Penyebab masalah sistem endokrin bisa berbeda-beda tergantung dengan penyakit yang mendasarinya. Pada kasus diabetes, sel-sel tubuh tidak mendukung insulin sebagaimana mestinya. Pankreas juga tidak dapat mengimbangi produksi insulin untuk mengatasi kondisi ini sehingga menyebabkan kadar gula darah yang tinggi.
Apakah diabetes termasuk penyakit endokrin?
Cetak: – Kategori Kedokteran Kesehatan No. ISBN 978-979-796-620-1 /e-ISBN 978-979-796-621-8 SISTEM ENDOKRIN DAN DIABETES MELLITUS Struktur yang sangat kompleks dari tubuh manusia diperantarai dan diintegrasikan oleh sistem syaraf dan sistem endokrin, sehinggarangsangan yang mengganggu susunan saraf pusat juga mengubah fungsi sistem endokrin.
- Sistem endokrin tersusun dari kelenjar-kelenjar yang mensintesa dan mensekresi zat yang disebut hormon.
- Hormon-hormon menyebabkan perubahan biokimia dan fisioliogis yang memerantarai berbagai pengaturan fungsi tubuh.
- Ombinasi dari hormon dengan reseptornya dapat menimbulkan perubahan-perubahan di dalam sel melalui mekaisme messenger kedua di dalam sel atau translokasi dari kompleks hormon-reseptor ke dalam inti.
Hormon memiliki modalitas pengaturan umpan balik, dimana produk hormonal dari kelenjar sasaran bekerja menghambat pelepasan hormon tropik hipofisis yang bersesuaian. Penyakit endokrin dapat dipahami melalui aktivitas metabolik dari hormon yang terlibat, seperti Diabetes Mellitus (DM) yang terjadi karena gangguan produksi hormon insulin.DMmerupakan penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin.
Manifestasi klinis DMberhubungandengan konsekuensi metabolikdefisiensi insulin. Komplikasi yang terjadi pada DMdapat terjadi secara akut maupun kronis. Komplikasi akut meliputi : koma hipoglikemi, ketoasidosisdiabetik(KAD)dankoma hiperosmolar non ketotik (KHONK).Komplikasi kronis (mikrovaskular dan makrovaskular) terjadi setelah 5 sampai 20tahun menderita DM.Komplikasi tersebut yaitu retinopati diabetik, nefropati diabetik, neuropati diabetik, penyakit jantung koroner, stroke, kaki diabetik (ganggren).
Pengobatan pasien DM meliputi pendekatan non farmakologis dan farmakologis. Pendekatannon farmakologis berupa perencanaan makan/terapi nutrisi medikdan kegiatan jasmani. Apabilapendekatannon farmakologis belum mencapai sasaran, dilanjutkanpendekatan farmakologis dengan menggunakanobathipoglikemi oral dan insulin.
- Obat hipoglikemia oral antara lain sulfonilurea, biguanide, inhibitor α glukosidase, tiazolidinedianes,meglitinid,obat-obat yang berbasis incretin(GLP-1 analog dan DPP IV inhibitor) dan dopamin 2 agonis.
- Preparat insulin yang digunakan adalah insulin yang memiliki kerja cepat, sedang dan panjang.
- Prakata – v Daftar Isi – vii Bab 1 Prinsip Dasar Mekanisme Pengaturan Endokrin dan Metabolisme – 1 A.
Fungsi Sistem Endokrin – 1 B. Hormon-hormon – 2 C. Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin – 4 D. Penyakit pada Sistem Endokrin – 8 Bab 2 Pankreas – Metabolisme Karbohidrat dan Diabetes Melitus – 11 A. Peranan Pankreas dalam Pengaturan Metabolisme Glukosa – 1 B.
- Tes Toleransi Karbohidrat – 12 C.
- Definisi Diabetes Melitus – 13 D.
- Lasifikasi Diabetes Melitus – 14 E.
- Patofisiologi Hormone dan Diabetes Mellitus – 15 F.
- Gambaran Klinis dari Diabetes Melitus – 20 G.
- Diagnosis Diabetes Melitus – 21 H.
- Terapi Diabetes Melitus – 23 I.
- Omplikasi Diabetes Melitus – 64 J.
- Paramater Kendali Diabetes Melitus – 69 Bab 3 Komplikasi Kronik Diabetes Melitus dan Penanganannya – 73 A.
Komplikasi Kronis Diabetes Melitus – 73 B. Pengenalan Komplikasi Kronik Diabetes Mellitus – 77 C. Nefropati Diabetik – 79 D. Retinopati Diabetik – 89 E. Neuropati Diabetik – 102 Bab 4 Hipoglikemi pada Pasien Diabetes Melitus – 111 A. Definisi – 111 B. Patogenesis – 112 C.
- Gejala Klinis – 113 D.
- Etiologi Hipoglikemi pada Diabetes Melitus – 116 E.
- Diagnosis Hipoglikemi – 118 F.
- Pengobatan Hipoglikemi – 118 G.
- Prognosis – 120 Bab 5 Ketoasidosis Diabetikum – 121 A.
- Patofisiologi – 121 B.
- Gambaran Klinis – 122 C.
- Diagnosis Ketoasidosis Diabetikum – 122 D.
- Perubahan Kadar Elektrolit – 123 E.
Pengobatan Ketoasidosis Diabetikum – 123 F. Tindakan Umum – 124 G. Faktor Pencetus – 125 Bab 6 Koma Hiperosmoler Non Ketotik (KHONK) – 127 A. Patogenesis – 127 B. Gejala Klinis – 129 C. Gambaran Laboratorium – 130 D. Pengobatan KHONK – 130 E. Prognosis – 131 Daftar Pustaka – 133 Glosarium – 137 Indeks – 141 Tentang Penulis – 147
Bagaimana patofisiologi terjadinya diabetes melitus gestasional?
Resistensi insulin dan penurunan sensitivitas insulin selama kehamilan dapat terjadi akibat peningkatan kandungan hormon-hormon terkait kehamilan, seperti estrogen, progesteron, kortisol, dan laktogen plasenta pada sirkulasi maternal.
Apa yang terjadi jika ibu hamil mengalami gangguan sistem endokrin?
Hormon Tidak Seimbang – Salah satu hal yang dapat menjadi penyebab gangguan sistem endokrin pada ibu hamil adalah hormon pada tubuh yang tidak seimbang. Hal ini terjadi karena kelenjar yang menghasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon endokrin yang berpengaruh pada fungsi tubuh.
- Beberapa penyakit berbahaya mungkin saja terjadi saat kelainan ini menyerang.
- Selain itu, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tersebut pada ibu hamil.
- Beberapa faktor tersebut adalah kurang aktif secara fisik, mengidap penyakit gangguan autoimun, kadar kolesterol yang tinggi, hingga riwayat keluarga yang pernah terserang penyakit ini.
Jika ada salah satu risiko tersebut yang pernah terjadi, baiknya langsung memeriksakan diri ke dokter. Baca juga: 5 Makanan yang Perlu Dihindari Ibu Hamil Setiap ibu hamil juga harus mengetahui beberapa penyakit yang dapat terjadi akibat gangguan sistem endokrin.
Hipertiroidisme dan Hipotiroidisme
Hipertiroidisme adalah gangguan yang terjadi karena kelebihan hormon tiroid. Hal ini mampu menyebabkan komplikasi saat hamil, seperti keguguran, kelahiran prematur, dan preeklampsia. Lalu, hipotiroidisme adalah tubuh yang kekurangan hormon tiroid. Gangguan ini mampu menyebabkan gangguan yang sama ditambah bayi yang lahir dengan berat badan rendah.
Diabetes
Ibu juga dapat mengalami diabetes saat mengidap gangguan sistem endokrin. Penyakit ini memang terbilang berbahaya ketika terjadi pada ibu hamil, yang mampu menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, preeklampsia, dan cacat lahir. Hal ini terjadi ketika tubuh mengalami peningkatan gula darah saat hamil, sehingga dapat menyebabkan persalinan dini atau berat lahir berlebihan.
- Baca juga: Ketahui Gejala Gangguan Sistem Endokrin Itulah penyebab yang dapat membuat ibu hamil mengalami gangguan sistem endokrin.
- Penting untuk mendeteksi gangguan ini sebelum hamil, walaupun ada kemungkinan juga terjadi saat kehamilan karena perubahan hormon pada tubuh.
- Maka dari itu, pada wanita yang ingin hamil disarankan untuk memeriksakan diri terlebih dahulu.
Kamu juga dapat bertanya pada dokter dari Halodoc terkait gangguan sistem endokrin yang dapat terjadi pada ibu hamil. Caranya terbilang mudah sekali, kamu hanya cukup download aplikasi Halodoc di Apps Store atau Play Store yang ada di smartphone kamu!
Mengapa diabetes melitus menjadi penyakit paling umum yang menyerang sistem endokrin?
Kenali gangguan sistem endokrin seperti diabetes & tiroid Gangguan endokrin adalah penyakit yang terkait dengan kelenjar endokrin pada tubuh. Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang menghasilkan hormon, yang merupakan sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah. Hormon membantu tubuh mengatur berbagai proses, seperti nafsu makan, pernapasan, pertumbuhan, keseimbangan cairan, feminisasi, dan virilisasi (pembentukan tanda-tanda seks sekunder seperti pembesaran payudara atau testis) serta pengendalian berat badan.
- Penyebab gangguan endokrin Gangguan pada kelenjar endokrin bisa menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari malnutrisi, gondok, diabetes, gangguan jantung, hipertensi, hingga tumor ganas pada sistem pencernaan.
- Gangguan kelenjar endokrin umumnya disebabkan perubahan gaya hidup yang cenderung meninggalkan pola hidup sehat.
Ada banyak faktor risiko yang membuat seseorang mengalami gangguan endokrin, yaitu:
Meningkatnya kadar kolesterol Riwayat keluarga atau keturunan Riwayat penyakit terhadap gangguan autoimun Pola makan yang tidak baik Kehamilan (pada kasus hipotiroid) Operasi, trauma, infeksi atau cedera serius
Jenis gangguan endokrin yang sering ditemukan Gejala-gejala dari gangguan endokrin bisa terlihat ringan atau tidak ada gejala hingga serius dan mempengaruhi seluruh tubuh. Tergantung pada bagian spesifik dari sistem endokrin yang terpengaruh. Penyakit diabetes melitus dan penyakit tiroid adalah dua kelainan endokrinopati yang paling sering ditemukan.
Gangguan sistem endokrin yang paling umum adalah diabetes melitus, yang terjadi apabila pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang tersedia dengan optimal.Gejala diabetes sendiri meliputi, haus atau lapar yang berlebih, kelelahan, sering buang air kecil, mual dan muntah, kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak disertai alasan, serta perubahan pada penglihatan.Gangguan sistem endokrin yang menyebabkan gangguan pada kelenjar tiroid, dapat menyebabkan hipertiroid dan hipotiroid.
Hipertiroid adalah kondisi yang ditandai dengan kelenjar tiroid yang overaktif, sehingga tubuh lebih aktif dalam memproduksi hormon. Gejala umum hipertiroid meliputi, diare, kesulitan tidur, kelelahan, intoleransi terhadap panas, mudah marah, perubahan mood, detak jantung yang cepat, tremor, dan penurunan berat badan tanpa penyebab.
Sedangkan hipotiroid merupakan kondisi di mana tiroid underaktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. Gejala umum dari hipotiriod meliputi, intoleransi terhadap dingin, sembelit, menurunnya produksi keringat, rambut kering, kelelahan, nyeri pada sendi dan otot, periode menstruasi yang terlewat, detak jantung yang melambat, muka membengkak, hingga kenaikan berat badan yang drastis.
Pengobatan pada gangguan endokrin Apabila gejala gangguan sistem endokrin mulai mengganggu, maka dapat diatasi dengan memperbaiki ketidakseimbangan hormon. Salah satunya dengan pemberian hormon sintesis. Namun ada beberapa cara untuk mencegah munculnya gangguan sistem endokrin, yaitu dengan tetap menjaga berat badan yang sehat, mengonsumsi makanan sehat, dan banyak berolahraga.
- Sertakan yodium dalam diet, hal ini dapat membantu mencegah masalah tiroid.
- Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, lakukan konsultasi dengan dokter Anda untuk pengobatan yang tepat k arena kondisi tubuh tiap orang berbeda,
- LiveExcellently Artikel ditulis oleh (Dokter Spesialis Penyakit Dalam – Konsultan Diabetes & Endokrin Rum ah Sakit EMC Sentul).
: Kenali gangguan sistem endokrin seperti diabetes & tiroid
Bagaimana cara sistem endokrin mengatur kadar gula dalam darah?
Kelenjar endokrin mengatur kadar gula dalam darah adalah dengan mempengaruhi aktivitas kelenjar lain. Kelenjar pankreas dipengaruhi oleh hipofisis menghasilkan hormon insulin. Insulin berperan dalam mengatur kadar gula dalam darah. Insulin mengubah kelebihan gula menjadi glikogen di dalam hati dan otot.
Apakah peran penting sistem endokrin dalam tubuh manusia terganggu?
6. Kelenjar reproduksi – Kelenjar reproduksi pada pria atau testis terdapat di dalam kantung zakar atau skrotum, sedangkan kelenjar reproduksi pada wanita, yaitu indung telur atau ovarium, terletak di dalam panggul. Testis memproduksi hormon testosteron untuk menghasilkan sperma, sedangkan indung telur memproduksi hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam mendukung kehamilan serta mengatur proses ovulasi dan menstruasi.
Sama seperti berbagai sistem organ tubuh lainnya, sistem kelenjar endokrin juga dapat mengalami gangguan. Jika fungsi kelenjar endokrin terganggu dan tidak bisa menghasilkan hormon dengan baik, misalnya jumlah hormon menjadi tidak seimbang karena terlalu sedikit atau terlalu banyak, kondisi ini dapat mengakibatkan berbagai penyakit, seperti penyakit tiroid, diabetes, PCOS, dan hipogonadisme,
Terjadinya gangguan pada kelenjar endokrin juga bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari faktor keturunan, kelainan genetik, infeksi, atau efek samping obat-obatan, seperti kemoterapi dan obat-obatan yang mengandung hormon. Oleh karena itu, Anda perlu menjaga kelenjar endokrin agar tetap berfungsi dengan baik dengan menerapkan pola hidup sehat dan rutin melakukan medical check up secara berkala ke dokter, terutama jika Anda berisiko mengalami kelainan pada kelenjar endokrin.
Apa faktor resiko yang dapat menyebabkan diabetes mellitus gestasional pada ibu?
Jumat, 05 Agustus 2022 14:06 WIB 3055 Ediana Kurniawati, SKM – RSUP dr. Sardjito Yogyakarta Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk mengubah gula menjadi energi dan berperan dalam mengendalikan kadar gula dalam batas normal. Ada 2 istilah dalam diabetes pada kehamilan : 1. Gestational Diabetes Mellitus (GDM) adalah diabetes yang terjadi saat kehamilan dan tidak memiliki penyakit diabetes sebelum hamil.2. PreGestational Diabetes Mellitus (PGDM) adalah diabetes yang terjadi pada ibu hamil dengan memiliki riwayat diabetes sebelumnya, bisa diabetes mellitus tipe 1 atau tipe 2. Gejala Diabetes Gestasional yaitu sering merasa lapar, merasa haus, sering buang air kecil, penurunan berat badan, infeksi pada vagina, mudah merasa lelah, kesemutan pada bagian kaki, pandangan kabur, penyembuhan luka lebih lama, permasalahan dalam hubungan seksual. Faktor resiko terjadinya Gestational Diabetes yaitu usia lebih tua saat hamil, kegemukan ( obese/overweight ), kenaikan berat badan yang berlebihan saat hamil, riwayat keluarga dengan DM, riwayat diabetes gestational pada kehamilan sebelumnya, riwayat stillbirth (kematian bayi dalam kandungan), riwayat melahirkan bayi dengan kelainan kongenital, glukosuria (kadar gula berlebih dalam urin) saat hamil, riwayat melahirkan bayi besar (> 4.000 gram). Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu hamil yaitu gangguan penglihatan, preeklamsi, janin besar, keguguran, persalinan lama, bayi lahir prematur dan persalinan sectio caesarea (SC). Sedangkan komplikasi pasca bersalin yang bisa ditimbulkan yaitu pada bayi bisa menimbulkan ikterus neonatorum atau bayi kuning, sindroma gangguan pernafasan bayi, hipoglikemia akut, peningkatan resiko obesitas dan diabetes saat anak-anak dan remaja dan berat bayi baru lahir besar > 4.000 gram. Pada ibu akan menimbulkan resiko infeksi kandung kemih, memperberat komplikasi diabetes yang sudah ada sebelumya seperti jantung, ginjal, saraf, gangguan penglihatan dan resiko menderita diabetes melitus tipe 2 dalam jangka waktu 10 tahun dari masa kehamilan. Tips menjalani diabetes dalam kehamilan yang bisa dilakukan yaitu 1. Pola diet/pengaturan makan Hal yang perlu diperhatikan dalam menjalani pola diet atau pengaturan makan yaitu asupan makan dibagi dalam 6 kali makan dalam 1 hari. Camilan yang dapat dikonsumsi yaitu outmeal, yogurt, edamame, apel, jeruk, pear, jus tomat tanpa gula, telur rebus. Pengaturan porsi makan ini berkaitan dengan kestabilan berat badan selama hamil. Makan dengan jadwal teratur, tidak menunda jadwal makan, mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat seperti roti, susu, buah, permen dan soft drink,2. Aktifitas fisik (Olah raga secara teratur) Setiap wanita hamil dengan diabetes sebaiknya tetap melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama 150 menit per minggu. Jenis aktivitas fisik yang bisa dilakukan adalah jalan kaki, berenang, atau senam khusus ibu hamil. Selain itu, ibu hamil perlu mengontrol berat badan selama masa kehamilan. Bagi wanita yang kegemukan/obesitas, pertambahan berat badan tidak boleh melebihi 11,5 kg. Pada wanita dengan berat badan ideal, sebaiknya pada trimester pertama pertambahan berat badan 0,5-2,5 kg dan pada trimester selanjutnya, pertambahan berat badan 500 gram per minggu.3. Periksaan rutin kadar gula darah Pemeriksaan gula darah sebaiknya dimulai pada awal masa kehamilan. Mulai usia kehamilan 16 minggu, pemeriksaan sebaiknya dilakukan setiap dua minggu sekali. Berdasarkan 5th International Workshop-Conference on Gestasional Diabetes Mellitus merekomendasikan gula darah puasa < 95 mg/dL, 1 jam post prandial < 140 mg/dL, dan 2 jam post prandial < 120 mg/dL 4. Rutin periksa ke dokter Frekuensi pemeriksaan ke dokter sesuai dengan kondisi masing-masing ibu hamil. Alasan kunjungan ini untuk memastikan bahwa janin dalam kandungan bisa berkembang seperti yang diharapkan, dan ibu tetap sehat sampai kelahiran bayinya.5. Mengatasi hipoglikemia bila terjadi Hipoglikemia dapat berdampak pada ibu dan janin selama kehamilan, terutama jika tidak segera diatasi dengan tepat. Sementara itu, gula darah rendah selama kehamilan juga dapat mempengaruhi kesehatan janin. Misalnya gangguan pada perkembangan janin, seperti kelainan fisik dan mental, berat badan lahir rendah dan gangguan perkembangan.6. Konsumsi obat / insulin jika diperlukan Jika diet dan olahraga tidak efektif dalam menangani diabetes gestasional, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk menurunkan kadar gula darah. Diabetes pada kehamilan dapat meningkatkan berbagai risiko, baik untuk ibu maupun untuk bayinya. Oleh karena itu, diperlukan perhatian dan penanganan menyeluruh bagi ibu hamil yang mengalami diabetes sehingga ibu melahirkan anak anak sehat dengan resiko rendah komplikasi. Sumber : Materi edukasi dr Nathina Finiasana pada pasien dan pendamping poliklinik kebidanan dan kandungan hari senin, tanggal 14 Maret 2022
Apa akibat dari diabetes gestasional?
Komplikasi Diabetes Gestasional Jika penyakit ini tidak segera ditangani dengan tepat, maka akan ada kemungkinan terjadinya beberapa komplikasi berikut ini: Melahirkan secara operasi caesar karena janin akan cenderung lebih besar. Keguguran. Terjadi kelahiran prematur.
Apakah yang dimaksud dengan diabetes melitus gestasional?
Diabetes Melitus Gestasional –
14 August 2018 by: PUTRA UJANG
Diabetes Melitus Gestasional Instalasi Humas & Pemasaran bekerja sama dengan Instalasi Gizi mengadakan Kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit dengan mengangkat topik: ” Diabetes Melitus Gestasional “. Acara ini dilaksanakan di Klinik Kebidanan dengan narasumber Firni Amg pada hari Selasa, 14 Agustus 2018, Pukul 09.30 s/d 10.00 WIB Kegiatan edukasi ini dihadiri oleh pasien & keluarga yang sedang menunggui.
Dalam kegiatan PKRS ini, narasumber menjelaskan mengenai apa itu diabetes melitus gestasional? Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi saat kehamilan dan biasanya hanya berlangsung hingga proses melahirkan. Diabetes gestasional yang menyerang 9,2 persen wanita hamil ini umumnya terjadi di antara minggu ke-24 hingga 28 kehamilan, walau tidak menutup kemungkinan dapat terjadi di minggu manapun.
Tidak berbeda dengan diabetes pada umumnya, diabetes gestasional terjadi ketika produksi insulin tidak mencukupi untuk mengontrol kadar glukosa tubuh pada saat kehamilan. Kadar glukosa yang tinggi dalam darah ini dapat membahayakan ibu dan anak, namun risiko tersebut dapat ditekan jika ditangani dengan cepat dan tepat.
- Penyebab diabetes gestasional belum diketahui secara pasti, namun faktor yang sering memicu adalah perubahan hormon.
- Saat hamil, plasenta akan memproduksi hormon tambahan seperti hormon estrogen, HPL (human placental lactogen), dan hormon yang meningkatkan resistensi insulin.
- Seiring berjalannya waktu, hormon-hormon tersebut akan meningkat dan mempengaruhi kinerja insulin.
Jika gejala menetap, segera konsultasikan ke dokter.
Bagaimana cara kerja sistem endokrin dalam tubuh manusia?
Halodoc, Jakarta – Sistem endokrin merupakan jaringan kelenjar dan organ yang memiliki peran penting dalam mengatur banyak fungsi tubuh seperti pertumbuhan sel, metabolisme, tumbuh kembang tubuh, dan proses reproduksi. Dalam sistem endokrin terdapat beberapa kelenjar seperti kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, dan kelenjar reproduksi yang memiliki fungsinya masing-masing.
Sistem endokrin memiliki kemiripan dengan sistem saraf pada manusia karena keduanya berperan dalam mengontrol dan memadukan satu sama lain. Jika sistem endokrin mengontrol proses tubuh yang berlangsung lambat, sistem saraf mengatur proses tubuh yang berlangsung cepat seperti pernapasan dan metabolisme.
Meskipun saling berpengaruh, kedua sistem ini memiliki penghubung yang berbeda. Sistem saraf terhubung menggunakan implus saraf dan neurotransmitter, sementara sistem endokrin dihubungkan oleh senyawa kimia yang disebut hormon. Secara umum sistem endokrin bertanggung jawab untuk mengatur berbagai fungsi tubuh melalui pelepasan hormon seperti metabolisme, tumbuh kembang, fungsi dan reproduksi seksual, tekanan darah, nafsu makan, dan siklus tidur.
- Jika sistem endokrin mengalami gangguan, akan banyak sekali gangguan yang terjadi pada tubuh.
- Di dalam tubuh, hormon memiliki fungsi seperti mengatur berbagai proses, mulai dari mengatur nafsu makan, pernapasan, pertumbuhan, keseimbangan cairan, feminisasi, pembentukan ciri seksual, dan pengendalian berat badan.
- Pankreas berada di bagian belakang lambung.
- Ini menghasilkan insulin dan glukagon, yang mengatur kadar gula darah.
- Ovarium terletak di kedua sisi rahim wanita.
- Mereka mengandung sel-sel telur yang diperlukan untuk reproduksi dan juga menghasilkan estrogen dan progesteron.
- Testis berada di dalam kantong yang bergantung di luar tubuh laki-laki.
Apa yang terjadi jika sistem endokrin tidak berfungsi?
Halodoc, Jakarta – Tak hanya organ-organ besar seperti jantung, paru-paru, dan hati, ada juga bagian tubuh lain yang fungsinya sangat penting, yakni hormon. Di dalam tubuh, hormon merupakan sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah. Cukup banyak hormon yang dihasilkan tubuh, dan mereka akan terus dihasilkan oleh sistem endokrin yang berupa jaringan.
Apabila gangguan sistem endokrin terjadi, semua proses tubuh yang tadi disebutkan akan mengalami gangguan. Baca juga: Benarkah Gangguan Sistem Endokrin Dapat Sebabkan Depresi?
Apa yang dimaksud dengan sistem endokrin jelaskan secara detail?
Mengenal Sistem Endokrin Kita Sistem endokrin adalah kumpulan kelenjar yang menghasilkan hormon-hormon. Sistem tersebut menggunakan hormon-hormon untuk pengendalian dan pengaturan metabolisme tubuh, pertumbuhan dan perkembangan, tingkat energi, reproduksi dan respons terhadap cedera, stres dan suasana hati. Jadi dimana kelenjar-kelenjar ini? Mereka berada di seluruh tubuh.
Hipotalamus Hipofisis Tiroid dan Paratiroid Timus Adrenal Pankreas Ovarium Testis Gangguan Endokrin Umum Manajemen & Perawatan Publish : 15 September 2020
Hipotalamus terletak di dasar otak. Ini menggerakkan sistem endokrin dan bertanggung jawab terhadap suhu tubuh, tekanan darah, nafsu makan dan rasa haus, tidur, suasana hati dan epelepasan hormon-hormon dari kelenjar lain. Kelenjar pituitari berada di bawah otak dan biasanya berukuran tidak lebih besar dari kacang polong.
Ini dianggap sebagai kelenjar kontrol utama yang mengontrol banyak fungsi kelenjar-kelenjar endokrin lainnya. Keduanya terletak di bagian depan leher. Tiroid menghasilkan hormon-hormon yang berhubungan dengan pembakaran kalori dan detak jantung. Kelenjar-kelenjar paratiroid mengontrol jumlah kalsium dalam tubuh.
Timus berada di bagian atas dada dan menghasilkan sel-sel darah putih yang melawan infeksi dan menghancurkan sel-sel abnormal. Kelenjar adrenal terletak di bagian atas setiap ginjal. Mereka menghasilkan hormon kortikosteroid dan epinefrin yang bereaksi terhadap stres, menjaga tekanan darah serta mengatur metabolisme.
Mereka menghasilkan testosteron dan sperma. Sistem endokrin memiliki peranan penting bagi tubuh kita. Gangguan endokrin dapat dikelompokkan menjadi, ketidakseimbangan hormon ketika kelenjar tidak menghasilkan jumlah hormon yang tepat (baik terlalu tinggi atau terlalu rendah) dan lesi (seperti nodul atau tumor) pada sistem endokrin yang mungkin mempengaruhi atau tidak mempengaruhi kadar hormon.
Berbagai faktor lainnya termasuk penuaan, penyakit dan kondisi tertentu, stres, lingkungan dan keturunan. Ini dapat menyebabkan berbagai masalah-masalah endokrin yang umum, seperti diabetes, gangguan tiroid, gangguan hipofisis, kegemukan (obesitas), tulang keropos (osteoporosis) dan disfungsi seksual.
Gejala-gejala gangguan endokrin sangat bervariasi dan tergantung pada kelenjar tertentu yang terlibat.Namun, kebanyakan penderita penyakit endokrin merasa lelah dan lemas. tes darah dan air seni untuk memeriksa kadar hormon Anda dapat membantu dokter menentukan apakah Anda memiliki gangguan endokrin.
Tes pencitraan dapat dilakukan untuk membantu menemukan atau menunjukkan nodul atau tumor. Silakan kunjungi dokter spesialis endokrin jika Anda memilki masalah endokrin karena pengobatan gangguan endokrin bisa jadi rumit. Perubahan tingkat hormon yang satu dapat mempengaruhi tingkat hormon lainnya. Hal ini membutuhkan penyesuaian dan pengendalian kadar hormonal dan pendekatan secara pribadi karena masalah setiap penderita dalam hal gangguan hormonal mereka berbeda.
Untuk informasi dan pembuatan janji, silahkan hubungi kami di 021-29527102 / 031-51169107 atau untuk mengisi form pembuatan janji. : Mengenal Sistem Endokrin Kita
Apa fungsi dari sistem endokrin?
Pengertian Sistem Endokrin – Sistem endokrin disebut juga dengan kelenjar endokrin. Sistem endokrin adalah kumpulan dari kelenjar yang menghasilkan berbagai macam hormon yang ada di dalam tubuh kita. Hormon tersebut kemudian akan dialirkan secara langsung ke pembuluh darah.
Jelaskan apa saja gejala gejala yang timbul akibat gangguan pada sistem endokrin?
Penyebab Gangguan Endokrin – Gangguan endokrin dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu gangguan endokrin yang terjadi ketika kelenjar memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon (ketidakseimbangan hormon) dan gangguan endokrin yang terjadi akibat perkembangan lesi (seperti nodul atau tumor) dalam sistem endokrin.
Kurangnya kelenjar adrenal, Kondisi ini terjadi ketika kelenjar adrenal melepaskan terlalu sedikit hormon kortisol atau aldosteron. Gejalanya meliputi kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan perubahan kulit. Penyakit Addison adalah jenis insufisiensi adrenal. Penyakit Cushing, Produksi hormon kelenjar hipofisis yang berlebihan menyebabkan kelenjar adrenal terlalu aktif. Kondisi serupa yang disebut sindrom Cushing bisa terjadi pada anak-anak yang minum obat kortikosteroid dosis tinggi. Gigantisme (akromegali) dan masalah hormon pertumbuhan lainnya, Jika kelenjar pituitari menghasilkan terlalu banyak hormon pertumbuhan, tulang dan bagian tubuh anak dapat tumbuh dengan cepat melebihi batas normal. Jika kadar hormon pertumbuhan terlalu rendah, anak juga bisa berhenti bertambah tinggi. Hipertiroidisme, Kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, yang menyebabkan penurunan berat badan, detak jantung yang cepat, berkeringat, dan gugup. Penyebab hipertiroidisme paling umum adalah gangguan autoimun yang disebut penyakit Grave.
Baca Juga: Ada Benjolan di Leher, Waspada Gejala Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Hipotiroidisme, Kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup, sehingga menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan depresi. Kelenjar yang kurang aktif menyebabkan perkembangan yang lambat pada anak-anak. Hipopituitarisme, Kondisi ini terjadi ketika kelenjar pituitari melepaskan sedikit atau tidak ada hormon. Wanita dengan kondisi ini dapat berhenti mendapatkan menstruasi. Multi-endokrin neoplasia I dan II, Kondisi genetik langka ini umumnya diturunkan melalui keluarga. Multi-endokrin neoplasia menyebabkan tumor pada paratiroid, adrenal, dan kelenjar tiroid, sehingga menyebabkan produksi hormon yang berlebihan. Sindrom ovarium polikistik (PCOS). Kelebihan hormon androgen dapat mengganggu perkembangan telur dan pelepasannya dari indung telur. PCOS adalah penyebab utama infertilitas pada wanita. Pubertas sebelum waktunya. Pubertas dini abnormal yang terjadi ketika kelenjar memberitahu tubuh untuk melepaskan hormon seks terlalu dini.
Disebut apakah suatu kumpulan penyakit endokrin yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar gula darah?
Diabetes Melitus merupakan salah satu gangguan pada sistem endokrin yang ditandai dengan gejala antara lain peningkatan kadar gula darah sebagai akibat berkurangnya sekresi insulin, kerja insulin maupun keduanya (PERKENI, 2015).
Diabetes melitus berhubungan dengan apa?
Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Hormon apakah yang terganggu pada penderita diabetes mellitus?
Terganggunya hormon insulin adalah kondisi yang cukup berbahaya, sehingga Anda membutuhkan tambahan hormon buatan melalui suntik insulin. Kondisi ini umumnya dialami oleh penderita diabetes melitus. Beberapa kondisi yang membuat seseorang membutuhkan suntik insulin di antaranya sebagai berikut.
Hormon apa yang seharusnya digunakan oleh penderita diabetes melitus?
Insulin merupakan hormon yang dihasilkan pankreas untuk membantu mengendalikan gula darah. Hormon ini berkaitan erat dengan masalah kesehatan yang menyebabkan kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) dan kadar gula darah rendah (hipoglikemia), termasuk penyakit diabetes melitus.
Apakah nama organ endokrin yang bertanggung jawab atas kadar gula dalam darah?
Pankreas –
Pankreas adalah organ memanjang yang terletak di perut bagian belakang. Pankreas memiliki fungsi pencernaan dan hormonal misalnya pankreas eksokrin yang mengeluarkan enzim pencernaan. Selain itu, terdapat pankreas endokrin yang mengeluarkan hormon insulin serta glukagon yang mengatur kadar gula dalam darah.
- Ternyata banyak sekali manfaatnya sistem endokrin.
- Jadi kamu harus menjaga kesehatan kelenjar endokrin dan organnya, ya.
- Alau kamu mau tahu lebih banyak mengenai sistem endokrin, langsung tanyakan saja pada dokter melalui aplikasi Halodoc,
- Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol kapan dan di mana saja dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!