Data Who Tentang Diabetes Melitus Terbaru?

Data Who Tentang Diabetes Melitus Terbaru
Data World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa tercatat 422 juta orang di dunia menderita diabetes melitus atau terjadi peningkatan sekitar 8,5 % pada populasi orang dewasa dan diperkirakan terdapat 2,2 juta kematian dengan presentase akibat penyakit diabetes melitus yang terjadi sebelum usia 70 tahun,

Berapa orang terkena diabetes?

Jumlah Pengidap Diabetes Berdasarkan Negara 2021

A Font Kecil A Font Sedang A Font Besar

Pada 2021, International Diabetes Federation (IDF) mencatat 537 juta orang dewasa (umur 20 – 79 tahun) atau 1 dari 10 orang hidup dengan diabetes di seluruh dunia. Diabetes juga menyebabkan 6,7 juta kematian atau 1 tiap 5 detik. Tiongkok menjadi negara dengan jumlah orang dewsa pengidap diabetes terbesar di dunia.140,87 juta penduduk Tiongkok hidup dengan diabetes pada 2021.

  1. Selanjutnya, India tercatat memiliki 74,19 juta pengidap diabetes, Pakistan 32,96 juta, dan Amerika Serikat 32,22 juta.
  2. Indonesia berada di posisi kelima dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta.
  3. Dengan jumlah penduduk sebesar 179,72 juta, ini berarti prevalensi diabetes di Indonesia sebesar 10,6%.

IDF mencatatat 4 dari 5 orang pengidap diabetes (81%) tinggal di negara berpendapatan rendah dan menengah. Ini juga yang membuat IDF memperkirakan masih ada 44% orang dewasa pengidap diabetes yang belum didiagnosis. (Baca: Prevalensi Diabetes Tinggi, Pemerintah Usulkan Cukai Minuman Manis )

Gda normal berapa?

4. Usia di atas 20 Tahun – Seseorang dengan usia di atas 20 tahun memiliki kadar gula darah normal di kisaran 100-180 mg/dL per hari. Saat bangun di pagi hari, gula darah harus berada di titik terendah karena tubuh belum makan selama sekitar 8 jam. Kategori kadar gula rendah adalah saat angka pemeriksaannya kurang dari 100 mg/dL.

Sudah memasuki kategori berbahaya jika angkanya di bawah 70 mg/dL. Lalu, seseorang dapat dianggap memiliki kadar gula darah tinggi jika angkanya melebihi 130 mg/dL sebelum makan atau 180 mg/dL setelah makan dalam waktu 1-2 jam. Kebanyakan orang tidak mengalami gejala hingga kadar gulanya mencapai 250 mg/dL atau lebih tinggi.

See also:  How Many Types Of Diabetes Are There?

Tingkat gula darah tertinggi yang masih dianggap aman umumnya sekitar 160-240 mg/dL. Nah, itulah kadar gula darah normal menurut usia yang perlu diketahui. Sangat penting untuk memeriksakan kadar gula darah di dalam tubuh secara rutin. Terlebih, pada seseorang yang memiliki risiko untuk alami masalah seperti diabetes.

  1. Hal ini juga perlu dilakukan jika kamu memiliki kebiasaan makan banyak atau kuliner.
  2. Jika diabetes terdiagnosis secara dini, penanganan yang tepat bisa dilakukan.
  3. Amu juga bisa melakukan pemesanan untuk pemeriksaan kadar gula darah di beberapa rumah sakit rekanan Halodoc,
  4. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, pemesanan bisa dilakukan kapan dan di mana saja sesuai keinginan.

Maka dari itu segera gunakan aplikasinya sekarang juga!

Apa saja jenis diabetes melitus?

06 Desember 2018 Data Who Tentang Diabetes Melitus Terbaru Oleh : P2PTM Kemenkes RI Apa Saja Tipe Penyakit DM? DM tipe 1 : DM yang disebabkan tidak adanya produksi insulin sama sekali. DM tipe 2 : DM yang disebabkan tidak cukup dan tidak efektifnya kerja insulin. DM Gestasional : DM yang terjadi saat kehamilan DM tipe lainnya : DM tipe lain yang disebabkan oleh pemakaian obat, penyakit lain-lain, dsb. Baca Juga Apa itu Penyakit Diabetes Melitus (DM) ?

Apakah DM tipe 1 genetik?

Pengertian – Data Who Tentang Diabetes Melitus Terbaru Diabetes melitus tipe 1 adalah bentuk paling parah dari penyakit diabetes. Ini disebabkan karena diabetes melitus tipe 1 menyebabkan sel beta pada organ pankreas hancur akibat proses autoimun. Akibatnya tubuh tidak dapat mempoduksi hormon insulin, yang bertugas untuk membantu mengolah glukosa (gula) sebagai energi.

  • Etika tubuh tidak memiliki cukup insulin, gula yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat diserap sempurna, sehingga menumpuk dalam darah.
  • Eadaan ini menyebabkan kadar gula darah tinggi, yang berakibat pada banyak komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang.
  • Diabetes tipe 1 juga dikenal dengan istilah lain, yakni insulin-dependent diabetes dan juvenile diabetes.
See also:  Mengapa Penderita Diabetes Melitus Perlu Diberi Suntikan Insulin?

Insulin-dependent diabetes adalah sebuah ungkapan untuk menggambarkan kondisi pasien diabetes melitus tipe 1, yang sangat bergantung pada insulin. Sedangkan juvenile diabetes merupakan ungkapan yang berarti bahwa diabetes tipe 1 adalah penyakit yang sering terjadi pada anak usia 4–7 tahun, dan remaja usia 10–14 tahun, meski tidak menutup kemungkinan untuk terjadi pada usia berapa saja.

Apa saja pemeriksaan penunjang DM?

Neuropati Diabetik : Kriteria Diagnosis ( Rangkaian Series 02) Senin, 08 Agustus 2022 12:54 WIB Data Who Tentang Diabetes Melitus Terbaru 1304 Wira Gotera/Ida Bagus Aditya Nugraha – RSUP Sanglah Denpasar Diagnosis DM tipe II dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang yang mengukur metabolisme gula darah. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk diagnosis DM tipe II dapat meliputi pemeriksaan gula darah sewaktu/acak (GDS), gula darah puasa (GDP), toleransi glukosa dengan pemeriksaan oral glucose tolerance test (OGTT), dan hemoglobin terglikasi (HbA1c).

  1. Pemeriksaan diagnostic disarankan dilakukan dengan pengukuran gula darah dengan sampel darah vena.
  2. Pengukuran gula darah dengan sampel darah perifer atau glucometer tidak disarankan untuk diagnostic tetapi dapat digunakan untuk pemantauan pengobatan dan penjaringan ( screening ).
  3. Adapun diagnosis tidak dapat ditegakkan berdasarkan temuan glikosuria semata (Soelistijo et al., 2019).

Berdasarkan pemeriksaan laboratorium tersebut, pasien dapat digolongkan ke dalam kelompok normal, prediabetes, dan diabetes mellitus. Diagnosis prediabetes umumnya masih bersifat reversible atau dapat dikembalikan ke metabolisme normal (Soelistijo et al., 2019).

Adapun titik potong dan kriteria diagnostik DM tipe II berdasarkan pemeriksaan penunjang adalah sebagai berikut: 1. Gula darah puasa (GDP) Pemeriksaan dilakukan dengan sampel darah vena setelah puasa selama sekurang-kurangnya 8 jam. Pasien terdiagnosis DM tipe II apabila hasil gula darah puasa lebih dari, atau sama dengan, 126 mg/dL.2.

Oral glucose tolerance test (OGTT) Pemeriksaan dilakukan dengan sampel darah vena 2 jam setelah pemberian beban glukosa oral 75 gr. Pasien terdiagnosis DM tipe II apabila hasil gula darah 2 jam pasca beban lebih dari atau sama dengan 200 mg/dL.3. Gula darah sewaktu (GDS) Pemeriksaan dilakukan dengan sampel darah vena dan dapat dilakukan sewaktu-waktu, tanpa persiapan.

See also:  What Diabetes Medications Cause Hair Loss?

Berikut adalah kriteria dalam menentuka diagnosis Neuropati Diabetik, biasanya dipergunakan kriteria yang diterapkan oleh San Antonio. Pada konsensus tersebut direkomendasikan bahwa diabetik neuropati dikatakan paling sedikit memenuhi 1 dari 5 kriteria di bawah ini:1. Adanya Symptom scoring2. Adanya physical ecamination scoring3. Quantitative Sensory testing4. Cardiovascular Autonomic Function Testing5. Electro-diagnostic Studies

Pada pemeriksaan elektrodiagnosis dipergunakan untuk memeriksa saraf perifer dan otot. Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan yang objektif dan dapat mengurangi bias, serta pemeriksaan ini dapat menjadi pemeriksaan awal pada pasien yang tidak bergejala ( asymptomatik).

Dengan adanya berbagai modalitas diagnostik tadi, menjadi dasar yang memudahkan kita dalam mendeteksi kelainan diabetik neuropathy ini. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat. Referensi Konsensus Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2. PERKENI 2021. Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus.

PERKENI 2021. Pedoman Pemantauan Gula Darah Mandiri. PERKENI 2019. Standards of Medical Care in Diabetes. American Diabetes Association 2021. Zeng L, Alongkronrusmee D, van Rijn RM. An integrated perspective on diabetic, alcoholic, and drug-induced neuropathy, etiology, and treatment in the US.

Apa itu komplikasi DM?

Komplikasi yang paling umum pada penderita diabetes melitus adalah masalah pada kulit dan kaki, biasanya berupa luka yang tak kunjung sembuh. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah dan saraf, sehingga aliran darah pada kaki terbatas.

Adblock
detector