Mencegah Prediabetes Berkembang Menjadi Diabetes – Gejala utama dari penyakit diabetes adalah naiknya kadar gula dalam darah. Namun perlu diketahui, melonjaknya kadar gula darah tidak selalu berarti bahwa seseorang mengidap penyakit ini. Dalam keadaan normal, kadar gula darah puasa orang dewasa adalah kurang dari 100 mg/dl.
- Pada prediabetes, kadar gula darah puasa mengalami kenaikan dan bisa mencapai 100–125 mg/dl.
- Jika kadar gula darah puasa sudah lebih dari 125 mg/dl, maka seseorang sudah dikatakan mengidap penyakit diabetes.
- Prediabetes terjadi saat glukosa yang berasal dari makanan, mulai menumpuk dalam aliran darah.
Sayangnya, tubuh tidak bisa mengolah glukosa makanan tersebut, sehingga terjadi penumpukan. Seharusnya, tubuh mengolah glukosa menjadi energi dengan bantuan hormon insulin yang dihasilkan pankreas. Meski masih tahap awal, prediabetes tidak boleh diabaikan begitu saja.
Penanganan segera bisa mencegah kondisi ini berkembang menjadi penyakit diabetes. Prediabetes tidak menyebabkan kenaikan kadar gula yang cukup tinggi untuk dikatakan sebagai diabetes. Namun, jika kondisi ini diabaikan begitu saja, bisa menyebabkan kondisi ini berkembang menjadi diabetes tipe 2. Penyakit diabetes bersifat kronis dan tidak bisa diobati.
Orang yang mengidap penyakit diabetes harus selalu mendapat pengobatan dan wajib memantau kadar gula darah agar selalu stabil dan tidak berlebih. Selain pada kadar gula darah, prediabetes dan penyakit diabetes juga memiliki gejala yang khas. Prediabetes umumnya tidak menunjukkan gejala tertentu, tetapi secara umum kondisi ini bisa memicu gejala berupa mudah lelah, sering merasa haus dan lapar, gangguan penglihatan, buang air kecil, serta berat badan menurun secara drastis.
- Abar buruknya, banyak orang yang sering tidak menyadari bahwa ia mengidap prediabetes, bahkan hingga berkembang menjadi diabetes.
- Hal ini terjadi karena gejala penyakit yang muncul tidak spesifik dan sering diabaikan.
- Ada beberapa gejala yang bisa menjadi tanda bahwa seseorang sudah mengalami penyakit diabetes, seperti mulut kering, rasa terbakar dan nyeri di kaki, gatal-gatal, perubahan mood atau suasana hati, hingga mudah tersinggung.
Penyakit ini juga memicu gejala hipoglikemia reaktif dan munculnya bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan bagian tubuh lain. Masih penasaran dan butuh informasi seputar prediabetes dan komplikasi apa saja yang bisa terjadi? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja! Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja,
Gula darah tinggi Apa disebut diabetes?
Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Apakah gula darah menyebabkan diabetes?
“Siapa yang hobi mengonsumsi makanan atau minuman manis? Hati-hati, asupan konsumsi gula bisa sebabkan diabetes. Terutama bila berlebihan dan kamu kamu memiliki faktor risiko lain, seperti genetik atau obesitas atau kelebihan berat badan.” Halodoc, Jakarta – Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi,
- Banyak orang bertanya-tanya apakah mengonsumsi gula bisa sebabkan diabetes? Konsumsi gula tambahan dalam jumlah besar memang dapat meningkatkan risiko diabetes, tetapi hal ini hanyalah salah satu bagian dari “teka-teki”.
- Artinya, ada banyak faktor lain selain konsumsi gula yang juga memengaruhi risiko diabetes, misalnya pola makan, gaya hidup, dan genetika secara keseluruhan.
Berikut ini pembahasan lengkapnya. Baca juga: Ketahui Gaya Hidup Sehat untuk Pengidap Diabetes Melitus
Mengapa orang bisa terkena diabetes?
Penyebab dan Gejala Diabetes – Secara umum, penyakit Diabetes Melitus (DM) terjadi akibat gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan akumulasi menumpuknya kadar gula dalam darah dan berada di atas ambang batas normal yang bersifat kronis dan jangka panjang.
- Dalam kondisi normal, glukosa adalah sumber energi utama bagi sel-sel dalam tubuh yang membentuk otot juga jaringan, termasuk juga untuk otak,
- N amun jika kadar glukosa berlebih, bisa berbahaya karena memicu penyakit gula darah atau diabetes.
- Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Diabetes Secara umum, faktor penyebab terjadinya diabetes yang menyerang seseorang dapat digolongkan menjadi 2 yaitu faktor penyebab yang dapat dikontrol dan yang tidak dapat dikontrol (faktor alami/bawaan).1.
Faktor Penyebab yang Tidak B isa Dimodifikasi atau Dikontrol (Alami/Bawaan) Faktor penyebab ini merupakan sebab-sebab yang telah ada sejak lahir dan tidak dapat diubah, yang di antaranya adalah:
Faktor U sia
Penurunan fungsi organ yang disebabkan karena faktor usia adalah salah satu aspek utama terjadinya penyakit diabetes. Ini karena organ pankreas yang biasanya bekerja normal dalam memproduksi insulin mengalami penurunan fungsinya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mereka yang berusia di atas 45 tahun agar memeriksa kadar gula darah secara teratur.
Kondisi Berat Badan Bayi Saat Lahir
Berat badan bayi saat lahir juga sering ditengarai sebagai salah satu kondisi yang menjadi patokan terjadinya diabetes. Untuk bayi dengan berat di atas 4000 gram berisiko menyebabkan anak tersebut terkena diabetes. Demikian bila berat badan bayi dibawah 2500 gram, maka ada risiko bahwa ketika dewasa anak itu akan terkena diabetes juga nantinya.
Faktor Keturunan atau Genetika Lebih Berisiko Terkena Diabetes
Keturunan diabetes sangat mungkin terkena diabetes juga nantinya. Karenanya bila diantara anggota keluarga ada riwayat diabetes maka sangat mungkin meningkatkan faktor terjadinya diabetes pada seseorang.2. Faktor Penyebab yang Bisa Dimodifikasi atau D ikontrol Faktor penyebab yang kedua ini disebabkan karena gaya hidup seseorang, beberapa diantaranya adalah:
Kebiasaan Merokok
Merokok, selain buruk untuk pernapasan, juga berbahaya karena dapat menimbulkan penyakit diabetes. Cara terbaik tentu dengan mengurangi dan menghentikan kebiasan ini.
Obesitas atau Kegemukan
Meski bukan satu hal yang pasti, tetapi peningkatan indeks massa tubuh berpengaruh pula pada kemungkinan seseorang terjangkit diabetes.
Pola Makan Tak Seha t
Makanan yang mengandung gula, tetapi rendah serat ditengarai sebagai sumber bahan pangan dan menyumbang kemungkinan diabetes lebih tinggi bagi seseorang.
Jarang dan Malas Berolahraga
Kondisi pasif, kurang bergerak, dan malas berolahraga menjadikan tubuh sangat berisiko untuk terkena diabetes.
Penderita Hipertensi berisiko Terkena Diabetes
Hipertensi juga disinyalir turut menyumbang tingginya angka penderita diabetes sebagai bagian dari faktor yang bisa dimodifikasi.
Tingginya Kadar Kolesterol
Kadar HDL (lemak baik) yang kurang dari 35mg/dL, serta kadar trigliserida yang lebih dari 250mg/dL ditengarai jadi penyumbang penyakit diabetes. Karenanya memperhatikan kadar kolesterol adalah satu hal yang penting.
PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita. Ditandai dengan tidak teraturnya siklus menstruasi, serta tumbuhnya rambut secara signifikan di daerah lengan, kumis, serta obesitas. Karena gejalanya yang mirip dengan kondisi sakit biasa, maka banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit diabetes ini dan bahkan sudah mengarah pada komplikasi.
Penurunan Berat Badan secara Berangsur-Angsur
Berat badan turun adalah hal biasa, N amun, jika terjadi terus menerus maka Anda perlu waspada. Seseorang yang ditengarai mengidap diabetes biasanya mengalami penurunan berat badan yang drastis dan signifikan. Ini dianggap sebagai gejala awal diabetes, akibat glukosa tidak bisa diserap secara optimal oleh tubuh.
Nafsu Makan Meningkat Akibat Sel Butuh Asupan Energi Lebih
Bisa jadi, peningkatan nafsu makan yang dialami seseorang adalah pertanda awal dari diabetes. Hal ini terjadi karena sel mengharapkan asupan glukosa yang lebih banyak, dan bersumber dari makanan. Namun demikian, tubuh tidak dalam kondisi optimal dan bisa bermetabolisme dengan baik, hal inilah yang memicu berkelanjutan.
Intensitas Buang Air Kecil Meningkat Biasanya Malam Hari
Gejala diabetes ini yang paling dikenal masyarakat. Buang air kecil yang terus menerus dan sering, adalah gejala awal dari diabetes. Bila hal ini terjadi ada baiknya untuk segera memeriksakan diri, agar bisa mendapatkan penanganan segera dan cepat.
Merasa Kesemutan atau Mati Rasa Akibat Syaraf Mulai Rusak
Gejala ini terjadi jika kadar gula dalam darah sudah cukup tinggi. Rasa kesemutan dan kebas (mati rasa) pada bagian tubuh seperti kaki, jari-jemari, dan tangan adalah tanda untuk waspada, karena bisa jadi penyakit diabetes sudah menunjukan gejala stadium lanjut. Hal ini terjadi akibat kerusakan pada serabut saraf.
Penglihatan Menurun, Terganggu dan Kabur
Kadar glukosa yang semakin meningkat menyebabkan cairan pembuluh darah terbatasi untuk masuk ke mata. Keadaan yang demikian bahkan bisa membuat lensa mata berubah bentuk. Namun, ciri yang demikian bisa hilang bila gula darah semakin berkurang dan normal.
Mudah terjadi Luka dan Susah Kering atau Sembuh
Bagi p enderita diabetes, kadar gula yang berlebih menyebabkan kekebalan tubuh dan sistem imun menjadi tidak normal. Bila seorang penderita diabetes memiliki luka terbuka, maka akan sangat susah untuk proses penyembuhannya.
Terjadi Infeksi Jamur Utamanya di Mulut
Seorang wanita penderita diabetes umumnya juga disertai dengan infeksi jamur. Jamur ini akan muncul di beberapa bagian mulut, biasanya dalam bentuk sariawan di mulut, juga infeksi pada bagian vagina, yang disebabkan oleh jamur candida. Diabetes Tidak Dapat Disembuhkan Hanya Bisa Dikendalikan Penyakit diabetes, seperti penyakit dalam lainnya, merupakan jenis penyakit mematikan yang tidak bisa disembuhkan dan hanya dapat dikendalikan.
- Penanganan yang salah akan membuat penderita makin menurun kondisinya dan berisiko terjadinya kematian.
- Beberapa terapi diabetes yang disarankan untuk dilakukan untuk memperbaiki kualitas penderita diantaranya sebagai berikut: 1.
- Menjalankan rutinitas olahraga dan r utin cek kadar gula darah,2.
- Jika terjadi luka, lakukan perawatan luka sesuai petunjuk dokter,3.
Menjalankan penyuntikan insulin serta mengatur pola dietnya. Penanganan yang tepat terhadap penderita diabetes terlebih untuk mereka yang belum terjangkit penyakit ini, sangat dianjurkan, karena sifat penyakit ini jangka panjang dan menetap sehingga perlu untuk diperhatikan dengan serius.
Berapa standar gula darah normal?
4. Usia di atas 20 Tahun – Seseorang dengan usia di atas 20 tahun memiliki kadar gula darah normal di kisaran 100-180 mg/dL per hari. Saat bangun di pagi hari, gula darah harus berada di titik terendah karena tubuh belum makan selama sekitar 8 jam. Kategori kadar gula rendah adalah saat angka pemeriksaannya kurang dari 100 mg/dL.
- Sudah memasuki kategori berbahaya jika angkanya di bawah 70 mg/dL.
- Lalu, seseorang dapat dianggap memiliki kadar gula darah tinggi jika angkanya melebihi 130 mg/dL sebelum makan atau 180 mg/dL setelah makan dalam waktu 1-2 jam.
- Ebanyakan orang tidak mengalami gejala hingga kadar gulanya mencapai 250 mg/dL atau lebih tinggi.
Tingkat gula darah tertinggi yang masih dianggap aman umumnya sekitar 160-240 mg/dL. Nah, itulah kadar gula darah normal menurut usia yang perlu diketahui. Sangat penting untuk memeriksakan kadar gula darah di dalam tubuh secara rutin. Terlebih, pada seseorang yang memiliki risiko untuk alami masalah seperti diabetes.
- Hal ini juga perlu dilakukan jika kamu memiliki kebiasaan makan banyak atau kuliner.
- Jika diabetes terdiagnosis secara dini, penanganan yang tepat bisa dilakukan.
- Amu juga bisa melakukan pemesanan untuk pemeriksaan kadar gula darah di beberapa rumah sakit rekanan Halodoc,
- Cukup dengan download aplikasi Halodoc, pemesanan bisa dilakukan kapan dan di mana saja sesuai keinginan.
Maka dari itu segera gunakan aplikasinya sekarang juga!
Makanan apa yg membuat gula darah naik?
1. Makanan tinggi karbohidrat – Nasi putih, tepung terigu, pasta, roti, dan kentang goreng adalah makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan rendah serat. Jenis makanan ini dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat karena karbohidrat yang tinggi pada makanan tersebut akan diolah menjadi gula darah (glukosa).
Kenapa diabetes pipis terus?
3. Sering kencing (polyuria) terutama di malam hari, karena kadar gula darah terlalu tinggi tubuh akan berusaha mengeluarkannya lewat urin, hal ini yang menyebabkan penderita akan sering buang air kecil.
Apakah gula darah rendah termasuk diabetes?
Hipoglikemia adalah kondisi medis seseorang ketika kadar gula dalam darahnya menurun dan berada di bawah batas normal. Kondisi hipoglikemia ini cukup sering dialami oleh seseorang yang menderita penyakit diabetes, walaupun dapat juga terjadi pada pasien tanpa penyakit diabetes.
Berapa kadar gula darah penderita diabetes?
Puasa –
Untuk orang yang tidak memiliki diabetes, gula darah normal berada di kisaran 70–99 mg/dl. Untuk penderita diabetes biasanya berada di kisaran 80–130 mg/dl.
Berapa kadar normal gula darah?
Kisaran Kadar Gula Darah Normal – Seusai makan, sistem pencernaan Anda akan memecah karbohidrat menjadi zat gula atau glukosa yang bisa diserap tubuh. Begitu berada di dalam darah, hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas kemudian akan membantu glukosa untuk masuk ke sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi.
- Sebelum makan atau setelah puasa selama setidaknya 8 jam: 70–100 mg/dL Sebelum tidur atau 2 jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL. Pemeriksaan gula darah sewaktu : kurang dari 200 mg/dL.
Untuk mengetahui kadar gula darah normal, tes gula darah bisa dilakukan di rumah sakit. Jika ingin praktis, Anda bisa membeli alat tes gula darah yang bisa dipakai di rumah. Namun, bila Anda ingin memantau kadar gula darah selama 2−3 bulan terakhir, maka diperlukan tes haemoglobin A1c ( HbA1c ) di laboratorium.