Apa Itu Kencing Manis Dan Diabetes Mellitus?

Diabetes – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan – Kabupaten Bogor Apa Itu Kencing Manis Dan Diabetes Mellitus Diabetes adalah kondisi di mana kandungan gula dalam darah melebihi normal dan cenderung tinggi. Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit metabolisme yang mampu menyerang siapa saja. Diabetes mellitus (atau kencing manis) adalah kondisi kronis dan berlangsung seumur hidup yang mempengaruhi kemampuan tubuh dalam menggunakan energi yang dari makanan.

Ada dua jenis utama dari penyakit ini: Tipe 1 dan Tipe 2. Sebanyak 350 juta orang di seluruh dunia mengidap diabetes. Pada tahun 2004, sekitar 3-4 juta orang meninggal karena kadar gula darah yang tinggi. Lebih dari 80% kematian akibat penyakit DM terjadi di negara dengan tingkat penghasilan menengah dan rendah.

WHO memperkirakan jumlah kematian akibat DM akan meningkat dua kali lipat selama periode 2005 – 2030. Penyebab Prinsip penyebab penyakit ini apapun jenisnya adalah terganggunya kemampuan tubuh untuk menggunakan glukosa ke dalam sel. Tubuh normal mampu memecah gula dan karbohidrat yang Anda makan menjadi gula khusus yang disebut glukosa.

Glukosa merupakan bahan bakar untuk sel-sel dalam tubuh. Untuk memasukkan glukosa ke dalam sel dibutuhkan insulin. Pada orang dengan DM, tubuh tidak memiliki insulin (DM Tipe 1) atau insulin yang ada kurang adekuat (DM Tipe 2). Karena sel-sel tidak dapat mengambil glukosa, glukosa itu menumpuk dalam aliran darah.

Tingginya kadar glukosa darah dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, jantung, mata, dan sistem saraf. Oleh karena itu, diabetes yang tidak ditangani dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, kebutaan, dan kerusakan saraf di kaki.

Kelaparan dan kelelahan, Tubuh mengubah makanan menjadi glukosa yang digunakan untuk menghasilkan energi. Ketika insulin tidak optimal lagi atau tidak ada, maka tubuh akan merasa mudah lelah dan cepat lapar. Kencing lebih sering dan menjadi mudah haus, Rata-rata orang biasanya berkemih antara 4–7 kali dalam 24 jam, tapi orang-orang dengan penyakit ini mungkin menjadi lebih sering. Mengapa? Biasanya ginjal akan menyerap glukosa diikuti oleh penyerapan air. Tetapi pada penderita diabetes, kadar gula darah sudah meningkat sehingga tubuh tidak mungkin menyerap ulang glukosa. Akhirnya, air yang melewati ginjal menjadi lebih banyak. Mulut kering dan kulit gatal. Karena semakin sering berkemih, terjadi kekurangan air pada bagian tubuh lainnya. Anda bisa mengalami dehidrasi dan mulut terasa kering. Kulit kering dapat membuat Anda gatal. Penglihatan kabur, Perubahan tingkat cairan dalam tubuh bisa membuat lensa di mata membengkak sehingga lensa mata berubah bentuk dan kehilangan kemampuan untuk fokus.

Pada kondisi tertentu, terdapat gejala-gejala yang cenderung muncul setelah glukosa telah tinggi untuk waktu yang lama.

Infeksi jamur, Baik pria maupun wanita dengan diabetes bisa terkena ini. Jamur menyukai glukosa, sehingga orang diabetes membuat jamur mudah berkembang. Infeksi dapat tumbuh dalam area kulit yang hangat dan lembab sepeti lipatan kulit yaitu di anntara jari tangan dan kaki, di bawah payudara, di sekitar organ intim Penyembuhan luka yang lambat, Seiring waktu, gula darah tinggi dapat mempengaruhi aliran darah dan menyebabkan kerusakan saraf yang membuat tubuh Anda sulit untuk menyembuhkan luka. Nyeri atau mati rasa di kaki. Penurunan berat badan. Jika tubuh tidak bisa mendapatkan energi dari Anda, sel akan mulai membakar otot dan lemak untuk mendapatkan sumber energi lainnya sebagai gantinya. Pasien akan kehilangan berat badan meskipun tidak berolahraga maupun tidak mengurangi makan. Mual dan muntah. Ketika tubuh membakar sumber energi lain selain glukossa, hasil pembakaran itu berupa “keton.” Darah dapat jatuh dalam kondisi pH asam, kondisi mungkin mengancam jiwa yang disebut ketoasidosis diabetikum, Keton dapat menyebabkan sakit perut, mual, dan muntah.

Pengobatan Diabetes Tipe 1 dan 2 Diabetes tipe 1 Diabetes tipe 1 juga disebut diabetes insulin-dependent, Dulu disebut juga dengan diabetes onset-anak, karena sering dimulai pada masa kanak-kanak. Namun seiring berjalannya waktu, banyak penelitian menunjukkan bahwa tipe ini bisa muncul juga pada orang dewasa.

Diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun. Ini disebabkan pankreas diserang dengan antibodi tubuh pasien sendiri. Pada penderita tipe ini, pankreas yang rusak tidak membuat insulin. Diabetes tipe ini dapat disebabkan oleh kecenderungan genetik. Sejumlah risiko medis yang berhubungan dengan diabetes tipe 1 Banyak dari mereka berasal dari kerusakan pembuluh darah kecil di mata Anda (disebut retinopati diabetik), saraf (neuropati diabetes), dan ginjal (nefropati diabetik).

Bahkan risiko yang lebih serius adalah meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke. Pengobatan untuk tipe 1 ini adalah dengan pemberian insulin, dengan cara disuntikkan melalui kulit ke dalam jaringan lemak (biasasnya di jaringan lemak perut). Diabetes Tipe 2 Sejauh ini, bentuk paling banyak dari penyakit ini adalah diabetes tipe 2.95% kasus ditemukan pada orang dewasa.

Tipe 2 ini dulu disebut dengan diabetes onset dewasa, tapi dengan epidemi banyaknya kasus obesitas pada anak-anak, banyak remaja baru yang juga mengalami tipe ini. Diabetes tipe 2 juga disebut non-insulin dependent diabetes. Diabetes tipe 2 biasanya lebih ringan daripada tipe 1 karena pankreas sebenarnya mampu menghasilkan insulin, namun karena gaya hidup dan makanan yang tidak terjaga, pankreas mengalami “kelelahan”.

Pankreas mampu menghasilkan sejumlah insulin. Tapi jumlah yang dihasilkan tidak cukup untuk kebutuhan tubuh atau sel-sel tubuh lainnya menjadi “kebal” terhadap insulin sehingga menjadi sel resisten insulin. Resistensi insulin, atau kurangnya sensitivitas terhadap insulin, kebanyakan terjadi pada sel lemak, hati, dan sel-sel otot.

Sama seperti tipe 1, tipe 2 mampu menyebabkan komplikasi kesehatan, terutama di pembuluh darah terkecil dalam tubuh seperti ginjal, saraf, dan mata. Diabetes tipe 2 juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Orang yang mengalami obesitas – dengan berat badan lebih dari 20% dari berat badan ideal – beresiko sangat tinggi untuk terkena tipe ini.

Orang gemuk cenderung memiliki resistensi insulin. Dengan resistensi insulin, pankreas harus bekerja terlalu keras untuk menghasilkan lebih banyak insulin. Tapi meskipun begitu, tidak ada cukup insulin untuk menjaga gula normal. Tidak ada obat untuk penyakit ini.

  1. Pada awalnya, diabetes tipe 2 dapat dikendalikan dengan manajemen berat badan, nutrisi, dan olahraga.
  2. Biasanya, tipe ini berkembang lebih pesat pada akhirnya, sehingga obat antidiabetes sering dibutuhkan.
  3. Tes A1C adalah tes darah yang memperkirakan kadar glukosa rata dalam darah Anda selama tiga bulan sebelumnya.
See also:  Tanaman Obat Yang Dapat Mengobati Diabetes Melitus Adalah?

Pengujian A1C periodik mungkin disarankan untuk melihat seberapa baik diet, olahraga, dan obat-obatan bekerja untuk mengontrol gula darah dan hasilnya dilihat untuk mencegah kerusakan organ. Tes A1C biasanya dilakukan beberapa kali dalam setahun. Hubungi dokter jika:

Merasa sakit perut yang sangat hebat, lemah, dan sangat haus Ketika kencing sangat sering dan banyak Bernapas lebih dalam dan lebih cepat dari biasanya (nafas Kusmaull, salah satu penanda kegawatan pada diabetes) Memiliki napas yang berbau manis seperti cat kuku. (Ini adalah tanda dari kadar keton yang sangat tinggi

(dr. Ursula Penny) http://doktersehat.com/diabetes/ : Diabetes – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan – Kabupaten Bogor

Apa yang dimaksud dengan diabetes melitus atau kencing manis?

Mengenal Diabetes Mellitus

Apakah itu DIABETES MELLITUS (DM) ?

Diabetes mellitus atau yang dikenal dengan kencing manis/penyakit gula merupakan penyakit dimana kadar gula dalam darah cukup tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin sehingga gula didalam darah tidak dapat dimetabolisme.

  1. Apa Saja Tanda dan Gejala DM ?
    1. Sering kencing
    2. Rasa haus berlebihan
    3. Rasa lapar berlebihan
    4. Pandangan kabur
    5. Mudah Lelah
    6. Kadar gula darah tinggi
    7. luka lambat sembuh
    8. Berat badan turun drastis.

Apa saja Faktor Resiko DM ?

  • penyakit diabetes mellitus adalah penyakit degeneratif (penyakit tidak menular) yang tidak memiliki penyebab, namun memiliki faktor resiko.
  • a. faktor keturunan (genetik)
  • anak yang memiliki orang tua dengan riwayat penyakit Diabetes akan 3x lebih beresiko untuk terkena penyakit Diabetes.
  • b. Usia Lebih dari 40 tahun
  • seseorang dengan usia lebih dari 40 tahun akan lebih beresiko terkena penyakit diabetes mellitus terutama DM tipe 2.
  • c. Obesitas (kegemukan)

Kegemukan merupakan factor resiko Diabetes yang cukup besar. Mayoritas pasien diabetes mellitus tipe 2 berawal dari kegemukan.d. gaya hidup yang kurang sehat gaya hidup yang buruk merupakan salah satu factor resiko penyakit DM yang perlu diwaspadai. Kebanyakan orang lebih memilih makanan yang rasanya enak dibandingkan dengan makanan sehat.

  • Padahal, makanan dengan rasa yang enak belum tentu menyehatkan tubuh, dan kebanyakan makanan enak tersebut malah memperburuk kondisi tubuh jika dikonsumsi terus menerus.e.
  • Kurang beraktivitas dan kurang olahraga Olahraga merupakan salah satu pilar utama pengelolaan DM bersamaan dengan diet, obat, dan edukasi.

Berolahraga dapat membantu memperbaiki metabolisme glukosa dan lemak karena sel lebih sensitif terhadap insulin, di samping menurunkan dosis obat suntikan insulin. Olahraga dapat menunda kemunculan DM, membantu pengelolaan DM, dan mengurangi komplikasi DM f.

  1. Kerusakan jantung (pembuluh darah jantung)
  2. Kerusakan syaraf (neuropati) terutama didaerah perifer.
  3. Katarak dan kebutaan(retinopati)
  4. Kerusakan ginjal (Nefropati)
  5. Disfungsi seksual (Impotensi)
  6. Kerusakan pembuluh darah kaki
  7. Kematian jaringan.

Pencegahan Diabetes Mellitus Lakukan pengecekan gula darah secara rutin minimal 1 bulan sekali. Hal ini penting untuk mendeteksi kondisi diabetes secara teratur sehingga meminimalisir terjadinya komplikasi.

Konsumsi Makanan yang sehat dan jaga pola makan yang baik

Jangan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gula, lemak/minyak dan garam dalam jumlah yang berlebihan.

  1. Menjaga Berat badan Ideal
  2. Olahraga secara teratur

Berolahraga selama 150 menit/ minggu dengan latihan aerobic sedang atau selama 90 menit / minggu dengan gerakan aerobic berat. Latihan dapat dibagi menjadi 3-4x seminggu. Kriteria Diabetes Mellitus Seseorang dikatakan menderita diabetes mellitus apabila :

  1. Menunjukkan gejala DM + kadar gula darah sewaktu > 200gr/dl
  2. Menunjukkan gejala DM + kadar gula darah puasa > 126 gr/dl
  3. Kadar gula darah 2 jam pada tes toleransi glukosa oral (TTGO) lebih dari 200 gr/dl

: Mengenal Diabetes Mellitus

Kencing manis dan diabetes melitus apakah sama?

DIABETES MELITUS ( Kencing Manis )

  • KENALI GEJALA
  • DAN
  • CARA PERAWATANNYA
  • Apa itu penyakit Diabetes Melitus ?
  • Penyakit Diabetes Melitus (Kencing manis, Sakit gula) adalah penyakit kronik dengan konsentrasi gula dalam darah yang tinggi.
  • Siapa saja yang Beresiko tinggi terkena Diabetes Melitus ?
  • Seseorang yang :
  • Mempunyai saudara, orangtua atau kakek-nenek dengan Diabetes.
  • Obesitas ( gemuk ) atau berat badan lebih.
  • Usia diatas 45 tahun.
  • Prediabetes ( Glukosa darah puasa atau sesudah makan melebihi normal atai toleransi glukosa terganggu )
  • Mempunyai tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi.
  • Melahirkan bayi lebih dari 4 kg.
  1. Apa saja jenis Diabetes Melitus ?
  2. Penyakit Diabetes Melitus terdiri dari :
  3. ü Diabetes Melitus tipe 1 :
  4. ( Diabetes Melitus tergantung Insulin )

Penyandang Diabetes tipe 1 adalah anak-anak dan remaja, tidak gemuk, dan bila penyakitnya diketahui harus menggunakan Insulin. Pankreas sangat sedikit membentuk insulin atau bahkan tidak sama sekali.

  • ü Diabetes Melitus tipe 2 :
  • ( Diabetes Melitus tidak tergantung Insulin )
  • Penyandang diabetes tipe 2 biasanya sudah dewasa atau berusia lanjut dan agak gemuk.
  • Apa penyebab Diabetes Melitus ?

Faktor keturunan atau genetik merupakan penyebab utama Diabetes tipe 2, tetapi faktor lingkungan seperti obesitas dan kurangnya aktifitas fisik merupakan pemicu utama penyakit ini. Orang dengan Diabetes pada mulanya mengalami “Resistensi Insulin” sebelum mereka gemuk.

  • Sering buang air kecil, terutama pada malam hari.
  • Cepat merasa haus dan lapar.
  • Berat badan turun, tanpa sebab yang jelas.
  • Cepat merasa lelah dan mengantuk.
  • Luka yang sukar sembuh.
  • Gatal-gatal terutama daerah sekitar kelamin.
  • Kesemutan pada kaki / tungkai.
  • Kemampuan seks menurun.
  • Penglihatan kabur.
  • Melahirkan bayi lebih dari 4 kg.
  1. Kapan seseorang disebut menyandang Diabetes Melitus ?
  2. Seseorang dikatakan sebagai penyandang Diabetes Melitus bila pada pemeriksaan laboratorium kimia darah, konsentrasi glukosa darah dalam keadaan puasa (GDP) pagi hari > 126 mg/dL atau glukosa darah sewaktu (GDS) melebihi 200 mg/dL.
  3. Apa akibat Penyakit Diabetes Melitus?
See also:  How Do You Know If Your Going Blind From Diabetes?

Diabetes tipe 2 dapat menyebabkan terjadinya perubahan serius pada jantung, ginjal dan mata. Kelainan tersebut disebut Komplikasi Diabetes. Seseorang bisa mengalami Diabetes selama bertahun-tahun tanpa mengetahui bahwa orang tersebut sudah terkena DM. Konsentrasi glukosa darah yang tinggi dapat merusak bagian / organ tubuh.

  • Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
  • Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung
  • Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati
  • Syaraf : Neuropati, Mati rasa
  • Kulit : Luka lama, Gangren
  • Hipoglikemia
  • Ketoasidosis.
  • Cara mencegah agar tidak terjadi komplikasi:
  • v Diet dengan benar
  • v Minum obat teratur
  • v Kontrol gula darah teratur
  • v Olahraga (jalan kaki, senam, sepeda santai, dll.)
  • v Bila saat aktifitas kemudian PUSING, KERINGAT DINGIN maka cepat MINUM TEH MANIS
  • v Mencegah kulit tidak terluka
  • v Cegah Kegemukan
  • Jenis makanan yang harus dikonsumsi dan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita Diabetes Melitus ?
  • Þ Jenis makanan yang TIDAK BOLEH dikonsumsi :
  • Gula pasir, manisan, susu kental manis, madu, abon, kecap, sirup, es krim.
  • Þ Jenis makanan yang BOLEH DIMAKAN TETAPI HARUS DIBATASI :
  • Nasi, singkong, roti, telur, tahu, tempe, kacang hijau, kacang tanah, ikan.
  • Þ Jenis makanan yang DIANJURKAN UNTUK DIMAKAN :
  • Kol, tomat, kangkung, oyong, bayam, kacang panjang, pepaya, jeruk, pisang, labu siam.
  • DIABETIK DAN PERAWATANNYA
  • Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki penderita Diabetes Melitus.
  • Hindari terlalu sering merendam kaki
  • Hindari penggunaan botol panas/penghangat kaki dari listrik
  • Hindari penggunaan pisau/silet untuk memotong kuku.
  • Hindari kaos kaki/sepatu yang terlalu sempit.
  • Hindari rokok.

Mengapa pengidap Diabetes Melitus beresiko terhadap Ulkus Diabetik :

  • Sirkulasi darah kurang baik
  • Indera rasa kedua kaki berkurang sehingga kaki mudah terluka
  • Daya tahan tubuh terhadap infeksi menurun
  1. Tindakan yang bisa dilakukan bila kaki terluka :
  2. ü Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa steril dan bila dua hari tidak sembuh segera periksa ke dokter.
  3. ü Bila luka cukup besar / kaki mengalami kelainan segera periksa ke dokter.
  4. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Dr.R.GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA Jl. Tentara Pelajar 22 ‘ 891016, 896645 Purbalingga : DIABETES MELITUS ( Kencing Manis )

Apa warna urine diabetes melitus?

2. Diabetes Melitus – Diabetes memang dapat diketahui melalui gejala-gejalanya yang khas, seperti sering haus, mudah lapar, dan sering buang air kecil dengan jumlah urine yang dikeluarkan melebihi jumlah normal. Tapi, untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti, serangkaian pemeriksaan medis tetap perlu dilakukan, salah satunya tes urine.

Ini karena kadar glukosa atau gula darah dalam urine bisa digunakan untuk mengetahui bagaimana tubuh memperlakukan glukosa berlebih. Pengidap diabetes biasanya memiliki kadar gula dalam urine yang tinggi. Selain itu, warna urine pengidap diabetes juga lebih transparan atau tidak memiliki warna sama sekali serta beraroma manis.

Itulah mengapa diabetes sering disebut juga dengan istilah kencing manis. Baca juga: 5 Gejala Awal Diabetes yang Sering Diabaikan

Apakah penyakit kencing manis berbahaya?

Diabetes – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan – Kabupaten Bogor Apa Itu Kencing Manis Dan Diabetes Mellitus Diabetes adalah kondisi di mana kandungan gula dalam darah melebihi normal dan cenderung tinggi. Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit metabolisme yang mampu menyerang siapa saja. Diabetes mellitus (atau kencing manis) adalah kondisi kronis dan berlangsung seumur hidup yang mempengaruhi kemampuan tubuh dalam menggunakan energi yang dari makanan.

  • Ada dua jenis utama dari penyakit ini: Tipe 1 dan Tipe 2.
  • Sebanyak 350 juta orang di seluruh dunia mengidap diabetes.
  • Pada tahun 2004, sekitar 3-4 juta orang meninggal karena kadar gula darah yang tinggi.
  • Lebih dari 80% kematian akibat penyakit DM terjadi di negara dengan tingkat penghasilan menengah dan rendah.

WHO memperkirakan jumlah kematian akibat DM akan meningkat dua kali lipat selama periode 2005 – 2030. Penyebab Prinsip penyebab penyakit ini apapun jenisnya adalah terganggunya kemampuan tubuh untuk menggunakan glukosa ke dalam sel. Tubuh normal mampu memecah gula dan karbohidrat yang Anda makan menjadi gula khusus yang disebut glukosa.

  • Glukosa merupakan bahan bakar untuk sel-sel dalam tubuh.
  • Untuk memasukkan glukosa ke dalam sel dibutuhkan insulin.
  • Pada orang dengan DM, tubuh tidak memiliki insulin (DM Tipe 1) atau insulin yang ada kurang adekuat (DM Tipe 2).
  • Arena sel-sel tidak dapat mengambil glukosa, glukosa itu menumpuk dalam aliran darah.

Tingginya kadar glukosa darah dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, jantung, mata, dan sistem saraf. Oleh karena itu, diabetes yang tidak ditangani dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, kebutaan, dan kerusakan saraf di kaki.

Kelaparan dan kelelahan, Tubuh mengubah makanan menjadi glukosa yang digunakan untuk menghasilkan energi. Ketika insulin tidak optimal lagi atau tidak ada, maka tubuh akan merasa mudah lelah dan cepat lapar. Kencing lebih sering dan menjadi mudah haus, Rata-rata orang biasanya berkemih antara 4–7 kali dalam 24 jam, tapi orang-orang dengan penyakit ini mungkin menjadi lebih sering. Mengapa? Biasanya ginjal akan menyerap glukosa diikuti oleh penyerapan air. Tetapi pada penderita diabetes, kadar gula darah sudah meningkat sehingga tubuh tidak mungkin menyerap ulang glukosa. Akhirnya, air yang melewati ginjal menjadi lebih banyak. Mulut kering dan kulit gatal. Karena semakin sering berkemih, terjadi kekurangan air pada bagian tubuh lainnya. Anda bisa mengalami dehidrasi dan mulut terasa kering. Kulit kering dapat membuat Anda gatal. Penglihatan kabur, Perubahan tingkat cairan dalam tubuh bisa membuat lensa di mata membengkak sehingga lensa mata berubah bentuk dan kehilangan kemampuan untuk fokus.

See also:  What Is A1C Related To Diabetes?

Pada kondisi tertentu, terdapat gejala-gejala yang cenderung muncul setelah glukosa telah tinggi untuk waktu yang lama.

Infeksi jamur, Baik pria maupun wanita dengan diabetes bisa terkena ini. Jamur menyukai glukosa, sehingga orang diabetes membuat jamur mudah berkembang. Infeksi dapat tumbuh dalam area kulit yang hangat dan lembab sepeti lipatan kulit yaitu di anntara jari tangan dan kaki, di bawah payudara, di sekitar organ intim Penyembuhan luka yang lambat, Seiring waktu, gula darah tinggi dapat mempengaruhi aliran darah dan menyebabkan kerusakan saraf yang membuat tubuh Anda sulit untuk menyembuhkan luka. Nyeri atau mati rasa di kaki. Penurunan berat badan. Jika tubuh tidak bisa mendapatkan energi dari Anda, sel akan mulai membakar otot dan lemak untuk mendapatkan sumber energi lainnya sebagai gantinya. Pasien akan kehilangan berat badan meskipun tidak berolahraga maupun tidak mengurangi makan. Mual dan muntah. Ketika tubuh membakar sumber energi lain selain glukossa, hasil pembakaran itu berupa “keton.” Darah dapat jatuh dalam kondisi pH asam, kondisi mungkin mengancam jiwa yang disebut ketoasidosis diabetikum, Keton dapat menyebabkan sakit perut, mual, dan muntah.

Pengobatan Diabetes Tipe 1 dan 2 Diabetes tipe 1 Diabetes tipe 1 juga disebut diabetes insulin-dependent, Dulu disebut juga dengan diabetes onset-anak, karena sering dimulai pada masa kanak-kanak. Namun seiring berjalannya waktu, banyak penelitian menunjukkan bahwa tipe ini bisa muncul juga pada orang dewasa.

  1. Diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun.
  2. Ini disebabkan pankreas diserang dengan antibodi tubuh pasien sendiri.
  3. Pada penderita tipe ini, pankreas yang rusak tidak membuat insulin.
  4. Diabetes tipe ini dapat disebabkan oleh kecenderungan genetik.
  5. Sejumlah risiko medis yang berhubungan dengan diabetes tipe 1 Banyak dari mereka berasal dari kerusakan pembuluh darah kecil di mata Anda (disebut retinopati diabetik), saraf (neuropati diabetes), dan ginjal (nefropati diabetik).

Bahkan risiko yang lebih serius adalah meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke. Pengobatan untuk tipe 1 ini adalah dengan pemberian insulin, dengan cara disuntikkan melalui kulit ke dalam jaringan lemak (biasasnya di jaringan lemak perut). Diabetes Tipe 2 Sejauh ini, bentuk paling banyak dari penyakit ini adalah diabetes tipe 2.95% kasus ditemukan pada orang dewasa.

Tipe 2 ini dulu disebut dengan diabetes onset dewasa, tapi dengan epidemi banyaknya kasus obesitas pada anak-anak, banyak remaja baru yang juga mengalami tipe ini. Diabetes tipe 2 juga disebut non-insulin dependent diabetes. Diabetes tipe 2 biasanya lebih ringan daripada tipe 1 karena pankreas sebenarnya mampu menghasilkan insulin, namun karena gaya hidup dan makanan yang tidak terjaga, pankreas mengalami “kelelahan”.

Pankreas mampu menghasilkan sejumlah insulin. Tapi jumlah yang dihasilkan tidak cukup untuk kebutuhan tubuh atau sel-sel tubuh lainnya menjadi “kebal” terhadap insulin sehingga menjadi sel resisten insulin. Resistensi insulin, atau kurangnya sensitivitas terhadap insulin, kebanyakan terjadi pada sel lemak, hati, dan sel-sel otot.

Sama seperti tipe 1, tipe 2 mampu menyebabkan komplikasi kesehatan, terutama di pembuluh darah terkecil dalam tubuh seperti ginjal, saraf, dan mata. Diabetes tipe 2 juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Orang yang mengalami obesitas – dengan berat badan lebih dari 20% dari berat badan ideal – beresiko sangat tinggi untuk terkena tipe ini.

Orang gemuk cenderung memiliki resistensi insulin. Dengan resistensi insulin, pankreas harus bekerja terlalu keras untuk menghasilkan lebih banyak insulin. Tapi meskipun begitu, tidak ada cukup insulin untuk menjaga gula normal. Tidak ada obat untuk penyakit ini.

  • Pada awalnya, diabetes tipe 2 dapat dikendalikan dengan manajemen berat badan, nutrisi, dan olahraga.
  • Biasanya, tipe ini berkembang lebih pesat pada akhirnya, sehingga obat antidiabetes sering dibutuhkan.
  • Tes A1C adalah tes darah yang memperkirakan kadar glukosa rata dalam darah Anda selama tiga bulan sebelumnya.

Pengujian A1C periodik mungkin disarankan untuk melihat seberapa baik diet, olahraga, dan obat-obatan bekerja untuk mengontrol gula darah dan hasilnya dilihat untuk mencegah kerusakan organ. Tes A1C biasanya dilakukan beberapa kali dalam setahun. Hubungi dokter jika:

Merasa sakit perut yang sangat hebat, lemah, dan sangat haus Ketika kencing sangat sering dan banyak Bernapas lebih dalam dan lebih cepat dari biasanya (nafas Kusmaull, salah satu penanda kegawatan pada diabetes) Memiliki napas yang berbau manis seperti cat kuku. (Ini adalah tanda dari kadar keton yang sangat tinggi

(dr. Ursula Penny) http://doktersehat.com/diabetes/ : Diabetes – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan – Kabupaten Bogor

Air kencing yang sehat seperti apa?

Air kencing yang sehat berwarna jernih hingga kuning muda. Semakin banyak air yang Anda minum, semakin jernih pula warna urine yang terbentuk. Sebaliknya, kurang minum air putih akan membuat urine berwarna kuning pekat hingga oranye.

Adblock
detector