Artis Cilik Yang Meninggal Karena Diabetes?

Artis Cilik Yang Meninggal Karena Diabetes
Matthew White Meninggal Usia 12, Ini Fakta Diabetes Anak yang Diidapnya Jakarta – Inalillahi, Matthew White, seorang artis cilik meninggal dunia. Dikabarkan ia mengidap diabetes, penyakit yang bagi sebagian orang mungkin lebih dikenal sebagai penyakit orang dewasa.

Abar kematian Matthew White diakui oleh pihak manajemen. Artis cilik itu berpulang saat dirawat di rumah sakit yang berada di Jakarta. “Betul, semalam di salah satu rumah sakit di Jakarta,” ujar pihak manajemen Matthew White, Oki Hartanto, kepada detikcom, Senin (24/1/2022). ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Menurut Oki, Matthew White meninggal akibat penyakit diabetes dan bukan karena COVID-19.

Penyakit tersebut pun telah diidapnya sejak lama. “Ada penyakit lama, diabetes. Jadi bukan karena COVID-19,” kata Oki Hartanto. Meskipun demikian, Oki pun tak menerangkan lebih lanjut terkait jenis diabetes apa yang diidap Matthew White.

Apakah diabetes bisa meninggal?

Tak Sadar Gula Darah Tinggi, Diabetes Berujung Komplikasi dan Kematian JawaPos.com – Diabetes merupakan induk dari segala penyakit akibat kadar gula darah yang tinggi. Penyakit ini dapat berujung komplikasi seperti jantung, stroke, dan ginjal, hingga berujung kematian.

Urangnya pengetahuan masyarakat terutama di daerah terpencil membuat masyarakat tak sadar dan tak memahami jika kadar gula darahnya sudah tinggi, akibatnya tidak terkontrol. Dalam diskusi Novo Nordisk Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk Affordability Project baru-baru ini, akses penanganan diabetes bagi kelompok rentan di daerah terpencil dan sangat terpencil masih sulit.

Fasilitas layanan primer seperti puskesmas menjadi ujung tombak. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, Kementerian Kesehatan Yanti Herman mengatakan selama ini tenaga kesehatan akan mendapatkan pelatihan pengelolaan diabetes, pendampingan kegiatan, pemenuhan alat dan insulin sesuai kebutuhan.

  • Ia manambahkan orang dengan diabetes memerlukan pengobatan jangka panjang dan pendekatan komprehensif untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
  • Namun untuk menjawab kebutuhan ini, masih banyak tantangan yang terjadi di daerah terpencil dan sangat terpencil, seperti infrastruktur, sumber daya, dan kompetensi tenaga kesehatan yang terbatas.

“Hal ini menyebabkan banyak kasus diabetes di daerah terpencil dan sangat terpencil yang harus dirujuk ke rumah sakit besar, tetapi isu geografis menyebabkan tidak semua pasien mau dan dapat pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Banyak kasus yang menjadi tidak dapat dikontrol dengan baik,” kata Yanti.

  • Diabetes Berujung Komplikasi Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat R.
  • Nina Susana Dewi mengatakan diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi.
  • Ontrol dan penanganan yang tepat akan menurunkan dampak kematian.
  • Prevalensi diabetes di Jawa Barat menurut Riskedas 2018 adalah 1,74 persen atau sekitar 570.611 orang.

“Memang diperlukan kolaborasi dan kerja keras dari petugas-petugas di lapangan, untuk mendapatkan data dan bagaimana kita bisa mengidentifikasi ulang pasien-pasien yang pernah diobati di Puskesmas,” kata Nina. Ketua PP PERKENI Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD, KEMD, FINASIM, mengatakan diabetes merupakan penyakit yang sangat kompleks dan progresif sehingga dapat menimbulkan kecacatan dan kematian.

Diabetes pembiayaan yang begitu besar, baik bagi masyarakat maupun pemerintah. Menurut data International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes terus meningkat dari 10,7 juta jiwa pada 2019 menjadi 19,5 juta pada 2021, membawa Indonesia ke peringkat kelima di dunia, naik dari peringkat tujuh pada 2019.

Dari 19,5 juta penderita diabetes, diperkirakan bahwa 50 persen dari mereka belum terdiagnosa, hanya 13 persen pasien yang sudah terdiagnosa menjalani perawatan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan hanya 1,2 persen kasus yang terkontrol dengan baik.

See also:  Mengapa Obesitas Dianggap Sebagai Salah Satu Faktor Pemicu Munculnya Diabetes?

Apakah anak kecil bisa kena diabetes?

“Diabetes juga bisa menyerang anak-anak, terutama diabetes tipe 1. Meskipun jarang terjadi pada bayi di bawah usia lima tahun (balita), orang tua perlu mewaspadai penyakit berbahaya tersebut dengan mengenali ciri diabetes pada anak.” Artis Cilik Yang Meninggal Karena Diabetes Halodoc, Jakarta – Diabetes merupakan masalah kesehatan yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Penyakit yang dikenal juga dengan julukan ‘penyakit kencing manis’ ini berkembang ketika pankreas yang menghasilkan hormon insulin tidak bekerja dengan baik, atau ketika tubuh tidak menggunakan insulin dengan benar.

Diabetes merupakan penyakit yang cukup umum yang bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Ada berbagai jenis diabetes, tapi yang paling umum terjadi pada anak-anak adalah diabetes tipe 1. Jenis diabetes ini merupakan penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin.

Meskipun jarang terjadi, diabetes pada bayi di bawah umur 5 tahun (balita) bisa menyebabkan dampak yang serius. Oleh karena itu, orangtua dianjurkan untuk mewaspadai penyakit ini dengan mengenali ciri-ciri diabetes pada balita di sini.

Kenapa Penderita diabetes Sering Tidur?

Penyebab Sering Mengantuk pada Penderita Diabetes Mellitus – Benar kalau diabetes menyebabkan kantuk dan kelelahan, baik ketika kadar gula tinggi maupun rendah. Mengapa hal ini bisa terjadi? Di bawah ini adalah beberapa penyebabnya.

Glukosa darah tinggi bisa menyebabkan kantuk karena metabolisme tidak berjalan dengan seharusnya. Walaupun kadarnya tinggi, gula darah tidak dapat digunakan oleh sel penderita diabetes karena tidak ada insulin.

Bahkan pada keadaan gula darah sangat tinggi, seseorang bisa mengalami penurunan kesadaran.

Kadar gula yang rendah juga menyebabkan kelelahan. Ketika gula darah rendah, artinya tak ada cukup “bahan bakar” untuk sel-sel dapat bekerja dengan baik.

Artikel Lainnya: Benarkah Sering Kelelahan itu Pertanda Gejala Diabetes? 1 dari 2

Apakah diabetes bisa sampai ke otak?

4. Kadar gula darah yang terlalu rendah – Orang yang menderita diabetes memang cenderung mengalami peningkatan kadar gula darah. Namun setelah mendapatkan pengobatan, kadar gula darah ini dapat tiba-tiba menurun. Jika kadar gula darah menurun drastis hingga terjadi, maka sel saraf otak akan kekurangan energi.

Apa ciri ciri anak kena diabetes?

Gejala Utama Diabetes Anak-anak Lekas marah. Turun berat badan. Infeksi jamur pada anak perempuan. Lapar atau haus ekstrim.

Apakah diabetes tipe 1 bisa sembuh total?

Pengobatan – Diabetes tidak bisa disembuhkan. Pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa darah dan mengendalikan gejala. Selain itu, pengobatan juga dilakukan untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi di kemudian hari. Beberapa pengobatan yang diberikan dokter, antara lain:

See also:  What Are The Effect Of Diabetes?

Insulin untuk mengontrol glukosa darah pengidap. Pemberian insulin ini dengan cara disuntikkan pada lapisan di bawah kulit sekitar 3-4 kali sehari sesuai dosis yang dianjurkan dokter. Pola makan sehat dan olahraga teratur untuk membantu mengontrol tingkat glukosa darah. Merawat kaki dan memeriksakan mata secara berkala untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Apakah minum kopi baik untuk penderita diabetes?

Batas aman minum kopi – Food and Drug Administration (FDA) menyarankan kita agar tidak mengonsumsi kafein lebih dari 400 miligram kafein – atau 4 hingga 5 cangkir kopi – per hari. Namun, penderita diabetes sebaiknya berkonsultasi kepada dokter untuk menanyakan batasan aman dalam mengonsumsi kafein, Sebab, beberapa orang ada yang lebih sensitif terhadap kafein.

Sebagai alternatif, Anda juga bisa mengonsumsi kopi tanpa kafein agar aman bagi penderita diabetes. Selain itu, menambahkan gula atau krimer ke dalam kopi juga bisa meningkatkan kadar gula dalam darah. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join.

Matthew White Meninggal Dunia Karena Diabetes, Kenapa Anak BisaTerkena Diabetes?

Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Kapan seseorang divonis diabetes?

Mencegah Prediabetes Berkembang Menjadi Diabetes – Gejala utama dari penyakit diabetes adalah naiknya kadar gula dalam darah. Namun perlu diketahui, melonjaknya kadar gula darah tidak selalu berarti bahwa seseorang mengidap penyakit ini. Dalam keadaan normal, kadar gula darah puasa orang dewasa adalah kurang dari 100 mg/dl.

  • Pada prediabetes, kadar gula darah puasa mengalami kenaikan dan bisa mencapai 100–125 mg/dl.
  • Jika kadar gula darah puasa sudah lebih dari 125 mg/dl, maka seseorang sudah dikatakan mengidap penyakit diabetes.
  • Prediabetes terjadi saat glukosa yang berasal dari makanan, mulai menumpuk dalam aliran darah.

Sayangnya, tubuh tidak bisa mengolah glukosa makanan tersebut, sehingga terjadi penumpukan. Seharusnya, tubuh mengolah glukosa menjadi energi dengan bantuan hormon insulin yang dihasilkan pankreas. Meski masih tahap awal, prediabetes tidak boleh diabaikan begitu saja.

Penanganan segera bisa mencegah kondisi ini berkembang menjadi penyakit diabetes. Prediabetes tidak menyebabkan kenaikan kadar gula yang cukup tinggi untuk dikatakan sebagai diabetes. Namun, jika kondisi ini diabaikan begitu saja, bisa menyebabkan kondisi ini berkembang menjadi diabetes tipe 2. Penyakit diabetes bersifat kronis dan tidak bisa diobati.

Orang yang mengidap penyakit diabetes harus selalu mendapat pengobatan dan wajib memantau kadar gula darah agar selalu stabil dan tidak berlebih. Selain pada kadar gula darah, prediabetes dan penyakit diabetes juga memiliki gejala yang khas. Prediabetes umumnya tidak menunjukkan gejala tertentu, tetapi secara umum kondisi ini bisa memicu gejala berupa mudah lelah, sering merasa haus dan lapar, gangguan penglihatan, buang air kecil, serta berat badan menurun secara drastis.

Kabar buruknya, banyak orang yang sering tidak menyadari bahwa ia mengidap prediabetes, bahkan hingga berkembang menjadi diabetes. Hal ini terjadi karena gejala penyakit yang muncul tidak spesifik dan sering diabaikan. Ada beberapa gejala yang bisa menjadi tanda bahwa seseorang sudah mengalami penyakit diabetes, seperti mulut kering, rasa terbakar dan nyeri di kaki, gatal-gatal, perubahan mood atau suasana hati, hingga mudah tersinggung.

Penyakit ini juga memicu gejala hipoglikemia reaktif dan munculnya bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan bagian tubuh lain. Masih penasaran dan butuh informasi seputar prediabetes dan komplikasi apa saja yang bisa terjadi? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja! Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja,

See also:  Pemanis Yang Disarankan Untuk Digunakan Oleh Penderita Diabetes Adalah?

Bagaimana jika diabetes dibiarkan?

Perhatikan, Ini Akibat Fatal Jika Diabetes Dibiarkan Terlalu Lama Foto: Ilustrasi/Thinkstock Jakarta – Diabetes adalah penyakit yang tidak bisa diremehan tanpa penanganan. Meskipun tidak bisa sembuh, namun diabetes bisa dikontrol. Jika diabetes dibiarkan terlalu lama, maka akan menjadi semakin parah dan muncul penyakit komplikasi lainnya.

  1. Salah satu turunan dari diabetes yang cukup fatal adalah peripheral arterial disease (PAD) atau penyakit pembuluh darah tepi.
  2. Penyakit ini diawali dengan sumbatan pada pembuluh darah, biasanya di kaki.
  3. Pasien diabetes yang kakinya mengalami PAD ini seringkali disebut dengan kaki diabetik.”Pembuluh darah tersumbat, aliran darah menurun, kadar oksigen dalam darah pun berkurang.

Jadinya organ (kaki) tidak berfungsi dengan baik. Awalnya bisa terasa baal atau mati rasa. Kemudian terluka, lukanya tidak sembuh-sembuh. Bahkan lukanya bisa semakin parah, meluas, dan busuk. Karena aliran darah tidak lancar, sehingga tidak terjadi proses penyembuhan,” papar dr Em Yunir, SpPD-KEMD, Kepala Divisi Metabolik Endokrinologi Departemen IPD FKUI/RSCM dalam seminar ‘Kaki Diabetik, Haruskah Selalu Diamputasi?’ di ruang Esquire Hotel Mandarin Oriental, Jl MH Thamrin, Jakarta, dan ditulis pada Kamis (31/10/2013).

ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Menurut dr Em Yunir, ada beberapa faktor risiko PAD yang dapat diwaspadai para pasien diabetes. Pertama, laki-laki lebih berisiko mengalami PAD daripada perempuan. Kedua, risiko PAD meningkat 2 kali setiap pertambahan usia 10 tahun. Ketiga, penyakit hipertensi dan kolesterol juga meningkatkan risiko 2 kali lebih besar untuk terjadinya PAD.Saat ditanya alasannya, dr Em Yunir menjawab, “Sebab bukan hanya gula darah tidak bagus, tapi setelah bertahun-tahun dibiarkan penyakitnya semakin rumit.

Terjadi gangguan kapiler, sistem imun menurun, malnutrisi, dan lain-lain.”Sementara itu ada beberapa pilihan bagi tim dokter saat menangangi pasien diabetes dengan PAD. Yang jelas, menurut dr Em Yunir, tujuannya adalah membersihkan infeksi dan jaringan luka akibat PAD.

Pilihan tersebut antara lain dengan membuka aliran pembuluh darah yang tersumbat, bisa dengan cara bypass ataupun kateterisasi (ballooning).Selain itu dapat pula dengan memotong bagian yang terinfeksi, lalu menanamkan stemcell untuk merangsang pertumbuhan jaringan baru. Pilihan terakhir adalah amputasi.

Amputasi dilakukan apabila infeksi sudah terlalu parah hingga ke seluruh kaki, dan upaya bypass dan kateterisasi tidak dapat menolong.”Intinya adalah membuang jaringan mati sebanyak mungkin, sesegara mungkin. Sebab jaringan yang rusak itu banyak bakterinya.

Adblock
detector