kurang dari 140 mg/dl.
2. Mulailah untuk Konsultasi ke Dokter Anda Dengan melakukan kunjungan ke dokter dan mendapatkan pemeriksaan, maka dokter akan mulai memberikan saran dan rekomendasi langkah penanganan dan pencegahan diabetes agar tidak menjadi semakin parah. Pasalnya, jika kondisi diabetes disepelekan dan dibiarkan tanpa penanganan maka besar risiko terjadinya komplikasi penyakit yang lebih mematikan, di antaranya seperti:
Gagal ginjal ringan sampai berat. Mata kabur disebabkan adanya katarak atau kerusakan retina. Gangguan pada saraf perifer (bagian dari sistem saraf yang didalam sarafnya terdiri dari sel-sel yang membawa informasi ke (sel saraf sensorik/rabaan) dan dari (sel saraf motorik/gerakan) sistem saraf pusat (SSP), yang terletak di luar otak dan sumsum tulang belakang) yang ditandai dengan gejala kesemutan, rasa kebas dan kebal pada anggota tubuh. Gangguan saraf pusat (bagian dari sistem saraf yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang) yang dapat menimbulkan gangguan peredaran darah otak sehingga memudahan terjadinya stroke. Gangguan pada jantung berupa penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner merupakan penyakit di pembuluh darah jantung yang disebabkan adanya lemak di dalam dinding pembuluh darah. Gangguan pada hati berupa timbunan lemak di hati dan kerusakan pada hati. Gangguan pada pembuluh darah berupa penyakit hipertensi (darah tinggi) dan penyumbatan dinding pembuluh darah (arterosklerosis). Gangguan pada saraf dan pembuluh darah dapat menimbulkan impotensi. Paru–paru menjadi mudah terserang penyakit tuberculosis (TBC).
Diabetes melitus adalah penyakit yang dapat dicegah. Sehingga lakukan pencegahan penyakit diabetes dan segera kenali faktor risiko yang Anda miliki. Apabila Anda memiliki faktor risiko yang disebutkan di atas, segera lakukan usaha pencegahan penyakit diabetes dengan memeriksakan kadar gula darah Anda secara berkala, diet sehat, olahraga teratur, berhenti merokok, dan mengontrol penyakit yang mendasari (hipertensi, kolesterol, PCO).
Selalu kontrol kadar gula darah Anda dengan melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala. Minum obat secara rutin. Obat-obatan anti diabetes berbentuk tablet (oral) atau injeksi insulin (suntikan).
2. Olahraga secara rutin dua kali dalam seminggu, Olahraga dapat membantu penderita untuk menjaga berat badan, membakar kalori, menurunkan kekebalan terhadap hormon insulin dan menjaga kadar gula darah tetap dalam keadaan normal.3. Menjaga asupan makanan,
Pengelompokan Standar | Kebutuhan Kalori dalam Sehari |
Standar I | 1100 kalori |
Standar II | 1300 kalori |
Standar III | 1500 kalori |
Standar IV | 1700 kalori |
Standar V | 1900 kalori |
Standar VI | 2100 kalori |
Standar VII | 2300 kalori |
Standar VIII | 2500 kalori |
Standar I – III : Untuk orang gemuk Standar IV – V : Untuk orang berat badan ideal Standar VI – VII : Untuk orang kurus Untuk menentukan apakah seseorang gemuk, kurus atau termasuk kedalam kategori berat badan ideal digunakan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT). Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut: Batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Kategori IMT kurus :
Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0 Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,4
2. Kategori berat badan normal : 18,5 – 25,0 3. Kategori berat badan gemuk :
Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0 Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0
4. Mengelola stres, Stres berperan besar dalam ketidakseimbangan gula darah. Stres dapat memicu resistensi insulin, meningkatkan berat badan, meningkatkan peradangan, dan akhirnya dapat menyebabkan diabetes. Cara Penanganan Diabetes Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah.
- Sedangkan pada diabetes tipe 2 penanganan utama dilakukan dengan cara melakukan diet dan olahraga yang teratur.
- Jika tidak membantu diperlukan terapi obat anti diabetes.
- Eberhasilan terapi DM sangat ditentukan oleh peranan pasien dalam mengontrol dan merawat dirinya sendiri.
- Melalui edukasi pasien akan mengetahui bagaimana usahanya sendiri atau peranannya dalam membantu terapi dokter.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh pasien sendiri dalam meningkatkan keberhasilan terapi DM adalah :
mengatur dietnya. merawat kaki sehat. merawat luka. menyuntik insulin sendiri. mengatur porsi olahraga. memonitor gula darah dan kadar gula di dalam urin.
Hal terakhir yang perlu diketahui adalah perlunya dukungan dari orang-orang terdekat kepada penyandang diabetes. Dukungan keluarga, teman ataupun relasi kepada penyandang diabetes dapat memberikan sebuah dorongan semangat untuk menjalani pola hidup sehat. Sumber : www.futuready.com,
Penderita diabetes Apa Susah tidur?
Tips Bagi Penderita Diabetes – Didiagnosa menderita Diabetes bukan berarti akhir dari hidup seseorang. Dr. Stanley Liew, Spesialis Endokrin di Raffles Diabetes & Endocrine Centre, berbagi mengenai bagaimana Anda tetap dapat menjalani hidup seperti biasanya.
Konsumsi makanan yang kaya nutrisi serta rendah lemak dan kalori. Terapkan waktu makan yang teratur. Anda harus mengontrol kadar gula darah agar tetap pada level berikut: – Sebelum makan: 4 hingga 7 mmol/L – Sesudah makan: di bawah 8.5 mmol/L (Tipe 2) dan 9 mmol/L (Tipe 1).
Bekerja Aktivitas pekerjaan dapat menyebabkan stres, waktu makan tak beraturan dan jam kerja yang tak beraturan. Situasi ini dapat mempengaruhi kadar gula darah Anda. Jadi walaupun Anda bekerja dengan giat, lakukan langkah-langkah berikut untuk tetap menjaga kesehatan.
Monitor kadar gula darah secara rutin. Pastikan Anda memiliki waktu makan dan waktu istirahat yang teratur. Ambil waktu untuk berolahraga agar tetap fit dan rileks. Tidur yang cukup dan ambil waktu untuk bersantai jika memungkinkan.
Bepergian Perencanaan akan membuat liburan Anda menjadi lebih baik, terutama bagi penderita Diabetes. Jika Diabetes terkontrol dengan baik, bepergian ke berbagai penjuru dunia untuk menikmati makanan dan tempat-tempat wisata menarik tidak akan menjadi masalah sama sekali.
Temui dokter Anda sebelum bepergian terutama ke lokasi dengan zona waktu berbeda. Bawalah daftar obat-obatan beserta nama generiknya yang sudah disetujui dokter. Mintalah surat dari dokter untuk perlengkapan medis Anda terutama jika Anda menggunakan peralatan insulin. Bawalah obata-obatan dalam jumlah yang cukup dan letakkan di tas yang berbeda, untuk mengantisipasi seandainya ada tas yang hilang. Makan dan minumlah seperti biasa.
Hamil Kadar gula tinggi dapat menyebabkan kerusakan jantung, otak, dan tulang belakang pada anak yang baru lahir. Juga dapat menyebabkan kelahiran prematur, keguguran, atau kematian saat lahir. Bayi dapat mengalami kelebihan berat badan, masalah pernafasan, atau kadar gula rendah saat lahir.
Konsultasikan dengan tim dokter Anda termasuk Spesialis Endokrin, Ginekolog, dan Ahli Gizi untuk memastikan kebutuhan fisik, nutrisi, dan medis terpenuhi dengan baik. Monitor kadar gula darah dengan cermat agar tetap pada angka yang dianjurkan. Beraktivitas fisik untuk mengejar target kadar gula darah yang diinginkan. Makan sesuai dengan rekomendasi dari Ahli Gizi/ Nutrisi.
Sakit Kadar gula darah bisa meningkat ketika Anda sakit. Lakukan langkah-langkah berikut agar tidak memperburuk kondisi Anda.
Cek kadar gula darah secara rutin. Usahakan tetap makan seperti biasanya. Minum banyak air putih, dan kurangi minuman manis. Minum obat seperti biasa kecuali dokter menyarankan lain.
Tidur Jika Anda menderita Diabetes dan mengalami susah tidur, Anda tidak sendirian. Penderita Diabetes berisiko tinggi mengalami gangguan tidur seperti Apnea Tidur, Sindrom Kaki Gelisah, dan insomnia. Kurang tidur dapat mempengaruhi keseimbangan hormon yang akhirnya mempengaruhi asupan makanan dan berat badan. Lakukan hal berikut untuk tidur yang lebih baik:
Tidur yang cukup, usahakan 8 jam sehari. Atur waktu tidur yang konsisten. Perhatikan faktor kebersihan saat tidur.
Perubahan Gaya Hidup Untuk Tubuh Yang Sehat
Konsumsi banyak sayuran dan buah, kurangi gula dan garam. Beraktivitas fisik, minimal 150 menit/ minggu. Konsumsi obat Diabetes seperti yang dianjurkan. Konsultasi secara teratur dengan dokter Anda. Cek kadar gula darah secara berkala. Kontrol tekanan darah di bawah 140/90 mm Hg. Kontrol kadar kolesterol. Berhenti/ jangan merokok.
Untuk informasi dan pembuatan janji, silahkan hubungi kami di 021-29527102 / 031-51169107 atau untuk mengisi form pembuatan janji. : Raffles Hospital – Tips Bagi Penderita Diabetes
Apakah diabetes usia muda bisa sembuh?
Diabetes memang merupakan penyakit yang kronis dan tidak bisa disembuhkan, sehingga diperlukan pengobatan hingga seumur hidup untuk mengontrol kadar gula darah agar tetap normal dan mencegah terjadinya komplikasi diabetes.
Apa tanda tanda gula tinggi?
3. Mudah Sakit Kepala dan Penglihatan Kabur – Tanda dan gejala lainnya dari gula darah naik adalah penglihatan mulai kabur. Jika kamu merasakan penglihatan tidak sejelas dulu atau penglihatan menjadi tidak fokus saat melihat objek atau benda, itu bisa menjadi tanda gula darah tidak terkontrol. Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan lensa mata bengkak karena cairan bocor, sehingga membuatnya tidak dapat fokus, dan pada akhirnya menyebabkan penglihatan kabur.
Kadar gula tinggi disebabkan oleh apa?
Gejala Gula Darah Tinggi – Gula darah tinggi bisa saja tidak menimbulkan gejala apa pun. Umumnya, orang yang mengalami gula darah tinggi baru menunjukkan gejala tertentu setelah kondisi ini sudah berlangsung cukup lama atau menimbulkan komplikasi tertentu, seperti kerusakan saraf atau ginjal.
Sering lapar dan nafsu makan bertambah, tapi berat badan menurun Sering merasa haus Mulut kering Sering buang air kecil, terutama di pada malam hari Kulit gatal dan kering Mudah mengantuk dan cepat lelah Gangguan penglihatan, misalnya penglihatan menjadi buram Sakit kepala Susah konsentrasi Kesemutan Mual dan nyeri perut Mudah terkena infeksi, misalnya infeksi kulit, sariawan, dan infeksi kandung kemih.
Gejala-gejala di atas dapat bertambah buruk jika tidak segera ditangani. Bahkan, beberapa penderita gula darah tinggi dapat merasakan gejala tambahan berupa dehidrasi, pusing saat berdiri, sesak napas, hingga tidak sadarkan diri. Untuk itu, segeralah konsultasikan diri ke dokter jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, terutama bila memiliki riwayat penyakit diabetes.