Diabetes Insipidus Merupakan Kelainan Yang Terjadi Akibat Gangguan Hormon?

Diabetes Insipidus Merupakan Kelainan Yang Terjadi Akibat Gangguan Hormon
Penyebab diabetes insipidus adalah akibat gangguan pada Anti-Diuretic Hormone (ADH) atau yang memiliki nama lain vasopressin (AVP). Hormon ini diproduksi di hipotalamus yang ada di otak. Setelah itu vasopressin akan disimpan di kelenjar pituitari hingga dibutuhkan.

Apa penyebab kelainan pada penderita diabetes insipidus?

Penyebab dan Gejala Diabetes Insipidus – Diabetes insipidus terjadi akibat gangguan pada hormon yang membantu mengatur kadar cairan tubuh. Gangguan ini menyebabkan produksi urine menjadi berlebih sehingga penderita menjadi sering buang air kecil dalam jumlah banyak.

Diabetes insipidus disebabkan karena tubuh kekurangan hormon apa?

Halodoc, Jakarta – Kelainan diabetes insipidus terjadi karena terjadinya gangguan pada hormon antidiuretik dalam mengatur kadar air tubuh. Akibatnya, tubuh memproduksi banyak urine dan membuang air dalam jumlah yang sangat banyak. Hipotalamus, jaringan di otak yang mengendalikan suasana hati dan nafsu makan, adalah organ yang menghasilkan hormon antidiuretik.

  • Hormon ini akan disimpan di dalam kelenjar pituitari sampai dibutuhkan.
  • Elenjar pituitari sendiri berada di bawah otak, dan berada di belakang batang hidung.
  • Elenjar ini akan melepaskan hormon antidiuretik saat kadar air tubuh menurun untuk menghentikan produksi urine di ginjal.
  • Cairan tersebut disimpan sementara di kandung kemih, sebelum akhirnya keluar dari tubuh sebagai urine.

Jumlah cairan yang dikeluarkan dari tubuh sangat bergantung pada hormon vasopresin, yang juga dikenal dengan istilah hormon antidiuretik. Baca juga: Sering Haus, Bisa Jadi Diabetes Insipidus Pada diabetes insipidus, terdapat penurunan produksi dari hormon vasopresin.

Kondisi ini menyebabkan ginjal tidak dapat menahan air di dalam tubuh. Sebagai akibatnya, terjadi peningkatan dari produksi urine yang keluar. Kelenjar pituitari akan mengeluarkan hormon antidiuretik ini saat kadar air di dalam tubuh terlalu merah. Antidiuretik bersifat berlawanan dengan diuresis. Sementara diuresis sendiri berarti produksi urine.

Hormon antidiuretik ini membantu mempertahankan air di dalam tubuh dengan mengurangi jumlah cairan yang terbuang melalui ginjal dalam bentuk urine. Nah, hal yang menyebabkan terjadinya diabetes insipidus adalah produksi hormon antidiuretik yang berkurang atau ketika ginjal tidak lagi merespon seperti biasa terhadap hormon antidiuretik.

    hormon ADH dimana?

    1. Apa itu ADH? – ilustrasi ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer) Antidiuretic hormone atau ADH dibuat di bagian otak yang disebut sebagai hipotalamus. ADH berperan mengendalikan tekanan darah dengan bekerja pada ginjal dan pembuluh darah. Salah satu peran terpenting ADH adalah menghemat volume cairan tubuh dengan mengurangi jumlah air yang dikeluarkan melalui urine.

    ADH dihasilkan oleh apa?

    ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. Meningkatnya ADH, menyebabkan urin yang diekskresikan ke luar tubuh sangat sedikit (antideurisis), sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya.

    Apa hubungan antara hormon ADH dengan penderita diabetes insipidus?

    Penyebab Diabetes Insipidus – Diabetes insipidus terjadi karena adanya gangguan pada hormon antidiuretik ( antidiuretic hormone/ADH ) yang berperan dalam mengatur jumlah cairan dalam tubuh. Hormon tersebut membantu mempertahankan air di dalam tubuh dengan cara memberitahu ginjal untuk menahan air yang membuat urine kamu lebih pekat.

    1. Ginjal kemudian akan mengeluarkan cairan yang berlebih dalam bentuk urine yang disimpan sementara dalam kandung kemih.
    2. Tapi, pada kasus diabetes insipidus, produksi hormon antidiuretik berkurang atau ginjal tidak bisa memberi respon terhadap hormon antidiuretik seperti biasanya.
    3. Akibatnya, bukannya menahan air, ginjal malah membuang terlalu banyak cairan dan tidak bisa menghasilkan urine yang pekat,

    Orang yang mengalami kondisi ini akan senantiasa merasa kehausan dan cenderung minum lebih banyak air karena diperlukan untuk menggantikan banyaknya cairan yang hilang. Baca juga: Terlalu Sering Haus Bisa Jadi Tanda Penyakit?

    Apa yang terjadi jika hormon ADH meningkat?

    Hormon Antidiuretik • Hello Sehat Hormon antidiuretik atau antidiuretic hormone (ADH) digunakan untuk mendiagnosis dan menentukan penyebab defisiensi atau kelebihan hormon antidiuretic. Namun, tes ini bukanlah tes umum. Dokter biasanya mendiagnosis kondisi pasien berdasarkan gejala klinis dan tes lainnya seperti tes osmolalitas darah, osmosis urin dan tes elektrolit.

    ADH atau vasopressin diproduksi di hypothalamus dan disimpan di posterior pituitary lobe. ADH mengatur kadar air yang diserap oleh hati. Tekanan osmosis pada high serum atau penurunan volume darah intravascular akan menstimulasi produksi ADH. Stres, operasi, atau beban pikiran dapat juga menstimulasi ADH.

    Semakin banyak ADH yang diproduksi, semakin banyak air yang diserap pada ginjal. Air akan banyak diserap pada darah dan mengentalkan urin. Jika ADH menurun, tubuh akan melepaskan air, menyebabkan konsentrasi pada darah dan urin mengencer. Diabetes insipidus terjadi saat tubuh tidak cukup menghasilkan ADH atau ginjal tidak dapat beradaptasi dengan iritasi ADH.

    Urangnya kadar sekresi ADH disebabkan tidak normalnya sistem saraf pusat (neurogenic diabetes insipidus), disebabkan oleh trauma, tumor, encephalitis (pembengkakan hypothalamus), atau pengangkatan kelenjar pituitari. Pasien diabetes insipidus melepas kadar air yang tinggi pada setiap kali urinasi. Hal ini menyebabkan darah menjadi mengental, mengakibatkan pasien mudah merasa haus.

    Penyakit ginjal utama dapat menyebabkan ginjal menjadi kurang sensitif terhadap stimuli dari ADH (nephrogenic diabetes insipidus). Untuk membedakan neurogenic diabetes insipidus dan nephrogenic diabetes insipidus, dokter dapat mengadakan tes stimulasi ADH.

    1. Pada tes ini, pasien dilarang minum air dan osmolalitas urinari akan diukur sebelum dan sesudah vasopressin disuntikkan.
    2. Jika ditemukan neurogenic diabetes insipidus, osmolalitas urinari yang dengan kadar air yang konstan akan menurun, dan osmolalitas urinari akan meningkat setelah diberi vasopressin.

    Pada kasus nephrogenic diabetes insipidus, osmolalitas urinari tidak akan meningkat walaupun Anda mengurangi kadar air dan menggunakan vasopressin. Hasil diagnosis dapat meliputi tes serum ADH. Pada kasus neuropathic diabetes insipidus, kadar ADH rendah, sementara pada nephrogenic diabetes insipidus, kadar ADH tinggi.

    • Tingginya kadar serum ADH sering diasosiasikan dengan Syndrome of Inappropriate ADH (SIADH).
    • Disebabkan sekresi ADH yang berlebih, air diserap terlalu banyak pada ginjal dibandingkan dengan kadar normal.
    • Hal ini mengakibatkan darah menjadi encer dan urin mengental.
    • Onsentrasi dari ion penting pada darah menurun, mengakibatkan kelainan serius pada saraf, jantung dan metabolisme.

    Syndrome of Inappropriate ADH ini juga sering diasosiasikan dengan penyakit paru-paru (tuberculosis, pneumonia yang disebabkan oleh infeksi), stres berlebih (operasi atau trauma), tumor otak atau infeksi. Sekresi ADH pada tumor juga dapat menyebabkan Syndrome of Inappropriate ADH.

    • Tumor dapat menyebabkan sindrom seperti tumor epithelial, paru-paru, tumor kelenjar getah bening, kemih dan usus.
    • Pasien hypothyroidism dan Addison’s juga dapat terkena Syndrome of Inappropriate ADH.
    • Dokter menggunakan tes ini untuk membedakan Syndrome of Inappropriate ADH dengan penyakit hyponatremia atau edema.

    Tes ini juga sering digunakan untuk mengukur osmolalitas dan osmosis urin. Pasien dengan Syndrome of Inappropriate ADH tidak dapat menghasilkan atau hanya menghasilkan sedikit asupan air. Selain itu, osmolalitas urinari biasanya tidak lebih rendah dari 100, dan angka infiltrasi kemih atau darah lebih dari 100.

Adblock
detector